Anda di halaman 1dari 15

1

Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Salah Satu Anggota Keluarga Khususnya Pada Tn H

dengan Garastitis di Desa Ngapa Kecamatan Wundulako Kabupaten kolaka mulai tanggal,

9 sampai dengan 11 Juli 2018

Disusun oleh :

1. Dewi Puspitasari 20211321


2. Fahma Nur Anisa 20211322
3. Galuh Oktaviani Dyah Palupi 20211324
4. Putri Anika 20211335
5. Ririn Septiana Saputri 20211339
6. Komah Satun Nikmah 20211347

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTUL YOGYAKARTA


2

BAB III

Pada bab ini akan disajikan mengenai asuhan keperawatan keluarga Pada

Tn. H dengan Gastritis di Desa Ngapa Kecamatan Wundulako Kabupaten kolaka

mulai tanggal, 9 sampai dengan 11 Juli 2018, menggunakan pendekatan proses

keperawatan sebagai berikut:

A. PENGKAJIAN

1. DATA UMUM

a. Nama KK : Tn. H

b. Umur : 35 tahun

c. Agama : Islam

d. Suku : Bugis

e. Pendidikan : SMA

f. Pekerjaan : Tani

g. Alamat : Kelurahan Ngapa Kecamatan Wundulako

h. Komposisi Anggota Keluarga:

Tabel. 3.1 Komposisi Anggota Keluarga

Hub. Status
No Nama J.K Umur Pendidikan Pekerjaan
Keluarga Imubnisasi
1 Ny.E P Istri 28 thn SMA IRT -
2 An. R L Anak 6 thn, TK - Lengkap
3

i. Genogram

Keterangan :

= laki-laki
= perempuan
= menikah
---------- = tinggal serumah

= Klien

j. Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn. H adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga

terdiri dari ayah, ibu dan anak

k. Suku bangsa

Keluarga Tn. H berasal dari suku Bugis . Dalam kehidupan sehari-hari

keluarga lebih cenderung mengikuti kebiasaan adat bugis, adat

kebiasaan yang merugikan kesehatan tidak ada. Bahasa yang digunakan

sehari-hari adalah bahasa Indonesia

l. Agama

Seluruh anggota Keluarg Tn. H menganut agama Islam dan taat

menjalankan sholat lima waktu. Ny. E sering mengikuti pengajian yang


4

ada di lingkungannya serta berdoa agar Tn. H dapat sembuh dari

penyakit yang dideritanya.

m. Status sosial ekonomi keluarga

Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari kepala keluarga kurang

lebih 1.500.000/ bulan. Kebutuhan yang diperlukan keluarga yaitu:

Makan Rp. 1.200.000

Bayar Listrik Rp. 100.000

Pendidikan Rp. 100.000

Lain-lain Rp. 100.000

Barang yang dimiliki 1 buah TV 17 inch, 1 Kipas angin kecil. Pada

ruang tamu terdapat 1 set kursi plastik dan lemari pada ruang tengah

dan ruang dapur terdapat 1 kompor gas.

n. Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan

menonton TV bersama di rumah, sedangkan rekreasi di luar rumah

kadang-kadang menonton pasar malam yang dilaksanakan di lapangan

kecamatan.

2. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga pada saat ini

Pada saat ini keluarga Tn. H sedang berada pada tahap perkembangan

keluarga dengan anak pra sekolah

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Keluarga mengatakan sudah melaksanakan tugas-tugas perkembangan

keluarga anak usia pra sekolah dimana keluarga sudah mengajarkan


5

sosialisasi dengan lingkungan di sekitar rumah, yang perlu diperhatikan lagi

adalah fasilitas untuk stimulasi di rumah untuk bermain agar anak dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik

c. Riwayat Keluarga Inti

Tn. H

Tn. H mengatakan nyeri ulu hati bila terlambat makan, pusing, mual dan

muntah. Kalau sakit paling beli obat sendiri. Biasa merokok, sehari

1 bungkus, setiap pagi minum kopi dan makan sehari 2 kali. Tn. H tampak

meringis menahan sakit, skala nyeri 6

Ny.E

Ny. E mengatakan, tidak ada penyakit kronis dan belum pernah

diopname di rumah sakit karena penyakit tertentu, paling sakit ringan.

Saat ini Ny E hamil 7 bulan untuk anak kedua. Telah Imunisasi TT satu

kali.

An. R

Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang serius. Paling pilek,

kadang batuk, pernah diare tetapi tidak sampai di opname di rumah sakit.

Status imunisasi lengkap

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti Asma, DM, pada kedua

orang tua Tn. H dan Ny. E, tetapi kedua orang tua pernah menderita

hipertensi
6

3. Pengkajian lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah yang ditinggali keluarga Tn. H adalah rumah milik sendiri dengan

luas 7 m x 8 m, lantai semen dan keadaan rumah tampak tidak rapih. Di

dalam rumah terdapat 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan

1 ruang dapur. Pencahayaan dan ventilasi rumah kurang baik, jendela

berdebu, barang-barang berserakan di ruang tamu, jendela kamar jarang di

buka sehingga siang hari tampak gelap. Kamar mandi dan jamban dengan

keadaan kurang bersih, sumber air keluarga berasal dari PAM yang tidak

berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna, sumber penerangan memakai

lampu listrik.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas

Keluarga tinggal di lingkungan yang berada di desa dengan jumlah

penduduknya sedikit. Masih banyak pepohonan di depan rumah, umumnya

tetangga adalah suku Bugis, tidak ada kesulitan dalam kehidupan sehari-

hari. Hubungan dengan tetangga baik, keluarga juga ikut aktif dalam

kegiatan pengajian, kegiatan lingkungan, sedangkan anak-anak juga

bersosialisasi dengan teman-teman di sekitar rumah. Sebagian besar

tetangga masih ada hubungan saudara Tn. H.

c. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga sudah lama tinggal dilingkungan komunitas dan Tn. H paling

sering keluar rumah saat bekerja, pagi jam 07.00 pagi sudah berangkat ke

kebun dan pulang jam 17.00 sore, sedangkan anak-anak keluar rumah

jika bermain dengan teman sebayanya.


7

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga aktif berinteraksi dengan masyarakat disekitar. Tn.H termasuk

masyarakat yang disegani disekitar lingkungan. Keluarga juga aktif

berkumpul dengan keluarga besar sekali setahun ketika lebaran Idul Fitri.

e. Sistem pendukung keluarga

Keharmonisan keluarga menjadi pendukung utama keluarga, dukungan

dari keluarga besar jika ada masalah, terutama sumber keuangan, dimana

keluarga sering diberi subsidi oleh orang tua suami.

4. Struktur keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Keluarga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Tn. H

berbicara lembut dengan istri maupun anak-anaknya dan begitupun

sebaliknya.

2. Struktur kekuatan keluarga

Dalam keluarga Tn. H yang berperan dalam mengambil keputusan. Setiap

keputusan yang diambil oleh Tn. H sebagai kepala keluarga selalu

dimusyawarakan dengan Ny. E dan anggota keluarga yang lain.

3. Struktur peran

Masing-masing anggota keluarga melaksanakan perannya masing-masing

Tn H mencari nafkah dan juga membantu mendidik anak. Ny. E mendidik

anak, memelihara rumah dan membantu suami dalam hal mencari nafkah.

4. Nilai dan norma keluarga

Nilai yang dianut dalam keluarga adalah keterbukaan dan harus

melaksanakan ibadah sesuai dengan waktunya. Ketika ada anggota yang


8

sakit keluarga hanya membeli obat di warung atau di toko obat atau

mencari dukun. Bila belum sembuh di bawa ke puskesmas

5. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif

Keluarga telah menjalankan fungsi kasih sayang dengan baik, kebutuhan

anak-anak lebih diutamakan.

2. Fungsi sosialisasi

Keluarga aktif bersosialisasi dengan tetangga, begitu juga dengan anak

nya.

3. Fungsi Reproduksi

Saat ini Ny. E sedang hamil 7 bulan, anak kedua. Ny.E mengatakan

semoga anaknya yang lahir nanti laki-laki.

4. Fungsi Ekonomi

Kepala keluarga bekerja sebagai petani dan dalam memenuhi kebutuhan

hidup sehari-hari Tn.H menjual hasil kebunnya berupa kelapa, coklat

sayur, dan tomat,.

5. Fungsi perawatan keluarga

Tn. H saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6, mual,

muntah dan pusing.Tn. H jarang sarapan pagi, dan makan siang biasanya

jam 15.00, makan malam jam 21.00 wita . Tn. H mengatakan bila sudah

merokok dan minum kopi perut terasa kenyang.

a. Kemampuian mengenal masalah kesehatan

Ny. E mengatakan bahwa Tn. H sering kambuh maagnya, dan bila

kambuh maagnya Ny. E membeli obat di warung dan keluarga tidak

menegur Tn.H d an hanya membiarkan saja.


9

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang

tepat

Ketika ada anggota keluarga yang sakit terutama Tn. H tidak langsung

di bawa ke puskesmas untuk berobat, nanti kalau tidak sembuh baru di

bawa ke puskesmas

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Dalam merawat Tn. H anggota keluarga hanya memberikan obat yang

di beli di warung seperti obat Promag. Keluarga tidak mengetahui

kenapa Tn. H sering sakit ulu hati.

d. Kemampuan kelurga memodifikasi lingkungan yang sehat

Keluarga jarang membersihkan rumahnya, jendela berdebu dan jarang

di buka, pakaian digantung di dinding rumah.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat

Keluarga jarang menggunakan fasilitas kesehatan seperti puskesmas

ataupun puskesmas pembantu, walaupun jarak puskesmas dengan

rumah tidak terlalu jauh.

6. Stress dan koping keluarga

1. Stersor jangka pendek dan jangka panjang

a. Stressor jangka pendek

Tn. H mengatakan sering mengeluh sakit ulu hati.

b. Stresor jangka panjang

Tn. H merasa khawatir bila maagnya sering kambuh dan takut opname

di rumah sakit, karena membutuhkan biaya yang banyak

2. Respon Keluarga terhadap stersor dan mekanisme koping


10

a. Respon keluarga terhadap stresor

Keluarga hanya berpasrah pada Tuhan bila ada anggota keluarga yang

sakit.

b. Strategi koping yang digunakan

Anggota keluarga selalu bermusyawarah bila ada masalah.

3. Strategi adaptasi disfungsional

Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti marah, setiap ada masalah

dicari pemecahannya dan didiskusikan bersama keluarga

7. Pemeriksaan Fisik

Tabel 3.2 Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga

DAT Tn. H Ny. E An.R

Tand T:120/80m T:110/70m S:370C, P: 20


a-tanda Vital mHg, N: 80 x/m, mHg, N: 78 x/m, x/m
S: 370 C, P: 20 x/m S: 370 C, P: 20 x/m
Kepa Kulit Kulit Kulit kepala
la kepala bersih dan kepala bersih dan bersih dan rambut
rambut tidak rambut tidak tidak berketombe
berketombe berketombe
Lehe Tidak ada Tidak ada Tidak ada
r kaku kuduk, kaku kaku kuduk,
pembesaran kuduk,pembesaran pembesaran kelenjar
kelenjar tidak ada, kelenjar tidak ada, tidak ada,
pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena
jugularis tidak jugularis tidak jugularis tidak
ditemukan ditemukan ditemukan
Aksil Suhu Suhu Suhu badan:
0
a badan: 370C 37 C
badan: 370C

Dada Simetris Simetris Simetris kiri


kiri dan kanan, kiri dan kanan, dan kanan, suara
suara nafas suara nafas nafas vesikuler
Vesikuler vesikuler
Abdo Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
men didaerah pembengkakan, pembengkakan,
epigastrium, skala hepar, ginjal tidak hepar, ginjal tidak
nyeri 6 Tidak ada teraba, bising usus teraba, bising usus
pembengkakan, (+) (+)
hepar, ginjal tidak
teraba, bising usus
(+)
Ekstr Kuku Kuku Kuku bersih
emitas atas bersih dan pendek, bersih dan pendek, dan pendek, tidak
pergerakan tampak tidak ada kelainan ada kelainan
lemah, kekuatan pergerakan, pergerakan, kekuatan
otot 4 kekuatan otot 5 otot 5
Ekstr Kuku Kuku Kuku bersih
emitas bawah bersih dan pendek, bersih dan pendek, dan pendek, tidak
pergerakan tampak tidak ada kelainan ada kelainan
lemah kekuatan otot pergerakan, pergerakan, kekuatan
4 kekuatan otot 5 otot 5

8. Harapan keluarga

Harapan keluarga kiranya Tn. H cepat sembuh, dan bila

berobat di puskesmas selalu dilayani dengan baik.


B. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1. DS:
 Tn.H
mengatakan
nyeri ulu hati bila Ketidakmampuan
terlambat makan, keluarga dalam Nyeri akut
pusing, mual dan menggunakan
muntah. fasilitas kesehatan.

 Dalam merawat
Tn. H anggota
keluarga hanya
memberikan obat
yang di beli di
warung seperti
obat Promag.
Keluarga tidak
mengetahui
kenapa Tn. H
sering sakit ulu
hati.

 Ketika ada
anggota keluarga
yang sakit
terutama Tn. H
tidak langsung di
bawa ke
puskesmas untuk
berobat, nanti
kalau tidak
sembuh baru di
bawa ke
puskesmas

DO:
Tampak meringis, skala
nyari 6, terdapat obat
promaag.

2. DS:
 Tn.H Ketidakmampuan
mengatakan keluarga dalam Manajemen
jarang sarapan merawat anggota kesehatan tidak
pagi,hanya keluarga yang sakit. efektif
minum kopi dan
merokok sudah atau
merasa kenyang
dan keluarga Ketidakefektifan
tidak menegur pola perawatan
Tn.H dan hanya kesehatan keluarga
membiarkan saja.

 Ny. E
mengatakan
bahwa Tn. H
sering kambuh
maagnya, dan
bila kambuh
maagnya Ny. E
membeli obat di
warung.

DO:
Sakit ulu hati, mual dan
muntah, tampak lemah.

Diagnosa
1.Nyeri akut dibuktikan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
menggunakan fasilitas kesehatan
2.Manajemen kesehatan tidak efektif dibuktikan dengan Ketidakefektifan pola
perawatan kesehatan keluarga

Skoring

Diagnosa 1

No. Kriteria Skor Bobot Hasil Pembenaran


1. Sifat masalah:
Aktual 3
1 3/3x1=1 Karena nyeri ulu hati
Resiko 2 ini sudah dirasakan
oleh TN.H
Keadaan 1
sejahtera

2. Kemungkinan Karena Nyeri pada


masalah yang 1/2x2=1 TN.H dapat
dapat diubah. diredakan dengan
membeli obat di
Mudah. 2 2 warung

Sebagian . 1

0
Tidak dapat.

3. Potensial 1 2/3x1= 0,67


masalah dapat Karena dapat dicegah
dicegah. dengan cara
mengubah pola
Tinggi 3 makan TN.H

Cukup 2

Rendah 1
4. Menonjolnya 1
masalah 2/3x1=0,67
Masalah
dirasakan dan 2 Karena masalah ulu
harus segera hati jika tidak
ditangani. ditangani dengan
tepat bisa
menyebabkan
Ada masalah 1 penyakit Gastritis
tapi tidak perlu
ditangani.

Masalah tidak 0
dirasakan.
Hasil 3,34

Diagnosa 2

No. Kriteria Skor Bobot Hasil Pembenaran


1. Sifat masalah:
Aktual 3 3/3x1=1
1 Karena keluarga
Resiko 2 dalam merawat TN.H
hanya membiarkan
Keadaan 1 saja minum kopi dan
sejahtera merokok. Selain itu
dalam merawat
TN.H ,NY E hanya
mengandalkan obat
warung dan tidak ke
pelayanan kesehatan
untuk memeriksakan
kondisinya
2. Kemungkinan
masalah yang 1/2x2=1
dapat diubah. Karena TN.H
sudah terbiasa
Mudah. 2 2 minum kopi di pagi
hari dan merokok.
Sebagian . 1 Sudah terbiasa
mengkonsumsi
0
Tidak dapat. obat warung

3. Potensial 1
masalah dapat
dicegah. 2/3x1=0,67 Karena

Tinggi 3

Cukup 2

Rendah 1
4. Menonjolnya 1
masalah
Masalah 1/2x1=0,5
dirasakan dan 2
harus segera
ditangani.

Ada masalah 1
tapi tidak perlu
ditangani.

Masalah tidak 0
dirasakan.
Hasil 3,17

Anda mungkin juga menyukai