Anda di halaman 1dari 5

RESUME KB KONSEP BERPIKIR KRITIS DALAM PROSES

KEPERAWATAN

Dibuat oleh:
Joefunny Marshanda Putri Sakinah
2310711082

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2024


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Berpikir dapat diartikan sebagai proses menelaah berbagai asumsi terhadap asumsi baru
sampai mendapatkan kesimpulan atau prespektif baru. Berpikir terdapat 2 jenis yaitu, berfikir
kritis dan logika. Perbedaannya dari keduanya adalah,
1. berpikir logika adalah proses pemikiran yg hanya menggunakan nalar seseorang untuk
mendapatkan kesimpulan.
2. berpikir kritis adalah proses pemikiran evaluasi mendalam dan membutuhkan analisis
teliti terhadap informasi baru beserta mempertimbangkan berbagai sudut pandang,
menilai kebenaran & keaslian klaim.

Berikut adalah definisi berfikir kritis menurut 3 pakar,


1. paul
Disiplin ilmu merupakan kesatuan sistem yang tidak terpisah sehingga untuk
mempelajarinya membutuhkan suatu keterampilan berpikir tertentu.
2. strader
proses pengujian yang berfokus kepada pendapat tentang kejadian atau fakta terbaru
dan menginterpretasikanya serta mengevaluasi pendapat tersebut untuk mendapatkan
suatu kesimpulan tentang adanya perspektif atau pandangan baru.
3. bandman
melakukan pembuktian secara rasional terhadap ide-ide kesimpulan pendapat, prinsip,
pemikiran, masalah kepercayaan dan tindakan.

kesimpulan adalah hasil keterampilan berpikir melalui pengujian rasional tentang suatu
kejadian yg nyata atau tentang informasi baru.
Berikut adalah komponen berfikir kritis khusus keperawatan:
1. pengetahuan
2. pengalaman dalam keperawatan
3. kompetensi berfikir kritis terbagi menjadi beberapa kategori seperti,
1) kompetensi umum
2) kompetensi khusus dalam situasi klinis
3) kompetensi khusus dalam keperawatan

Berikut adalah komponen sikap perilaku untuk berfikir kritis:


1. percaya diri
2. keterbukaan
3. berani mengambil resiko
4. ketekunan/persisten
5. kreativitas
6. rasa ingin tahu
7. integritas
8. mandiri
9. tanggung gugat
10. disiplin

Berikut adalah ciri-ciri perawat berfikir kritis menurut Perry & Potter:
1. Tanggung jawab: dapat dipertanggung jawabkan pemikirannya
2. Berfikir mandiri: dapat memikirkan kesimpulan atau keputusan sendiri tanpa ada
pengaruh dari orang lain
3. Mengambil resiko: kekeh melakukan sesuatu walaupun tidak mengetahui bagaimana
hasil akhirnya
4. Kerendahan hati: dalam konteks ini, artinya adalah menerima kritik atau terhadap
suatu pemikiran
5. Integritas: pemikiran yg berisikan moral dan etika yg benar
6. Ketekunan: konsisten dalam menjalankan tugasnya serta selalu mencari solusi untuk
mencapai keberhasilan
7. Kreativitas: mencari solusi baru dengan memanfaatkan keadaan atau lingkungan
sekitar

Berikut adalah ciri-ciri berfikir kritis secara umum:


1. menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh
pertimbangan.
2. bersedia memperbaiki kesalahan atau kekeliruan
3. dapat menelaah dan menganalisa sesuatu yang datang kepadanya secara sistematis.
4. berani menyampaikan kebenaran meskipun berat di serahkan
5. bersikap cermat, jujur, dan ikhlas baik dalam mengerjakan pekerjaan maupun dengan
urusan duniawi.
6. kebencian terhadap suatu kaum tidak mendorongnya untuk tidak berbuat jujur atau
tidak mengaku adil.
7. adil dalam memberikan kesaksian tanpa melihat siapa orangnya walaupun akan
merugikan diri sendiri, sahabat dan kerabat.
8. keadilan ditegakkan dalam segala hal karena keadilan menimbulkan ketentraman,
kemakmuran dan kebahagiaan.

Berikut adalah standar untuk berpikir kritis:


1. standar intelektual (paul, 1933)
jelas, tepat, spesifik, akurat, adekuat, relevan, masuk akal, konsisten, logis, terbuka,
mendalam, luas, komplit, signifikan, adil
2. standar profesional.
1) kriteria etis untuk penilaian keperawatan
2) kriteria untuk evaluasi
3) tanggung jawab profesional

Berikut adalah kompetensi-keterampilan berpikir kritis:


1. pemecahan masalah
2. pembuatan keputusan
3. pengurutan prioritas
4. antisipasi sesuatu yang tidak berjalan lancar
5. mempertimbangkan pendekatan alternatif
Menurut Papathanasiou et al (2021) Critical thinking (berpikir kritris) adalah menyatakan
dengan lebih kokoh: 'Berfikir kritis didefinisikan sebagai proses mental dari persepsi,
analisis, sintesis, dan evaluasi aktif dan terampil terhadap informasi yang terkumpul melalui
pengamatan, pengalaman, dan komunikasi yang mengarah pada keputusan untuk bertindak.

Menurut Victo Chmil (2021) Clinical reasoning (penalaran/pemikiran klinis) adalah proses
kognitif dan metakognitif yang digunakan untuk menganalisis pengetahuan yang berkaitan
dengan suatu situasi klinis atau pasien tertentu. Dalam kata-kata sederhana, untuk memiliki
pemikiran klinis yang kuat, Anda harus menjadi seorang pemikir kritis.

Menurut Kienle & Kiene (2011) Clinical judgement Pemikiran klinis dikembangkan melalui
latihan, pengalaman, pengetahuan, dan analisis kritis yang berkelanjutan. Hal ini meluas ke
semua bidang keperawatan: diagnosis, terapi, komunikasi, dan pengambilan keputusan.
Menurut VandenBos, G. R. (ed.). (2007) Analisis, evaluasi, atau prediksi klinis dari tanda dan
gejala yang muncul pada individu dengan penyakit, gangguan, disfungsi, atau gangguan.
Termasuk menilai kesesuaian perawatan tertentu dan derajat atau kemungkinan pemulihan
klinis.

Berikut adalah tahapan-tahapan proses penyelesaian masalah:


1. pengkajian
2. diagnosa keperawatan
3. intervensi keperawatan
4. implementasi keperawatan
5. evaluasi keperawatan

Contoh kasus pembuatan keputusan:


Perawat memasuki ruangan pasien dan mendapati klien dalam keadaan nyeri => Pengkajian
posisi klien ditempat tidur menemukan bahwa klien berbaring dengan cara meringkuk =>
Selang kateter menusuk kulit pasien => Perawat mengubah posisi klien dan meluruskan
selang jauh dari tubuh klien
Hasilnya:
- Klien mengekspresikan rasa leganya dari ketidaknyamanan
- Perawat mendapat informasi yang mengklasifikasi sumber ketidaknyamanan klien dan
jalan keluar yang digunakannya menunjukkan keberhasilan
- Perawat kembali keruangan klien untuk mengevaluasi apakah ketidaknyamanan kembali
dirasakan klien

Contoh kasus pengambilan keputusan:


Pada kasus di mana klien mengalami cedera pada kulitnya, perawat harus membuat
keputusan mengenai terapi yang dapat meningkatkan penyembuhan dan mencegah cedera
lebih lanjut.
Kriteria/yg dibutuhkan:
- Tujuannya = penyembuhan kulit
- Tindakan yg dilakukan selanjutnya = mobilitas, nutrisi dan kenyamanan
- Terhindari = infeksi
Berikut adalah langkah untuk meningkatkan kemampuan berpikir dalam keterampilan klinis:
1. Kemandirian Berfikir
2. Beorientasi Keadilan
3. Pemahaman Terhadap Egosentrisitas dan Sosio Sentrisitas
4. Kerendahan Hati Intelektual dan Penilaian
5. Integritas
6. Ketekunan
7. Percaya terhadap Logika
8. Berminat Menggali Pikiran dan Perasaan
9. Keberanian Intelektual

Cara menghadapi kasus emosi yg sangat negatif dengan berpikir kritis:


1. Membatasi tindakan untuk sementara waktu guna menghindari kesimpulan yang
gegabah dan keputusan yang impulsif.
2. Membahas perasaan negatif dengan orang yang di percaya.
3. Menghabiskan sebagian energi yang dihasilkan oleh emosi, misalnya, jalan atau
berolahraga.
4. Merefleksikan keadaan tersebut dan menetapkan apakah respon emosional tersebut
tepat.

Daftar Pustaka
Desmawati. 2024. “PPT TM 1 KB Konsep Berfikir kritis dalam proses keperawatan” Jakarta

Anda mungkin juga menyukai