Dosen Pembimbing :
Ika Nur Pratiwi S.Kep., Ns., M.Kep.
Kelas A2
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
c. Keluhan utama : biasanya mengeluh nyeri pada persendian, badan terasa panas
dan tiba tiba lemas.
d. Riwayat Kesehatan
f. Pemeriksaan fisik
1) Kepala: kaji warna rambut, bentuk kepala, kaji ada massa dan lessi atau
tidak. Biasanya terjadi atau dirasakan nyeri hebat pada kepala. Pada bayi
baru lahir yang terinfeksi virus zika dari ibunya menunjukkan keadaan fisik
yaitu ukuran dan bentuk kepala lebih kecil dari ukuran normal kepala bayi
hidung.
serumen atau tidak, ada lessi atau tidak dan fungsi pendengaran.
8) Abdomen : kaji warna kulit, pitting edema, peristaltic usus dan terdapat
merah dan ruam pada kulit, turgor kulit jelek serta kulit teraba hangat.
g. Pemeriksaan penunjang
2. Diagnosis Keperawatan
1) Hipertermia (D.0130) b.d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas nilai normal,
kulit merah, takikardia, dan kulit terasa hangat.
2) Nyeri akut (D.0077) b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri, tampak
meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat, berfokus pada diri sendiri, dan sulit
tidur.
3) Gangguan integritas kulit/jaringan (D.0129) b.d kekurangan volume cairan,
perubahan sirkulasi d.d kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit, nyeri, dan
kemerahan.
3. Tujuan (SMART), Kriteria Hasil, Intervensi, dan Rasionalisme
Hipertermia (D.0130) b.d proses Tujuan : Manajemen Hipertermia (I.15506) 1. Untuk mengetahui
penyakit d.d suhu tubuh diatas penyebab dari hipertermia
Seletah dilakukan tindakan Observasi :
nilai normal, kulit merah, 2. Untuk memantau
keperawatan 1x24 jam hipertermi
takikardia, dan kulit terasa hangat 1. Identifikasi penyebab penurunan atau
berkurang atau dapat teratasi
hipertermia (mis. Terpapar peningkatan suhu tubuh
dengan kriteria hasil :
lingkungan panas, 3. Untuk membantu
- Suhu dalam rentang norma dehidrasi) menurunkan suhu tubuh
36,5 C – 37,5 C
o o
2. Monitor suhu tubuh 4. Untuk memposisikan klien
- Klien tidak menggigil Terapeutik : nyaman
- Nadi dalam rentang 5. Untuk membantu
1. Lakukan pendinginan
normal 60-140 menurunkan suhu tubuh
eksternal (mis. Selimut
- Warna kulit tampak dengan pemberian
hipotermia atau kompres
normal elektrolit
dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
Edukasi :
1. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena
Nyeri akut (D.0077) b.d agen Tujuan : Manajemen Nyeri (I.08238) 1. Untuk mengetahui lokasi,
pencedera fisiologis d.d mengeluh durasi, frekuensi nyeri
Setelah dilakukan tindakan Observasi :
nyeri, tampak meringis, gelisah, 2. Untuk mengetahui skor
keperawatan 1x24 jam nyeri dapat
frekuensi nadi meningkat, 1. Identifikasi lokasi, nyeri yang dirasakan
berkurang atau teratasi dengan
berfokus pada diri sendiri, dan karakteristik, durasi, 3. Untuk mengetahui faktor
kriteria hasil :
sulit tidur. frekuensi, kualitas, yang dapat memperberat
- Klien mengatakan nyeri intensitas nyeri rasa nyeri, sehingga dapat
berkurang 2. Identifikasi skala nyeri mencegah agar rasa nyeri
- Klien tidak tampak 3. Identifikasi faktor yang tidak bertambah
meringis memperberat dan 4. Untuk mengetahui dampak
- Skala nyeri menurun atau memperingan nyeri dari rasa nyeri yang dapat
nol 4. Identifikasi pengaruh nyeri mempengaruhi aktivitas
pada kualitas hidup 5. Untuk mengontrol rasa
Terapeutik : nyeri
6. Untuk memberikan rasa
1. Berikan teknik
nyaman
nonfarmakologis untuk
7. Untuk mengetahui sumber
mengurangi rasa nyeri nyeri sehingga dapat
(mis. TENS, hipnosis) menentukan jenis
2. Kontrol lingkungan yang pengobatan yang tepat
memperberat rasa nyeri terhadap sumber nyeri
(mis. Suhu ruangan, 8. Agar klien mengetahui
pencahayaan, kebisingan) penyebab rasa nyeri yang
3. Pertimbangkan jenis dan dialami
sumber nyeri dalam 9. Untuk mengurangi rasa
pemilihan strategi nyeri
meredakan nyeri 10. Untuk memberikan
Edukasi : pengobatan terhadap rasa
nyeri agar berkurang
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Gangguan integritas kulit/jaringan Tujuan : Perawatan Integritas Kulit 1. Untuk mengetahui
(D.0129) b.d kekurangan volume (I.11353) penyebab terjadinya
Setelah dilakukan tidakan
cairan, perubahan sirkulasi d.d gangguan integritas kulit
keperawatan 1x24jam intergritas Observasi :
kerusakan jaringan dan/atau 2. Untuk menghindari
kulit berkurang atau dapat teratasi
lapisan kulit, nyeri, dan 1. Identifikasi penyebab terjadinya luka karena
dengan kriteria hasil :
kemerahan gangguan integritas kulit terlalu lama berbaring
- Kerusakan jaringan / kulit (mis. Perubahan sirkulasi) 3. Untuk mencegah
berkurang dengan skala 5 Terapeutik : terjadinya rusaknya
- Kerusakan lapisan kulit jaringan kulit pada kulit
1. Ubah posisi tiap 2 jam jika
menurun dengan skala 5 kering
tirah baring
- Tidak terdapat kemerahan 4. Untuk menghindari
2. Gunakan produk berbahan
- Warna kulit normal dehidrasi
petrolium atau minyak
5. Untuk melembabkan kulit
pada kulit kering
6. Untuk mencegah
3. Hindari produk berbahan
terpaparnya sinar matahari
dasar alkohol pada kulit
kering
Edukasi :
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikasi Diagnosis,
Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.