Ceritakan pengalaman anda saat melakukan komunikasi terapeutik dengan klien, karakteristik perawat apa saja yang telah ada pada diri anda dan apa kesulitan yang anda hadapi saat melakukan komunikasi terapeutik?
Refleksi Diri Sebagai Perawat :
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang di rencanakan secara sadar, tujuan dan kegiatannya difokuskan untuk penyembuhan pasien. Selama saya mengikuti mata kuliah komunikasi keperawatan ini, saya mendapatkan banyak pelajaran. Saya dapat memahami bahwa keperawatan dan komunikasi merupakan suatu hal yang tak dapat terpisahkan. Melalui komunikasi yang benar dan efektif. Selain itu, sebagai perawat saya memahami bahwa saya diharapkan dapat memilih, menentukan, memutuskan bentuk dan metode yang tepat sesuai dengan kondisi klien (pasien). Disamping itu sebagai perawat saya juga harus memiliki tanggung jawab moral yang tinggi yang dicerminkan dari sikap pedulinya, kasih sayang, dan keinginan untuk membatu serta merawat pasien dengan sabar, ikhlas, dan suka cita. Oleh karna itu, kedepannya saya akan belajar dan berusaha lebih maksimal dalam menerapkan sikap dan metode komunikasi yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain diamanpun dan kapanpun saya berada. Saya juga akan lebih mendalami pembelajaran tentang komunikasi terapeutik dalam praktik keperawatan dengan lebih banyak membaca buku atau jurnal. Sebagai perawat saya harus bisa Mendegarkan (listening) Berusaha mendengarkan klien menyampaikan pesan nonverbal bahwa perawat memberikan perhatian terhadap kebutuhan dan masalah klien. Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan nonverbal yang sedang dikomunikasikan. kedua Bertanya (question) Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai klien. Paling baik jika pertanyaan dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan gunakan kata-kata dalam konteks sosial budaya klien. Selama pengkajian, ajukan pertanyaan secara berurutan. Ketiga Penerimaan menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Keempat Klarifikasi Apabila terjadi kesalahpahaman, perawat perlu menghentikan pembicaraan untuk mengklarifikasi dengan menyamakan pengertian, karena informasi sangat penting dalam memberikan pelayanan keperawatan. Dan kelima Menyampaikan Hasil Observasi Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasil pengamatannya, sehingga dapat diketahui apakah pesan diterimadengan benar. Karakteristik Efektifitas Komunikasi Interpersonal. komunikasi antarpribadi mempunyai lima ciri, sebagai berikut adapun pencapaian saya saat berkomunikasi saya menggunakan karakteristik sebagai berikut : 1. Keterbukaan (openess). Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima didalam menghadapi hubungan antarpribadi; 2. Empati (empathy). Merasakan apa yang dirasakan orang lain; 3. Dukungan (supportiveness). Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif; 4. Rasa positif (positiveness). Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih efektif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi yang kondusif untuk interaksi yang efektif; 5. Kesetaraan (equality). Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
Pada hakikatnya komunikasi antar pribadi Jika tidak berhasil maka
komunikator dapat member kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas- luasnyai adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan. Komunikasi ini paling efektif mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang. Komunikasi antar pribadi bersifat dialogis. Artinya,arus balik terjadi langsung. Komunikator dapat mengetahui tanggapan komunikan saat itu juga. Komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif, negatif, berhasil atau tidak. Sebagai seorang perawat terkadang saya sering juga memiliki kendala tersendiri dalam menghadapi klien dan keluarganya. Pengalaman yang saya dapatkan 3 tahun yang lalu saat saya dinas di ruang RAUDHA 6. Pada pagi hari pasien bernama Ibu Fatimah yang berumur 26 tahun masuk kerumah sakit dengan diagnose medis Fraktur Femur pada kaki kiri, Ny. F sudah dirawat dirumah sakit selama 7 hari dan klien dilakukan ganti perban/ balutan setiap 3 hari pada jam 10.00 wib. Pada besok harinya saya (perawat urnika) datang keruangan Ny. F dan saya memulai dengan melakukan komunikasi terapeutik.
Perawat : Assalamualaikum, selamat pagi Ibu. “perkenalkan buk nama saya
perawat Urnika Khusna, saya mahasiswai dari AKPER Kesdam Banda Aceh, mulai pagi ini saya akan merawat Ibu dari pukul 07.45 sampai 14.00. Apakah benar ini dengan Ibu Fatimah? Ny. F : Waalaikumsalam, buk Urnika. Iya benar dengan saya buk Fatimah. Perawat : Baik buk. Bagaimana keadaan Ibu sekarang? Ny. F : Sejak Operasi kemarin kaki kiri saya masih agak nyeri. Perawat : Iya Buk Fatimah itu memang efek dari luka OP yang buk Fatimah rasakan setelah melakukan operasi. Ny. F : Apakah itu berbahaya? Perawat : Tidak buk Fatimah, rasa nyeri itu tidak menimbulkan gejala yang mengkhawatirkan dan mebuat pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan agen pencedera dalam persiapan penyembuhan luka. Jadi Ibu tidak perluk hawatir. Ny. F : Oh begitu, (sedikit lega). Perawat : Iya buk. Baiklah buk Fatimah saya permisi dulu, silahkan Ibu beristirahat kembali, nanti saya akan kembali jam 10.00 untuk melakukan tindakan keperawatan luka, mengganti perban dan membalut luka buk Fatimah dengan yang baru. Tidak lama buk kira- kira 15 menit dan kita melakukannya disini saja, Apakah Ibu bersedia? Ny. F : Baik, boleh. Perawat : Baiklah saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu, setelah 15 menit saya Akan kembali keruangan. Kemudian saya kembali dan melakukan tindakan perawatan luka yaitu proses membersihkan area luka secara menyeluruh dari dalam keluar. Langkah selanjutnya adalah mencoba mengendalikan infeksi. Saya mengoleskan salep antibiotik yang direkomendasikan oleh dokter dan membalut kembali menggunakan perban/kain steril dan memberikan perekat pada kain pembalut luka agar tidak terlepas.
Setelah proses tindakan luka selesai,
Perawat : Buk Fatimah saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan luka, dijaga Kesehatannya ya buk, semoga cepat sembuh. Ny. F : Iya, Terimakasih banyak Buk Urnika (Tersenyum) Perawaz : Iya buk sama-sama. Baik saya permisi untuk kembali keruangan perawat Dan nanti jika butuh bantuan bisa langsung hubungi saya diruang perawat Ny. F : Iya buk Urnika Terimakasih.