PENDAHULUAN
untuk mengatasi masalah ini perawat dituntut untuk mampu mengambil keputusan
yang tepat serta memilki kreativitas. pada saat memberikan asuhan keperawatan pada
dan mempengaruhi. keyiga hal ini melibatkan proses berpikir yang cepat dan tepat.
perawat mampu berpikir dengan sistematis dan menerapkan standar intelektual untuk
Berpikir bukan suatu proses statis, tetapi selalu berubah secara konstan dan
dinamis dalam setiap hari atau setiap waktu. Tindakan keperawatan membutuhkan
proses berpikir, oleh karena itu sangat penting bagi perawat untuk mengerti berpikir
secara umum. Pemikir kritis dalam praktik keperawatan adalah seseorang yang
menangani perubahan yang berasal dari stresor lingkungan, dan membuat keputusan
penting.
2. Untuk menyusun kriteria hasil untuk berpikir kritis dan evaluasi dalam
keperawatan.
3. Rencana intervensi yang spesifik dan untuk melaksanakan berpikir kritis
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Bandman dan Bandman (1998), berpikir kritis adlah pengujian secara
kepercayaan, dan tindakan. Menurut Strader (1992), berpikir kritis adalah suatu
proses pengujian yang menitikberatkan pendapat tentang kejadian atau fakta yang
sehat, atau komunikasi. Berpikir bukan merupakan sebuah proses statis; berpikir
dapat berubah setiap hari hari atau bahkan setiap jam. Karna berpikir sangat dinamis
pemikiran, maka penting untuk memahami secara umum. Penting juga untuk
memahami gaya dan pola unik seseorang serta mengidentifikasi tentang apa yang
berpikir, “apakah saya harus membaca sekarang atau menonton TV?” “apakah saya
harus berbaring di tempat tidur atau duduk dikursi?” “apakah saya harus
menggunakan stabilo atau saya hanya membaca saja?” anda memikirkan jawabannya
Apakah anda mengingat perkataan guru anda bahwa konsentrasi akan meningkat jika
anda duduk dekat meja? Apakah anda berbaring di atas tempat tidur karena anda
selalu berbaring di atas tempat tidur ketika sedang belajar? Apakah anda
Setiap pilihan ini atau kombinasinya memerlukan model berpikir yang berbeda.
Anda mungkin bergantung pada kebiasaan masalalu atau situasi belajar dilihat
sebagai suatu masalah yang harus diselesaikan. Mungkin anda memutuskan untuk
melakukan suatu hal baru atau berbeda, seperti membaca sembari mengayuh sepeda
statis dan mendengarkan musik. Semua tindakan yang anda lakukan memerlukan
pemikiran, tetapi tidak semua pemikiran sama. Jika anda seperti sebagian besar
masyarakat, anda tidak menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan tentang cara
berpikir yang berbeda. Anda bahkan mungkin tidak berpikir bahwa memikirkan cara
berpikir adalah hal penting. Kami percaya bahwa itu penting. Semakin baik anda
perawat mampu berpikir dengan sistematis dan menerapkan standar intelektual untuk
menganalisis proses berpikir. Berpikir kritis dalam keperawatan adalah suatu
sangat penting. berikut ini merupakan fungsi berpikir kritis dalam keperawatan
hari.
dilakukan.
keperawatan.
keputusan
keperawatan.
Saat perawat bertemu clien, perawat akan selalu menggunakan pemikiran. Misalnya,
informasi apa yang dikumpulkan, metode pengumpulan data yang akan dilakukan,
dan mengandung dua kategori mendasar, yaitu kekuatan dan perhatian terhadap
untuk mengatasi masalah secara mandiri, an perlunya keterlibatan profesi lain dan
bekerja sama secara interdisiplin, serta perlu/tidaknya perawatan klien yang harus
dirujuk ke tenaga kesehatan lain. Dengan demikian, berpikir kritis pada tahap
yang paling kritis, karena harus menentukan masalah dan argumentasi secara
rasional. Oleh karena itu, perlu dilatih sehingga lebih tajam dalam mengidentifikasi
masalah.
guna mensintesis ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan yang tepat.
klien untuk memecahkan masalah yang dihadapinya adalah hal yang paling prioritas,
begitu juga mengembangkan tujuan perawatan dan bekerja sama dalam pencapaian
tujuannya.
nyata yang menentukan tingkat keberhasilan untuk mencapai tujuan. Bekerja melalui
aktivitas khusus, yaitu asuhan keperawatan untuk membantu mencapai tujuan dalam
perencanaan keperawatan, akan selalu menggunakan pikiran tentang apa yang harus
dilakukan, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana intervensi keperawatan itu
dilakukan.
mana perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar
klien, dan memutuskan apakah tindakan keperawatan perlu diulang. Berpikir dan
dilakukan. Bekerja sama dengan klien dalam rangka evaluasi tindakan keperawatan
adalah sangat penting. Berpikir kritis dalam tahap evaluasi ini dapat dilakukan
Berikut ini adalah karakteristik dari proses berpikir kritis dan penjabarannya.
1. Konseptualisasi
3. Reflektif
Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi
dalam berpikir atau mengambil keputusan, tetapi akan menyediakan waktu untuk
kejadian.
Yaitu bagian dari suatu sikap yang harus diambil. Pemikir kritis akan selalu
menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang
lain, dengan menjawab pertanyaan mengapa bisa begitu dan bagaimana seharusnya.
5. Kemandirian Berpikir
Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya, tidak pasif menerima
pemikiran dan keyakinan orang lain, menganalisis semua isu, memutuskan secara
mencipta berdasarkan suatu pemikiran yang baru dan dihasilkan dari sintesis
beberapa konsep.
Yaitu mencoba untuk berubah, dari pemikiran yang salah dan kurang
menguntungkan menjadi benar dan lebih baik. Perubahan dilakukan dengan penuh
kesimpulan, mencipta sesuatu pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang
akan diambil.
2. Mengecek konsistensi.
3. Mengidentifikasi asumsi.
Berarti mengingat atau mempelajari beberapa fakta atau tempat dan bagaimana
ingatan atau pikiran, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Memori
merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu proses untuk mengingat kembali hal-
menjadi sifat alami kedua. Kebiasaan menghasilkan cara-cara yang dapat diterima
tindakan tanpa harus memikirkan sebuah metode dari setiap kali ia akan bertindak.
Ada kebiasaan lain yang asal pemikirannya tidak jelas, ini adalah proses intuitif.
Intuisi sering dijelaskan sebagai sebuah “reaksi dari dalam diri”. Polanyi (1964)
menjelaskan fenomena serupa, yang disebut “pengetahuan yang diam”, yaitu langkah
pengujian terhadap suatu isu penting atau pertanyaan yang membutuhkan suatu
asumsi pribadi seseorang dalam situasi tertentu. Penyelidikan berarti tidak menilai
sesuatu berdasarkan bentuk luarnya, mencari faktor-faktor yang kurang jelas,
meragukan semua pesan pertama, dan memeriksa segala sesuatu, walaupun hal
Ide baru dan Kreativitas merupakan model berpikir yang sangat khusus . Ide
baru dan Kreativitas sangat penting dalam keperawatan karena merupakan akar dari
asuhan yang diindividualisasi atau asuhan yang sesuai dengan spesifikasi klien.
Pemikir kreatif sangat menhargai adanya kesalahan dan perbedaan terhadap terhadap
nilai-nilai yang dipeljarinya. Banyak hal yang dipelajari perawat yang harus
tetapi bukan tidak penting, berarti berpikir tentang pemikiran seseorang. Berpikir
tentang pemikiran disebut “metakognisi” sebuah kata yang terdiri dari kata awalan,
“meta”, yang berarti “diantara atau ditengah-tengah dari”, dan “kognisi”, yang berarti
akan mengetahui bagaimana ia berpikir. model ini dapat menbantu perawat bekerja
Proses keperawatan yang didasarkan pada paradigma model adaptasi dari Roy
dan PNI mempunyai kerangka berpikir kritis yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya secara koherensi. Sakit terjadi jika individu tidak mampu beradaptasi
secara holistis dari stresor yang didapatkan. Intervensi keperawatan bertujuan sebagai
stimulus terhadap stres (sakit) yang berperan memperbaiki jenis koping (cognator)
mempunyai efek terhadap respons imunitas (Th) dalam Roy disebut regulator.
3.2. Saran
Demikian atas ulasan dari makalah ini dari penulis untuk memperjelas dalam
atau tidak jelasnya dalam makalah ini dapat menghubungi penulis, dan apabila ada
kekurangan dari materi ini diharapkan pembaca dapat membantu dalam memperbaiki
Deswani. 2009. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika.
Ekasari, Mia dkk.2008. Buku Ajar Berpikir Kritis dalam Proses Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Kompetensi. Jakarta:EGC