Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tya Wahyun Kurniawati

NIM : 131711133007

Kelas : A2

Critical Thinking in Nursing

(Berfikir Kritis dalam Keperawatan)

 Pengertian berfikir kritis :


Erat kaitannya dengan orang-orang yang berfikir logis dan rasional yaitu
bagaimana kita memiliki kemampuan untuk mengkritisi pemikiran orang lain
 Menurut Paul dan Elder (2005) berfikir kritis adalah :
Pemikiran kritis adalah sebuah proses dimana pemikir meningkatkan kualitas
pemikirannya dengan terampil mengambil alih struktur yang melekat dalam
pemikiran dan menerapkan standar intelektual pada mereka.
 Pemikir kritis yang terlatih dengan baik memiliki ciri-ciri :
1. Mengangkat pertanyaan-pertanyaan dan permasalahan-permasalahan,
2. Mengumpulkan dan menilai informasi yang relevan,
3. Tiba pada kesimpulan dan solusi yang semuanya beralasan baik,
4. Berpikiran terbuka dan mengenali cara-cara alternatif untuk melihat
suatu maslaha,
5. Dikomunikasikan secara efektif dengan orang lain sebagai solusi masalah
kompleks dirumuskan.
 Seorang perawat harus berfikir kritis karena :
1. Perlu membuat keputusan klinis yang akurat dan sesuai
2. Perlu memecahkan masalah dan mencari solusinya
3. Perlu merencanakan perawatan untuk setiap masalah klien dan klien yang
unik
4. Perlu mencari ilmu dan menggunakannya untuk membuat keputusan
klinis dan pemecahan masalah
5. Perlu bisa berpikir kreatif saat merencanakan perawatan untuk klien
 Aspek-aspek dalam berfikir kritis :
Untuk berkembang menjadi pemikir kritis ahli, perawat perlu menggunakan:
- Refleksi
- Bahasa  bagaimana mengkritisi dengan bahasa yang mudah dipahami
orang lain
- Intuisi
 Tingkatan dalam berfikir kritis
- Pemikiran Kritis Dasar
- Pemikiran Kritis yang Kompleks
- Komitmen, misal : menjalani hukuman dengn penuh tanggung jawab

 Kompetensi berfikir kritis

Kompetensi berpikir kritis yang umum digunakan oleh banyak disiplin ilmu,
dalam banyak situasi sehari-hari.

- Metode ilmiah
- Penyelesaian masalah
- Pengambilan keputusan

Pemikiran kritis yang spesifik dalam situasi klinis yang digunakan oleh
dokter, perawat, dan profesi kesehatan lainnya :

a. penalaran diagnostic atau kesimpulan klinis, dan


b. pengambilan keputusan klinis.

Kompetensi berpikir kritis khusus digunakan dalam praktik keperawatan

Proses Keperawatan :
- Penilaian
- Analisis (Diagnosa Keperawatan)
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Evaluasi
 Model berfikir kritis :

Model ini membantu menjelaskan bagaimana perawat membuat keputusan


klinis / keputusan dalam praktik klinis mereka yang menghasilkan asuhan
keperawatan yang aman dan efektif. Ada 5 komponen dalam model pemikiran
kritis ini :

- Dasar pengetahuan
- Pengalaman dalam perawatan
- Kompetensi berpikir kritis
- Sikap untuk berpikir kritis
- Standar untuk berpikir kritis

 Sikap berfikir kritis :


- Kepercayaan
- Berpikir mandiri
- Keadilan
- Tanggung jawab dan akuntabilitas
- Mengambil resiko
- Disiplin
- Ketekunan
- Kreativitas
- Rasa ingin tahu
- Integritas
- Kerendahan hati

 Standard
A. Standard Intelektual
14 standard intelektual (Paul,1993) yang digunakan perawat dalam
melakukan proses keperawatan :
1. Kepercayaan diri,
2. Kemandirian,
3. Keadilan,
4. Tanggung jawab,
5. Mengambil risiko,
6. Disiplin,
7. Ketekunan,
8. Kreativitas,
9. Rasa ingin tahu,
10. Integritas,
11. Kerendahan hati.
B. Standar professional
- Standar etika yang baik
Seorang pemikir kritis harus memiliki rasa nilai, kepercayaan, perasaan
dan nilai / kepercayaan terhadap keluarga klien
C. Praktik berbasis ilmiah dengan standar yang dikembangkan oleh para ahli
a. Terbukti berbasis praktik
b. Standar dikembangkan sebagai hasil bukti
c. Hal ini adalah persyaratan minimum yang diperlukan untuk
memberikan perawatan yang efektif dan berkualitas

 Berikir kritis dalam keperawatan


 Perawat yang berfikir kritis mengajukan pertanyaan berikut:
- Asumsi apa yang telah saya buat tentang pasien ini?
- Bagaimana saya tahu asumsi saya akurat?
- Apakah saya memerlukan informasi tambahan?
- Bagaimana saya bisa melihat situasi ini secara berbeda?
 Pemikiran reflektif: proses aktif yang berharga dalam belajar dan
mengubah perilaku, perspektif, atau praktik; terjadi setelah interaksi
perawat-pasien telah berakhir
 Saat Anda berpindah dari pemula ke ahli, kemampuan Anda untuk
berpikir kritis akan bertambah ketika anda melakukan praktik
 Didorong oleh kebutuhan pasien dan keluarga
 Apakah lebih dari pendapat anda
 Anda harus bisa menjelaskan bagaimana anda mencapai suatu
kesimpulan dan mendukung kesimpulan anda dengan alasan eksplisit.

 Ringkasan
- Riset perawat telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
perbaikan dalam praktik asuhan keperawatan
- Penelitian keperawatan terkait dengan teori yang diinformasikan dan
praktik keperawatan sehingga pada gilirannya memengaruhi mereka
- Latar belakang pendidikan perawat memiliki peran dalam penelitian
- EBP (Evidence Base Practice) atau praktik berbasis bukti merupakan
tujuan penelitian keperawatan

Anda mungkin juga menyukai