Anda di halaman 1dari 31

BERFIKIR KRITIS DAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

NERS TITIK
berfikir kritis
Proses tidak statis. Critical  bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat
keputusan.

Dapat berubah-ubah
setiap saat. Kritein  to choose, to decide

Bersifat dinamis Krites  judge.

Criterion  standar, aturan, metoda

Critical Thinking  ditujukan pada situasi, rencana dan


bahkan aturan-aturan yg terstandar dan mendahului dalam
pembuatan keputusan (Mz.Kenzie).

Critical thinking  investigas thd tujuan guna mengeksplorasi


situasi phenomena, pertanyaan, atau masalah u/ menuju pada
hipotesa atau kepts secara terintegrasi.
Pengertian

Berfikir kritis adalah Proses kognitif/mental yg mencakup penilaian dan analisis


rasional thd info/ide serta merumuskan kesimpulan dan keputusan (brunner
dan Suddrath, 1997)
Berpikir kritis adalah proses untuk mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan, atau
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan secara aktif dan trampil (Abraham,2004)

Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam
membuat suatu keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai alasan sebagai pertimbangan dalam
menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan kriteria yang sesuai (American Philosophical
Association, 1990)
Berfikir kritis adalah cara berfikir yang reflektif, beralasan yang difokuskan pada keputusan apa yang
dilakukan atau diyakini (Jennicek,2006)
Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam
mempertanggung jawabkan profesi dan kualitas perawatan. Pemikir kritis
keperawatan menunjukkan kebiasaan mereka dalam berpikir, kepercayaan
diri, kreativitas, fleksibiltas, pemeriksaan penyebab (anamnesa), integritas
intelektual, intuisi, pola pikir terbuka, pemeliharaan dan refleksi.
Tujuan berfikir kritis

 Mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi


 Penerapan profesionalisme
 Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dlm memberikan asuhan
keperawatan
 Freely  berfikir kritis diperlukan u/ mengembangkan kemampuan :
Analisa, kritis, ide advokasi.
 Freely berfikir kritis menggunakan kemampuan deduktif dan induktif.
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
Metode berfikir kritis

1. Debate  perdebatan/argumentasi.
2. Individual decision individu berdebat dg.dirinya dlm proses
pengb.kpts.
3. Group discussion
4. Persuasi  mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap dan nilai2 dg
berbagai alasan/argumen/bujukan
5. Propagandasengaja u/ mempengaruh. Dapat baik/buruk.
6. Coercion  mengancam/menggunakan kekuatan u/memaksakan
kehendak.
Karakteristik berfikir kritis

1. Proses pengetahuan multidimensi


2. Berorientasi pada proses
3. Jejaring saat menginterpretasikan pengetahuan/tantangan/hipotesa/modifikasi
4. Sikap yg dipelajari
5. Kesadaran diri
6. Empati dan pemberdayaan
7. Teori belajar social
8. Hasil sosialisasi professional
9. Mencakup keterampilan dan kognitif
10. Merupakan sikap kritis mencari dan meningkatkan kemampan professional
11. Melibatkan perasaan/angan2 dan intuisi.
Proses berfikir kritis

Memahami tulisan

Mengevaluasi isi dan


bagian isi

Mempertanyakan-menjawab-
bertanya-menjawab-dst

Membangun pertanyaan
mencari jawaban

Titik awal upaya pencarian


Aktifitas mental dalam berfikir kritis

1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengumpulkan info yg relevan
3. Memvalidasi info yg tersedia
4. Menggunakan pengalaman dan pengeth. Yg lalu u/ menjelaskan
5. Mempertahankan sikap fleksibel
6. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
7. Merumuskan suatu keputusan
Model berfikir kritis Costa,dkk (1985)

Remembering-menggunakan pengalaman masa lalu

Repeating –semakin sering berfikir kritis semakin mudah mengambil


keputusan

Reasoning –keputusan didasari atas berfikir kritis/pertimbangan akurat

Reorganizing –mengorganisasikan fakta yg mendukung fenomena

Relating – menemukan relasi antara fenomena

Reflecting – menganalisa kembali secara hati-hati


Asumsi berfikir

 Komponen dasar kep berfikir, perasaan dan berbuat sejalan.


 Mengembangkan upaya berfikir kritis ad/upaya yg disengaja.
 Jangan hanya apa yang difikirkan, tetapi bgmn berfikir.
 Berfikir dalam kep. Sama dg.situasi pribadi.
Bentuk berfikir (THINK)

1. Total recall –fakta kep.datang dari berbagai sumber


2. Habits –suatu tindakan biasa dilakukan berulang akan secara spontan
dilakukan.
3. Inquiry – keputusan akan lebh baik/akurat bila dg.inquiry.
4. New ideas and creativity –banyak belajar/peroleh info baru.
5. Knowing how you think –sadar bahwa perawat sedang berfikir.
Berfikir kritis dalam keperawatan

 Perawat setiap hari mengambil keputusan.


 Perawat harus menggunakan keterampilan kritisa, yaitu
- Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan lingkungan
- Perawat menangani perubahan
- Perawat penting membuat keputusan
- Menganalisa keterampilan kognitif
- Menerapkan standar
- Memilah/mengorganisir permasalahan
- Mencari info/mengidentifikasi fakta
- Transformasi pengetahuan/menggunakan pengetahuan yg telah dimiliki
dalam mendekati fenomena.
Berfikir kritis dlm kep.  komponen dasar
dalam pertanggunggugatan profesional
dan kualitas askep.

Ciri perawat berfikir kritis : Percaya diri/ kontektual perspektif/


kreatifitas/ fleksibilitas/ ingin tahu/ intuisi/ keterbukaan/
tekun/ refleksi.
Penerapan berfikir kritis dalam keperawatan

1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan


2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan.
Pengambilan keputusan dalam keperawatan :Diadopsi dari Bainbrige
(1992) dalam Tapopen (1995)

Pengetahuan umum  Dilema  info situasi


khusus apa yg kita putuskan

Kemungkinan hasil  Tujuan  Pentingnya


kontekstual dan pengalaman
apa yg kita ingin capai

Membandingkan  alternatif tindakan  urgensi


ketersediaan feasibility
Secara efektif pilihan yg kita lakukan
keputusan apa yg. Kita lakukan
Penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan
a. Pengkajian kumpul data, validasi data,katagori databerfikir kritis 
menggunakan teori dalam mensintesa.
b. Perumusan diagnosa kep Tahap pengambilan kpts yg paling
kritikalmenetapkan masalah klien yang tepat perlu argumentasi
secara rasional.
c. Perencanaan kep Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan
pength.perawat u/mensintesa Keyakinan bahwa tindakan kep. Yg
ditetapkan mampu menyelesaikan masalah
d. Pelaksanaan keperawatan  Mengimplementasikan ilmu dalam situasi
nyata.
e. Evaluasi keperawatan  Perawat mengkaji efektifitas
tindakanterpenuhinya kebuth.dasar
METODE ILMIAH

 Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-


langkah ilmiah dan rasioanal untuk mengungkapkan suatu
permasalahan yang muncul dalam pemikiran kita
 Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang
harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah
TUJUAN MEMPELAJARI METODE ILMIAH

 Meningkatkan keterampilan, menulis, menyusun, mengambil


kesimpulanmaupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
 Untuk mengorganisasikan fakta
 Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur
olehpertimbangan-pertimbangan logis.
 Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan
masalah,pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi
temuan,diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
 Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji)
sehinggamerupakan pengetahuan yang dapat diandalkan
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH

 Merumuskan masalah.
 Merumuskan hipotesis.
 Mengumpulkan data.
 Menguji hipotesis.
 Merumuskan kesimpulan.
PERAWAT UU NO 38 TAHUN 2014TENTANG KEPERAWATAN

 Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi


Keperawatan,baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah sesuaidengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
 Vokasi
 Profesi (ners generalis dan ners spesilais)
PERAN PERAWAT

 Pemberi asuhan keperawatan


 Advokat klien
 Edukator
 Koordinator
 Kolaborator
 Konsultan
 Peneliti / pembaharu
PERAN PERAWAT DALAM RISET

 Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan masyarakat.


Peran perawat yang utama (loknas keperawatan tahun 1983) yaitu
care giver, manager, educator dan researcher. Peran yang keempat
menunjukkan bahwa perawat harus menjadi periset unggul dalam
rangka pengembangan ilmu keperawatan untuk meningkatkan
manfaat dan mutu pelayanan keperawatan
 Peran perawat sebagai riset keperawatan sangat penting untuk
pengembangan ilmu keperawatan. Peran perawat dalam riset yaitu
 Menyadari nilai dan relevansi riset keperawatan
 Membantu mengidentifikasi area masalah riset keperawatan

 Membantu pelaksanaan pengumpulan data dalam riset keperawatan

 Menerapkan hasil penemuan riset dalam praktik keperawatan


PERAN PERAWAT DALAMPENELITIAN

 Diploma : Membantu identifikasi masalah, membantu pengumpulandata,menggunakan hasil


riset di lapangan dengan pengawasan
 Sarjana : Mengkritisi penemuan riset, menggunakan hasil riset di lapangan.
 Magister : Berkolaborasi di proyek penelitian, menyediakan keahlian klinikuntuk research
 Doktor : Mengembangkan ilmu dan teori keperawatan melalui riset, melakukan riset yang
didanai secara mandiri.
 Post doktor : Mengembangkan dan mengkoordinir program riset yang didanai
PENELITIAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

 Penelitian quantitatif: proses yang sistematis, objektif dan formal dimana


data numerik digunakan untuk mendapatkan informasi. Jenisnya:
 Penelitian deskriptif
 Penelitian korelasi
 Penelitian quasi- eksperimental
 Penelitian eksperimental
 Penelitian qualitatif: pendekatan yang subjektif dan sistematis
digunakan untuk menggambarkan pengalaman hidup dan
memberikan mereka arti.
 Jenisnya:
 phenomenological research
 grounded theory research

 ethnographical research

 historical research

Anda mungkin juga menyukai