Anda di halaman 1dari 10

TUGAS E-LEARNING KEPERAWATAN TROPIK INFEKSI

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI PADA PENYAKIT ZIKA

Dosen Pembimbing :
Ika Nur Pratiwi S.Kep., Ns., M.Kep.

Kelas A2

Nama Anggota Kelompok 5 :


1. Esa Nur Ramadhani (131711133010)
2. Shella Panca Oktaviana (131711133013)
3. Meirina Nur Asih (131711133054)
4. Lathifath’ul Rahayuningrum (131711133055)
5. Karunisa Ziyadatul Ilmi (131711133068)
6. Indah Putri Pinanti (131711133108)
7. Joanka Delaneira (131711133147)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
Link Video Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=_QD52xdm4v4

1. Pengkajian

a. Identitas pasien

b. Identitas penanggung jawab

c. Keluhan utama : biasanya mengeluh nyeri pada persendian, badan terasa panas
dan tiba tiba lemas.

d. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Biasanya terjadi panas naik turun, muncul bintik-bintik merah


padatubuh, terdapat ruam pada kaki kanan serta terasa nyeri di persendian.
Biasanya juga timbul keluhan nyeri pada perut, lemas tiba-tiba, mual dan
nafsu makan menurun serta minum berkurang.

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Penderita penyakit zika bias disebabkan oleh keturunan atau biasa


disebut factor kongenital yang dapat ditularkan oleh ibu kepada bayinya
melalui plasenta.

f. Pemeriksaan fisik

1) Kepala: kaji warna rambut, bentuk kepala, kaji ada massa dan lessi atau

tidak. Biasanya terjadi atau dirasakan nyeri hebat pada kepala. Pada bayi

baru lahir yang terinfeksi virus zika dari ibunya menunjukkan keadaan fisik

yaitu ukuran dan bentuk kepala lebih kecil dari ukuran normal kepala bayi

pada umumnya (mikrosepali).

2) Mata: kaji konjungtiva, biasanya terdapat konjungtivitis.


3) Hidung : kaji kesimetrisan hidung, ada polip atau tidak,. kaji secret pada

hidung.

4) Telinga: kaji kesimetrisan antara kanan dan kiri, terdapat penumpukan

serumen atau tidak, ada lessi atau tidak dan fungsi pendengaran.

5) Mulut: biasanya mukosa bibir kering.

6) Leher: kaji pembesaran kelenjar tiroid.

7) Dada : kaji paru-paru dan jantung.

8) Abdomen : kaji warna kulit, pitting edema, peristaltic usus dan terdapat

ascites atau tidak.

9) Ekstremitas : nyeri otot dan nyeri sendi dengan kemungkinan

pembengkakan (terutama sendi kecil tangan dan kaki ).

10) Integumen : pada pengkajian biasanya ditemukan terdapat bintik-bintik

merah dan ruam pada kulit, turgor kulit jelek serta kulit teraba hangat.

g. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada pemeriksaan darah rutin yaitu


hemoglobin, leukosit, eritrosit, trombosit dan hematokrit. Pemeriksaan
molekular yang dilakukan RT-PCR zika hasilnya biasanya (+) dan pada uji
serologi Ig M zika virus ditemukan hasil (+).

2. Diagnosis Keperawatan
1) Hipertermia (D.0130) b.d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas nilai normal,
kulit merah, takikardia, dan kulit terasa hangat.
2) Nyeri akut (D.0077) b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri, tampak
meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat, berfokus pada diri sendiri, dan sulit
tidur.
3) Gangguan integritas kulit/jaringan (D.0129) b.d kekurangan volume cairan,
perubahan sirkulasi d.d kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit, nyeri, dan
kemerahan.
3. Tujuan (SMART), Kriteria Hasil, Intervensi, dan Rasionalisme

Diagnosa Keperawatan Tujuan (SMART) dan Kriteria Intervensi Keperawatan Rasionalisme


Hasil

Hipertermia (D.0130) b.d proses Tujuan : Manajemen Hipertermia (I.15506) 1. Untuk mengetahui
penyakit d.d suhu tubuh diatas penyebab dari hipertermia
Seletah dilakukan tindakan Observasi :
nilai normal, kulit merah, 2. Untuk memantau
keperawatan 1x24 jam hipertermi
takikardia, dan kulit terasa hangat 1. Identifikasi penyebab penurunan atau
berkurang atau dapat teratasi
hipertermia (mis. Terpapar peningkatan suhu tubuh
dengan kriteria hasil :
lingkungan panas, 3. Untuk membantu
- Suhu dalam rentang norma dehidrasi) menurunkan suhu tubuh
36,5 C – 37,5 C
o o
2. Monitor suhu tubuh 4. Untuk memposisikan klien
- Klien tidak menggigil Terapeutik : nyaman
- Nadi dalam rentang 5. Untuk membantu
1. Lakukan pendinginan
normal 60-140 menurunkan suhu tubuh
eksternal (mis. Selimut
- Warna kulit tampak dengan pemberian
hipotermia atau kompres
normal elektrolit
dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
Edukasi :

1. Anjurkan tirah baring


Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena
Nyeri akut (D.0077) b.d agen Tujuan : Manajemen Nyeri (I.08238) 1. Untuk mengetahui lokasi,
pencedera fisiologis d.d mengeluh durasi, frekuensi nyeri
Setelah dilakukan tindakan Observasi :
nyeri, tampak meringis, gelisah, 2. Untuk mengetahui skor
keperawatan 1x24 jam nyeri dapat
frekuensi nadi meningkat, 1. Identifikasi lokasi, nyeri yang dirasakan
berkurang atau teratasi dengan
berfokus pada diri sendiri, dan karakteristik, durasi, 3. Untuk mengetahui faktor
kriteria hasil :
sulit tidur. frekuensi, kualitas, yang dapat memperberat
- Klien mengatakan nyeri intensitas nyeri rasa nyeri, sehingga dapat
berkurang 2. Identifikasi skala nyeri mencegah agar rasa nyeri
- Klien tidak tampak 3. Identifikasi faktor yang tidak bertambah
meringis memperberat dan 4. Untuk mengetahui dampak
- Skala nyeri menurun atau memperingan nyeri dari rasa nyeri yang dapat
nol 4. Identifikasi pengaruh nyeri mempengaruhi aktivitas
pada kualitas hidup 5. Untuk mengontrol rasa
Terapeutik : nyeri
6. Untuk memberikan rasa
1. Berikan teknik
nyaman
nonfarmakologis untuk
7. Untuk mengetahui sumber
mengurangi rasa nyeri nyeri sehingga dapat
(mis. TENS, hipnosis) menentukan jenis
2. Kontrol lingkungan yang pengobatan yang tepat
memperberat rasa nyeri terhadap sumber nyeri
(mis. Suhu ruangan, 8. Agar klien mengetahui
pencahayaan, kebisingan) penyebab rasa nyeri yang
3. Pertimbangkan jenis dan dialami
sumber nyeri dalam 9. Untuk mengurangi rasa
pemilihan strategi nyeri
meredakan nyeri 10. Untuk memberikan
Edukasi : pengobatan terhadap rasa
nyeri agar berkurang
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Gangguan integritas kulit/jaringan Tujuan : Perawatan Integritas Kulit 1. Untuk mengetahui
(D.0129) b.d kekurangan volume (I.11353) penyebab terjadinya
Setelah dilakukan tidakan
cairan, perubahan sirkulasi d.d gangguan integritas kulit
keperawatan 1x24jam intergritas Observasi :
kerusakan jaringan dan/atau 2. Untuk menghindari
kulit berkurang atau dapat teratasi
lapisan kulit, nyeri, dan 1. Identifikasi penyebab terjadinya luka karena
dengan kriteria hasil :
kemerahan gangguan integritas kulit terlalu lama berbaring
- Kerusakan jaringan / kulit (mis. Perubahan sirkulasi) 3. Untuk mencegah
berkurang dengan skala 5 Terapeutik : terjadinya rusaknya
- Kerusakan lapisan kulit jaringan kulit pada kulit
1. Ubah posisi tiap 2 jam jika
menurun dengan skala 5 kering
tirah baring
- Tidak terdapat kemerahan 4. Untuk menghindari
2. Gunakan produk berbahan
- Warna kulit normal dehidrasi
petrolium atau minyak
5. Untuk melembabkan kulit
pada kulit kering
6. Untuk mencegah
3. Hindari produk berbahan
terpaparnya sinar matahari
dasar alkohol pada kulit
kering
Edukasi :

1. Anjurkan minum air yang


cukup
2. Anjurkan menggunakan
pelembab (mis. Lotion,
serum)
3. Anjuran menggunakan
tabir surya SPF minimal
30 saat berada diluar
rumah
4. Anjurkan untuk
menghindari terpapar suhu
ekstrem
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/355012674/LP-ZIKA-FIX (diakses 6 Desember 2019


Pukul 21.22 WIB)

PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikasi Diagnosis,
Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai