DI SUSUN OLEH:
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Kel
1 Sariya L Ayah 38 th SD Islam Karyawan
B. Genogram
Genogra
m Ny.P
NyTn. B 70 Ny.Z Tn.P 69 64
thn thn
thn 67
thn
Kecelakaa
n
An.s An. I
thn thn
E. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah warisan dari orang tua Ny.S . Luas kira-kira 48 m2,
rumah berupa semipermanen yang sebagian bangunannaya terbuat dari kayu , rumah tak memiliki
halaman hanya sedikit teras yang masih belum diplester, tidak tampak tanaman hias yang ditanam
dirumah. Secara umum rumah tampak bersih, namun masih terlihat barang-barang yang diletakkan
tidak pada tempatnya. Rumah memiliki jendela namun jendela paten yang tidak dapat dibuka sehingga
untuk ventilasi udara kurang baik. Air bersih didapatkan dari sumur pompa. Pembuangan air limbah
langsung dialirkan ke kali dan untuk pembuangan sampah ditimbun kemudian dibakar.
Berikut denah rumahnya:
Lantai 1 Lantai 2
Kamar
Kamar
Teras
Teras
2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. K Sebagian besar penduduknya merupakan
penduduk asli perwakarta yang memang sejak kecil sudah tinggal daerah tersebut.
Lingkungan masih dalam suasana kampung untuk menaiki kendaraan umum harus
berjalan terlebih dahulu ke jalan utama, dan harus menunggu lama untuk mendapatkan
angkot.Keadaan jalan di lingkungan tempat tinggal terdiri dari gang-gang kecil. Secara
umum lingkungan di sekitar rumah masih terlihat kotor. Pengolahan sampah yang
dikelola dengan cara dibakar menyebabkan ketidaknyamanan di area tersebut saat
membakar sampah. Pelayanan kesehatan puskesmas dekat rumah ada rustu dengan jarak
sekitar setengah km. Bisa diakses menggunakan ojek atau angkutan umum. Mushola
juga sangat dekat karena berada di lingkungan RT.
3. MobilitasGeografis Keluarga
Keluarga sudah lama tinggal di lingkungan Rt.06Rw.03 Desa Karangmukti. Sebelumnya
keluarga pernah tinggal disubang namun hanya sebentar dan kemudian pindah
menempati rumah yang diwariskan kepada Ny.S.
G. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola-Pola Komunikasi
Tn.Sa jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya karena saat pulang sudah malam dan
istrinya Ny.S selalu berinteraksi dengan anaknya walaupun harus bekerja pada dari pagi
hingga sore namun setelah pulang bekerja ia harus meluangkan waktunya untuk anak-
anaknya. Hubungan antara ibu dengan anak baik, terlihat dari anak keduanya An.I yang
selalu ingin berdekatan dengan Ny.S.
2. Struktur Kekuatan
Menurut Ny.S dirinya lebih dekat dengan anak-anaknya dan ibu nya yang tinggal
berdekatan dengannya, karena Ny.S karena interaksi yang begitu sering dilakukan Ny.S
dengan anak dan orang tuanya.Dirumahnya yang mengambil keputusan adalah Tn.Sa,
setelah sebelumnya bermusyawarah dengan Ny.S.
3. Struktur Peran
Tn.Sa berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk keluarganya. Setiap
hari dirinya bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Ny.S berperan
sebagai Ibu Rumah Tangga yang mengasuh anak-anaknya dirumah namun Ny.S juga
bekerja sebagai buruh dikonveksi jika sedang ada pekerjaan saja, jika tidak Ny.S hanya
sebagai IRT, Ny.S juga selalu menyiapkan keperluan untuk keluarganya dirumah. Setiap
pagi juga Ny.S selalu menyiapkan sarapan untuk keluarganya dirumah sebelum
berangkat bekeeja. An.Si berperan sebagai siswa SD dan anak. Saat ini usia An.Si sudah
11 thn. Setiap harinya An.Si sekolah didekat balai desa dengan jarak ± 500 km, biasanya
An.Si diantar untuk kesekolah dan pulang jam 12 siang. Setelah sampai dirumah
biasanya An.Si makan siang dan mengajak adiknya bermain sambil mengasuhnya. An.I
berperan sebagai anak saat ini usia An.I 3 thn.
4. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam dan budaya sunda
Tn.Sa dan Ny.S sudah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk shalat 5 waktu. Dan
mengikutkan anaknya untuk pengajian anak pada sore hari. Nilai budaya sunda yang
mempengaruhi seperti berperilaku sopan kepada orang yang lebih tua. Selalu
mengucapkan salam setiap ingin masuk rumah dan selalu meminta izin apabila ingin
pergi keluar rumah.
H. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn..Sa saling menyanyangi dan saling menghargai. Menurut Ny.S dirinya akan
selalu menunggu suaminya pulang dulu dan baru beristirahat. Ny.S selalu mengontrol
perkembangan anak-anaknya. Ny. S juga memberikan pesan kepada anak-anaknya agar
tidak macam-macam ketika kedua orangtuanya tidak ada, dan mematuhi perintah paman
dan nenek yang mengasuhnya saat orangtuanya tidak ada.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn.S mengatakan bahwa sosialisasi antara dirinya dan lingkungan dirasakan baik, setiap
memiliki waktu luang di sela libur kerjanya Tn.S menyempatkan waktu untuk
berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya serta untuk mengikuti beberapa kegiatan.
Contohnya kegiatan pengajian. Begitu juga dengan Ny.S, An.Si dan An. I yang terlihat
dapat bersosialisasi dengan lingkungan disekitar rumahnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting. Namun keluarga
masih sering mengkhwatirkan biaya untuk berobat walaupun sekarang ini sudah ada
jaminan untuk masyarakat. Keluarga juga mengatakan tidak memiliki waktu luang. Oleh
sebab itu, keluarga Tn.Sa baru memeriksakan anggota keluarganya ketika sudah tidak
bisa ditangani sendiri atau oleh obat warung.
Ny.S pun memiliki maag ia hanya meminum obat warung saat maagnya kambuh. Ny.S
setiap hari memasak untuk anak-anaknya terdiri dari sayur dan lauk pauk, namun
terkadang anak-anaknya tidak mau untuk memakan sayur. Tn.Sa melepaskan
kelelahannya setelah bekerja dengan langsung beristirahat. Keluarga Tn.Sa sangat jarang
sekali dan hampir tidak pernah berolahraga. Tn.Sa mengatakan tidak pernah ada waktu
luang untuk berolahraga karena sibuk bekerja dan Ny.S masih meiliki anak kecil yang
harus dijaga seperti An.I.
I. KOPING KELUARGA
1. Stresor-stresor (baik jangka pendek mau-pun jangka panjang)
Ny.S sebenarnya ingin memeriksakan kembali anaknya namun karena jauhnya
puskesmas dan tidak memiliki waktu luang karena harus bekerja.
2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor
Masalah-masalah yang ada dalam keluarga biasanya diselesaikan dengan berdiskusi.
Yang biasanya mengambil keputusan tetap dari kepala keluarga yaitu Tn.Sa . Anak-anak
belum dilibatkan dalam pengambilan keputusan, karena menurut Ny.S, anak-anak belum
cukup umur untuk diikutkan dalam mengambil keputusan.
3. Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.
M. ANALISA DATA
Data Obyektif:
Data Subyektif:
Ttv
Data Objektif
Ttv
RR 24x/mnit
Nadi 87x/mnt
Suhu 32ºC.
N. MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan keluarga I
Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.Sa
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
dicegah: Cukup Masalah ini sudah cukup lama, dan
keluarga berkeinginan untuk
Skala memeriksakan dan kontrol ke
puskesmas. Dan juga Ny.S
3/3 X 1 1
Tinggi : 3 berkeinginan untuk dapat mengatasi
masalah tersebut secara mandiri
Cukup : 2 dirumah dengan difasilitasi oleh
perawat.
Rendah : 1
Menonjolnya masalah:
masalah perlu segera
ditangani
Tidak dirasakan : 0
Jumlah 4
Skala
Ny. S mengatakan nyeri pada uluhati/
perutnya saat dirinya terlambat makan
1 Aktual: 3 3/3 X 1 1
dan memakan makanan pedas dan
asam.
Risiko : 2
Potensial : 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah: Sebagian
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
dicegah: Cukup
Skala
Masalah ini sudah lama,Ny,S
2/3 X 1 2/3 berkeinginan agar dia bisa mengontrol
Tinggi : 3
pola makannya.
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya masalah: 2/2 X 1 1 Ny.S mengatakan nyeri saat gastritis
masalah perlu segera nya kambuh itu sangat mengganggu
ditangani ia sangat ingin sekali disembuhkan.
Skala
Segera : 2
P. SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan keluarga III
Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I
Potensial : 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah: Sebagian
Masalah dapat diubah sebagian
karena rumah Keluarga Ny.S dekat
Skala
dengan klinik bidan, namun Ny,S
2 ½X2 1 lebih memilih memberi obat warung
Mudah : 2
terlebih dahulu karena Ny.S
mengatakan tidak pnya waktu untuk
Sebagian : 1
berobat.
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
dicegah: Cukup
Masalah ini sudah sering terjadi .
Skala keluarga perduli dengan kesehatan
dengan memberikan obat secara
2/3 X 1 2/3
Tinggi : 3 mandiri namun keluarga tidak
menyegerakan periksa ke fasilitas
Cukup : 2 kesehatan.
Rendah : 1
Menonjolnya masalah: 1/2 X 1 1/2 Keluarga mengatakan hanya dengan
tidak perlu segera diberi obat warung dan perawatan
ditangani tradisional anaknya dapat sembuh.
Skala
Segera : 2
Tidak dirasakan : 0
Jumlah 3
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. Sa adalah sebagai berikut:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.S (Score 4)
2. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa (Score 3 2/3)
3. Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I (Score 3)
5. Memberi
kesempatan
keluarga bertanya
tentang hal yang
belum jelas
Tanggal No DX/
Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Dan Jam TUK
18 Agustus Bersihan Jalan Nafas TUK 1 : Subjektif:
2020 tidak efektif pada An.Si
dikeluarga Tn. Sa 1. Mendiskusikan dengan keluarga – Keluarga dapat
Pukul 10.00 tentang; menyebutkan kembali
pengertian TB Paru yaitu
Dx.1 Pengertian TB Paru penyakit yang menular,
Penyebab TB Paru merusak paru-paru.
Tanda dan gejala TB Paru
– Keluarga dapat
2. Memberi pendidikan kesehatan menyebutkan kembali
pada keluarga tentang Pengertian Penyebab TB Paru yaitu
TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda oleh bakteri
dan gejala TB Paru. microbacterium
tuberculosis.
3. Memberi kesempatan pada keluarga
untuk mengiden-tifikasi Pengertian – Keluarga dapat
TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda menyebutkan kembali tanda
dan gejala TB Paru. dan gejala TB Paru yaitu :
batuk-batuk terus menerus
selama kurang lebih 3
minggu dan berdahak,
4. Memberikan reinforcement positif sesak nafas, keluar keringat
seperti pujian atas kemampuan dingin pada malam hari,
keluarga mengidentifikasi dan berat badan menurun.
Pengertian TB Paru, Penyebab TB
Paru, Tanda dan gejala TB Paru.
Objektif:
5. Mengevaluasi pengetahuan – Keluarga tampak
keluarga dan memberikan memperhatikan dengan
kesempatan pada keluarga untuk seksama saat penkes dan
membandingkan pengetahuan yang diskusi berlangsung
dimiliki keluarga dengan standar.
– Terjadi kontak mata
saat berinteraksi dengan
perawat
– Keluarga tampak
sekali-kali menganggukkan
kepala tanda mengerti
penjelasan yang perawat
berikan
– Keluarga tersenyum
senang saat diberikan
pujian oleh perawat
Analisa:
Masalah teratasi dimana
keluarga memahami
tentang pengertian TB Paru,
penyebab TB Paru, tanda
dan gejala TB Paru.
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 2
Subjektif:
Analisa
Masalah teratasi
Perenanaan
Lanjutkan TUK 4
Subjektif
TUK 4: Objektif:
Perencanaan:
Subjektif:
Analisa:
Planning:
Mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan
keluarga untuk
menggunakan fasilitas
kesehatan dan melakukan
kintrol untuk pengobatan
TB Paru.