Disusun oleh
Kelompok 1
Secara garis besar, perilaku berpikir kritis diatas dapat dibedakan dalam beberapa
kegiatan:
1. Berpusat pada pertanyaan (focus on question)
2. Analisa argument (analysis arguments)
3. Bertanya dan menjawab pertanyaan untuk klarifikasi (ask and answer questions of
clarification and/or challenge)
4. Evaluasi kebenaran dari sumber informasi (evaluating the credibility sources of
information).
K. Fungsi Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berfikir kritis merupakan kemampuan yang sangat mempengaruhi sikap dan
prilaku dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Yang juga merupakan metode yang
wajib digunakan seorang perawat dalam membantu pasien memecahkan suatu
masalah ataupun mengambil tindakan di waktu yang sesingkat singkatnya. Salah
satunya hal yang sangat perlu diketahui sebelumnya yaitu manfaat dan fungsi
berpikir kritis dalam keperawatan. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam keperawatan
agar kita mengetahui dengan jelas untuk apa dipelajari kegunaan berpikir kritis ini.
Berpikir kritis dalam tahap pelaksanaannya antara lain yaitu mengkaji
ulang, menentukan kebutuhan bantuan, melaksanakan tindakan dan yang terakhir
adalah dokumentasi. Semua itu dilakukan untuk penerapan fungsi dan manfaat
berpikir kritis dalam keperawatan. Perawat tentu saja akan menemukan sangat
banyak jenis pasien yang tak terduga. Disamping semua itulah perawat harus dapat
mensiasatinya yaitu dengan berfikir kritis. dalam asuhan keperawatan, berpikir kritis
merupakan dasar dalam keperawatan. Dalam keperawatan sangat banyak manfaat
dan fungsi berpikir kritis.
1. Pemecahan Masalah
Salah satunya fungsi berpikir kritis merupakan untuk pemecahan masalah.
Pemecahan masalah disini adalah membantu pasien untuk mengatasi segala perasaan
yang tidak nyaman yang dialami pasien serta meningkatkan segala hal yang membuat
pasien merasa tidak aman dan nyaman dan juga membantu pasien menyelesaikan
masalah yang sangat mengganggu dirinya, demi membantu kesembuhan dirinya
sendiri.
2. Pengambilan Keputusan
Fungsi kedua adalah pengambilan keputusan yaitu merupakan pemecahan
masalah yang memperoleh hasil. Salah satu fungsi dan manfaat yang nyata adalah
terhadap keluarga pasien (asuhan keperawatan) pada pasien harus tepat.. Dan terhadap
perawat yaitu sebagai standart (rasa keingintahuan). Dan saat menghadapi pasien,
ilmu yang sudah diajarkan harus di terapkan ke pasien . Itu bertujuan untuk
menambah rasa percaya diri perawat dalam memberi asuhan kepada pasien. Sehingga
pengobatan pasien tepat waktu. Serta agar keluarga tidak mengganggu ketenangan
pasien.
3. Fungsi Lain
Fungsi lainnya juga untuk kepentingan pasiennya sendiri. Tentu saja pasien
sangat membutuhkan dukungan dari seorang perawat untuk menjadi motivasi dalam
hidupnya, demi kelangsungan kesembuhan dirinya. Dan dalam mendukung pasien,
perawat juga wajib berpikir kritis. Agar dapat membantu pasien dalam pemulihannya.
Hal ini karena banyak pasien yang sangat down ketika dia mengetahui penyakitnya.
Salah satunya disitulah perawat harus tergerak kembali untuk berpikir kritis, utnuk
membantu pasien menenangkan pikirannya, yang juga dilakukan demi kesembuhan
pasien itu sendiri. Dan diketahui bahwa, berpikir kritis ini tidak dipengaruhi oleh jenis
kelamin. Tapi bisa saja terpengaruh oleh bentuk fisik. Berpikir kritis dalam
keperawatan berfungsi juga untuk asuhan keperawatan terhadap pasien untuk
membantu pasien sembuh tepat waktu, atau lebih baik jika sembuhnya lebih cepat.
Karena itulah fungsi berpikir kritis. Jika karena senyuman perawat saja
dapat memicu kesembuhan perawat, tentu saja dengan perbuatan dan berpikir
kritisnya perawat, pasien akan semakin semangat hidup serta dengan lekas sembuh.
Karena dalam saat saat genting, nyawa pasien seakan akan berada pada tangan
perawat. Jika saja perawat tidak menerapkan dengan berpikir kritis, tentu saja bisa
menjadi hal yang sangat fatal. Apalagi jika sampai merenggut nyawa seseorang
karena kurang kritisnya suatu pemikiran, kurang mempertimbangkan hal hal yang
terjadi, bia saja disebut sebagai malapraktik, dan bisa saja dijatuhi hukuman penjara.
Oleh sebab itu, inti dari segala inti adalah. Fungsi berpikir kritis dalam keperawatan
sangan banyak dan tak terhingga. Demi keselamatan diri begitupun pasien itu sendiri.
L. Penerapan Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan
Sebagai makhluk intelektual kita dituntut berfikir kritis yang bertujuan untuk
membantu memudahkan dalam menentukan keputusan secara tepat dan akurat. Dalam
lingkup keperawatan, berfikir kritis sangat diperlukan bagi seorang perawat demi
membantunya dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan. Berfikir kritis
membantu seorang perawatuntuk lebih mudah dalam pengambilan sebuah keputusan
maupun tindakan yang akan dilakukan terhadap klien demi terpenuhnya kebutuhan
klien tersebut. Penerapan berfikir kritis dalam keperawatan diterapkan kedalam tahap-
tahap proses keperawatan. Tahap-tahapnproses keperawatan adalah pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, perawat ditegaskan untuk berfikir kritis yang bertujuan
untukmenggali secara dalam tentang klien utuk mendapatkan data-data yang akurat
danmendasar terhadap masalah kesehatan pasien.
2. Diagnosis Keperawatan
Dalam tahap diagnosa, perumusan diagnosis keperawatan merupakan tahap
pengambilan keputusan yang spaling kritis, karena perawat harus menentukan
masalah dan argumentasi yang masuk akal atau rasional. Makanya dari itu perawat
harus pandai dan lebih peka terhadap masalah, dan mengidentifikasikannya.
3. Perencanaan Keperawatan/Intervensi
Berfikir kritis dalam tahap perencanaan, berarti menggunakan pengetahuan
untuk mengembangkan hasil yang sesuai harapan dan memerlukan keterampilan
untuk memilih tindakan yang tepat. Perencanaan keperawatan biasanya berisikan
bagaimana menolong pasien berdasarkan respons terhadap kondisi penyakit yang
dihadapinya adalah hal yangpaling prioritas.
4. Implementasi
Berfikir kritis dalam tahap implementasi tindakan keperawatan adalah bagaimana
perawat dalam terampil dalam menguji hipotesis, karena tindakan keperawatan adalah
tindakan yang nyata yang menentukan tingkat keberhasilan untuk mencapai tujuan.
5. Evaluasi
Berfikir kritis dalam tahap evaluasi adalah mengkaji efektivitastindakan, dimana
perawat harus dapat mengambil keputusan tentang kebutuhan klien danmemutuskan
apakah tindakan tersebut perlu diulang atau tidak. Hasil yang didapat bagi perawat
yang menerapkan berfikir kritis adalah untuk membantunya dalam menyelesaikan
tugas dan mencapai tujuan.