Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nazela nanda putri

Nim : 170204049

Anilisa jurnal

P I C O
Populasi Dalam Peran perawat Judul : Pengaruh Hasil penelitian
Penelitian Ini komunitas dalam Senam Kaki kadar gula darah
Adalah Semua memberdayakan Terhadap lebih baik pada
Pasien Lansia individu, keluarga, Sensitivitas Kaki lansia sesudah
Yang Menderita dan masyarakat Dan Kadar Gula diberikan senam
Diabetes Militus, sangat diperlukan Darah Pada kaki (p value
Lansia Yang dalam mengelola Aggregat Lansia 0,000). Sensitivitas
Mengalami Depresi permasalahan Diabetes Melitus kaki lebih baik
gambaran kesehatan yang Di Magelang pada lansia sesudah
mengenai pengaruh terjadi. diberikan latihan
senam kaki Hasil penelitian ini senam kaki (p
terhadap senada dengan value 0,000). .
sensitivitas dan What ? penelitian
kadar gula darah Pengaruh Senam sebelumnya yaitu
pada aggregate Kaki Terhadap penelitian di
lansia di Magelang. Sensitivitas Kaki Spanyol yang
Dan Kadar Gula dilakukan oleh
Darah Pada Calle dkk. Pada
Aggregat Lansia 318 diabetisi
Diabetes Melitus dengan neuropati
Di Magelang dilakukan
perawatan kaki
Who? diabet yang
responden (62 dilakukan dengan
lansia kelompok menjaga sirkulasi
intervensi dan 63 darah kaki
kelompok control dihasilkan
Pengamatan kelompok yang
terjadinya tidak melakukan
penurunan kadar perawatan kaki 13
gula darah dan kali berisiko terjadi
peningkatan ulkus diabetika
sensitivitas ujung dibandingkan
telapak kaki kelompok yang
sesudah dilakukan melakukan
senam kaki diabet. perawatan kaki
Hal ini dilakukan secara teratur
pada responden (Calle, Pascual,
penelitian untuk Duran, 2001).
melihat pengaruh
senam kaki diabet Senam kaki
terhadap merupakan salah
penurunan kadar satu bentuk
gula darah dan keterampilan
peningkatan dimana untuk
sensitivitas ujung mencapai
telapak kaki pada peningkatannya
lansia diabetes diperlukan waktu
melitus di Desa yang lama dan
Pasuruhan teratur serta harus
Kecamatan dipraktekkan. Hal
Mertoyudan ini sesuai dengan
Kabupaten penelitian Sahar
Magelang (2002) yang
Why ? menyebutkan
Kebiasaan maupun bahwa ada
perilaku peningkatan
masyarakat seperti keterampilan
kurang menjaga secara signifikan
kebersihan kaki setelah 6 bulan
dan tidak latihan. Begitu pula
menggunakan alas penelitian Barnett,
kaki saat et al. (2003, dalam
beraktivitas akan Anonim, 2007)
beresiko terjadi yang mendapati
perlukaan pada bahwa latihan fisik
daerah kaki. yang dilakukan 1
Keadaan kaki jam per minggu
diabetik lanjut selama satu tahun
yang dapat menurunkan
tidakditangani angka kerusakan
secara tepat sebesar 40 %. Oleh
dapat /berkembang karena itu, senam
menjadi suatu kaki yang
tindakan dilakukan secara
pemotongan teratur dan
amputasi kaki. seimbang dapat
Adanya luka dan berdampak positif
masalah lain pada bagi lansia.
kaki merupakan
penyebab utama Penelitian yang
kesakitan dilakukan oleh
Hastuti (2008)
morbiditas, didapatkan
ketidakmampuan proporsi perawatan
disabilitas, dan kaki diabetisi tidak
kematian teratur pada kasus
mortalitas pada sebesar 88,9% dan
seseorang yang kontrol 52,8%.
menderita diabetes Sedang menurut
melitus (Soegondo, Perkeni, 2006,
2009) perawatan kaki
Pengamatan diabetisi yang
terjadinya teratur akan
penurunan kadar mencegah atau
gula darah dan mengurangi
peningkatan terjadinya
sensitivitas ujung komplikasi kronik
telapak kaki pada kaki. Menurut
sesudah dilakukan penulis, aktivitas
senam kaki diabet. fisik khususnya
Hal ini dilakukan senam kaki akan
pada responden membantu
penelitian untuk meningkatkan
melihat pengaruh aliran darah di
senam kaki diabet daerah kaki
terhadap sehingga akan
penurunan kadar membantu
gula darah dan menstimuli syaraf-
peningkatan syarat kaki dalam
sensitivitas ujung menerima
telapak kaki pada rangsang. Hal ini
lansia diabetes akan meningkatkan
melitus di Desa sensitivitas kaki
Pasuruhan terutama pada
Kecamatan penderita diabetes
Mertoyudan melitus. Kondisi
Kabupaten tersebut didukung
Magelang. hasil penelitian
Rancangan yang dilakukan di
tersebut diatas Magelang yang
dapat dilihat pada menunjukkan
gambar sebagai peningkatan rata-
berikut menurut rata sensitivitas
Burn dan Grove, kaki pada
(2005). kelompok
intervensi yang
When ? dilakukan senam
Waktu penelitian kaki dibanding
2013 kelompok yang
Where ? tidak dilakukan
di Desa Pasuruhan senam kaki. Lansia
Kecamatan yang melakukan
Mertoyudan senam kaki
Kabupaten mempunyai
Magelang sensitivitas lebih
how? baik dibandingkan
Penelitian lansia yang tidak
eksperimen semu melakukan senam
desain pre and kaki.
post test group
design with control
group. Sampel
secara aksidental
atau convenience
sampling, 125
responden (62
lansia kelompok
intervensi dan 63
kelompok kontrol).
Instrumen
penilaian
menggunakan
skala sensitivitas
dan nilai kadar
gula darah. Senam
kaki dilakukan 3
kali seminggu
selama 4
minggurentang
waktu 20 – 30
menit setiap
melakukan senam
kaki, kemudian
peneliti mengukur
kembali glukosa
darah lansia.

Anda mungkin juga menyukai