Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN

 
1. PENGKAJIAN
2. Data Dasar Keluarga
3. Nama Kepala Keluarga (KK)            : Tn. Sariya
4. Usia                                                           : 38 th
5. Agama                                                      : Islam
6. Pendidikan                                               : SD
7. Pekerjaan                                                : Karyawan
8. Alamat/ No. Telp                                    : Desa Karang Mukti Rw.03 Rt.06
9. Komposisi Keluarga                              : Ayah, Ibu, dan 2 orang Anak
 
Hub.dgn
No Nama JK Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
Kel
1 Sariya L Ayah 38 th SD Islam Karyawan
2 Siti Nurhayati P Ibu 30 th SD Islam IRT
3 Siti Nurlela P Anak 11 th SD Islam Pelajar
4 Ipi Ilpiyanti P Anak 3 th Belum sekolah Islam Pelajar
  
1. Genogram
 
 
 
 
 
2. Tipe Keluarga                        
Keluarga Tn. Sa adalah tipe keluarga inti. Terdiri dari Ayah , Ibu, dan 2 Anak.
 
3. Latar Belakang Budaya (Etnis)
Tn. Sa berasal dari suku Sunda (Subang) Jawa Barat dan Ny.S juga berasal dari
suku Sunda (Purwakarta) Jawa Barat. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
Bahasa Sunda, Tn. Sa sudah lama tinggal di purwakarta dan istrinyapun sudah
tinggal diPurwakarta sejak lahir. Lingkungan tempat tinggal klien saat ini
dikelilingi dengan orang-orang dengan suku yang sama yaitu sunda, yang
memang kampung mereka sendiri
Kegiatan keagamaan yang ada di lingkungan keluarga Tn,Sa adalah pengajian
bapak-bapak, namun Tn.Sa tidak rutin mengikuti kegiatan pengajian tersebut
karena terkadang pekerjaan Tn.Sa membuatnya pulang malam, Istrinya pun Ny.S
bekerja di luar rumah dan pulang pada sore hari. Setiap hari anaknya dititipkan
dengan nenek dan pamannya yang rumanya dekat dengan mereka.Anak
pertamanya sekolah pada pagi hari.Anaknya yang kedua hanya bermain
dilingkungan sekitar rumahnya saja. Tn. Sa tidak meiliki jadwal untuk rekreasi
secara rutin bersama keluarganya, karena jarang memiliki waktu yang libur yang
cukup, Tn.Sa lebih memilih untuk berstirahat di rumah saat libur. Tn.Sa hanya
kumpul dengan keluarganya saat malam hari.Keluarga Tn.Sa jarang sekali jalan-
jalan seperti halnya ke mall.Kebiasaan berbusana Tn.Sa dan keluarganya hanya
sederhana saja.Tidak terlalu mengikuti perkembangan saat ini. Namun mereka
masih menjaga kultur budaya sunda dalam berpakaian.
Dan makanan yang disajikan dan dikonsumsi oleh keluarga Tn.Sa dan anaknya
biasanya seperti sayuran, dan lauk-lapuk.Terkadangpun Ny.S membuat olahan
makanan yang dipelajari dari orang tuanya makanan khas sunda.
 
Peran ayah, ibu dan anak masih menganut kultur budaya Sunda, Anak-anak selalu
mengikuti apa yang diperintahkan orangtuanya tanpa berani membantah.Peran
Tn.Sa saat ini sebagai Kepala Keluarga yang memberi nafkah kepada
keluarganya. Anak pertama yang bernama An.Si sangat menyayangi adiknya,
terlihat saat sangat menjaga adiknya setelah pulang sekolah An.SI menemani
adiknya bermain dan membantu memenuhi segala kebutuhan adiknya.Di
Keluarga Tn.Sa yang mengambil keputusan adalah Tn.Sa.Tetapi biasanya
keputusan diambil setelah bermusyawarah dengan Ny.S Dekorasi di dalam rumah
tidak menggambarkan budaya Sunda.Tn.Sa dan keluarganya jika sakit hanya
dapat pergi kepuskesmas pembantu/ bidan terdekat untuk melakukan pemeriksaan
dan mendapat pengobatan.
 
4. Idcntifikasi Nilai-Nilai Spriritual/Agama
Keluarga Tn.Sa beragama Islam dan menjalankan ajaran agama seperti Shalat,
Puasa dan Mengaji.Ny.S juga sudah melatih anak-anaknya untuk menjalankan
puasa dibulan Ramadhan.Dan Ny.S mengikutkan anak-anaknya untuk mengaji
bersama pada sore hari di pengajian anak-anak dekat rumahnya.
 
5. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga didapatkan dari Tn.Sa sebagai karyawan pabrik dan
Ny.Sebagai buruh kerja borongan di konveksi setiap hari.Semua kebutuhan
keluarga dipenuhi secukup-cukupnya.Ny.S mengatakan tidak mempunyai
tabungan, uang yang di dapatkan habis untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk
membayar cicilan kendaraan.
 
6. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang
Waktu luang Tn.Sa saat libur bekerja digunakan untuk beristirahat.Karena
menurutnya waktu liburnya yang hanya satu hari harus digunakan untuk
beristirahat agar besok dapat bekerja lagi dengan maksimal.Ny.S mengisi waktu
luangnya setelah pulang bekerja dengan berinteraksi dengan anak-anaknya,
mengobrol dengan tetangga, dan bercanda dengan anaknya.
2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga Tn.Sa dalam tahap perkembangan ke 3 yaitu keluarga dengan anak
sekolah.tahap ini di mulai saat anak masuk pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. pada tahap ini orang tua perlu belajar berpisah dengan
anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas di
sekolah maupun diluar sekolah. Tugas perkembangan sebagai berikut :
– Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal
– Privacy dan rasa aman
– Membantu anak bersosialisasi
– Mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya.
– Membiasakan anak belajar secara teratur
– Mengontrol tugas-tugas di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan
umum anak.
– Mempertahankan hubungan yang sehat baik dalam keluarga maupun diluar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar).
 
b. Tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap
perkembangan:
Dari semua tugas perkembangan diatas, masih ada tugas yang belum dilakukan
yaitu mengontrol tugas-tugas di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan
umum anak, orang tua hanya mengingatkan saja untuk mengerjakan tugas tetapi
tidak mengintrol dan untuk meningkatkan pengetahuan anak orangtua tidak
mampu karena latar belakang pendidikan yang rendah dan kurangnya waktu
untuk keluarga.
 
c. Riwayat keluarga Inti
Tn.Sa dan Ny.S sebelum menikah mereka berpacaran dahulu, kemudian menikah
dan tinggal di Bungursari desa Karangmukti setelah mendapatkan warisan dari
orang tua Ny.S, mereka langsung dikarunia anak bernama Si dan I.
 
d. Riwayat Keluarga sebelumnya
Orangtua dari Tn.Sa sudah meninggal karena sakit.Sedangkan orangtua dari
Ny.S masih ada tapi hanya Ibunya yang tinggal didekat rumahnya.
 
3. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah warisan dari orang tua Ny.S .Luas
kira-kira 48 m2, rumah berupa semipermanen yang sebagian bangunannaya
terbuat dari kayu, rumah tak memiliki halaman hanya sedikit teras yang masih
belum diplester, tidak tampak tanaman hias yang ditanam dirumah.Secara umum
rumah tampak bersih, namun masih terlihat barang-barang yang diletakkan tidak
pada tempatnya.Rumah memiliki jendela namun jendela paten yang tidak dapat
dibuka sehingga untuk ventilasi udara kurang baik.Air bersih didapatkan dari
sumur pompa.Pembuangan air limbah langsung dialirkan ke kali dan untuk
pembuangan sampah ditimbun kemudian dibakar.
2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih
Luas
Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. K Sebagian besar penduduknya
merupakan penduduk asli perwakarta yang memang sejak kecil sudah tinggal
daerah tersebut.Lingkungan masih dalam suasana kampung untuk menaiki
kendaraan umum harus berjalan terlebih dahulu ke jalan utama, dan harus
menunggu lama untuk mendapatkan angkot.Keadaan jalan di lingkungan tempat
tinggal terdiri dari gang-gang kecil.Secara umum lingkungan di sekitar rumah
masih terlihat kotor. Pengolahan sampah yang dikelola dengan cara dibakar
menyebabkan ketidaknyamanan di area tersebut saat membakar sampah.
Pelayanan kesehatan puskesmas dekat rumah ada rustu dengan jarak sekitar
setengah km. Bisa diakses menggunakan ojek atau angkutan umum.Mushola juga
sangat dekat karena berada di lingkungan RT.
 
3. MobilitasGeografis Keluarga
A .Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :    
Ny.S tidak mengikuti kegiatan seperti arisan ibu-ibu di lingkungan sekitar
rumahnya.Di sekitar rumahnya pun tidak ada pengajian untuk ibu-ibu. Ny.S
hanya berinteraksi dengan tetangganya setelah ia pulang bekerja dan saat libur
dengan cara berbincang-bincang atau mengobrol. Ny.S mengatakan anaknya
biasanya hanya bermain dengan anak-anak disekitar rumahnya.Ny.S tidak
mengikuti mengikuti kegiatan tentang kesehatan, Ny.S hanya memeriksakan
keadaan kesehatannya jika salah satu dari keluarganya mulai sakit dan tidak bisa
disembuhkan dengan obat warung.Dan itu pun hanya ke Puskesmas pembantu
dekat rumahnya atau pergi ke bidan desa.
 
b. Sistem Pendukung atau Jaringan Sosial Keluarga :
Hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik. Karena Tn.Sa, istri dan
anaknya mampu berinteraksi di lingkungan sekitar. Keluarga tidak meiliki
jaringan sosial keluarga seperti asuransi kesehatan.Bisanya saat sakit keluarga
Tn.Sa hanya memeriksakan ke puskesmas pembantu atau bidan desa.
 
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola-Pola Komunikasi
Tn.Sa jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya karena saat pulang sudah malam
dan istrinya Ny.S selalu berinteraksi dengan anaknya walaupun harus bekerja pada
dari pagi hingga sore namun setelah pulang bekerja ia harus meluangkan waktunya
untuk anak-anaknya. Hubungan antara ibu dengan anak baik, terlihat dari anak
keduanya An.I yang selalu ingin berdekatan dengan Ny.S.
         
b. Struktur Kekuatan
Menurut Ny.S dirinya lebih dekat dengan anak-anaknya dan ibu nya yang tinggal
berdekatan dengannya, karena Ny.S karena interaksi yang begitu sering dilakukan
Ny.S dengan anak dan orang tuanya.Dirumahnya yang mengambil keputusan adalah
Tn.Sa, setelah sebelumnya bermusyawarah dengan Ny.S.
c. Struktur Peran
Tn.Sa berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk
keluarganya.Setiap hari dirinya bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan
keluarganya.Ny.S berperan sebagai Ibu Rumah Tangga yang mengasuh anak-
anaknya dirumah namun Ny.S juga bekerja sebagai buruh dikonveksi jika sedang
ada pekerjaan saja, jika tidak Ny.S hanya sebagai IRT, Ny.S juga selalu
menyiapkan keperluan untuk keluarganya dirumah.Setiap pagi juga Ny.S selalu
menyiapkan sarapan untuk keluarganya dirumah sebelum berangkat
bekeeja.An.Si berperan sebagai siswa SD dan anak. Saat ini usia An.Si sudah 11
thn. Setiap harinya An.Si sekolah didekat balai desa dengan jarak ± 500 km,
biasanya An.Si diantar untuk kesekolah dan pulang jam 12 siang. Setelah sampai
dirumah biasanya An.Si makan siang dan mengajak adiknya bermain sambil
mengasuhnya. An.I berperan sebagai anak saat ini usia An.I 3 thn.
d. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam dan budaya
sunda Tn.Sa dan Ny.S sudah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk shalat 5
waktu. Dan mengikutkan anaknya untuk pengajian anak pada sore hari.Nilai
budaya sunda yang mempengaruhi seperti berperilaku sopan kepada orang yang
lebih tua. Selalu mengucapkan salam setiap ingin masuk rumah dan selalu
meminta izin apabila ingin pergi keluar rumah.
 
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn..Sa saling menyanyangi dan saling menghargai. Menurut Ny.S
dirinya akan selalu menunggu suaminya pulang dulu dan baru beristirahat.
Ny.S selalu mengontrol perkembangan anak-anaknya.Ny. S juga memberikan
pesan kepada anak-anaknya agar tidak macam-macam ketika kedua
orangtuanya tidak ada, dan mematuhi perintah paman dan nenek yang
mengasuhnya saat orangtuanya tidak ada.
 
b. Fungsi Sosialisasi
Tn.S mengatakan bahwa sosialisasi antara dirinya dan lingkungan dirasakan baik,
setiap memiliki waktu luang di sela libur kerjanya Tn.S menyempatkan waktu
untuk berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya serta untuk mengikuti
beberapa kegiatan.Contohnya kegiatan pengajian.Begitu juga dengan Ny.S, An.Si
dan An.I yang terlihat dapat bersosialisasi dengan lingkungan disekitar rumahnya.
 
b. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting.Namun
keluarga masih sering mengkhwatirkan biaya untuk berobat walaupun sekarang
ini sudah ada jaminan untuk masyarakat.Keluarga juga mengatakan tidak
memiliki waktu luang.Oleh sebab itu, keluarga Tn.Sa baru memeriksakan anggota
keluarganya ketika sudah tidak bisa ditangani sendiri atau oleh obat warung.
Ny.S pun memiliki maag ia hanya meminum obat warung saat maagnya kambuh.
Ny.S setiap hari memasak untuk anak-anaknya terdiri dari sayur dan lauk pauk,
namun terkadang anak-anaknya tidak mau untuk memakan sayur.Tn.Sa
melepaskan kelelahannya setelah bekerja dengan langsung beristirahat.
Keluarga Tn.Sa sangat jarang sekali dan hampir tidak pernah berolahraga.Tn.Sa
mengatakan tidak pernah ada waktu luang untuk berolahraga karena sibuk bekerja
dan Ny.S masih meiliki anak kecil yang harus dijaga seperti An.I.
6. KOPING KELUARGA
a. Stresor-stresor (baik jangka pendek mau-pun jangka panjang)
Ny.S sebenarnya ingin memeriksakan kembali anaknya namun karena jauhnya
puskesmas dan tidak memiliki waktu luang karena harus bekerja.
b. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor
Masalah-masalah yang ada dalam keluarga biasanya diselesaikan dengan
berdiskusi. Yang biasanya mengambil keputusan tetap dari kepala keluarga yaitu
Tn.Sa .Anak-anak belum dilibatkan dalam pengambilan keputusan, karena
menurut Ny.S, anak-anak belum cukup umur untuk diikutkan dalam mengambil
keputusan.
c. Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.
 
 
 
7. Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
Komponen Bp. Sa Ibu. S Anak Si Anak I
Rambut dan kulit
kepala bersih,
Rambut dan kulit Rambut dan kulit
Rambut dan kulit warna hitam,
kepala bersih, warna kepala bersih, warna
kepala bersih, warna lurus,
hitam, lurus, sebahu hitam. Rambut
Kepala hitam, lurus, tebal. Rambut pendek
dan tipis. sebahu.
Distribusi menyebar sebahu dan
Distribusi menyebar Distribusi menyebar
rata. berkilau.
rata. rata.
Distribusi
menyebar rata.
Isokor, bola
Isokor, bola mata mata dapat
Isokor, bola mata Isokor, bola mata
dapat mengikuti mengikuti arah
dapat mengikuti arah dapat mengikuti arah
arah gerakkan gerakkan tangan
gerakkan tangan gerakkan tangan
tangan pemeriksa, pemeriksa, tidak
pemeriksa, tidak ada pemeriksa, tidak ada
tidak ada nyeri ada nyeri tekan,
nyeri tekan, diameter nyeri tekan, diameter
Mata tekan, diameter diameter pupil +
pupil + 2 mm, reaksi pupil + 2 mm, reaksi
pupil + 2 mm, 2 mm, reaksi
cahaya +/+, cahaya +/+,
reaksi cahaya +/+, cahaya +/+,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak
konjungtiva tidak konjungtiva
anemis,   kornea anemis,   kornea
anemis,   kornea tidak anemis,  
tidak ikhterik. tidak ikhterik.
tidak ikhterik. kornea tidak
ikhterik.
Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
warna kulit sama warna kulit sama warna kulit sama warna kulit sama
dengan kulit dengan kulit dengan kulit dengan kulit
sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak
terdapat lesi atau terdapat lesi atau terdapat lesi atau terdapat lesi atau
cairan, mukosa cairan, mukosa cairan, mukosa cairan, mukosa
hidung lembab, hidung lembab, hidung lembab, hidung lembab,
terdapat bulu hidung, terdapat bulu hidung, terdapat bulu terdapat bulu
hidung, uji hidung, uji
uji pen uji penciuman baik
penciuman baik (N penciuman baik
ciuman baik (N I) (N I)
I) (N I)
Daun telinga
simetris kiri dan
Daun telinga simetris Daun telinga simetris Daun telinga
kanan,bersih,
kiri dan kiri dan simetris kiri dan
tidak ada
kanan,bersih, tidak kanan,bersih, tidak kanan,bersih, tidak
benjolan , tidak
ada benjolan , tidak ada benjolan , tidak ada benjolan , tidak
bengkak, tidak
bengkak, tidak ada bengkak, tidak ada bengkak, tidak ada
Telinga ada nyeri tekan
nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada
pada
masteudeus, tidak masteudeus, tidak masteudeus, tidak
masteudeus,
ada serumen. Klien ada serumen. Klien ada serumen. Klien
tidak ada
dapat mendengar dapat mendengar dapat mendengar
serumen. Klien
dengan baik dengan baik dengan baik
dapat mendengar
dengan baik
Bibir simetris,
Bibir simetris, Bibir simetris, mukosa lembab,
Bibir simetris,
mukosa lembab, mukosa lembab, lidah simetris,
mukosa lembab,
lidah simetris, dapat lidah simetris, dapat dapat bergerak
lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan bergerak ke kiri dan ke kiri dan
bergerak ke kiri dan
kekanan (N XII), kekanan (N XII), kekanan (N XII),
kekanan (N XII),
Mulut tidak pucat, lidah tidak pucat, lidah tidak pucat, lidah
tidak pucat, lidah
dapat merasakan dapat merasakan dapat merasakan
dapat merasakan
asam, asin, dan asam, asin, dan asam, asin, dan
asam, asin, dan
manis dengan baik. manis dengan baik., manis dengan
manis dengan baik.
Gigi putih, karang karang gigi (+). baik. karang gigi
karang gigi (-).
gigi (+).   (-), gigi bolong
1.
Leher dan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada
Tenggorokan menelan, menelan, menelan, kesulitan
menelan,
pembesaran
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
kelenjar getah
getah bening getah bening getah bening
bening
(-) distensi vena (-) distensi vena (-) distensi vena
(-) distensi vena
jugularis(-), tidak jugularis(-), tidak jugularis(-), tidak
jugularis(-),
ada tanda radang. ada tanda radang ada tanda radang
tidak ada tanda
radang
Simetris,
bronkovesikuler,
Simetris, Simetris, Simetris,
namun pada saat
Dada bronkovesikuler, RR: bronkovesikuler, RR: bronkovesikuler,
batuk suara nafas
20X/ menit. 18 X/ menit. RR: 24 X/ menit.
terdapat ronchi
RR: 22 X/ menit.
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
ada nyeri tekan,
Abdomen tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
saat maag kambuh
keluhan keluhan keluhan
Gerakan tak
Gerakan tak terbatas, Gerakan tak
terbatas, mampu
mampu fleksi/ Gerakan tak terbatas, terbatas, mampu
fleksi/ ekstensi
ekstensi tanpa rasa mampu fleksi/ fleksi/ ekstensi
tanpa rasa nyeri
nyeri tidak ada ekstensi tanpa rasa tanpa rasa nyeri
tidak ada
benjol nyeri tidak ada tidak ada benjolan,
benjolan,
an, bengkak (-), benjolan, bengkak bengkak (-),
Ekstremitas bengkak (-),
kemerahan (-), (-), kemerahan (-), kemerahan (-),
kemerahan (-),
kekuatan otot normal kekuatan otot normal kekuatan otot
kekuatan otot
mampu menahan mampu menahan normal mampu
normal mampu
tahan tahan an, refleks (+) menahan tahan an,
menahan tahan
an, refleks (+) refleks (+)
an, refleks (+)

Kulit Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda Turgor baik,
radang (-), sawo radang (-), kuning tanda radang (-),
radang (-), kuning
matang, tekstur langsat, tekstur kuning langsat,
langsat, tekstur halus
sedikit kasar. halus tekstur halus
Tidak ada yang
Tidak ada yang Tidak ada yang
Sedikit panjang, panjang,
panjang, terawat panjang, terawat
Kuku sianosis (-), tanda bersih,sianosis(-)
bersih,sianosis(-), bersih,sianosis(-),
radang (-), terawat. , tanda radang
tanda radang (-) tanda radang (-)
(-).
Suhu tubuh 36.6 o C 36,8 oC 36.5 o C 36.6 o C
BB 62 Kg 47 Kg 23 kg 14,5 kg
TB 165 cm 160 cm 133 cm 87 cm
TD 130/90 mmHg 110/80 mmHg 110/70 mmHg  
 
8. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang
ada didalam keluarganya terutama untuk anaknya yang menderita flek paru dan
keluarganya agar lebih menjaga kesehatan.
9. Fungsi Perawatan Kesehatan ( Pengkajian Tahap II)
Masalah Kesehatan Keluarga pertama
Ny. S mengatakan, masalah kesehatan yang saat ini dialami oleh keluarganya
adalah An.Si yang menderita flek paru berusia 11 thn.Sebelumnya An.Si
pernah mengalami pengobatan namun pngobatannya tidak tuntas klien hanya
menjalani pengobatan ± 2 bulan, keluarga mengaku tidak memiliki biaya
untuk melakukan kontrol pemeriksaan kembali.Saat ini An.Si masih sering
mengalami batuk namun dengan frekuensi yang jarang. Ny.S hanya
mengatakan, bahwa anaknya terkadang mengalami batuk disertai dahak dan
terkadang sesak .Ny.Si tidak mengetahui penyebab dari penyakit flek paru
yang diderita anaknya.Ny.Si mengatakan, akibat dari batuk –batuk yang di
alami anaknya , anak Si jadi terganggu tidurnya tidak nyaman karena batuk
yang dialaminya. Ny.S mengatakan, saat anaknya mengalami batuk hanya di
berikan obat warung, sebenarnya Ny,S mau membawa anaknya untuk ke
puskesmas namun karena letak puskesmas bungursari yang jauh dari
rumahnya dan karena kesibukannya bekerja Ny.S memutuskan untuk
diberikan obat warung saja. Ia juga mengatakan jika kesana harus menaiki
angkot dan untuk mendapatkan angkot harus menunggu lama. Penataan
Ruangan dirumah klien masih terlihat kurang rapih.Ada barang-barang yang
diletakkan tidak pada tempatnya.Bangunan rumah yang semi permanen dan
belum semua bagian lantai di plester.Ventilasi udara yang kurang baik terlihat
dari kaca yang paten dan tidak bisa dibuka, ada debu-debu yang menumpuk di
sekitaran sudut rumah.Ny. H mengatakan hanya bisa membawa anaknya ke
puskesmas pembantu atau ke bidan karena puskesmas kecamatan letaknya
jauh.Dan kendalanya adalah di puskesmas pembantu tidak lengkap untuk
pemeriksaannya.
 
Masalah Kesehatan Keluarga kedua
Ny.S mengatakan, dirinya memiliki maag akut sejak 2 tahun yang lalu, Ny.S
mengatakan nyeri pada ulu hati saat maagnya kambuh, Ny,S megatakan
maagnya kambuh bila ia telat makan dan jika makan tidak teratur, akibatnya
Ny,S harus menunda dahulu pekerjaannya ketika maagnya kambuh.Saat
maagnya kambuh Ny,S menyegerakan untuk makan dan beristirahat. Penataan
ruangan dirumah klien masih terlihat kurang rapih.Ada barang-barang yang
diletakkan tidak pada tempatnya.Bangunan rumah yang semi permanen dan
belum semua bagian lantai di plester.Ventilasi udara yang kurang baik terlihat
dari kaca yang paten dan tidak bisa dibuka, ada debu-debu yang menumpuk di
sekitaran sudut rumah.Ny.S hanya mengkonsumsi obat warung untuk
meredakan nyeri saat maagnya kambuh.
 
Masalah Kesehatan Keluarga Ketiga
Masalah kesehatan ketiga yang ada pada keluarga adalah masalah ISPA pada
An.I karena ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga.
Ketika ditanya penyebab, tanda atau gejala, dan cara perawatan, Ny.S
mengatakan mengetahui tetapi tidak terlalu luas yang diketahuinya. Ny. S
mengatakan sejak 2 minggu yang lalu An.I mengalami batuk pilek namun saat
pengkajian An.I sudah sembuh.Ny. S mengatakan An.I sering mengalami
batuk pilek dan Ny.S mengangap batuk pilek merupakan hal yang biasa.Ny.S
mengobati anaknya terlebih dahulu dengan obat yang dibeli di warung dan
jika tidak sembuh Ny.S membawa anaknya ke bidan.Sekitaran lingkungan
rumah Ny.S tampak kotor dan ada sampah, Penataan ruangan dirumah klien
masih terlihat kurang rapih.Ada barang-barang yang diletakkan tidak pada
tempatnya.Bangunan rumah yang semi permanen dan belum semua bagian
lantai di plester. Ventilasi udara yang kurang baik terlihat dari kaca yang
paten dan tidak bisa dibuka, ada debu-debu yang menumpuk di sekitaran
sudut rumah
 

B. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah
  Data Subyektif: Bersihan jalan nafas tidak efektif
 Keluarga mengatakan An.Si masih pada An.Si di keluarga Tn.Sa
sering mengalami batuk disertai
dahak dan sesak.
 Keluarga mengatakan An.Si
Pernah mengikuti pengobatan di
puskesmas namun tidak
dilanjutkan.
 Keluarga mengatakan hanya
memberi obat warung saat An.Si
sakit dan jika tidak tertangani di
bawa ke Pustu atau bidan desa.
 Anak Si mengatakan sulit tidur
jika batuknya kambuh.
Data Obyektif:
 An.Si tampak batuk
 TD.110/70 mmHg
 Nadi 80x/mnt
 RR 22x/ mnit
 Suhu 36,7ºC
Data Subyektif:
 Ny.S mengatakan sudah menderita
maag sejak 2 tahun lalu.
 Ny.S mengatakan sakit kambuh
ketika ia telat makan/ makan tidak
teratur.
 Ny.S mengatakan nyeri pada ulu
hati saat maagnya kambuh.
Gangguan rasa nyaman nyeri pada
 Ny.S mengatakan hanya
2 Ny. S
mengkonsumsi obat warung saat
 
maagnya kambuh.
Data Obyektif :
Ttv
 TD: 110/80 mmHg
 N: 80x/menit
 RR: 18x/menit
 Suhu : 36,8ºC
 BB : 47 kg
3. Data Subjektif  
 Ny.S mengatakan sejak 2 minggu Resiko terjadinya ISPA berulang  
yang lalu An.I mengalami batuk pada keluarga Tn. Sa khususnya An.
pilek namun pada saat pengkajian I
An.I sudah sembuh.
 Ny.S mengtakan anaknya sering
terkena batuk pilek.
 Ny.S ,mengatakan hanya memberi
obat warung saja pada anaknya.
 Ketika ditanya penyebab, tanda
atau gejala, dan cara perawatan,
Ny.S mengatakan mengetahui
tetapi tidak terlalu luas yang
diketahuinya.
Data Objektif
 Ttv
RR 24x/mnit
Nadi 87x/mnt
Suhu 32ºC.

 
 
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN  
Diagnosa keperawatan keluarga I
Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.Sa
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Masalah adalah ancaman, dilihat
Sifat Masalah : aktual
dari riwayat An.Si yang masih
Skala
sering mengalami batuk disertai
1 Aktual: 3 3/3 X 1   1
dahak dan sesak. Keluarga belum
Risiko : 2
melakukan perawatan karena
Potensial : 1
belum mendapatkan informasi.
2 Kemungkinan masalah ½ X 2 1 Pengetahuan keluarga yang
dapat diubah: Sebagian kurang tentang penyakit dan cara
Skala perawatannya. Keluarga hanya
Mudah : 2
memberikan obat warung untuk
Sebagian : 1
mengatasi keluhan anaknya.
Tidak Dapat : 0
Masalah ini sudah cukup lama,
Potensial masalah untuk dan keluarga berkeinginan untuk
dicegah: Cukup memeriksakan dan kontrol ke
Skala puskesmas. Dan juga Ny.S
  3/3 X 1 1
Tinggi : 3 berkeinginan untuk dapat
Cukup : 2 mengatasi masalah tersebut
Rendah : 1 secara mandiri dirumah dengan
difasilitasi oleh perawat.
Menonjolnya masalah:
masalah perlu segera
Ny.S menginginkan agar dapat
ditangani
membantu mengatasi masalah
  Skala 2/2 X 1 1
An. Si   dengan segera saat
Segera : 2
keluhannya timbul
Tidak perlu segera 1:
Tidak dirasakan : 0
  Jumlah     4  
 
Diagnosa keperawatan keluarga II
   Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : aktual
Ny. S mengatakan nyeri pada
Skala
uluhati/ perutnya saat dirinya
1 Aktual: 3 3/3 X 1   1
terlambat makan dan memakan
Risiko : 2
makanan pedas dan asam.
Potensial : 1
2 Kemungkinan masalah ½ X 2 1 Ny.S mengetahui jika dirinya
dapat diubah: Sebagian telat makan mkan maka maagnya
Skala akan kambuh namun prilaku
Mudah : 2
Sebagian : 1 Ny.S belum bisa ia kontrol.
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
dicegah: Cukup
Masalah ini sudah lama,Ny,S
Skala
  2/3 X 1 2/3 berkeinginan agar dia bisa
Tinggi : 3
mengontrol pola makannya.
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya masalah:
masalah perlu segera
Ny.S mengatakan nyeri saat
ditangani
gastritis nya kambuh itu sangat
  Skala 2/2 X 1 1
mengganggu   ia sangat ingin
Segera : 2
sekali disembuhkan.
Tidak perlu segera 1:
Tidak dirasakan : 0
  Jumlah       3 2/3  
 
 
 
SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
  
Diagnosa keperawatan keluarga III
Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : aktual Masalah bersifat resiko, Ny.S
Skala mengatakan An. I sering
1 Aktual: 3 2/3 X 1 2/3 mengalami batuk pilek, dan
Risiko : 2 keluarga menganggap penyakit
Potensial : 1 tersebut sudah biasa.
Masalah dapat diubah sebagian
Kemungkinan masalah
karena rumah Keluarga Ny.S
dapat diubah: Sebagian
dekat dengan klinik bidan,
Skala
2 ½X2 1 namun Ny,S lebih memilih
Mudah : 2
memberi obat warung terlebih
Sebagian : 1
dahulu karena Ny.S mengatakan
Tidak Dapat : 0
tidak pnya waktu untuk berobat.
Potensial masalah untuk Masalah ini sudah sering
dicegah: Cukup terjadi .keluarga perduli dengan
Skala kesehatan dengan memberikan
  2/3 X 1 2/3
Tinggi : 3 obat secara mandiri namun
Cukup : 2 keluarga tidak menyegerakan
Rendah : 1 periksa ke fasilitas kesehatan.
Menonjolnya masalah:
tidak perlu segera
Keluarga mengatakan hanya
ditangani
dengan diberi obat warung dan
  Skala 1/2 X 1 1/2
perawatan tradisional anaknya
Segera : 2
dapat sembuh.
Tidak perlu segera 1:
Tidak dirasakan : 0
  Jumlah   3  
 
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. Sa adalah sebagai
berikut:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.S (Score 4)
2. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa (Score 3 2/3)
3. Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I
(Score 3)
 
 
III. INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa
No Tujuan Evaluasi
Keperawatan
Standa INTERVENSI
    Umum Khusus Kriteria
rd
1 Bersihan Jalan Setelah di lakukan 1. Setelah dilakukan                             
  Nafas tidak efektif kunjungan rumah pertemuan 1 x 45 Respon verbal TB 1.Jelaskan pengertian,
  pada An.Si selama 5 x 45 menit diharapkan: dari keluarga Paru penyebab   serta tanda
dikeluarga Tn. Sa menit keluarga   terkait pengertian, adalah dan gejala dari
  mampu merawat 1. Keluarga dapat penyebab, tanda suatu penyakit TB Paru
  anak dengan TB mengenal tentang dan gejala TB penyak 2.Tanyakan kembali
  Paru TB Paru : Paru it yang tentang pengertian,
    2. Menjelaskan   menula tanda dan gejala, serta
    pengertian TBC   r yang penyebab dari
    Paru dengan   dapat penyakit TB Paru
    bahasa yang   menyer 3.Berikan
    sederhana   ang reinforcement positif
        siapa atas kemampuan
    1. Menyebutkan   saja keluarga
    penyebab TBC   yang  
    Paru   disebab  
        kan  
    1. Menyebutkan   oleh  
    tanda dan gejala   bakteri  
    TBC Paru   mycob  
        acteriu  
        m  
        tubercu  
        losis,  
      Respon verbal tanda  
      dan sikap dari dan  
    1. Setelah dilakukan keluarga tentang gejalan  
    pertemuan 1 x45 akibat TB Paru ya  
    menit diharapkan: dan keputusan adalah  
      keluarga untuk batuk-  
    1. Setelah dilakukan mengatasi TB batuk 1. Jelaskan pada
    pertemuan 1×45 menit Paru. terus keluarga Tn. Sa akibat
    keluarga mampu   meneru dari penyakit TB Paru
    mengambil keputusan   s 2. Tanyakan kembali
    yang tepat untuk   selama pada keluarga akibat
    mengatasi maslaah TB   kurang TB Paru
    Paru dengan cara   lebih 3 3. Motivasi keliuarga
    menyebutkan akibat dari   minggu untuk mengambil
    TB Paru serta akibat dari   dan keputusan dalam
    tidak teratur minum obat   berdah mengatasi TB Paru
    dan memutuskan untuk   ak, An.Si
    merawat An. Si dengan   sesak 4. Berikan
    TB Paru.   nafas, reinforcement positif
        keluar atas keputusan yang
        keringa diambil keluarga
        t dingin dalam mengatasi TB
      Respon verbal, pada Paru
      1. Setelah dilakukan sikap,dan malam  
    pertemuan 1 x 45 psikomotor hari,  
 
     menit keluarga keluarga tentang dan  
    mampu cara perawatan berat  
    melakukan TB Paru & badan  
    perawatan pada pencegahan menuru  
    anggota keluarga penularan TB n.  
    yang menderita Paru    
    penyakit TB Paru      
    dengan cara      
    menjelaskan cara      
    perawatan dan      
    pencegahan     1.Jelaskan cara
    penularan TB     perawatan,
    Paru,     pencegahan penyakit
    mendemonstrasika     TB Paru
    n cara batuk     2.Ajarkan klien cara
    efektif dan     batuk efektif dan
    pembuangan     membuang dahak
    dahak pada pasien     yang benar
    TB Paru.   Akibat 3.Tanyakan kembali
        dari TB cara perawatan,
      Respon verbal, Paru pencegahan penyakit
      sikap dan adalah TB Paru
      psikomotor tuberku 4.Anjurkan keluarga
      keluarga tentang losis mempraktekkan
    1. Setelah dilakukan lingkungan yang mening kembali cara batuk
    pertemuan 1×45 dapat mendukung en, efektif dan membuang
    menit keluarga penyembuhan pnemo dahak ke tempatnya
    mampu penyakit TB Paru. nia 5.Berikan
    memodifikasi   tuberku reinforcement positif
    lingkungan untuk   losis, atas hasil yang
    mencegah   dan dicapai.
    terjadinya   kemati  
    penularan dengan   an, dan  
    cara menyebutkan   jika  
    lingkungan-   penderi  
    lingkungan yang   ta tidak  
    baik bagi pasien   teratur  
  penyakit TB Paru.   minum  
      obat  
      penyak 1. Mendiskusikan
    Respon verbal, it akan dengan
    sikap, dan menjad keluarga
    psikomotor i lebih tentang
    keluarga tentang berat modifikasi
    manfaat penyak lingkungan
  1. Setelah dilakukan pelayanan itnya, yang tepat
  pertemuan kesehatan dan penyak untuk
  1x45menit penggunaan it meendukung
  keluarga mampu pelayanan menjad penyembuhan
  memanfaatkan kesehatan. i makin TB Paru
  fasilitas kesehatan   sulit  
yang tersedia diobati, 2. Mendorong
dengan cara dan keluarga untuk
menyebutkan perlu mengidentifika
manfaat waktu si lingkungan
kunjungan ke lebih yang tepat
pelayanan lama untuk
kesehatan, untuk mencegah
menyebutkan dapat TBC Paru
jenis-jenis sembuh  
pelayanan . 3. Memotivasi
kesehatan yang   keluarga untuk
tersedia dam   mengungkapka
memanfaatkan   n kembali
fasilitas kesehatan.   terhadap
  bahasan yang
  telah
  didiskusikan
   
  4. Memberi
  reinforcement
  terhadap
  kemampuan
Cara keluarga
perawa mengungkapka
tan n kembali apa
penyak yang telah
it TB didiskusikan
Paru  
adalah 5. Memberi
minum kesempatan
obat keluarga
secara bertanya
teratur, tentang hal
makan yang belum
makana jelas
n yang  
bergizi,  
istiraha  
t  
cukup,  
menjag 1. Diskusikan
a dengan
kebersi keluarga
han tentang
lingkun fasilitas
gan. kesehatan yang
Cara tersedia
penceg  
ahan 2. Diskusikan
penular dengan
an TB keluarga untuk
Paru menyebutkan
dengan manfaat
memisa fasilitas
hkan kesehatan
perleng  
kapan 3. Dorong
makan keluarga untuk
anggot memanfaatkan
a fasilitas
keluarg kesehatan
a untuk
dengan mengatasi TB
pasien, Paru
menutu  
p mulut 4. Memberi
saat reinforcement
bersin seperti pujian
dan terhadap
batuk, kemampuan
serta keluarga
membu menyebutkan
ang kembali
dahak manfaat
pada fasilitas
tempat kesehatan
nya.  
Proses 5. Memberi
batuk kesempatan
efektif: keluarga
tarik bertanya
nafas tentang hal
dalam yang belum
melalui jelas
hidung  
dan  
hembus  
kan
seperti
meniup
balon
sebany
ak 3x
dan
waktu
yang
ketiga
batukk
an lalu
buang
dahak
ke
tempat
yang
berisi
lysol/d
esinfek
tan lalu
tutup.
 
 
 
 
 
 
Cara
memod
ifikasi
lingkun
gan
yang
dapat
mendu
kung
penye
mbuha
n
penyak
it TB
Paru
adalah
pencah
ayaan
ruanga
n yang
cukup,
ventilas
i rumah
yang
cukup,
jendela
dibuka
agar
sinar
mataha
ri bisa
masuk
kedala
m
rumah,
menje
mur
kasur,
bantal
minima
l
1mingg
u sekali
dijemur
, tidak
membu
ang
dahak
sembar
angan
tempat,
tapi
gunaka
n
kaleng
yang
didala
mnya
sudah
diisi
cairan
desinfe
ktan
seperti
lysol,
air
sabun,
bayclea
n, agar
kuman
TB
Paru
dapat
mati.
 
 
 
 
Manfaa
tkan
kunjun
gan ke
pelayan
an
kesehat
an
adalah
untuk
mempe
roleh
inform
asi dan
pengob
atan,
jenis
pelayan
an
kesehat
an:
Puskes
mas,
bidan
praktek
, klinik
swasta,
posyan
du,
keluarg
a
berkunj
ung ke
pelayan
an
kesehat
an
(Puskes
mas).
 
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
 
Tanggal No DX/
Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Dan Jam TUK
9 Mei 2020 Bersihan Jalan Nafas TUK 1 : Subjektif: NAZELA 
Pukul 10.00 tidak efektif pada 1. Mendiskusikan dengan keluarga –          Keluarga  
Dx.1 An.Si dikeluarga Tn. tentang; dapat menyebutkan  
  Sa  Pengertian TB Paru kembali pengertian  
     Penyebab TB Paru TB Paru yaitu  
     Tanda dan gejala TB Paru penyakit yang  
      menular, merusak  
    2. Memberi pendidikan kesehatan paru-paru.  
    pada keluarga tentang Pengertian    
    TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda –          Keluarga  
    dan gejala TB Paru. dapat menyebutkan  
      kembali Penyebab  
    3. Memberi kesempatan pada TB Paru yaitu oleh  
    keluarga untuk mengiden-tifikasi bakteri  
    Pengertian TB Paru, Penyebab TB microbacterium  
    Paru, Tanda dan gejala TB Paru. tuberculosis.  
         
    4. Memberikan reinforcement positif –          Keluarga  
    seperti pujian atas kemampuan dapat menyebutkan  
    keluarga mengidentifikasi kembali tanda dan  
  Pengertian TB Paru, Penyebab TB gejala TB Paru yaitu :  
  Paru, Tanda dan gejala TB Paru. batuk-batuk terus  
    menerus selama  
  5. Mengevaluasi pengetahuan kurang lebih 3 
  keluarga dan memberikan minggu dan  
  kesempatan pada keluarga untuk berdahak, sesak  
  membandingkan pengetahuan yang nafas, keluar keringat  
  dimiliki keluarga dengan standar. dingin pada malam  
    hari, dan berat badan  
    menurun.  
       
    Objektif:  
    –          Keluarga  
    tampak  
    memperhatikan  
    dengan seksama saat  
    penkes dan diskusi  
    berlangsung  
    –          Terjadi  
    kontak mata saat  
    berinteraksi dengan  
    perawat  
    –          Keluarga  
    tampak sekali-kali  
    menganggukkan  
    kepala tanda  
    mengerti penjelasan  
    yang perawat berikan  
    –          Keluarga NAZELA
    tersenyum senang  
9 Mei 2020 TUK.2 saat diberikan pujian  
Pukul 16.00 1. Menjelaskan dan berdiskusi pada oleh perawat  
Dx.1 keluarga mengenai akibat dari penyakit TB    
  Paru Analisa:  
  2. Menanyakan kembali pada keluarga Masalah teratasi  
  akibat TB Paru dimana keluarga  
  3. Motivasi keliuarga untuk mengambil memahami tentang  
  keputusan dalam mengatasi TB Paru. pengertian TB Paru,  
  4. Memberikan reinforcement positif atas penyebab TB Paru,  
  keputusan yang diambil keluarga dalam tanda dan gejala TB  
  mengatasi TB Paru. Paru.  
       
    Perencanaan:  
    Lanjutkan TUK 2  
       
       
       
       
       
       
    Subjektif:  
       
    –          Keluarga  
    dapat menyebutkan  
    kembali Akibat dari  
    TB Paru adalah  
    pnemonia  
    tuberkulosis, dan  
    kematian, dan jika  
    penderita tidak  
    teratur minum obat  
    penyakit akan  
    menjadi lebih berat  
    penyakitnya,  
    penyakit menjadi  
    makin sulit diobati,  
    dan perlu waktu lebih  
    lama untuk dapat  
    sembuh,  
       
    –          Keluarga  
    memutuskan untuk  
    mengatasi dan  
    merawat An.Si yang  
    menderita TB Paru  
    Objektif  
    –          Tampak  
  TUK 3: keluarga  
  1.Menjelaskan cara perawatan, pencegahan memperhatikan NAZELA
10 Mei 2020 penyakit TB Paru dengan seksama saat  
Pukul 11.00 2.Mengajarkan klien cara batuk efektif dan diskusi berlangsung  
Dx.1 membuang dahak yang benar –          Terjadi  
  3.Menanyakan kembali cara perawatan, kontak mata saat  
  pencegahan penyakit TB Paru berinteraksi dengan  
  4.Menganjurkan kelien mempraktekkan perawat  
  kembali cara batuk efektif dan membuang –          Tampak  
  dahak ke tempatnya. keluarga sekali-kali  
  5.Memberikan reinforcement positif atas menganggukkan  
  hasil yang dicapai. kepala tanda  
    mengerti penjelasan  
    yang perawat berikan  
    –          Keluarga  
    tersenyum senang  
    saat diberikan pujian  
    oleh perawat.  
    –          Keluarga  
    telah mengambil  
    keputusan untuk  
    merawat anaknya.  
       
    Analisa  
       
    Masalah teratasi  
    dimana keluarga  
    memahami tentang  
    akibat dariTB Paru  
    jika tidak segera di  
    tangani dan bahaya  
    dari putus obat, dan  
    keluarga sudah  
    mampu mengambil  
    keputusan.  
       
    Perencanaan:  
    Lanjutkan TUK 3  
       
       
       
    Subyektif  
     Keluarga  
    mampu  
    menjelaskan  
    kembali cara  
    merawat  
  TUK 4: pasien dengan  
  1.Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara minum  
  modifikasi lingkungan yang tepat untuk obat secara  
  mendukung penyembuhan TB Paru teratur, makan  
11 Mei 2020   makanan NAZELA
Pukul 11.00 2. Mendorong keluarga untuk yang bergizi,  
Dx.1 mengidentifikasi lingkungan yang istirahat  
  tepat untuk mencegah TBC Paru cukup,  
    menjaga  
  3.Memotivasi keluarga untuk kebersihan  
  mengungkapkan kembali terhadap bahasan lingkungan.  
  yang telah didiskusikan  Keluarga  
    mampu  
  4.Memberi reinforcement terhadap menjelaskan  
  kemampuan keluarga mengungkapkan kembali  
  kembali apa yang telah didiskusikan bagaimana  
    mencegah  
  5.Memberi kesempatan keluarga bertanya penularan TB  
  tentang hal yang belum jelas Paru yaitu  
    dengan cara  
    dengan  
    memisahkan  
    perlengkapan  
    makan  
    anggota  
    keluarga  
    dengan  
    pasien,  
    menutup  
    mulut saat  
    bersin dan  
    batuk, serta  
    membuang  
    dahak pada  
    tempatnya.  
       
    Objektif:  
     Keluarga dan  
    klien mampu  
    mempraktikk  
  TUK 5: an kembali  
  6. Mendiskusikan dengan keluarga cara nafas  
  tentang fasilitas kesehatan yang dalam untuk  
  tersedia membantu  
  7. Mendiskusikan dengan keluarga mengeluarkan NAZELA
12 Mei 2020 untuk menyebutkan manfaat dahak dengan
Pukul 11.00 fasilitas kesehatan cara tarik
Dx.1 8. Mendorong keluarga untuk nafas dalam
  memanfaatkan fasilitas kesehatan melalui
  untuk mengatasi TBC Paru hidung dan
  9. Memberi reinforcement seperti hembuskan
  pujian terhadap kemampuan seperti
  keluarga menyebutkan kembali meniup balon
  manfaat fasilitas kesehatan sebanyak 3x
  10. Memberi kesempatan keluarga dan waktu
  bertanya tentang hal yang belum yang ketiga
  jelas batukkan.
     Keluarga
  tampak
  memperhatika
  n dengan
  seksama saat
  diskusi
  berlangsung
   Terjadi
  kontak mata
  saat
  berinteraksi
  dengan
  perawat
   Keluarga
tampak
sekali-kali
menganggukk
an kepala
tanda
mengerti
penjelasan
yang perawat
berikan
 Keluarga
tersenyum
senang saat
diberikan
pujian oleh
perawat
Analisa
Masalah teratasi
 
Perenanaan
Lanjutkan TUK 4
 
 
 
 
Subjektif
–     Keluarga dapat
menjelaskan tentang
modifikasi
lingkungan yang
dapat mendukung
untuk penyembuhan
TB Paru kembali
dengan cara
pencahayaan ruangan
yang cukup, ventilasi
rumah yang cukup,
jendela dibuka agar
sinar matahari bisa
masuk kedalam
rumah, menjemur
kasur, bantal minimal
1minggu sekali
dijemur, tidak
membuang dahak
sembarangan tempat,
tapi gunakan kaleng
yang didalamnya
sudah diisi cairan
desinfektan.
 
Objektif:
–          Keluarga
tampak antusias
dalam memikirkan
cara yang dapat
keluarga lakukan
dalam memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah TBC Paru.
 
Analisa:
Masalah teratasi
dengan perwat
sebagai fasilitator
 
Perencanaan:
Mempertahankan dan
meningkatkan
kemampuan keluarga
untuk memodifikasi
lingkungan rumah.
Lanjtkan ke TUK 5
 
 
 
 
 
 
 
 
Subjektif:
–          Keluarga
dapat menyebutkan
fasilitas kesehatan
yang dapat digunakan
oleh keluarga untuk
mencegah TB Paru,
yaitu : Rumah sakit,
Puskesmas, praktek
(klinik).
 
–          Keluarga
dapat menyebutkan
manfaat fasilitas
kesehatan seperti:
memberikan
informasi kesehatan,
memberikan
pengobatan,
memberikan
pelayanan konseling,
membantu
meningkatakan
kesehatan
–          keluarga
mengatakan akan
membawa An. Si
yang mengalami TB
Paru ke fasilitas
kesehatan yang ada
 
Objektif:
–          Keluarga
tampak antusias
bertanya tentang
manfaat fasilitas
kesehatan
 
–          Keluarga mau
memeriksakan
anggota keluarganya
yang sakit ke fasilitas
kesehatan.
 
–          Keluarga
tampak
memperhatikan
dengan seksama saat
diskusi berlangsung
 
–          Terjadi
kontak mata saat
berinteraksi dengan
perawat
 
–          Keluarga
tampak sekali-kali
menganggukkan
kepala tanda
mengerti penjelasan
yang perawat berikan
 
–          Keluarga
tersenyum senang
saat diberikan pujian
oleh perawat
 
Analisa:
Masalah teratasi
dengan perawat
sebagai fasilitator dan
keluarga mau
untukmemeriksakan
anggota keluarganya
ke fasilitas kesehatan.
 
Planning:
Mempertahankan dan
meningkatkan
kemampuan keluarga
untuk menggunakan
fasilitas kesehatan
dan melakukan
kintrol untuk
pengobatan TB Paru.

Anda mungkin juga menyukai