Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN JUDUL TB PARU

DI SUSUN OLEH:

RUDI AZLI, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

TAHUN 2020

ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN

1. Data Dasar Keluarga


2. Nama Kepala Keluarga (KK)            : Tn. Sariya
3. Usia                                                           : 38 th
4. Agama                                                      : Islam
5. Pendidikan                                               : SD
6. Pekerjaan                                                : Karyawan
7. Alamat/ No. Telp                                    : Desa Binuang.Bangkinang
8. Komposisi Keluarga                              : Ayah, Ibu, dan 2 orang Anak

No Nama JK Hub.dgn Umur Pendidikan Agama Pekerjaan

Kel
1 Sariya L Ayah 38 th SD Islam Karyawan

2 Siti Nurhayati P Ibu 30 th SD Islam IRT

3 Siti Nurlela P Anak 11 th SD Islam Pelajar


4 Ipi Ilpiyanti P Anak 3 th Belum sekolah Islam Pelajar

B. Genogram
Genogra
m Ny.P
NyTn. B 70 Ny.Z Tn.P 69 64
thn thn
thn 67
thn

Kecelakaa
n

Tn. Tn.S Tn.


I thn Ny. S
Tn. I Tn. M Tn.S 34
Ny.S 54 N 43
50 thn Ny.K 39 thn thn
46 thn 46th thn
43
thn thn

An.s An. I
thn thn

C. Tipe Keluarga                        


Keluarga Tn. Sa adalah tipe keluarga inti. Terdiri dari Ayah , Ibu, dan 2 Anak.
1. Latar Belakang Budaya (Etnis)
Tn. Sa berasal dari suku Sunda (Subang) Jawa Barat dan Ny.S juga berasal dari suku Sunda
(Purwakarta) Jawa Barat. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa Sunda, Tn. Sa sudah lama
tinggal di purwakarta dan istrinyapun sudah tinggal diPurwakarta sejak lahir. Lingkungan tempat
tinggal klien saat ini dikelilingi dengan orang-orang dengan suku yang sama yaitu sunda, yang memang
kampung mereka sendiri. Kegiatan keagamaan yang ada di lingkungan keluarga Tn,Sa adalah pengajian
bapak-bapak, namun Tn.Sa tidak rutin mengikuti kegiatan pengajian tersebut karena terkadang
pekerjaan Tn.Sa membuatnya pulang malam, Istrinya pun Ny.S bekerja di luar rumah dan pulang pada
sore hari. Setiap hari anaknya dititipkan dengan nenek dan pamannya yang rumanya dekat dengan
mereka. Anak pertamanya sekolah pada pagi hari. Anaknya yang kedua hanya bermain dilingkungan
sekitar rumahnya saja. Tn. Sa tidak meiliki jadwal untuk rekreasi secara rutin bersama keluarganya,
karena jarang memiliki waktu yang libur yang cukup, Tn.Sa lebih memilih untuk berstirahat di rumah
saat libur. Tn.Sa hanya kumpul dengan keluarganya saat malam hari. Keluarga Tn.Sa jarang sekali
jalan-jalan seperti halnya ke mall. Kebiasaan berbusana Tn.Sa dan keluarganya hanya sederhana saja.
Tidak terlalu mengikuti perkembangan saat ini. Namun mereka masih menjaga kultur budaya sunda
dalam berpakaian.
Dan makanan yang disajikan dan dikonsumsi oleh keluarga Tn.Sa dan anaknya biasanya seperti
sayuran, dan lauk-lapuk. Terkadangpun Ny.S membuat olahan makanan yang dipelajari dari orang
tuanya makanan khas sunda. Peran ayah, ibu dan anak masih menganut kultur budaya Sunda, Anak-
anak selalu mengikuti apa yang diperintahkan orangtuanya tanpa berani membantah.Peran Tn.Sa saat
ini sebagai Kepala Keluarga yang memberi nafkah kepada keluarganya. Anak pertama yang bernama
An.Si sangat menyayangi adiknya, terlihat saat sangat menjaga adiknya setelah pulang sekolah An.SI
menemani adiknya bermain dan membantu memenuhi segala kebutuhan adiknya. Di Keluarga Tn.Sa
yang mengambil keputusan adalah Tn.Sa. Tetapi biasanya keputusan diambil setelah bermusyawarah
dengan Ny.S Dekorasi di dalam rumah tidak menggambarkan budaya Sunda. Tn.Sa dan keluarganya
jika sakit hanya dapat pergi kepuskesmas pembantu/ bidan terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan
mendapat pengobatan.

2. Idcntifikasi Nilai-Nilai Spriritual/Agama


Keluarga Tn.Sa beragama Islam dan menjalankan ajaran agama seperti Shalat, Puasa dan Mengaji.
Ny.S juga sudah melatih anak-anaknya untuk menjalankan puasa dibulan Ramadhan. Dan Ny.S
mengikutkan anak-anaknya untuk mengaji bersama pada sore hari di pengajian anak-anak dekat
rumahnya.

3. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Penghasilan keluarga didapatkan dari Tn.Sa sebagai karyawan pabrik dan Ny.Sebagai buruh kerja
borongan di konveksi setiap hari. Semua kebutuhan keluarga dipenuhi secukup-cukupnya. Ny.S
mengatakan tidak mempunyai tabungan, uang yang di dapatkan habis untuk kebutuhan sehari-hari dan
untuk membayar cicilan kendaraan.

4. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang


Waktu luang Tn.Sa saat libur bekerja digunakan untuk beristirahat. Karena menurutnya waktu liburnya
yang hanya satu hari harus digunakan untuk beristirahat agar besok dapat bekerja lagi dengan
maksimal. Ny.S mengisi waktu luangnya setelah pulang bekerja dengan berinteraksi dengan anak-
anaknya, mengobrol dengan tetangga, dan bercanda dengan anaknya.

D. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga Tn.Sa dalam tahap perkembangan ke 3 yaitu keluarga dengan anak sekolah. tahap ini di mulai
saat anak masuk pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. pada tahap ini orang tua perlu
belajar berpisah dengan anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas di
sekolah maupun diluar sekolah. Tugas perkembangan sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal
2. Privacy dan rasa aman
3. Membantu anak bersosialisasi
4. Mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya.
5. Membiasakan anak belajar secara teratur
6. Mengontrol tugas-tugas di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
7. Mempertahankan hubungan yang sehat baik dalam keluarga maupun diluar keluarga (keluarga lain
dan lingkungan sekitar).
2. Tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan:
Dari semua tugas perkembangan diatas, masih ada tugas yang belum dilakukan yaitu mengontrol tugas-
tugas di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak, orang tua hanya mengingatkan saja
untuk mengerjakan tugas tetapi tidak mengintrol dan untuk meningkatkan pengetahuan anak orangtua
tidak mampu karena latar belakang pendidikan yang rendah dan kurangnya waktu untuk keluarga.
3. Riwayat keluarga Inti
Tn.Sa dan Ny.S sebelum menikah mereka berpacaran dahulu, kemudian menikah dan tinggal di
Bungursari desa Karangmukti setelah mendapatkan warisan dari orang tua Ny.S, mereka langsung
dikarunia anak bernama Si dan I.
4. Riwayat Keluarga sebelumnya
Orangtua dari Tn.Sa sudah meninggal karena sakit. Sedangkan orangtua dari Ny.S masih ada tapi hanya
Ibunya yang tinggal didekat rumahnya.

E. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah warisan dari orang tua Ny.S . Luas kira-kira 48 m2,
rumah berupa semipermanen yang sebagian bangunannaya terbuat dari kayu , rumah tak memiliki
halaman hanya sedikit teras yang masih belum diplester, tidak tampak tanaman hias yang ditanam
dirumah. Secara umum rumah tampak bersih, namun masih terlihat barang-barang yang diletakkan
tidak pada tempatnya. Rumah memiliki jendela namun jendela paten yang tidak dapat dibuka sehingga
untuk ventilasi udara kurang baik. Air bersih didapatkan dari sumur pompa. Pembuangan air limbah
langsung dialirkan ke kali dan untuk pembuangan sampah ditimbun kemudian dibakar.
Berikut denah rumahnya:

                                                                                                                            

       
 
   

                                                                                                     

                
                                                  Lantai 1 Lantai 2

Kamar manditangga Kamar

Kamar

Dapur Ruang tamu

Kamar

Teras

Teras
2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. K Sebagian besar penduduknya merupakan
penduduk asli perwakarta yang memang sejak kecil sudah tinggal daerah tersebut.
Lingkungan masih dalam suasana kampung untuk menaiki kendaraan umum harus
berjalan terlebih dahulu ke jalan utama, dan harus menunggu lama untuk mendapatkan
angkot.Keadaan jalan di lingkungan tempat tinggal terdiri dari gang-gang kecil. Secara
umum lingkungan di sekitar rumah masih terlihat kotor. Pengolahan sampah yang
dikelola dengan cara dibakar menyebabkan ketidaknyamanan di area tersebut saat
membakar sampah. Pelayanan kesehatan puskesmas dekat rumah ada rustu dengan jarak
sekitar setengah km. Bisa diakses menggunakan ojek atau angkutan umum. Mushola
juga sangat dekat karena berada di lingkungan RT.
3. MobilitasGeografis Keluarga
Keluarga sudah lama tinggal di lingkungan Rt.06Rw.03 Desa Karangmukti. Sebelumnya
keluarga pernah tinggal disubang namun hanya sebentar dan kemudian pindah
menempati rumah yang diwariskan kepada Ny.S.

F. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :    


Ny.S tidak mengikuti kegiatan seperti arisan ibu-ibu di lingkungan sekitar rumahnya. Di
sekitar rumahnya pun tidak ada pengajian untuk ibu-ibu. Ny.S hanya berinteraksi dengan
tetangganya setelah ia pulang bekerja dan saat libur dengan cara berbincang-bincang atau
mengobrol. Ny.S mengatakan anaknya biasanya hanya bermain dengan anak-anak disekitar
rumahnya. Ny.S tidak mengikuti mengikuti kegiatan tentang kesehatan, Ny.S hanya
memeriksakan keadaan kesehatannya jika salah satu dari keluarganya mulai sakit dan tidak
bisa disembuhkan dengan obat warung. Dan itu pun hanya ke Puskesmas pembantu dekat
rumahnya atau pergi ke bidan desa.
1. Sistem Pendukung atau Jaringan Sosial Keluarga :
Hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik. Karena Tn.Sa, istri dan anaknya
mampu berinteraksi di lingkungan sekitar. Keluarga tidak meiliki jaringan sosial
keluarga seperti asuransi kesehatan. Bisanya saat sakit keluarga Tn.Sa hanya
memeriksakan ke puskesmas pembantu atau bidan desa.

G. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola-Pola Komunikasi
Tn.Sa jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya karena saat pulang sudah malam dan
istrinya Ny.S selalu berinteraksi dengan anaknya walaupun harus bekerja pada dari pagi
hingga sore namun setelah pulang bekerja ia harus meluangkan waktunya untuk anak-
anaknya. Hubungan antara ibu dengan anak baik, terlihat dari anak keduanya An.I yang
selalu ingin berdekatan dengan Ny.S.
2. Struktur Kekuatan
Menurut Ny.S dirinya lebih dekat dengan anak-anaknya dan ibu nya yang tinggal
berdekatan dengannya, karena Ny.S karena interaksi yang begitu sering dilakukan Ny.S
dengan anak dan orang tuanya.Dirumahnya yang mengambil keputusan adalah Tn.Sa,
setelah sebelumnya bermusyawarah dengan Ny.S.
3. Struktur Peran
Tn.Sa berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk keluarganya. Setiap
hari dirinya bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Ny.S berperan
sebagai Ibu Rumah Tangga yang mengasuh anak-anaknya dirumah namun Ny.S juga
bekerja sebagai buruh dikonveksi jika sedang ada pekerjaan saja, jika tidak Ny.S hanya
sebagai IRT, Ny.S juga selalu menyiapkan keperluan untuk keluarganya dirumah. Setiap
pagi juga Ny.S selalu menyiapkan sarapan untuk keluarganya dirumah sebelum
berangkat bekeeja. An.Si berperan sebagai siswa SD dan anak. Saat ini usia An.Si sudah
11 thn. Setiap harinya An.Si sekolah didekat balai desa dengan jarak ± 500 km, biasanya
An.Si diantar untuk kesekolah dan pulang jam 12 siang. Setelah sampai dirumah
biasanya An.Si makan siang dan mengajak adiknya bermain sambil mengasuhnya. An.I
berperan sebagai anak saat ini usia An.I 3 thn.
4. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam dan budaya sunda
Tn.Sa dan Ny.S sudah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk shalat 5 waktu. Dan
mengikutkan anaknya untuk pengajian anak pada sore hari. Nilai budaya sunda yang
mempengaruhi seperti berperilaku sopan kepada orang yang lebih tua. Selalu
mengucapkan salam setiap ingin masuk rumah dan selalu meminta izin apabila ingin
pergi keluar rumah.

H. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn..Sa saling menyanyangi dan saling menghargai. Menurut Ny.S dirinya akan
selalu menunggu suaminya pulang dulu dan baru beristirahat. Ny.S selalu mengontrol
perkembangan anak-anaknya. Ny. S juga memberikan pesan kepada anak-anaknya agar
tidak macam-macam ketika kedua orangtuanya tidak ada, dan mematuhi perintah paman
dan nenek yang mengasuhnya saat orangtuanya tidak ada.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn.S mengatakan bahwa sosialisasi antara dirinya dan lingkungan dirasakan baik, setiap
memiliki waktu luang di sela libur kerjanya Tn.S menyempatkan waktu untuk
berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya serta untuk mengikuti beberapa kegiatan.
Contohnya kegiatan pengajian. Begitu juga dengan Ny.S, An.Si dan An. I yang terlihat
dapat bersosialisasi dengan lingkungan disekitar rumahnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting. Namun keluarga
masih sering mengkhwatirkan biaya untuk berobat walaupun sekarang ini sudah ada
jaminan untuk masyarakat. Keluarga juga mengatakan tidak memiliki waktu luang. Oleh
sebab itu, keluarga Tn.Sa baru memeriksakan anggota keluarganya ketika sudah tidak
bisa ditangani sendiri atau oleh obat warung.
Ny.S pun memiliki maag ia hanya meminum obat warung saat maagnya kambuh. Ny.S
setiap hari memasak untuk anak-anaknya terdiri dari sayur dan lauk pauk, namun
terkadang anak-anaknya tidak mau untuk memakan sayur. Tn.Sa melepaskan
kelelahannya setelah bekerja dengan langsung beristirahat. Keluarga Tn.Sa sangat jarang
sekali dan hampir tidak pernah berolahraga. Tn.Sa mengatakan tidak pernah ada waktu
luang untuk berolahraga karena sibuk bekerja dan Ny.S masih meiliki anak kecil yang
harus dijaga seperti An.I.
I. KOPING KELUARGA
1. Stresor-stresor (baik jangka pendek mau-pun jangka panjang)
Ny.S sebenarnya ingin memeriksakan kembali anaknya namun karena jauhnya
puskesmas dan tidak memiliki waktu luang karena harus bekerja.
2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor
Masalah-masalah yang ada dalam keluarga biasanya diselesaikan dengan berdiskusi.
Yang biasanya mengambil keputusan tetap dari kepala keluarga yaitu Tn.Sa . Anak-anak
belum dilibatkan dalam pengambilan keputusan, karena menurut Ny.S, anak-anak belum
cukup umur untuk diikutkan dalam mengambil keputusan.
3. Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.

J. Pemeriksaan fisik (Head to Toe)

Komponen Bp. Sa Ibu. S Anak Si Anak I


Rambut dan kulit
Rambut dan kulit Rambut dan kulit
Rambut dan kulit kepala bersih, warna
kepala bersih, warna kepala bersih, warna
kepala bersih, warna hitam, lurus,
hitam, lurus, sebahu hitam. Rambut
hitam, lurus, tebal.
Kepala dan tipis. sebahu.
Rambut pendek
Distribusi menyebar sebahu dan berkilau.
Distribusi menyebar Distribusi menyebar
rata. Distribusi menyebar
rata. rata.
rata.
Isokor, bola mata
Isokor, bola mata Isokor, bola mata Isokor, bola mata
dapat mengikuti
dapat mengikuti arah dapat mengikuti arah dapat mengikuti arah
arah gerakkan
gerakkan tangan gerakkan tangan gerakkan tangan
tangan pemeriksa,
pemeriksa, tidak ada pemeriksa, tidak ada pemeriksa, tidak ada
tidak ada nyeri
nyeri tekan, diameter nyeri tekan, diameter nyeri tekan, diameter
Mata tekan, diameter
pupil + 2 mm, reaksi pupil + 2 mm, reaksi pupil + 2 mm, reaksi
pupil + 2 mm, reaksi
cahaya +/+, cahaya +/+, cahaya +/+,
cahaya +/+,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
konjungtiva tidak
anemis,   kornea anemis,   kornea anemis,   kornea tidak
anemis,   kornea
tidak ikhterik. tidak ikhterik. ikhterik.
tidak ikhterik.
Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
warna kulit sama warna kulit sama warna kulit sama warna kulit sama
dengan kulit dengan kulit dengan kulit dengan kulit
sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak
terdapat lesi atau terdapat lesi atau terdapat lesi atau terdapat lesi atau
cairan, mukosa cairan, mukosa cairan, mukosa cairan, mukosa
hidung lembab, hidung lembab, hidung lembab, hidung lembab,
terdapat bulu hidung, terdapat bulu hidung, terdapat bulu terdapat bulu hidung,
uji pen hidung, uji
uji penciuman baik uji penciuman baik
penciuman baik (N
(N I) (N I)
ciuman baik (N I) I)
Daun telinga
Daun telinga simetris Daun telinga simetris Daun telinga simetris
simetris kiri dan
kiri dan kanan,bersih, kiri dan kanan,bersih, kiri dan kanan,bersih,
kanan,bersih, tidak
tidak ada benjolan , tidak ada benjolan , tidak ada benjolan ,
ada benjolan , tidak
tidak bengkak, tidak tidak bengkak, tidak tidak bengkak, tidak
bengkak, tidak ada
Telinga ada nyeri tekan pada ada nyeri tekan pada ada nyeri tekan pada
nyeri tekan pada
masteudeus, tidak masteudeus, tidak masteudeus, tidak ada
masteudeus, tidak
ada serumen. Klien ada serumen. Klien serumen. Klien dapat
ada serumen. Klien
dapat mendengar dapat mendengar mendengar dengan
dapat mendengar
dengan baik dengan baik baik
dengan baik
Bibir simetris,
Bibir simetris, Bibir simetris,
mukosa lembab, Bibir simetris,
mukosa lembab, mukosa lembab, lidah
lidah simetris, dapat mukosa lembab,
lidah simetris, dapat simetris, dapat
bergerak ke kiri dan lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan bergerak ke kiri dan
kekanan (N XII), bergerak ke kiri dan
kekanan (N XII), kekanan (N XII),
tidak pucat, lidah kekanan (N XII),
Mulut tidak pucat, lidah tidak pucat, lidah
dapat merasakan tidak pucat, lidah
dapat merasakan dapat merasakan
asam, asin, dan dapat merasakan
asam, asin, dan asam, asin, dan manis
manis dengan baik., asam, asin, dan
manis dengan baik. dengan baik. karang
karang gigi (+). manis dengan baik.
Gigi putih, karang gigi (-), gigi bolong
karang gigi (-).
gigi (+). 1.
 
Tidak ada kesulitan
Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
menelan,
menelan, pembesaran menelan, pembesaran menelan, pembesaran
pembesaran kelenjar
kelenjar getah bening kelenjar getah bening kelenjar getah bening
Leher dan getah bening
Tenggorokan
(-) distensi vena (-) distensi vena (-) distensi vena
(-) distensi vena
jugularis(-), tidak ada jugularis(-), tidak ada jugularis(-), tidak ada
jugularis(-), tidak
tanda radang. tanda radang tanda radang
ada tanda radang
Simetris,
bronkovesikuler,
Simetris, Simetris, Simetris,
namun pada saat
Dada bronkovesikuler, RR: bronkovesikuler, RR: bronkovesikuler, RR:
batuk suara nafas
20X/ menit. 18 X/ menit. 24 X/ menit.
terdapat ronchi
RR: 22 X/ menit.
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
ada nyeri tekan,
Abdomen tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
saat maag kambuh
keluhan keluhan keluhan
Ekstremitas Gerakan tak terbatas, Gerakan tak terbatas, Gerakan tak Gerakan tak terbatas,
mampu fleksi/ mampu fleksi/ terbatas, mampu mampu fleksi/
ekstensi tanpa rasa ekstensi tanpa rasa fleksi/ ekstensi ekstensi tanpa rasa
nyeri tidak ada nyeri tidak ada tanpa rasa nyeri nyeri tidak ada
benjol
tidak ada benjolan,
an, bengkak (-), benjolan, bengkak bengkak (-), benjolan, bengkak (-),
kemerahan (-), (-), kemerahan (-), kemerahan (-), kemerahan (-),
kekuatan otot normal kekuatan otot normal kekuatan otot kekuatan otot normal
mampu menahan mampu menahan normal mampu mampu menahan
tahan tahan an, refleks (+) menahan tahan an, tahan an, refleks (+)
refleks (+)
an, refleks (+) 55555 55555 55555 55555
55555 55555
55555 55555 55555 55555 55555 55555
55555 55555
55555 55555
Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda
Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda
radang (-), sawo radang (-), kuning
Kulit radang (-), kuning radang (-), kuning
matang, tekstur langsat, tekstur
langsat, tekstur halus langsat, tekstur halus
sedikit kasar. halus
Tidak ada yang Tidak ada yang Tidak ada yang
Sedikit panjang,
panjang, terawat panjang, terawat panjang,
Kuku sianosis (-), tanda
bersih,sianosis(-), bersih,sianosis(-), bersih,sianosis(-),
radang (-), terawat.
tanda radang (-) tanda radang (-) tanda radang (-).
Suhu tubuh 36.6 o C 36,8 oC 36.5 o C 36.6 o C
BB 62 Kg 47 Kg 23 kg 14,5 kg
TB 165 cm 160 cm 133 cm 87 cm
TD 130/90 mmHg 110/80 mmHg 110/70 mmHg  

K. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada
didalam keluarganya terutama untuk anaknya yang menderita flek paru dan keluarganya
agar lebih menjaga kesehatan.
L. Fungsi Perawatan Kesehatan ( Pengkajian Tahap II)
1. Masalah Kesehatan Keluarga pertama
Ny. S mengatakan, masalah kesehatan yang saat ini dialami oleh keluarganya adalah
An.Si yang menderita flek paru berusia 11 thn. Sebelumnya An.Si pernah mengalami
pengobatan namun pngobatannya tidak tuntas klien hanya menjalani pengobatan ± 2
bulan, keluarga mengaku tidak memiliki biaya untuk melakukan kontrol pemeriksaan
kembali. Saat ini An.Si masih sering mengalami batuk namun dengan frekuensi yang
jarang. Ny.S hanya mengatakan, bahwa anaknya terkadang mengalami batuk disertai
dahak dan terkadang sesak .Ny.Si tidak mengetahui penyebab dari penyakit flek paru
yang diderita anaknya.Ny.Si mengatakan, akibat dari batuk –batuk yang di alami
anaknya , anak Si jadi terganggu tidurnya tidak nyaman karena batuk yang dialaminya.
Ny.S mengatakan, saat anaknya mengalami batuk hanya di berikan obat warung,
sebenarnya Ny,S mau membawa anaknya untuk ke puskesmas namun karena letak
puskesmas bungursari yang jauh dari rumahnya dan karena kesibukannya bekerja Ny.S
memutuskan untuk diberikan obat warung saja. Ia juga mengatakan jika kesana harus
menaiki angkot dan untuk mendapatkan angkot harus menunggu lama. Penataan
Ruangan dirumah klien masih terlihat kurang rapih. Ada barang-barang yang diletakkan
tidak pada tempatnya. Bangunan rumah yang semi permanen dan belum semua bagian
lantai di plester. Ventilasi udara yang kurang baik terlihat dari kaca yang paten dan tidak
bisa dibuka, ada debu-debu yang menumpuk di sekitaran sudut rumah. Ny. H
mengatakan hanya bisa membawa anaknya ke puskesmas pembantu atau ke bidan karena
puskesmas kecamatan letaknya jauh. Dan kendalanya adalah di puskesmas pembantu
tidak lengkap untuk pemeriksaannya.
2. Masalah Kesehatan Keluarga kedua
Ny.S mengatakan, dirinya memiliki maag akut sejak 2 tahun yang lalu, Ny.S
mengatakan nyeri pada ulu hati saat maagnya kambuh, Ny,S megatakan maagnya
kambuh bila ia telat makan dan jika makan tidak teratur, akibatnya Ny,S harus menunda
dahulu pekerjaannya ketika maagnya kambuh.Saat maagnya kambuh Ny,S
menyegerakan untuk makan dan beristirahat. Penataan ruangan dirumah klien masih
terlihat kurang rapih. Ada barang-barang yang diletakkan tidak pada tempatnya.
Bangunan rumah yang semi permanen dan belum semua bagian lantai di plester.
Ventilasi udara yang kurang baik terlihat dari kaca yang paten dan tidak bisa dibuka, ada
debu-debu yang menumpuk di sekitaran sudut rumah. Ny.S hanya mengkonsumsi obat
warung untuk meredakan nyeri saat maagnya kambuh.
3. Masalah Kesehatan Keluarga Ketiga
Masalah kesehatan ketiga yang ada pada keluarga adalah masalah ISPA pada An.I
karena ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga. Ketika ditanya
penyebab, tanda atau gejala, dan cara perawatan, Ny.S mengatakan mengetahui tetapi
tidak terlalu luas yang diketahuinya. Ny. S mengatakan sejak 2 minggu yang lalu An. I
mengalami batuk pilek namun saat pengkajian An.I sudah sembuh. Ny. S mengatakan
An. I sering mengalami batuk pilek dan Ny.S mengangap batuk pilek merupakan hal
yang biasa. Ny.S mengobati anaknya terlebih dahulu dengan obat yang dibeli di warung
dan jika tidak sembuh Ny.S membawa anaknya ke bidan. Sekitaran lingkungan rumah
Ny.S tampak kotor dan ada sampah, Penataan ruangan dirumah klien masih terlihat
kurang rapih. Ada barang-barang yang diletakkan tidak pada tempatnya. Bangunan
rumah yang semi permanen dan belum semua bagian lantai di plester. Ventilasi udara
yang kurang baik terlihat dari kaca yang paten dan tidak bisa dibuka, ada debu-debu
yang menumpuk di sekitaran sudut rumah

M. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah


Data Subyektif:

 Keluarga mengatakan An.Si masih


sering mengalami batuk disertai dahak
dan sesak.
 Keluarga mengatakan An.Si Pernah
mengikuti pengobatan di puskesmas
namun tidak dilanjutkan.
 Keluarga mengatakan hanya memberi
obat warung saat An.Si sakit dan jika
tidak tertangani di bawa ke Pustu atau
bidan desa. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada
 
An.Si di keluarga Tn.Sa
 Anak Si mengatakan sulit tidur jika
batuknya kambuh.

Data Obyektif:

 An.Si tampak batuk


 TD.110/70 mmHg
 Nadi 80x/mnt
 RR 22x/ mnit
 Suhu 36,7ºC

Data Subyektif:

 Ny.S mengatakan sudah menderita


maag sejak 2 tahun lalu.
 Ny.S mengatakan sakit kambuh ketika
ia telat makan/ makan tidak teratur.
 Ny.S mengatakan nyeri pada ulu hati
saat maagnya kambuh.
 Ny.S mengatakan hanya
mengkonsumsi obat warung saat
Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S
maagnya kambuh.
2
 
Data Obyektif :

Ttv

 TD: 110/80 mmHg


 N: 80x/menit
 RR: 18x/menit
 Suhu : 36,8ºC
 BB : 47 kg
Data Subjektif

 Ny.S mengatakan sejak 2 minggu


yang lalu An.I mengalami batuk pilek
namun pada saat pengkajian An.I
sudah sembuh.
 Ny.S mengtakan anaknya sering
terkena batuk pilek.
 Ny.S ,mengatakan hanya memberi
obat warung saja pada anaknya.
 Ketika ditanya penyebab, tanda atau  
3. gejala, dan cara perawatan, Ny.S
mengatakan mengetahui tetapi tidak Resiko terjadinya ISPA berulang   pada
terlalu luas yang diketahuinya. keluarga Tn. Sa khususnya An. I

Data Objektif

 Ttv

RR 24x/mnit

Nadi 87x/mnt

Suhu 32ºC.

 
N. MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan keluarga I
Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.Sa

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran


Sifat Masalah : aktual
Masalah adalah ancaman, dilihat dari
Skala
riwayat An.Si yang masih sering
mengalami batuk disertai dahak dan
1 Aktual: 3 3/3 X 1   1
sesak. Keluarga belum melakukan
perawatan karena belum mendapatkan
Risiko : 2
informasi.
Potensial : 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah: Sebagian
Pengetahuan keluarga yang kurang
Skala
tentang penyakit dan cara
2 ½X2 1 perawatannya. Keluarga hanya
Mudah : 2
memberikan obat warung untuk
mengatasi keluhan anaknya.
Sebagian : 1

Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
dicegah: Cukup Masalah ini sudah cukup lama, dan
keluarga berkeinginan untuk
Skala memeriksakan dan kontrol ke
puskesmas. Dan juga Ny.S
  3/3 X 1 1
Tinggi : 3 berkeinginan untuk dapat mengatasi
masalah tersebut secara mandiri
Cukup : 2 dirumah dengan difasilitasi oleh
perawat.
Rendah : 1
Menonjolnya masalah:
masalah perlu segera
ditangani

Skala Ny.S menginginkan agar dapat


  2/2 X 1 1 membantu mengatasi masalah An. Si  
Segera : 2 dengan segera saat keluhannya timbul

Tidak perlu segera 1:

Tidak dirasakan : 0
  Jumlah     4  
 

O. MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa keperawatan keluarga II
Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran


Sifat Masalah : aktual

Skala
Ny. S mengatakan nyeri pada uluhati/
perutnya saat dirinya terlambat makan
1 Aktual: 3 3/3 X 1   1
dan memakan makanan pedas dan
asam.
Risiko : 2

Potensial : 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah: Sebagian

Skala Ny.S mengetahui jika dirinya telat


makan mkan maka maagnya akan
2 ½X2 1
Mudah : 2 kambuh namun prilaku Ny.S belum
bisa ia kontrol.
Sebagian : 1

Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
dicegah: Cukup

Skala
Masalah ini sudah lama,Ny,S
  2/3 X 1 2/3 berkeinginan agar dia bisa mengontrol
Tinggi : 3
pola makannya.
Cukup : 2

Rendah : 1
  Menonjolnya masalah: 2/2 X 1 1 Ny.S mengatakan nyeri saat gastritis
masalah perlu segera nya kambuh itu sangat mengganggu  
ditangani ia sangat ingin sekali disembuhkan.

Skala

Segera : 2

Tidak perlu segera 1:


Tidak dirasakan : 0
  Jumlah       3 2/3  

P. SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan keluarga III
Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran


Sifat Masalah : aktual

Skala Masalah bersifat resiko, Ny.S


mengatakan An. I sering mengalami
1 Aktual: 3 2/3 X 1 2/3 batuk pilek, dan keluarga
menganggap penyakit tersebut
Risiko : 2 sudah biasa.

Potensial : 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah: Sebagian
Masalah dapat diubah sebagian
karena rumah Keluarga Ny.S dekat
Skala
dengan klinik bidan, namun Ny,S
2 ½X2 1 lebih memilih memberi obat warung
Mudah : 2
terlebih dahulu karena Ny.S
mengatakan tidak pnya waktu untuk
Sebagian : 1
berobat.
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
dicegah: Cukup
Masalah ini sudah sering terjadi .
Skala keluarga perduli dengan kesehatan
dengan memberikan obat secara
  2/3 X 1 2/3
Tinggi : 3 mandiri namun keluarga tidak
menyegerakan periksa ke fasilitas
Cukup : 2 kesehatan.

Rendah : 1
  Menonjolnya masalah: 1/2 X 1 1/2 Keluarga mengatakan hanya dengan
tidak perlu segera diberi obat warung dan perawatan
ditangani tradisional anaknya dapat sembuh.

Skala
Segera : 2

Tidak perlu segera 1:

Tidak dirasakan : 0
  Jumlah   3  

Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. Sa adalah sebagai berikut:

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.S (Score 4)
2. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa (Score 3 2/3)
3. Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I (Score 3)

Q. INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Tindakan


Keperawatan
    Umum Khusus Kriteria Standard
Keperawatan
1 Bersihan Jalan Setelah di 1. Setelah                             
Nafas tidak lakukan dilakukan
  efektif pada kunjungan pertemuan 1 x 45 Respon verbal TB Paru adalah 1.Jelaskan pengertian,
An.Si rumah selama 5 menit suatu penyakit penyebab   serta tanda dan
  dikeluarga Tn. x 45 menit diharapkan: dari keluarga yang menular gejala dari penyakit TB
Sa keluarga terkait yang dapat Paru
  mampu   pengertian, menyerang siapa
merawat anak penyebab, tanda saja yang 2.Tanyakan kembali
  dengan TB 1. Keluarga dapat dan gejala TB disebabkan oleh tentang pengertian, tanda
Paru mengenal tentang Paru bakteri dan gejala, serta penyebab
  TB Paru : mycobacterium dari penyakit TB Paru
  2. Menjelaskan   tuberculosis,
  pengertian TBC tanda dan 3.Berikan reinforcement
  Paru dengan   gejalanya adalah positif atas kemampuan
  bahasa yang batuk-batuk keluarga
  sederhana   terus menerus
  selama kurang  
      lebih 3 minggu
  dan berdahak,  
  1. Menyebutkan   sesak nafas,
  penyebab TBC keluar keringat  
  Paru   dingin pada
  malam hari, dan  
      berat badan
  menurun.  
  1. Menyebutkan  
  tanda dan gejala    
  TBC Paru  
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
  1. Setelah  
  dilakukan    
pertemuan 1 x45
    menit      
diharapkan:
    Respon verbal    
  dan sikap dari
    keluarga tentang   1. Jelaskan pada keluarga
1. Setelah dilakukan akibat TB Paru Tn. Sa akibat dari penyakit
    pertemuan 1×45 menit dan keputusan   TB Paru
keluarga mampu keluarga untuk
    mengambil keputusan mengatasi TB Akibat dari TB 2. Tanyakan kembali pada
yang tepat untuk Paru. Paru adalah keluarga akibat TB Paru
    mengatasi maslaah TB tuberkulosis
Paru dengan cara   meningen, 3. Motivasi keliuarga
    menyebutkan akibat dari pnemonia untuk mengambil
TB Paru serta akibat dari   tuberkulosis, dan keputusan dalam
    tidak teratur minum obat kematian, dan mengatasi TB Paru An.Si
dan memutuskan untuk   jika penderita
    merawat An. Si dengan tidak teratur 4. Berikan reinforcement
TB Paru.   minum obat positif atas keputusan
    penyakit akan yang diambil keluarga
    menjadi lebih dalam mengatasi TB Paru
    berat
    penyakitnya,  
    penyakit menjadi
    makin sulit  
    diobati, dan
    perlu waktu  
    lebih lama untuk
1. Setelah   dapat sembuh.  
    dilakukan
pertemuan 1 x 45      
    menit keluarga
mampu      
    melakukan
perawatan pada      
    anggota keluarga
yang menderita      
    penyakit TB Paru
dengan cara      
    menjelaskan cara
perawatan dan Respon verbal,    
    pencegahan sikap,dan
penularan TB psikomotor    
    Paru, keluarga tentang
mendemonstrasik cara perawatan    
an cara batuk TB Paru &
    efektif dan pencegahan   1.Jelaskan cara perawatan,
pembuangan penularan TB pencegahan penyakit TB
    dahak pada Paru   Paru
pasien TB Paru.
        2.Ajarkan klien cara batuk
  efektif dan membuang
           dahak yang benar
   
      Cara perawatan 3.Tanyakan kembali cara
     penyakit TB perawatan, pencegahan
    Paru adalah penyakit TB Paru
 
  minum obat
    secara teratur, 4.Anjurkan keluarga
 
  makan makanan mempraktekkan kembali
    yang bergizi, cara batuk efektif dan
 
1. Setelah istirahat cukup, membuang dahak ke
  dilakukan   menjaga tempatnya
 
pertemuan 1×45 kebersihan
  menit keluarga   lingkungan. Cara 5.Berikan reinforcement
 
mampu pencegahan positif atas hasil yang
  memodifikasi   penularan TB dicapai.
 
lingkungan untuk Paru dengan
  mencegah   memisahkan  
 
terjadinya perlengkapan
  penularan dengan   makan anggota  
 
cara keluarga dengan
  menyebutkan   pasien, menutup  
 
lingkungan- mulut saat bersin
  lingkungan yang   dan batuk, serta  
 
baik bagi pasien membuang
  penyakit TB   dahak pada  
 
Paru. tempatnya.
    Respon verbal, Proses batuk  
  sikap dan efektif: tarik
  psikomotor nafas dalam  
  melalui hidung
  keluarga tentang
  lingkungan yang dan hembuskan  
  seperti meniup
  dapat
  mendukung balon sebanyak 1. Mendiskusikan
 
  penyembuhan 3x dan waktu dengan keluarga
  penyakit TB yang ketiga tentang modifikasi
  batukkan lalu
  Paru. lingkungan yang
  buang dahak ke tepat untuk
  tempat yang
    meendukung
berisi penyembuhan TB
        lysol/desinfektan Paru
lalu tutup.
    1. Setelah    
dilakukan  
    pertemuan   2. Mendorong
1x45menit   keluarga untuk
    keluarga mampu   mengidentifikasi
memanfaatkan   lingkungan yang
    fasilitas   tepat untuk
kesehatan yang   mencegah TBC
    tersedia dengan   Paru
cara  
    menyebutkan    
manfaat  
    kunjungan ke   3. Memotivasi
pelayanan Cara keluarga untuk
    kesehatan,   memodifikasi mengungkapkan
menyebutkan lingkungan yang kembali terhadap
    jenis-jenis   dapat bahasan yang telah
pelayanan mendukung didiskusikan
    kesehatan yang   penyembuhan
tersedia dam penyakit TB  
    memanfaatkan Respon verbal, Paru adalah
fasilitas sikap, dan pencahayaan 4. Memberi
    kesehatan. psikomotor ruangan yang reinforcement
keluarga tentang cukup, ventilasi terhadap
    manfaat rumah yang kemampuan
pelayanan cukup, jendela keluarga
    kesehatan dan dibuka agar sinar mengungkapkan
penggunaan matahari bisa kembali apa yang
    pelayanan masuk kedalam telah didiskusikan
kesehatan. rumah,
    menjemur kasur,  
  bantal minimal
    1minggu sekali 5. Memberi
dijemur, tidak kesempatan
    membuang keluarga bertanya
dahak tentang hal yang
  sembarangan belum jelas
tempat, tapi
  gunakan kaleng  
yang didalamnya
  sudah diisi  
cairan
desinfektan
  seperti lysol, air  
sabun, bayclean,
  agar kuman TB  
Paru dapat mati.
   
 
  1. Diskusikan dengan
  keluarga tentang
  fasilitas kesehatan
  yang tersedia
 
   
 
Manfaatkan 2. Diskusikan dengan
  kunjungan ke keluarga untuk
pelayanan menyebutkan
  kesehatan adalah manfaat fasilitas
untuk kesehatan
  memperoleh
informasi dan  
  pengobatan,
jenis pelayanan 3. Dorong keluarga
kesehatan: untuk
Puskesmas, memanfaatkan
bidan praktek, fasilitas kesehatan
klinik swasta, untuk mengatasi
posyandu, TB Paru
keluarga
berkunjung ke  
pelayanan
kesehatan 4. Memberi
(Puskesmas). reinforcement
seperti pujian
  terhadap
kemampuan
keluarga
menyebutkan
kembali manfaat
fasilitas kesehatan

5. Memberi
kesempatan
keluarga bertanya
tentang hal yang
belum jelas

R. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal No DX/
Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Dan Jam TUK
18 Agustus Bersihan Jalan Nafas TUK 1 : Subjektif:  
2020 tidak efektif pada An.Si
dikeluarga Tn. Sa 1. Mendiskusikan dengan keluarga –          Keluarga dapat  
Pukul 10.00 tentang; menyebutkan kembali
  pengertian TB Paru yaitu  
Dx.1  Pengertian TB Paru penyakit yang menular,
   Penyebab TB Paru merusak paru-paru.  
   Tanda dan gejala TB Paru
     
   
  –          Keluarga dapat  
  2. Memberi pendidikan kesehatan menyebutkan kembali
  pada keluarga tentang Pengertian Penyebab TB Paru yaitu  
  TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda oleh bakteri
  dan gejala TB Paru. microbacterium  
  tuberculosis.
     
   
  3. Memberi kesempatan pada keluarga  
  untuk mengiden-tifikasi Pengertian –          Keluarga dapat
  TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda menyebutkan kembali tanda  
  dan gejala TB Paru. dan gejala TB Paru yaitu :
  batuk-batuk terus menerus  
    selama kurang lebih 3
  minggu dan berdahak,  
  4. Memberikan reinforcement positif sesak nafas, keluar keringat
  seperti pujian atas kemampuan dingin pada malam hari,  
  keluarga mengidentifikasi dan berat badan menurun.
  Pengertian TB Paru, Penyebab TB  
  Paru, Tanda dan gejala TB Paru.  
   
    Objektif:
    5. Mengevaluasi pengetahuan –          Keluarga tampak  
keluarga dan memberikan memperhatikan dengan
    kesempatan pada keluarga untuk seksama saat penkes dan  
membandingkan pengetahuan yang diskusi berlangsung
  dimiliki keluarga dengan standar.  
–          Terjadi kontak mata
    saat berinteraksi dengan  
perawat
     
–          Keluarga tampak
    sekali-kali menganggukkan  
kepala tanda mengerti
    penjelasan yang perawat  
berikan
     
–          Keluarga tersenyum
    senang saat diberikan  
pujian oleh perawat
     
 
     
Analisa:
     
Masalah teratasi dimana
    keluarga memahami  
tentang pengertian TB Paru,
    penyebab TB Paru, tanda  
dan gejala TB Paru.
     
 
     
Perencanaan:
     
Lanjutkan TUK 2
     
 
     
 
     
 
     
 
     
 
       

    Subjektif:  

       

  TUK.2 –          Keluarga dapat  


menyebutkan kembali
  1. Menjelaskan dan berdiskusi pada Akibat dari TB Paru adalah  
keluarga mengenai akibat dari penyakit TB pnemonia tuberkulosis, dan
  Paru kematian, dan jika  
penderita tidak teratur
  2. Menanyakan kembali pada keluarga minum obat penyakit akan  
akibat TB Paru menjadi lebih berat
  penyakitnya, penyakit  
3. Motivasi keliuarga untuk mengambil menjadi makin sulit diobati,
  keputusan dalam mengatasi TB Paru. dan perlu waktu lebih lama  
untuk dapat sembuh,
  4. Memberikan reinforcement positif atas  
keputusan yang diambil keluarga dalam  
  mengatasi TB Paru. Puji Astuti
–          Keluarga
    memutuskan untuk  
mengatasi dan merawat
19 Agustus   An.Si yang menderita TB  
2020 Paru
   
Pukul 16.00 Objektif
   
Dx.1 –          Tampak keluarga
  memperhatikan dengan  
  seksama saat diskusi
  berlangsung  
 
  –          Terjadi kontak mata  
  saat berinteraksi dengan
  perawat  
 
  –          Tampak keluarga  
  sekali-kali menganggukkan
  kepala tanda mengerti  
  penjelasan yang perawat
  berikan  
 
–          Keluarga tersenyum
    senang saat diberikan  
pujian oleh perawat.
     
–          Keluarga telah
    mengambil keputusan  
untuk merawat anaknya.
     
 
     
Analisa
     
 
     
Masalah teratasi dimana
    keluarga memahami  
tentang akibat dariTB Paru
    jika tidak segera di tangani  
dan bahaya dari putus obat,
    dan keluarga sudah mampu  
mengambil keputusan.
     
 
     
Perencanaan:
     
Lanjutkan TUK 3
     
 
     
 
     
 
     
Subyektif
     
 Keluarga mampu
    menjelaskan  
kembali cara
    merawat pasien  
dengan cara minum
    obat secara teratur,  
makan makanan
    yang bergizi,  
istirahat cukup,
menjaga kebersihan
    lingkungan.  
 Keluarga mampu
    menjelaskan  
kembali bagaimana
    mencegah penularan  
TB Paru yaitu
  TUK 3: dengan cara dengan  
memisahkan
  1.Menjelaskan cara perawatan, pencegahan perlengkapan  
penyakit TB Paru makan anggota
  keluarga dengan  
2.Mengajarkan klien cara batuk efektif dan pasien, menutup
  membuang dahak yang benar mulut saat bersin  
dan batuk, serta
  3.Menanyakan kembali cara perawatan, membuang dahak  
pencegahan penyakit TB Paru pada tempatnya.
   
4.Menganjurkan kelien mempraktekkan  
  kembali cara batuk efektif dan membuang  
dahak ke tempatnya. Objektif:
   
5.Memberikan reinforcement positif atas  Keluarga dan klien
  hasil yang dicapai. mampu  
mempraktikkan
    kembali cara nafas  
dalam untuk
    membantu  
mengeluarkan
    dahak dengan cara  
tarik nafas dalam
    melalui hidung dan  
hembuskan seperti
    meniup balon  
sebanyak 3x dan
20 Agustus   waktu yang ketiga  
2020 batukkan.
   Keluarga tampak  
Pukul 11.00 memperhatikan
  dengan seksama  
Dx.1 saat diskusi
  berlangsung  
   Terjadi kontak mata
  saat berinteraksi  
  dengan perawat
 Keluarga tampak
sekali-kali
    menganggukkan  
kepala tanda
    mengerti penjelasan  
yang perawat
    berikan  
 Keluarga tersenyum
    senang saat  
diberikan pujian
    oleh perawat  

    Analisa  

    Masalah teratasi  

       

    Perenanaan  

    Lanjutkan TUK 4  

       

       

       

       

    Subjektif  

    –     Keluarga dapat  


menjelaskan tentang
    modifikasi lingkungan yang  
dapat mendukung untuk
    penyembuhan TB Paru  
kembali dengan cara
    pencahayaan ruangan yang  
cukup, ventilasi rumah
    yang cukup, jendela dibuka  
agar sinar matahari bisa
    masuk kedalam rumah,  
menjemur kasur, bantal
    minimal 1minggu sekali  
dijemur, tidak membuang
dahak sembarangan tempat,
    tapi gunakan kaleng yang  
didalamnya sudah diisi
    cairan desinfektan.  

       

  TUK 4: Objektif:  

  1.Mendiskusikan dengan keluarga tentang –          Keluarga tampak  


modifikasi lingkungan yang tepat untuk antusias dalam memikirkan
  mendukung penyembuhan TB Paru cara yang dapat keluarga  
lakukan dalam
    memodifikasi lingkungan  
untuk mencegah TBC Paru.
  2. Mendorong keluarga untuk  
mengidentifikasi lingkungan yang  
  tepat untuk mencegah TBC Paru  
Analisa:
     
Masalah teratasi dengan
  3.Memotivasi keluarga untuk perwat sebagai fasilitator  
mengungkapkan kembali terhadap bahasan
  yang telah didiskusikan    

    Perencanaan:  

  4.Memberi reinforcement terhadap Mempertahankan dan  


kemampuan keluarga mengungkapkan meningkatkan kemampuan
  kembali apa yang telah didiskusikan keluarga untuk  
memodifikasi lingkungan
    rumah.  

  5.Memberi kesempatan keluarga bertanya Lanjtkan ke TUK 5  


tentang hal yang belum jelas
     
 
     
 
     
 
     
 
     
 
       

       

       

    Subjektif:  

    –          Keluarga dapat  


menyebutkan fasilitas
    kesehatan yang dapat  
digunakan oleh keluarga
    untuk mencegah TB Paru,  
yaitu : Rumah sakit,
    Puskesmas, praktek  
(klinik).
     
 
     
–          Keluarga dapat
    menyebutkan manfaat  
fasilitas kesehatan seperti:
    memberikan informasi  
kesehatan, memberikan
    pengobatan, memberikan  
pelayanan konseling,
    membantu meningkatakan  
kesehatan
     
–          keluarga
    mengatakan akan  
membawa An. Si yang
  TUK 5: mengalami TB Paru ke  
fasilitas kesehatan yang ada
  6. Mendiskusikan dengan keluarga  
tentang fasilitas kesehatan yang  
  tersedia  
7. Mendiskusikan dengan keluarga Objektif:
  untuk menyebutkan manfaat  
fasilitas kesehatan –          Keluarga tampak
  8. Mendorong keluarga untuk antusias bertanya tentang  
memanfaatkan fasilitas kesehatan manfaat fasilitas kesehatan
  untuk mengatasi TBC Paru  
9. Memberi reinforcement seperti  
pujian terhadap kemampuan
keluarga menyebutkan kembali
  manfaat fasilitas kesehatan –          Keluarga mau  
10. Memberi kesempatan keluarga memeriksakan anggota
  bertanya tentang hal yang belum keluarganya yang sakit ke  
jelas fasilitas kesehatan.
   
   
   
–          Keluarga tampak
  memperhatikan dengan  
seksama saat diskusi
  berlangsung  

     

  –          Terjadi kontak mata  


saat berinteraksi dengan
  perawat  

     

  –          Keluarga tampak  


sekali-kali menganggukkan
  kepala tanda mengerti  
penjelasan yang perawat
  berikan  

     

  –          Keluarga tersenyum  


senang saat diberikan
  pujian oleh perawat  

   

  Analisa:

  Masalah teratasi dengan


perawat sebagai fasilitator
  dan keluarga mau
untukmemeriksakan
  anggota keluarganya ke
fasilitas kesehatan.
 
 
 

  Planning:

  Mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan
  keluarga untuk
menggunakan fasilitas
  kesehatan dan melakukan
kintrol untuk pengobatan
  TB Paru.

Anda mungkin juga menyukai