Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIZKI NANDA FUTRI

NIM : 200204045

PRODI : S1 keperawatan

Pengertian Holistic Care

Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy.Pandangan holistik
bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbangterkait dengan seluruh aspek
dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik.
Jadi healthy yang dimaksud bukan hanyaphisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas
spiritually.Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiayang mana
Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan salingberinteraksi satu
sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak
terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa :Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan
juga sebaliknya jiwa yang sehat dapatmembentuk raga yang sehat.., Dan Pembentukan Jiwa yang
sehat adalah dengan berserah dirisecara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat
Raya, yang memilikisegala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic
terpadu,memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran
(Konvensional),Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian
obat-obatkimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara
pengobatanholistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki
secaramenyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga
definisikesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional
padaumumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah
PasienLanggangan Dokter.

Holistik berkaitan dengan kesejahteraan (wellness) yang diyakini mempunyai dampak


terhadap status kesehatan manusia. Anspaugh (dalam Kozier, 1995)  menyatakan bahwa
untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan, ada lima dimensi yang saling terkait dan
ketergantungan dan dimiliki oleh tiap individu, yaitu:
➡️ Dimensi Fisik

Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, pencapaian kehehatan,


memelihara nutrisi secara adekuat dan berat badan ideal, terhindar dari ketergantungan obat
dan alkohol atau rokok serta secara umum melakukan kebiasan hidup positif.
➡️   Dimensi Sosial

Terkait dengan kemampuan seseorang berinteraksi secara baik dengan orang lain dan
lingkungan, membina dan memelihara keakraban dengan orang lain serta menghargai dan
toleransi terhadap kepercayaan yang berbeda.
➡️  Dimensi Emosional

Menekankan bahwa individu memiliki kemampuan untuk menghadapi stres dan


mengekspresikan emosi dengan baik. Kesejahteraan emosional, bila dapat mengenal,
menerima dan mengekspresikan perasaan dan kekurangan orang lain.
➡️ Dimensi Intelektual
Terkait dengan kemampuan seseorang untuk belajar dan menggunakan karier.
Kesejahteraan intelektual meliputi usaha meneruskan pertumbuhan dan belajar menghadapi
masalah baru secara efektif.
➡️  Dimensi Spiritua Terkait dengan keyakinan dalam beberapa hal seperti: alam, ilmu, agama atau

kekuatan yang lebih tinggi yang membantu manusia mencapai tujuan kehidupan. Meliputi
moral, nilai, dan etik yang dimiliki seseorang. 
 Berdasarkan konsep di atas, dapat dijelaskan bahwa seorang perawat dalam merawat pasien
harus memandang sebagai satu kesatuan yang utuh. Bagian-bagian atau dimensi saling
berinteraksi dan apabila terjadi gangguan pada salah satu bagian akan mempengaruhi
keseimbangan dan keutuhan kesatuan tersebut.

B.       Nilai-Nilai Utama dalam Holistic Nursing Care

Dossey, Keegan, dan Guzzetta (2000) perawat holistik adalah alat penyembuh dan fasilitator
dalam proses penyembuhan,perawat holistik menghormati pengalaman subjektif individu
tentang kesehatan,keyakinan dan nilai-nilai.

1.      Holistik, Falsafah, Teori, dan Etik


a.       Filosofi holistik
Perawat holistik mengembangkan dan memperluas kerangka konseptual dan filosofi
keseluruhan mereka dalam seni dan ilmu pengetahuan holistik  pada model, praktik,
pembelajaran, dan melakukan penelitian dengan cara yang paling efektif.
b.      Teori holistik
Teori keperawatan yang holistik dan teori relevan lainnya memberikan kerangka kerja
untuk semua aspek praktik keperawatan holistik dan kepemimpinan.
c.       Etika holistik
Perawatan holistik berpegang pada etika perawatan dan penyembuhan profesional dan
berusaha menjaga keutuhan dan martabat diri sendiri dan semua orang/keluarga/masyarakat
pada semua pengaturan praktik.

2.      Pendidikan dan Penelitian Holistik


a.       Pendidikan holistik
Perawat holistik memperoleh dan mempertahankan pengetahuan dan kompetensi saat
ini dalam praktik keperawatan holistik.
b.      Keperawatan holistik dan penelitian terkait
Perawatan holistik memberikan perawatan dan bimbingan kepada pasien/klien
melalui intervensi keperawatan dan terapi holistik yang konsisten dengan temuan penelitian
dan bukti lainnya.

3.      Holistic Nurse Salf-Care


Praktik keperawatan holistik memerlukan usaha perawatan diri sendiri dan
pengembangan pribadi ke dalam kehidupan seseorang.Perawatan holistik terlibat dalam
penilaian diri, perawatan diri, dan pengembangan diri, sadar akan penyembuhan untuk
melayani diri sendiri dan orang lain dengan baik.

4.      Komunikasi Holistik, Lingkungan Terapeutik, dan Keragaman Budaya


a.       Komunikasi holistik
Perawat holistik terlibat dalam komunikasi holistik untuk memastikan kehadiran
perawat untuk setiap pasien/ klien sebagai hal yang otentik dan tulus: adanya suasa
kemanusiaan yang mencakup rasa saling membutuhkan dan perhatian yang mencerminkan
keunikan individu.
b.      Lingkungan terapeutik
Perawat holistik menyadari bahwa lingkungan setiap pasien/klien mencakup segala sesuatu
yang mengelilingi individu, baik eksternal maupun internal (bio, psiko, sosio, dan spiritual)
serta pola yang belum dipahami.
c.       Keanekaragaman budaya
Perawat holistik mengenali setiap pasien/klien secara komprehensif bio-psiko-sosio-
spiritual dan saling menciptakan rencana perawatan yang konsisten dengan latar belakang
budaya, kepercayaan dan praktik kesehatan, seksualitas, nilai, dan pilihan.

5.      Proses Holistic Care


Praktik keperawatan holistik dipandu oleh proses holistic care,  baik yang secara
individu, keluarga, kelompok, maupun komunitas. Proses ini melibatkan 6 langkah yang
mungkin terjadi secara bersamaan.
a.       Penilaian
Perawatan holistik menilai setiap orang secara keseluruhan dengan menggunkan
metode konvensional dan holistik yang sesuai, sementara keunikan orang tersebut tetap
dihormati.
b.      Pola/tantangan/kebutuhan
Identitas perawat secara holistik dan memprioritaskan pasien/klien dan proses
kehidupan nyata serta potensi setiap orang yang terkait dengan sehat atau sakit, yang
mungkin atau tidak menyediakan kesejahteraan.
c.       Hasil
Perawat holistik menentukan hasil yang sesuai untuk
pola/tantangan/kebutuhan/potensi aktual setiap orang.
d.      Rencana perawatan terapeutik
Perawat holistik melibatkan setiap pasien/klien untuk membuat rencana perawatan
yang tepat yang berfokus pada promosi kesehatan, pemulihan, retorasi, atau meninggal secara
damai sehingga memandirikan pasien/klien tersebut.
e.       Pelaksanaan
Perawat holistik memprioritaskan rencana perawatan holistik setiap pasien/klien, dan
melakukan intervensi holistic care yang sesuai dengan implementasi tersebut.
f.        Evaluasi
Perawat holistik mengevaluasi tanggapan setiap pasien/klien terhadap perawatan
holistik secara teratur, sistematis, dan bersifat berkesinambungan dalam proses penyembuhan
yang diakui dan dihormati.

C.       Teknik Perawatan atau Pengobatan Holistic Care


Perawatan holistic care adalah perawatan dengan menggunakan konsep menyeluruh,
yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga dengan beragam metode yang mana tubuh manusia
merupakan keterpaduan sistem yang sangat kompleks dan saling berinteraksi satu sama
lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/elemen/unsur tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Pengobatan holistik terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan
konsep kedokteran (konvensional). Konsep konvensional lebih menekankan kepada tindakan
seperti pemberian obat-obat kimiawi, tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/operasi,
dan lai-lainya. Sementara pengobatan holistik lebih menekankan pada pembangkitan sistem
imun pasien dan memperbaiki secara menyeluruh dari faktor pencetus penyakit (akar
permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung permanen (tidak kambuh
lagi). Sedangkan yang konvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan).

Anda mungkin juga menyukai