Anda di halaman 1dari 39

Berpikir Kritis Dalam Proses

Keperawatan

Gevi Melliya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep


Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian berpikir kritis
2. Menjelaskan manfaat dan fungsi berpikir kritis
3. Menjelaskan unsur - unsur berpikir kritis
4. Menjelaskan Aspek perilaku dan kognitif
dalam berpikir kritis
5. Menjelaskan model berpikir kritis dalam
keperawatan
6. Komponen Berpikir kritis
7. Standar berpikir kritis
8. Berpikir kritis dalam keperawatan
BERPIKIR KRITIS???
Menurut pemaparan World Economic Forum (2015) tahun 2020 terdapat
sepuluh jenis kompetensi yang relevan dengan era revolusi industri 4.0,
yaitu:
(1) Pemecahan masalah yang kompleks
(2) Koordinasi dengan orang lain
(3) Manajemen orang
(4) Berpikir kritis
(5) Negosiasi
(6) Kontrol kualitas
(7) Orientasi layanan
(8) Penilaian dan pengambilan keputusan
(9) Pembelajaran aktif, dan
(10)Kreativitas
Kemampuan perawat untuk mengatasi
masalah, keterampilan mereka dalam
menentukan kebutuhan pasien dan memberikan
perawatan sistematis semuanya bergantung
pada Keterampilan berpikir kritis perawat
(Long, et al, 2014)
Next..
- Perawat menggunakan proses keperawatan
untuk mengidentifikasi dan membuat
keputusan tentang kebutuhan klien.
- Proses keperawatan adalah proses
sistematis dan berbasis ilmiah.
- Tanpa pemikiran kreatif, keperawatan akan
menjadi rutinitas dan kebiasaan.
DEFINISI

Berpikir Kritis merupakan suatu proses dimana seseorang


atau individu dituntut untuk mengintervensikan atau
mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian
atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan
ilmu pengetahuan dan pengalaman (Perry & Potter, 2014).
Next..
Facione, and Sanchez sebagai berikut: Critical thinking is a
process of making reasoned judgments based on the
consideration of available evidence, contextual aspects of a
situation, and pertinent concepts (2010: 197).

(Berpikir kritis adalah sebuah proses pembuatan keputusan


beralasan berdasarkan pertimbangan bukti yang tersedia,
aspek kontekstual dari situasi, dan konsep yang bersangkutan).
Next..
Menurut Potter & Perry (2010), Berfikir kritis
penting dilakukan sebelum mengambil
keputusan dalam asuhan keperawatan karena
merupakan salah satu metode ilmiah dalam
menyelesaikan masalah klien.
Manfaat Berpikir Kritis

1) Penerapan Profesionalisme
2) Penting dalam membuat keputusan
3) Argumentasi dalam keperawatan
4) Penerapan dalam Proses Keperawatan
Unsur – Unsur Dalam Berpikir Kritis
1. Sistematik dan selalu menggunakan kriteria yang tinggi
(terbaik) dari sudut intelektual untuk hasil berpikir
yang ingin dicapai
2. Individu bertanggungjawab sepenuhnya atas
proses kegiatan berpikir
3. Selalu menggunakan kriteria berdasarkan standar yang
telah ditentukan dalam memantau proses berpikir
4. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas kegiatan
berpikir yang ditinjau dari pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan
⦿ Relevance  pernyataan yang disampaikan harus saling
berkaitan
⦿ Importance Isu atau pokok pikiran yang disampaikan
harus penting
⦿ Novelty  Memberikan informasi atau ide baru dan
sikap
yang baik menerima ide baru
⦿ Outside Material Menggunakan pengalamannya sendiri
atau bahan2 yang diterimanya dr perkuliahan
⦿ Ambiguity clarified  mencari penjelasan atau
informasilebih lanjut jika dirasa adan ketidakjelasan
Next…………………………………..
- Linking Ideas menghubungkan ide,fakta atau
pandangan serta mencari data baru dari informasi
yang berhasil dikumpulkan
- Justification  memberi bukti-bukti, contoh atau
justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan
yang diambilnya.
- Critical assesment  melakukan evaluasi terhadap
setiap kontribusi/masukan yang datang dari
dalam dirinya maupun dr orang lain
- Practical utility  ide-ide baru yang disampaikan
harus dapat digunakan atau dipakai
- Width of Understanding diskusi yang disampaikn
bersifat meluaskan isi atau materi diskusi
Aktivitas Kognitif Dalam Berpikir Kritis
 Mengajukan pertanyaan untuk menentukkan alasan dan
penyebab terjadinya sesuatu dan menentukkan apakah
diperlukan informasi lain

 Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan untuk


mempertimbangkan semua faktor terkait

 Memvalidasi informasi yang tersedia untuk memastikkan bahwa


informasi tersebut akurat sesuai fakta atau bukti

 Menganalisis informasi tersebut untuk menentukkan makna dan


apakah informasi tersebut membentuk suatu rangkaian sebagai
bahan untuk membuat kesimpulan
 Menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang lalu
untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi dan untuk
mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya
 Mempertahankan suatu sikap fleksibel terhadap fakta
atau data yang menuntun berpikir dan
mempertimbangkan semua kemungkinan
 Mempertimbangkan pilihan yang tersedia dan menilai
keuntungan maupun kerugian masing-masing pilihan
 Merumuskan suatu keputusan yang mencerminkan
pengambilan keputusan yang kreatif dan mandiri
KATAOKA-YAHIRO, SAYLOR, 1994

Komitmen

Kompleks

Tingkat Dasar

Pengetahuan dasar yang spesifik


: Pengalaman
Kompetensi
Sikap
Standard
Model ini  hasil dari
berpikir kritis bagi penilaian
keperawatan yang relevan
atau sesuai dengan masalah-
masalah keperawatan dalam
kondisi yang bervariasi
Komitmen

Kompleks

Tingkat Dasar
⦿ Berpegang teguh pada berbagai aturan atau
prinsip yang sedang berlaku
⦿ Melatih diri untuk berpikir sesuai dengan
alasan ilmiah
⦿ Perawat baru yang belum berpengalaman
harus banyak belajar dari perawat lain,
bertanya dan menerima pendapat orang lain
⦿ Mengakui banyak perbedaan pandangan
atau persepsi
⦿ Menguji dan menganalisis berbagai
perbedaan pandangan dan alternatif secara
mandiri dan sistematis
⦿ Perawat  mencoba berbagai
alternatif tindakan keperawatan yang
ada dengan membuat rentang yang
lebih luas untuk pencapaiannya
⦿ Perawat mencoba berbagai alternatif
untuk penyakit yang sama
⦿ Perawat sudah mampu memilih tindakan
yang tepat berdasarkan hasil identifikasi dari
berbagai alternatif tindakan
⦿ Mengantisipasi kebutuhan klien untuk
membuat pilihan-pilihan kritis sesudah
menganalisis berbagai manfaat dari alternatif
yang ada.
⦿ Memberikan pelayanan yang baik,
lebih inovatif dan lebih tepat dalam
merawat pasien
Pengetahuan dasar
spesifik

Pengalaman

Kompetensi
⦿ Meliputi teori dan informasi dari dari ilmu-
ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan ilmu-
ilmu dasar keperawatan
⦿ Pengetahuan ini didaptkan perawat dari
pendidikan
⦿ Perawat  terbuka akan pengetahuan baru
sehingga mampu mengelola perawatan
pasien
⦿ Semakin banyak pengetahuan yang
diperoleh semakin mampu menghadapi
situasi yang menantang
⦿ Pengalaman perawat  mempercepat proses
berpikir kritis karena ia akan menghubungkan
kliennya, melakukan wawancara, observasi, pemfis
dan membuat keputusan untuk melakukan
perawatan terhadap masalah kesehatan klien
⦿ Perawat mampu menerapkan teori yg sudah
dipelajari dan tetap memperhatikan kenyataan yang
ada dengan mengadakan penyesuaian,
mengakomodasi respon klien, dan memperhatikan
pengalaman yang terjadi
⦿ Pengalaman  hasil interaksi antar individu
melalui alat indranya dan stimulus yang
berasal dari sumber belajar
⦿ Sumber belajar teridiri dari  interaksi
manusia, realita, pictorial
representation(rangsangan gambar), written
symbols and recorded sound

Seseorang dengan pengalaman yang banyak,


kemampuan mengingat dan menerapkan
pengalaman akan jauh lebih kreatif dalam
perawatan pasien
⦿ Seperangkat tindakan cerdas dan penuh
tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai
syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas
di bidang pekerjaan tertentu
⦿ Kompetensi  kemampuan individual yang
dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugas atau
pekerjaan yang dilandasi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
unjuk kerja yang dipersyaratkan
⦿ Mahasiswa Perawat harus melakukan
praktik di laboratorium sebelum praktek di
RS
Sikap  kesiapaan atau kesediaan bertindak
Sikap perawat dalam berpkir kritis :
◾ Berpikir mandiri (thinking independently)
mampu menangani pasien dengan berbagai
alternatif pemecahan masalah
◾ Rendah hati (humility)  Mengakui kekurangan,
berusaha mencari informasi baru dan berpikir ulang
untuk mengambil keputusan
◾ Berani  tahu dan melakukan perawatan pada
pasien dengan benar (contoh  tidak takut merawat
pasien HIV AIDS karena tahu cara perawatan yang
tepat)
Sikap Perawat dalam berpikir Kritis
◾ Keutuhan (integrity)  membandingkan antara
pengetahuan dan kepercayaan yang diyakini orang
lain
◾ Ketekunan (perseverance) Perawat harus tekun
dalam menemukan pemecahan efektif masalah klien,
mampu mengambil keputusan berdasarkan standard
yang ada
◾ Empati (empathy) keadaan mental yang membuat
seseorang merasa dirinya dalam keadaan perasaan
atau pikiran yang sama dengan orang lain.
◾ Tanpa prasangka tapi selalu berdasarkan fakta
◾ Explorasi pikiran sendiri
Standar Standar
intelektual profesional
⦿ Rasional dan memiliki alasan yang tepat
⦿ Reflektif  fokus pada masalah dan mengumpulkan
fakta secara lengkap
⦿ Menyelidik mengkaji permasalahan secara mendalam
⦿ Otonomi berpikir berpikir tanpa dipengaruhi orang lain,
tapi berdasarkan hasil analisis
⦿ Kreatif  mampu menggunakan konsep untuk keadaan
berbeda
⦿ Terbuka mengambil keputusan secara terbuka
⦿ Mengevaluasi
⦿ Kode etik perawat Indonesia
⦿ Standar praktik profesional
⦿ Standar kinerja profesional
1. Pengkajian

5. Evaluasi 2. Diagnosa

4. Implementasi 3. Intervensi
⦿ Pengkajian  langkah awal dan paling
mendasar dalam proses keperawatan secara
menyeluruh
⦿ Pengkajian proses pengumpulan,
pengorganisasian, validasi dan pencatatan
status klien
⦿ Tujuan pengkajian  Mengumpulkan data
tentang respons klien terhadap kesehatan
Pengumpulan data
◾ Apa yang akan dilakukan untuk mendapatkan
data?
◾ Alat-alat apa yang dibuthkan?
◾ Hal-hal apa yang diperhatikan saat wawancara ?
◾ Teknik apa yang dilakukan saat wawancara?
◾ Apa yang harus diperhatikan saat observasi?
◾ Hal-hal apa saja yang dibutuhkan saat
pemeriksaan fisik?
◾ Sudahkan anda mengumpulkan data2
sekunder?
◾ Dsbnya ....
Pengelompokkan data
⦿ Sesuaikah data2 yang ada dengan data
fisiologis/psikologis/sosial/spiritual?
⦿ Validasi data
◾ Apakah yang dibutuhkan saat validasi
data
(pemfis, data laboratorium)
⦿ Pendokumentasian data
◾ Sudahkan melakukan pendokumentasi
data
dengan benar?
Analisis Data
◾ Sudahkan melakukan analisis data dari hasil
pengkajian (data subjektif dan objektif)
◾ Apakah sudah mengetahui data normalnya?
◾ Sudahkah melakukan pengelompokkan data
yang ada
(subjektif dan objektif)
⦿ IdentifikasiMasalah  apakah sudah sesuai
dengan data-data yang ada
⦿ Penyataan diagnosa Apakah masalah sesuai
dengan data-data dan etioginya
⦿ Prioritas masalah  sudahkan menganalisis
masalah berdasarkan prioritas yang mengancam
kehidupan, kesehatan dan tumbang?
⦿ Perencanaan  penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang telah ditentukkan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan klien
⦿ Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menyusun rencana tindakan :

◾ Tindakan apa yang akan dilakukan?


◾ Mengapa tindakan itu dilakukan?
◾ Kapan tindakan itu dilakukan?
◾ Siapa yang melakukan tindakan itu?
◾ Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan?
⦿ Implementasi pelaksanaan rencana tindakan yang telah
ditentukkan dengan tujuan kebutuhan klien terpenuhi secara optimal
⦿ Analisis pertanyaan kritis pada tahap implementasi :

◾ Apakah perawat sudah melakukan pengkajian ulang?


◾ Apakah perawat membutuhkan asisten dalam
melakukan tindakan?
◾ Apakah semua rencana diimplementasikan dengan
menerapkan sikap –sikap berpikir kritis seperti
integritas,percaya diri???
⦿ Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan
serta pengkajian ulang rencana keperawatan
⦿ Analisis pertanyaan kritis :
◾ Apakah kriteria hasil sudah dapat mengukur
pencapaian tujuan?
◾ Apakah sudah mengumpulkan data perkembangan
pasien (data subjektif dan objektif)
◾ Apakah perawat sudah melakukan perbandingan data
klien dengan kriteria hasil?
◾ Apakah sudah menyatakan masalah tersebut
tercapai atau tidak?
TERIMAKASIH

“Critical thinking will lead to new paths and things.”


(Gevi Melliya Sari, 2022)

Anda mungkin juga menyukai