Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. R DI JL. SACO, NO.11.

KELURAHAN RAGUNAN KECAMATAN PS. MINGGU JAKARTA SELATAN


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas keperawatan keluarga
Dosen Pengampu Nandang Jamiat M.Kep., Sp.Kom

Disusun oleh:
Kelompok 6
Puput Putri Kusuma W 302017054
Rika Meliasari 302017061
Sania Suci Defrianti 302017064
Shalma Fauziah S 302017067
Utami Maharani S 302017075
Wulan Nurjannah 302017084

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 'AISYIYAH BANDUNG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Pengkajian tanggal 3 April 2020
I. Data Umum
1. Nama KK ; Tn. R
2. Usia : 27 Tahun
3. Pendidikan : Pendidikan Sarjana
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Alamat : Jl. Saco, No.11. Kelurahan Ragunan Kecamatan Ps.
Minggu Jakarta Selatan
6. Komposisi :

N Nama Um Jk Statu Pendidikan Pekerjaan Imunisas Status


o ur s i Kesehatan
1 Ny. H 27 th P Istri Sarjana IRT Lengkap Sakit
2 An. K 1th P Anak - - Lengkap Sehat

Gambar 1. Genogram keluarga Tn. R

53 49 57 53

27 22 15 32 27 21
1

1 th

Keterangan

= Laki-laki

= Perempuan
= Tinggal Serumah

= Klien

Klien merupakan pasangan baru yang sudah menikah selama 2 tahun, yang mana
hasil pernikahannya telah dikaruniai satu orang anak perempuan. Keluarga Tn.R
sudah memiliki rumah sendiri dan tinggal bersama sejak awal menikah.
7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti terdiri dari satu orang anak yang tinggal dalam satu
rumah.
8. Suku : Tn. R berasal dari suku sunda dan Ny. H berasal dari suku betawi. Tn. R
tinggal pada lingkungan yang tidak ada hubungan keluarga. dengan latar belakang
suku yang berbeda-beda.
9. Agama ; Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu, akan tetapi Tn.R
jarang melakukan ibadah shalat berjamaah di masjid sekitar rumahnya dikarenakan
pulang kerjanya yang tidak menentu terkadang larut malam, akan tetapi Ny.H rajin
melaksanakan shalat walau dirumah.
10. Status Sosial Ekonomi keluarga : Pencari nafkah Tn. R. Saat ini Tn. R bekerja di
salahsatu perusahaan yang melayani pengantaran grocery secara online di Jakarta
Selatan, dengan pendapatan kurang lebih Rp. 10. 000 000 per bulan. Jumlah
pengeluaran hampir sama karena sebagian gajinya di gunakan untuk membayar
cicilan rumah Rp. 5.000.000 per bulan dan sebagiannya lagi untuk kebutuhan sehari-
hari. Tidak ada gangguan pekerjaan selama wfh berlangsung.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga : rekreasi yang rutin di lakukan adalah menonton TV
bersama, adapun untuk rekreasi keluar biasanya setiap dua minggu sekali ke rumah
mertuanya di Jl. Kayu Manis, Jakarta Timur atau terkadang pergi untuk olahraga
dengan melakukan jogging setiap hari Minggu.

II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga Tn.R yaitu childbearing family atau keluarga dengan
kelahiran anak pertama. Keluarga telah beradaptasi menjadi orang tua, saat ini
berperan sebagai bapak dan ibu dari seorang anak perempuannya. Setiap pulang kerja
ataupun hari libur TN. R. menyempatkan bermain disekitar rumah dengan anak dan
istrinya. Jika salahsatu anggota keluarganya sakit selalu membawa ke rumah sakit
atau klinik terdekat. Saat ini semua anggota keluarga berkumpul dirumah atas anjuran
pemerintah dirumahaja.
13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi : semua kebutuhan
perkembangan keluarga telah terpenuhi, tinggal memenuhi perkembangan individu
sesuai usia.
14. Riwayat Keluarga Inti : Tn. R penduduk asli Garut yang tinggal di Jakarta sedangkan
Ny. H . penduduk asli di Jakarta. Mereka bertemu sejak Ny. H dan Tn. R bekerja di
tempat yang sama, setelah satu tahun berkenalan mereka berkomitmen untuk
menjalani hubungan ke jenjang yang lebih serius yaitu menikah.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Hubungan antara keluarga pihak keluarga Tn. R dan Ny. H saat ini baik. Orang tua
Ny. H tinggal di Jakarta Timur jauh dari Ny. H yang tinggal di Jakarta Selatan,
sedangkan orang tua Tn. R tinggal di Garut.

III. Karakteristik Rumah


16. Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri : berukuran 5 X 6 yang terdiri dari 2
kamar tidur yang satu difungsikan untuk musola, satu ruang tamu sekaligus ruang
keluarga dan dapur yang didalamnya terdapat satu WC yang bersatu dengan kamar
mandi. Lantai rumah menggunakan kramik tampak bersih hal ini terlihat tidak adanya
kotoran pada lantai. Rumah yang didiaminya permanen, dibangun di permukiman
kost-kostan di tengah kota, keadaan lingkungan sekitar bersih. Ventilasi rumah baik,
sumber air dari pump, untuk pembuangan sampah diambil rutin oleh petugas setempat
setiap hari,
Gambar 2. Denah rumah Tn. R, Luas Rumah 5 X 6 Meter

Rumah Kamar 1 Kamar WC Dapur


Tetangga 2

Ruang Tamu sekaligus Ruang Keluarga

Jalan
Teras rumah

Taman

Rumah Tetangga Rumah Tetangga

17. Karakteristik tetangga dan Komunitas : Lingkungan tetangga umumnya berasal dari
daerah Jawa yang sedang merantau di perkotaan. Tidak ada hubungan keluarga
dengan masyarakat sekitar. Rumah Tn.R berada cukup jauh dari tempat pelayanan
kesehatan, 50 meter ke masjid dan keberadaan posyandu berjarak 60 meter dari
rumah.
18. Mobilitas Geografis Keluarga : Untuk komunikasi dengan keluarga di Jakarta dan
Garut menggunakan telepon seluler dengan menggunakan Bahasa Indonesia campur
Bahasa Sunda tetapi terkadang jika tidak sedang ngantor Tn. R pergi bersilaturahim
dengan keluarga Ny.H ke Jakarta Timur.
19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. H jarang mengikuti kegiatan pengajian maupun kegiatan ibu-ibu di sekitar rumah,
hal ini lebih diprioritaskan untuk mengasuh anaknya yang masih kecil. Adapun
kegiatan berkumpul dengan keluarga dari ibunya yang berlokasi di Jakarta Timur
setiap satu minggu atau dua minggu sekali.
20. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga dari Ny. H. selalu membantunya karena dekat, baik dari segi materi maupun
sarana transportasi. Contohnya apabila salahsatu anggota keluarga Tn.R sakit selalu
dibantu oleh orangtua Ny.H.

IV. Struktur Keluarga


21. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan, jika ada masalah mereka selalu
mengkomunikasikannya bersama. Cara berkomunikasi menggunakan Bahasa
Indonesia campur Bahasa Sunda.
22. Struktur Kekuatan Keluarga
Pemegang keputusan ada di Tn. R sebagai kepala keluarga, namun jika Tn. R sakit
atau anaknya sakit dan Tn. R sedang tidak ada dirumah Ny. H selalu minta tolong
pada orang tuanya.
23. Struktur Peran
Peran formal Tn.R sebagai ayah sekaligus bapak yang mencari nafkah. Ny. H. sebagai
ibu yang mengatur urusan rumah , seperti memasak, mengurus anak dan mengatur
ruangan. Ibu juga sebagai perawat keluarga jika merawat anaknya baik dalam kondisi
sehat maupun sakit. Dan peran anak yaitu tumbuh dan berkembang sesuai usia yang
dibantu dengan didikan dari orangtua.
24. Nilai dan Norma Budaya
Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara
anggota keluarga.nilai yang ada di keluarga merupakan nilai agama yang dianutnya
yaitu agama Islam.

V. Keluarga
25. Fungsi Afektif
Keluarga Tn.R tampak harmonis jika dilihat dari setiap anggota keluarga yang
menunjukkan rasa kasih sayang, saling menghargai satu sama lain.
26. Fungsi sosial
Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti mengenal menghormati orang
tua, ketika bertemu An. K selalu salam dengan dilatih mencium tangan Tn R. Anak
tidak dibiarkan saja dalam bertindak dan diarahkan dengan baik. Anaknya sering
bermain dengan ibunya di rumah.
27. Fungsi Perawatan Keluarga (5 tugas fungsi keluarga)
Sebelumnya Ny.H tidak mengetahui mengenai masalah alergi yang dideritanya dan
baru tahu tentang alerginya setelah diperiksa ke fasilitas layanan kesehatan. Jika Tn.R.
Ny.H atau anaknya sakit keluarga sudah terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia dan berobat ke rumah sakit. Tidak pernah menggunakan obat warung.
Akan tetapi terkadang kebingungan melakukan perawatan dirumah, dikarenakan
kadang Ny. H hanya bersama anaknya saja dirumah tidak ada anggota keluarga yang
lain. Selama seminggu sekali suka melakukan kegiatan di luar rumah dengan
berolahraga atau main ke tempat rekreasi keluarga terdekat.
28. Fungsi Reproduksi
Tn. R dan Ny. H telah merencanakan program KB dengan memiliki 2 anak, belum
ada rencana memiliki anak lagi karena anak pertamanya masih kecil, Ny. H
menggunakan KB IUD sejak anaknya lahir langsung dipasang IUD. Tidak ada
keluhan dalam menggunakan IUD.
29. Fungsi Ekonomi
Tn. R bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan. Kebutuhan keluarga sudah terpenuhi, selalu meghemat daya listrik dirumah
dengan mengupayakan tidak menyalakan lampu pada siang hari.

VI. Stres dan Koping keluarga


30. Stresor Jangka pendek
Akhir-akhir ini Ny. H mengeluh flu akibat alergi cuaca yang disebabkan karena selalu
bolak balik Jakarta-Garut hampir 3 kali dalam 2 bulan. Sebelumnya Ny.H tidak
mengetahui mengenai masalah alergi yang dideritanya dan baru tahu tentang
alerginya setelah diperiksa ke fasilitas layanan kesehatan. Hal ini merupakan masalah
yang harus segera di tangani, karena membuat selalu cemas keluarga, karena
terkadang saluran nafas Ny.H tidak maksimal dan tersumbat.
31. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Ketika tahu Ny. H memiliki alergi cuaca, respon keluarga khawatir karena takut
sakitnya berkepanjangan dan keluarganya tidak terurus terutama anaknya yang masih
kecil, namun masih bisa mencoba menyelesaikan sendiri dengan memeriksa ke dokter
yang ditemani oleh Tn.R.
32. Strategi Koping yang Digunakan
Koping yang digunakan untuk memecahkan masalah sudah mampu memecahkan
sendiri ketika anggota keluarganya sakit. Namun terkadang pekerjaan rumah tangga
Ny.H tidak terselesaikan dikarenakan harus mengurus anaknya yang masih berusia 1
tahun yang memerlukan pengawasan tinggi.
33. Strategi adaptasi Disfungsi
Pada keluarga tidak ditemukan adanya adaptasi yang disfungsional.

VII. Harapan Keluarga Terhadap asuhan keperawatan keluarga


Keluarga berharap Ny.H bisa mengurus rumah tangga dengan baik tanpa ada hambatan
akibat alergi yang dideritanya akhir-akhir ini.

VIII. Data Tambahan


1. Kebutuhan Biologi
a. Nutrisi
Ny. H selalu menyediakan makanan sendiri dirumah dengan memasak, kebutuhan
nutrisi keluarga Tn.R terpenuhi dengan mengonsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna.
b. Eliminasi
Keluarga Tn.R memiliki 1 wc dirumah yang bisa digunakan untuk BAK dan BAB.
Keadaan air bersih, sudah memiliki septikteng sendiri dengan jarak 5 meter dari
sumber air.
c. Tidur dan Istirahat
Di rumah terdapat 2 kamar yang biasa digunakan istirahat dan tidur. 1 kamar Tn.
R dan Ny. H. 1 lagi digunakan untuk mushola. Lama tidur keluarga Tn.R cukup,
keluarga Tn. R biasa tidur jam 10 dan bangun subuh jam 5.
d. Aktivitas sehari-hari
Aktivitas sehari-hari Tn.R bekerja di kantor jika tidak bekerja maka diam dirumah
menonton tv bersama keluarga, berolahraga dengan melakukan jogging setiap
seminggu sekali. sedangkan Ny. H sebagai ibu rumah tangga juga mengurus
anaknya di rumah. Dikaranakan sekarang sedang berlangsung pandemic covid-
19, keluarga Tn.R lebih banyak beraktivitas dirumahsaja sesuai anjuran dari
pemerintah.

34. Pemeriksaan Fisik Keluarga


Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarga Tn. R
No Komponen Tn. R Ny. H An. K
1 Kepala Rambut pendek, Rambut Sebahu, Rambut pendek,
hitam bersih tidak hitam bersih tidak hitam bersih
ada kelainan, tdak ada kelainan, tdak distribusi baik,
ada keluhan gatal. ada keluhan gatal, tidak ada kelainan.
ketombe (-)
2 Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterus, ikterus, ikterus,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis, visus anemis, visus anemis, visus
normal. normal. normal.
3 Telinga Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak ada
serumen dan tidak serumen dan tidak serumen dan tidak
ada luka, fungsi ada luka fungsi ada luka fungsi
pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran baik.
4 Hidung Bersih tidak ada Terdapat secret ada sekret (putih
sekret, tidak ada (putih jernih), jernih) aktivitas
kelainan. aktivitas cuping cuping hidung (-),
hidung (-), tidak tidak ada kelainan.
ada kelainan.
5 Mulut Stomatitis (-), Gigi berwarna Gigi tumbuh 6,
nyeri (-), bersih, putih, stomatitis(-), berwarna putih,
karies (-), bagian nyeri (-), bersih, bersih.
dalam gigi karies (-),
berwarna coklat
terdapat bekas
rokok,
6 Leher dan Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-),
Tenggorokan pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe dan kelenjar limfe dan kelenjar limfe dan
Tiroid (-), kesulitan Tiroid (-), Tiroid (-),
menelan (-) kesulitan menelan kesulitan menelan
(-) (-),
7 Dada dan paru Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
simetris, ronchi (-), simetris, ronchi (-), simetris, , weezing
weezing (-), weezing (-), (-), penggunaan
penggunaan otot penggunaan otot otot bantu
bantu pernafasan (- bantu pernafasan (- pernafasan (-),
), Batuk (-), ), Batuk (-), Batuk (-), keluhan
keluhan sesak (-) keluhan sesak (-) sesak (-), Ronchi
Kering (-)
8 Jantung Bunyi jantung 1 Bunyi jantung 1 Bunyi jantung 1
dan 2 murni, tidak dan 2 murni, tidak dan 2 murni, tidak
ditemukan suara ditemukan suara ditemukan suara
murmur. Irama murmur. Irama murmur. Irama
regular regular reguler, cepat.
9 Abdomen Bising usus 11 x/ Bising usus 12 x/ Bising usus 10 x/
menit, tidak ada menit, tidak ada menit, tidak ada
nyeri tekan, tumor nyeri tekan, tumor nyeri tekan
(-). (-).
10 Extremitas Tidak ada kelainan, Tidak ada Tidak ada
tidak ada luka, kelainan, tidak ada kelainan, tidak ada
fungsi pergerakan luka, fungsi luka, fungsi
baik. pergerakan baik. pergerakan baik.
11 Kulit Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
bekas luka, tidak bekas luka, tidak bekas luka, tidak
ada jamur dan luka ada jamur dan luka ada jamur dan luka
infeksi, turgor < 2 infeksi, turgor < 2 infeksi, turgor < 2
detik detik detik
12 Kuku Pendek dan bersih, Pendek dan bersih, Pendek dan bersih,
sianosis (-), CRT sianosis (-), CRT sianosis (-), CRT
baik baik baik
13 BB 64 Kg 51 Kg 12 Kg
14 TB 176 cm 160 cm 75 cm
15 Tanda Vital TD. 110/90 mmHg, TD. 110/80 mmhg, N. 88 x/mnt, R, 30
N. 72 x/mnt, R, 18 N. 73 x/mnt, R, 19 x/mnt, S. 37,4 °C
x/mnt, S. 37,4 °C x/mnt, S. 37,2 °C
16 Kesimpulan Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam
keadaan sehat keadaan flu, dan keadaan sehat
memiliki riwayat
sinusitis.

Tabel 2. Analisa Data


No Data Masalah Keperawatan
1. Subjektif: Risiko alergi
• Menurut Ny. H, akhir-akhir ini ia mengeluh flu
akibat alergi cuaca yang disebabkan karena selalu
bolak balik Jakarta-Garut hampir 3 kali dalam 2
bulan.
• Hal ini merupakan masalah yang harus segera di
tangani, karena membuat selalu cemas keluarga,
karena terkadang saluran nafas Ny. H tidak
maksimal dan tersumbat.
Objektif:
• Pada hasil pemeriksaan hidung Ny. H terdapat
secret (putih jernih)
• Saat dikaji Ny. H dalam keadaan flu

2. Subjektif: Kesiapan Peningkatan


• Menurut Ny. H, akhir-akhir ini ia mengeluh flu Manajemen Kesehatan
akibat alergi cuaca yang disebabkan karena selalu
bolak balik Jakarta-Garut hampir 3 kali dalam 2
bulan.
• Hal ini merupakan masalah yang harus segera di
tangani, karena membuat selalu cemas keluarga,
karena terkadang saluran nafas Ny.H tidak
maksimal dan tersumbat.

Objektif:
Sebelumnya Ny.H tidak mengetahui memiliki
alergi, namun setelah memiliki keluhan flu lebih
dari seminggu dan langsung diperiksa ke dokter
barulah Ny.H mengetahui memiliki alergi.

Tabel 3. Risiko alergi berhubungan dengan penurunan imunitas tubuh

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah : actual 1 3/3 X I = 1 Masalah aktual karena
kondisi Ny. H kurang
sehat karena mengalami
alergi udara/dingin yang
mengakibatkan flu, perlu
tindakan keperawatan
dan medis, karena
berdampak pada saluran
nafas Ny. H tidak
maksimal dan tersumbat.
2 Kemungkinan masalah 2 2/2 X 2 = 2 Masalah dapat diubah
dapat diubah : mudah dengan mudah karena
kemauan keluarga untuk
sembuh dan kemampuan
ekonomi keluarga yang
mendukung.
3 Potensi untuk dicegah : 1 2/3 X 1 = 2/3 Masalah belum terlalu
cukup berat, dapat diatasi
dengan melakukan
pengobatan/pemeriksaan
ke pelayanan kesehatan
dan memberi motivasi
keluarga.
4 Menonjolnya masalah : 1 2/2 X 1 = 1 Keluarga menyadari
segera ditangani penyakit ini penting
untuk diatasi karena
mengganggu, dan dapat
mengakibatkan
gangguan penyakit lebih
berat.
Jumlah 4 2/3

Tabel 4. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan b.d mengekspresikan


keinginan untuk mengelola masalah kesehatan dan pencegahannya

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah : actual 1 3/3 X I = 1 Masalah aktual karena
menyerang Ny.H , perlu
tindakan keperawatan
dan medis, karena
berdampak pada saluran
nafas Ny.H tidak
maksimal dan tersumbat.
2 Kemungkinan masalah 2 2/2 X 2 = 2 Sumber daya keluarga
dapat diubah : mudah ada, biaya ada,
kendaraan ada keluarga
yang lain mendukung.
3 Potensi untuk dicegah 1 2/3 X 1 = 2/3 Dengan melakukan
:Cukup pengobatan/pemeriksaan
ke pelayanan Kesehatan
terdekat.
4 Menonjolnya masalah : 1 2/2 X 1 = 1 Keluarga menyadari
segera ditangani penyakit ini penting
untuk diatasi karena
mengganggu, dan dapat
mengakibatkan
gangguan penyakit lebih
berat.
Jumlah 4 2/3

Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. Resiko alergi b.d kondisi penurunan imunitas
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan b.d mengekspresikan keinginan
untuk mengelola masalah kesehatan dan pencegahannya.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN A.
DENGAN MASALAH PERKEMBANGAN TAHAP KE 2

INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN
Utama/Pendukung Observasi Teurapetik Edukasi Kolaborasi
1. Risiko alergi b.d Setelah dilakukan Edukasi reaksi • Identifikasi • Sediakan materi • Edukasi keluarga
kondisi tindakan alergi kemampuan pasien dan media mengenai alergi
penurunan keperawatan dan keluarga pendidikan (definisi, penyebab,
imunitas selama 3x menerima kesehatan gejala dan tada
pertemuan, informasi • Jadwalkan alergi)
keluarga dapat • Monitor pendidikan • Jelaskan cara
mengatasi alergi. pemahaman pasien kesehatan sesuai menghindari alergi
Dengan Kriteria dan keluarga kesepakatan (menggunakan
hasil: tentang alergi • Fasilitasi masker,
1. Keluarga mengenali menggunakan jaket
mengenal penyebab alergi saat berpergian)
penyebab dari • Berikan • Anjurkan pasien dan
alergi yang kesempatan pasien keluarga
dialami
2. keluarga dan keluarga menyediakan obat
mampu bertanya alergi
mengambil
keputusan
secara cepat
dan tepat
untuk
mengatasi
masalah alergi
3. keluarga
mampu
merawat
anggota
keluarga yang
mempunyai
alergi
Edukasi perilaku • Identifikasi • Gunakan • Jelaskan penanganan
upaya kesehatan kesiapan dan pendekatan masalah kesehatan
kemampuan promosi kesehatan • Anjurkan
menerima dengan menggunakan
informasi memperhatikan fasilitas kesehatan
pengaruh dan • Ajarkan
hambatan dari mengidentifikasi
lingkungan tujuan yang akan di
capai
• Ajarkan program
kesehatan dalam
kehidupan sehari-
hari
• Ajarkan cara
pemeliharaan
kesehatan (konsumsi
makanan bergizi,
berolahraga)
Manajemen reaksi • Hentikan paparan • Informasikan alergi Kolaborasi
alergi alergen yang di alami dengan dokter
• Lakukan tes alergi • Ajarkan cara dan farmasi
menghindari dan pemberian
mencegah paparan obat-obat anti
alergen dari alergi
lingkungan atau
lainnya

2. Kesiapan Setelah dilakukan Bimbingan • Identifikasi metode • Fasilitasi • Jelaskan Rujuk ke


Peningkatan tindakan Antisipatif penyelesaian memutuskan perkembangan dan lembaga
Manajemen keperawatan masalah yang biasa bagaimana perilaku normal pelayanan
Kesehatan b.d selama 3x dilakukan masaiah akan • Informasikan masyarakat,
mengekspresikan pertemuan, diselesaikan harapan yang realistis jika perlu
keinginan untuk keluarga siap • Identifikasi terkait perilaku
mengelola meningkatkan kemungkinan • Fasilitasi pasien
masalah manajemen perkembangan atau memutuskan siapa • Latih teknik koping
kesehatan dan kesehatan dengan krisis situasional yang akan yang dlbutuhkan
pencegahannya kriteria hasil: yang akan terjadi dilibatkan dalam untuk mengatasi
serta dampaknya menyelesaikan
1. Keluarga pada individu dan masalah Gunakan perkembangan atau
mengenal keluarga. contoh kasus krisis situasional
penyebab dari untuk
masalahan meningkatkan
kesehatan keterampilan
yang dialami manyelesaikan
2. Keluarga masalah
mampu • Fasilitasi
mengambil mengidentifikasi
keputusan sumber daya yang
secara cepat tersedia
dan tepat • Fasilitasi
untuk menyesuaikan diri
mengatasi dengan perubahan
masalah peran
kesehatan • Jadwalkan
yang ada kunjungan pada
3. Keluarga setiap tahap
mampu perkembangan
merawat
anggota atau sesuai
keluarga yang kebutuhan
mempunyai • Jadwalkan tindak
masalah Ianjut untuk
kesehatan memantau atau
memberi
dukungan.
• Berikan nomor
kontak yang dapat
dlhubungi, jika
perlu
• Libatkan keluarga
dan pihak terkait,
jika perlu
• Berikan referensi
balk cetak ataupun
elektronik (mis.
materi pendidikan.
pamflet)
Edukasi kesehatan • Identifikasi • Sediakan materi dan • Jelaskan factor risiko
kesiapan dan media pendidikan yang dapat
kemampuan kesehatan mempengaruhi
menerima informasi • Jadwalkan kesehatan
• Identifikasi factor- pendidikan • Ajarkan perilaku
faktor yang dapat kesehatan sesuai hidup bersih dan sehat
meningkatkan dan kesepakatan • Ajarkan strategi yang
menurunkan • Berikan kesempatan dapat digunakan untuk
motivasi perilaku untuk bertanya meningkatkan
hidup bersih dan perilaku hidup bersih
sehat dan sehat
Identifikasi Resiko • ldentifikasi risiko • Tentukan metode -
biologis, pengelolaan resiko
lingkungan dan yang baik dan
periIaku ekonomis
• Identifikasi risiko • Lakukan
secara berkala di pengelolaan risiko
masing-masing secara efektif
unit • Lakukan update
perencanaan
• identifikasi risiko secara reguler
baru sesuai (mis. bulanan.
perencanaan yang triwulan. tahunan)
telah ditetapkan Buat perencanaan
tindakan yang
memiliki timeline
dan
penanggungjawab
yang ielas
• Dokumentasikan
temuan risiko
secara akurat
Manajemen • Identifikasi harapan • Diskusikan • Informasikan keluarga -
Perilaku untuk tanggung jawab bahwa keluarga
mengendalikan terhadap perilaku sebagai dasar
perilaku • Jadwalkan kegiatan pembentukan kognitif
terstruktur
• Ciptakan dan
pertahankan
lingkungan dan
kegiatan perawatan
konsisten setiap
dinas
• TIngkatkan
aktivitas fisik sesuai
kemampuan
• Batasi jumlah
pengunjung
• Bicara dengan nada
rendah dan tenang
• Lakukan kegiatan
pengalihan terhadap
sumber agitasi
• Cegah perilaku pasif
dan agresif
• Beri penguatan
posistif terhadap
keberhasilan
mengendalikan
perilaku
• Lakukan
pengekangan Iisik
sesuai indikasi
• Hindari bersikap
menyudutkan dan
menghentikan
pembicaraan
• Hindari sikap
mengancam dan
berdebat
• Hindari berdebat
atau menawar batas
perilaku yang telah
ditetapkan
Bimbingan Sistem • Identifikasi masaIah • Fasilitasi • Bimbing untuk
Kesehatan kesehatan individu, pemenuhan bertanggung jawab
keluarga dan kebutuhan mengidentifikasi dan
masyarakat kesehatan mengembangkan
• Fasilitasi kemampuan
pemenuhan memecahkan masalah
kebutuhan kesehatan secara
kesehatan mandiri mandiri.
• Libatkan kolega/
teman untuk
membimbing
pemenuhan
kebutuhan
kesehatan
• Siapkan pasien
untuk mampu
berkolaborasi dan
bekerjasama dalam
pemenuhan
kebutuhan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai