Anda di halaman 1dari 32

KONSEP BERFIKIR

KRITIS: dalam proses


keperawatan
Desmawati, Mkep., Sp. Mat., Ph.D
Setelah PBL ini mahasiswa mampu;
Konsep berfikir kritis:
- Berfikir kritis dalam proses keperawatan
- Komponen-komponen dalam proses keperawatan
- Membandingkan terminology berfikir kritis, clinical reasoning, dan clinical
judgment
- Tahapan-tahapan proses penyelesaian masalah
- Tahapan-tahapan yang digunakan untuk membuat keputusan
- Identifikasi Langkah Langkah untuk meningkatkan ketrampilan klinis
- Mengaplikasikan proses berfikir kritis pada masalah kehidupan nyata
Berfikir kritis dalam dunia
keperawatan
Merupakan suatu proses menelaah asumsi tentang
suatu informasi terbaru sehingga sampai pada
simpulan dan perspektif baru, dalam hal ini
Keperawatan melalui suatu metode yang dikenal
dengan Asuhan Keperawatan/proses keperawatan
DEFINISI BERFIKIR KRITIS VS LOGIC

Logic Kritis
• Proses dimana seseorang • Cara untuk memutuskan apakah
menggunakan penalaran yang klaim itu benar, palsu, atau
konsisten untuk mendatangkan kadang-kadang benar, kadang-
suatu keimpulan dan di kadang salah, dan bisa jadi
butuhkan nalar yang baik. sebagian benar dan sebagian
salah.
DEFINISI BERFIKIR KRITIS MENURUT 3
PAKAR
Paul Strader
• MERUPAKAN DASAR UNTUK • SUATU PROSES PENGUJIAN YANG
MEMPELAJARI SETIAP DISIPLIN MENITIK BERATKAN PENDAPAT
ILMU. SUATU DISILIN ILMU TENTANG KEJADIAN ATAU FAKTA
MERUPAKAN SUATU KESATUAN YAG MUTAKHIR DAN
SISTEM YANG TIDAK TERPISAH MENGINTERPRETASIKANYA SERTA
SEHINGGA UNTUK MENGEVALUASI PENDAPAT
MEMPELAJARINYA TERSEBUT UNTUK MENDAPATKAN
MEMBUTUHKAN SUATU SUATU KESIMPULAN TENTANG
KETERAMPILAN BERFIKIR ADANYA PERSPEKTIF ATAU
TERTENTU PANDANGAN BARU.
DEFINISI BERFIKIR KRITIS MENURUT 3
PAKAR
Bandman Kesimpulan
• PENGUJIAN SECARA RASIONAL • Keterampilan berfikir melalui
TERHADAP IDE-IDE KESIMPULAN pengujian rasional tentang suatu
PENDAPAT, PRINSIP, PEMIKIRAN, kejadian nyata
MASALAH KEPERCAYAAN DAN
TINDAKAN.
Pemikiran-prinsip-keterampilan
baru
KOMPONEN BERFIKIR KRITIS, khusus
keperawatan
-PENGETAHUAN
-PENGALAMAN DALAM KEPERAWATAN
-KOMPETENSI BERFIKIR KRITIS
-KOMPETENSI UMUM
-KOMPETENSI KHUSUS
DALAM SITUASI KLINIS
-KOMPETENSI KHUSUS
DALAM KEPERAWATAN
KOMPONEN BERFIKIR KRITIS, khusus
keperawatan
- SIKAP PERILAKU UNTUK BERFIKIR KRITIS
- PERCAYA DIRI
- KETERBUKAAN
- BERANI MENGAMBIL RESIKO
- KETEKUNAN/PERSISTEN
- KREATIVITAS
- RASA INGIN TAHU
- INTEGRITAS
- MANDIRI
- TANGGUNG GUGAT
- DISIPLIN
CIRI- CIRI PERAWAT BERFIKIR KRITIS

• TANGGUNG GUGAT
• BERFIKIR MANDIRI (menantang cara tradisional dalam berpikir dan mencari rasional
untuk masalah yang ada, cth, manfaat senam untuk lenturan tubuh ?)
• MENGAMBIL RESIKO
• KERENDAHAN HATI
• INTEGRITAS (adalah membangun rasa percaya diri pada sejawat dan bawahan,
keterpaduan, jujur dan dapat dipercaya)
• KETEKUNAN (Perawat menggunakan berbagai terapi perawatan luka untuk klien
diabetik)
• KREATIVITAS (Memodifikasi sesuatu sesuai dengan keadaan atau keadaan lingkungan)
• (Potter dan Perry, Fundamental of nursing)
STANDAR UNTUK BERFIKIR KRITIS
• STANDAR INTELEKTUAL (Paul, 1933)
JELAS, TEPAT, SPESIFIK, AKURAT, ADEKUAT, RELEVAN, MASUK AKAL,
KONSISTEN, LOGIS, TERBUKA, MENDALAM, LUAS, KOMPLIT,
SIGNIFIKAN, ADIL
• STANDAR PROFESIONAL.
-KRITERIA ETIS UNTUK PENILAIAN KEPERAWATAN
-KRITERIA UNTUK EVALUASI
-TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL.
Contoh KASUS
1 menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu
dengan penuh pertimbangan.
2. bersedia memperbaiki kesalahan atau kekeliruan
3. dapat menelaah dan menganalisa sesuatu yang datang
kepadanya secara sistematis.
4. berani menyampaikan kebenaran meskipun berat di
serahkan
5. bersikap cermat, jujur, dan iklas baik dalam mengerjakan
pekerjaan maupun dengan urusan duniawi.
6. kebencian terhadap suatu kaum tidak
mendorongnya untuk tidak berbuat jujur atau tidak
mengaku adil.
7. adil dalam memberikan kesaksian tanpa melihat
siapa orangnya walaupun akan merugikan diri
sendiri, sahabat dan kerabat.
8. keadilan di tegakkan dalam segala hal karena
keadilan menimbulkan ketentraman, kemakmuran
dan kebahagiaan.
(id.shvoong.com/humanities/philosophy/
2034769.ciri-ciri brpikir kritis)
KOMPETENSI-
KETERAMPILAN BERFIKIR
KRITIS
• PEMECAHAN MASALAH
• PEMBUATAN KEPUTUSAN
• PENGURUTAN PRIORITAS
• ANTISIPASI SESUATU YANG TIDAK BERJALAN LANCAR
• MEMPERTIMBANGKAN PENDEKATAN ALTERNATIF
PERBEDAAN CRITICAL THINKING

Critical thinking; According to an article by Joyce Victor-Chmil,


published in Nurse Educator, critical thinking is very concisely
identified as “the cognitive processes used for analyzing knowledge ”.

Papathanasiou et al (2021) state more robustly: “Critical thinking is


defined as the mental process of active and skillful perception,
analysis, synthesis and evaluation of collected information through
observation, experience and communication that leads to a decision
for action.
PERBEDAAN clinical reasoning,

“the cognitive and metacognitive processes used for analyzing


knowledge relative to a clinical situation or specific patient.” (Victo
Chmil, 2021).

In simple terms, to be able to have sound clinical reasoning, you must


be a critical thinker
PERBEDAAN clinical judgment

Clinical judgement is developed through practice, experience,


knowledge and continuous critical analysis. It extends into all nursing
areas: diagnosis, therapy, communication and decision making (Kienle
& Kiene, 2011)
Analisis, evaluasi, atau prediksi klinis dari tanda dan gejala yang
muncul pada individu dengan penyakit, gangguan, disfungsi, atau
gangguan. Termasuk menilai kesesuaian perawatan tertentu dan
derajat atau kemungkinan pemulihan klinis (VandenBos, G. R. (ed.). ,
2007)
Tahapan-tahapan proses penyelesaian masalah
01 PENGKAJIAN

02 DIANGNOSA KEPERAWATAN
5 tahapan
Askep; PELAKSANAAN
pemecahan
maslah pasien
03 INTERVENSI KEPERAWATAN

04 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Alngsung ke pasien
05 EVALUASI KEPERAWATAN
Contoh Kasus
Tahapan-tahapan yang digunakan untuk membuat keputusan

Perawat memasuki ruangan pasien dan mendapati klien dalam keadaan nyeri
Pengkajian posisi klien ditempat tidur menemukan bahwa klien berbaring dengan
cara meringkuk
Selang kateter menusuk kulit pasien
Perawat mengubah posisi klien dan meluruskan selang jauh dari tubuh klien

HASIL
Klien mengekspresikan rasa leganya dari ketidaknyamanan
Perawat mendapat informasi yang mengklarifikasi sumber ketidaknyamanan klien dan
jalar keluar yang digunakannya menunjukkan keberhasilan
Perawat kembali keruangan klien untuk mengevaluasi apakah ketidaknyamanan
kembali dirasakan klien
CONTOH KASUS
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Contoh : Pada kasus di
mana klien mengalami
cedera pada kulitnya,
perawat harus membuat
keputusan mengenai
terapi yang dapat
meningkatkan
penyembuhan dan
mencegah cedera lebih
lanjut
3 kriteria dalam pembuatan keputusan

1. Apa yang akan dicapai ?


( penyembuhan kulit)
2. Apa yang akan dicapai selanjutnya?
(mobilitas, nutrisi dan kenyamanan )
3. Apa yang harus dihindari ?
(infeksi)
Identifikasi Langkah Langkah untuk meningkatkan kemampuan
berfikir dalam keterampilan klinis

Berfikir kritis mengharuskan individu Berfikir untuk diri sendiri. Orang


yang Berfikir kritis mempertimbangkan secara serius banyaknya
gagasan, belajar dari hal tersebut dan kemudian membuat penilaian
mereka sendiri. Perawat Berfikiran terbuka dalam mempertimbangkan
metode yang berbeda, tidak sekadar satu cara yang mereka pelajari di
universitas..

• 1 Kemandirian Berfikir
Langkah untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam
keterampilan klinis

Orang yang Berfikir kritis adalah orang yang mengkaji semua sudut
pandang, tidak prasangka pribadi ataupun kelompok. Berorientasi
keadilan membantu orang untuk mempertimbangkan sudut pandang
yang berlawanan dan memahami gagasan baru seutuhnya, serta
terbuka terhadap kemungkinan bahwa bukti baru dapat mengubah
pikiran mereka..

• 2 Beorientasi Keadilan
Langkah untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam
keterampilan klinis

Orang yang Berfikir kritis terbuka terhadap kemungkinan bahwa


kesalahan pola pikir pribadi atau tekanan sosial dapat memengaruhi
dalam proses keperawatan. Orang yang Berfikir kritis, berupaya aktif
untuk mengkaji pola pikir atau tekanan sosial setiap kali mereka ingin
mengambil keputusan atau melakukan tindakan.

• 3 Pemahaman Terhadap
Egosentrisitas dan Sosiosentrisitas
Langkah untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam
keterampilan klinis

Kerendahan hati intelektual berarti memiliki kesadaran tentang


keterbatasan pengetahuan diri sendiri. Penundaan penilaian berarti
menahan segala asumsi dari diri kita masing-masing terhadap sesuatu
yang telah dilakukan oleh orang lain. Orang yang Berfikir kritis mau
mengakui apa yang mereka tidak ketahui, mau mencari informasi baru
dan memikirkan kembali kesimpulan mereka dari sudut pandang baru

• 4 Kerendahan Hati Intelektual dan


Penilaian
Langkah untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam
keterampilan klinis

Dengan sikap berani, seseorang mau mempertimbangkan dan mengkaji gagasan yang
mungkin akan menimbulkan reaksi negatif terhadap seseorang. Tipe keberanian ini berasal
dari kesadaran bahwa kepercayaan kadang salah atau menyesatkan karena tidak selalu
diperoleh secara rasional. Kepercayaan yang rasional adalah kepercayaan yang telah dikaji
dan terbukti disokong oleh alasan dan data yang sangat kuat. Keberanian diperlukan agar
pemikiran baru menjadi kenyataan. Sebagai contoh, sebelumnya banyak perawat percaya
bahwa memperbolehkan anngota keluarga untuk mengamati tindakan darurat (seperti RJP)
akan membahayakan psikolog bagi keluarga dan bahwa anggota tersebut akan mengganggu
tim perawatan kesehatan. Perawat lain merasa penyingkiran terhadap anggota keluarga tidak
perlu dilakukan dan sangat menimbulkan stress bagi beberapa anggota keluarga. Akibatnya,
perawat melakukan penelitian yang menunjukan bahwa kehadiran keluarga dapat dilakukan
tanpa menimbulkan pengaruh yang buruk bagi perawat,pasien atau kelurga.
Integritas

• 5 Keberanian Intelektual
Langkah untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam
keterampilan klinis

Integritas adalah sikap jujur, konsisten, memilki


prinsip dan patuh sehingga mengharuskan individu
untuk menerapkan standar bukti yang sama
terhadap pengetahuan yang dimilikinya. Contoh,
perawat mempercayai bahwa perawatan luka harus
selalu dilakukan dengan teknik, sehingga yang ia
lakukan sesuai dengan apa yang ia percayai

• 6 Integritas
Langkah untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam
keterampilan klinis

Perawat yang Berfikir kritis menunjukkan ketekunan


dalam menemukan solusi yang efektif terhadap
masalah klien dan masalah keperawatan. Orang
yang Berfikir kritis tidak akan tergoda untuk
mendapatkan jawaban yang mudah dan cepat,
tetapi ia akan mempertahankan isu tersebut hingga
ia menemukan jawaban yang tepat.

• 7 Ketekunan
Langkah untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam
keterampilan klinis

Orang yang berfikir kritis percaya bahwa pemikiran


yang logis akan mengkasilkan kesimpulan yang dapat
dipercaya. Oleh karena itu, merka mengembangkan
sikap percaya diri dalam proses penalaran dan
mengkaji argument yang bermuatan emosi
menggunakan standar untuk mengevaluasi
pemikiran dan mengajukan pertanyaan

• 8 Percaya terhadap Logika


Langkah untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam
keterampilan klinis

Orang yang befikir kritis tahu bahwa emosi dapat


mempengaruhi pikiran dan bahwa sering kali
perasaan melandasi pikiran. Namun, perasaan perlu
dieksplorasi untuk menentukan apakah perasaan
didasarkan pada kenyataan atau interpretasi,
ingatan, artau rasa takut

• 9 Berminat Menggali Pikiran dan


Perasaan
Mengaplikasikan proses berfikir kritis pada masalah kehidupan nyata
KASUS MENGHADAPI EMOSI YANG SANGAT NEGATIF

• Membatasi tindakan untuk sementara waktu guna


menghindari kesimpulan yang gegabah dan keputusan
yang impulsif.
• Membahas perasaan negative dengan orang yang di
percaya.
• Menghabiskan sebagian energi yang dihasilkan oleh
emosi, misalnya, bejalan atau berolahraga.
• Merefleksikan keadaan tersebut dan menetapkan apakah
respon emosional tersebut tepat.
Daftar Pustaka
• Alfaro-LeFevre, Rosalinda, 2013
Critical thinking, clinical reasoning, and clinical judgment : a practical approach Elsevier.
• Kienle GS & Kiene H. (2011). Clinical judgement and the medical profession
J Eval Clin Pract. 2011 Aug; 17(4): 621–627.
• VandenBos, G. R. (ed.). (2007). APA Dictionary of Psychology. Washington DC: American
Psychological Association.
• Potter, P.A dan A.G Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,Proses dan
Praktik Volume 1 Edisi 4. Jakarta: EGC.
• Potter, P.A dan A.G Perry. (2009). Fundamentals of Nursing Volume 1 Edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika.
• Joyce Victor-Chmil (2021). Clinical reosaning. Nurse educator
• id.shvoong.com/humanities/philosophy/2034769. ciri-ciri brpikir kritis
AAMIIN
SEMOGA
BERMANFAAT
ILMUNYA

Anda mungkin juga menyukai