OLEH :
R014222008
Hernita Bua Tasik, S.Kep., Ns. Dr. Karmila Sarih, S.Kep., Ns., M.Kes
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
I. PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA
(Pengkajian Keluarga Model Friedman)
A. Identifikasi Data
1. Nama kepala keluarga : Tn. A
2. Alamat dan nomor telepon : Jl. Romang Tangaya DLM VII No. 1
3. Komposisi keluarga (tinggal serumah) :
Hubungan
Jenis
Nama dengan Umur Pekerjaan Pendidikan
kelamin
KK
Tn. A Laki-Laki Kepala 56 tahun Wiraswasta S1
keluarga
Ny. SM Perempuan Istri 54 tahun IRT Diploma
Genogram
4. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A tergolong tipe keluarga tradisonal yaitu nuclear family
(keluarga inti). Tn. A tinggal bersama dengan istri dan anaknya.
5. Latar belakang budaya
Tn. A berasal dari suku Makassar. Bahasa yang mereka gunakan sehari-hari yaitu
bahasa Indonesia.
6. Identifikasi agama
Seluruh keluarga Tn. A beragama Islam. Keluarga Tn. A menjadikan nilai-nilai
dalam agama yang dia anut sebagai keyakinan atau nilai yang mempengaruhi
kehiduapan keluarganya.
7. Status kelas sosial
Tn. A bekerja sebagai pembuat pupuk. Sementara Ny. S berjualan di warung yang
ada dirumahnya dan kadang-kadang dibantu oleh anaknya. Adapun pengelola
keuangan dalam keluarga Tn. A adalah istrinya yaitu Ny. S.
8. Rekreasi keluarga
Keluarga Tn. A lebih sering menghabiskan waktunya dirumah dan jarang pergi
rekreasi.
9. Tahap perkembangan dan sejarah keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A termasuk keluarga dengan anak usia remaja.
b. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Tn. A ini sudah terpenuhi sesuai dengan tahap
perkembangan yang seharusnya, misalnya:
- Tn. A memperbolehkan anak bermain di dalam rumah
- Tn. A sudah memperkenalkan anaknya ke para tetangga
- Anak dari Tn. A dapat bersosialisasi dengan orang yang datang ke
rumahnya.
- Keluarga Tn. A dapat berkomunikasi dengan baik dan selalu berinteraksi
dengan para tetangga
10. Riwayat keluarga inti
Tn. A memiliki 3 saudara yaitu saudara pertama laki-laki, saudara ketiga laki-
laki, saudara keempat perempuan, ayah Tn. A sudah meninggal dan ibu Tn. A
masih hidup dan sehat. Istri Tn.A yaitu Ny. S memiliki 4 saudara yaitu saudara
kedua laki-laki, saudara ketiga, keempat dan kelima perempuan, dengan kedua
orang tua Ny. S masih hidup dan sehat. Tn. A dan Ny. S memiliki 2 anak yang
pertama laki-laki dan yang kedua perempuan. Anak pertamanya sudah kerja
sebagai pegawai indomaret dan anak keduanya masih sekolah kelas 2 SMP.
11. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. A selalu bersin-bersin. Istrinya Ny. S mengatakan kemungkinan suaminya
alergi terhadap debu.
12. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. A memiliki rumah tipe permanen, di mana status
kepemilikan rumah tersebut merupakan milik sendiri. Rumah tersebut
memiliki 5 ruangan yang terdiri dari ruang tamu sekaligus ruang keluarga,
2 kamar, dapur, dan kamar mandi. Adapun kamar pertama di rumah
tersebut digunakan tidur oleh Tn. A, Ny. S, serta An. S. Kamar kedua
digunakan oleh An.A. Sumber air untuk mandi di rumah tersebut adalah
PDAM dan yang mereka gunakan untuk dikonsumsi yaitu air yang
dimasak terlebih dahulu. Kondisi rumah tersebut secara keseluruhan
sedikit berantakan karena berjualan.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah keluarga Tn. A berada di wilayah yang cukup padat di tengah
kota. Jarak antar rumah saling berdekatan. Tipe hunian di wilayah tempat
tinggal Tn. A yaitu rumah permanen. Sanitasi jalan dan rumah di
lingkungannya cukup bersih, dimana kerja bakti selalu diadakan setiap
Ahad di wilayah tempat tinggal komunitas tersebut. Pengangkutan sampah
selalu dilakukan setiap 2 hari oleh tukang pengangkut sampah. Sumber air
yang digunakan oleh komunitas tersebut berasal dari PDAM. Sebagian
besar tetangga Tn. A bekerja sebagai IRT.
Adapun sebagian besar keluarga yang tinggal di komunitas tersebut
beragama Islam. Fasilitas kesehatan terdekat dari komunitas tersebut yaitu
posyandu. Terdapat pula pasar kecil, satu masjid, sekolah dasar yang ada
di lingkungan komunitas tersebut. Alat transportasi yang digunakan
komunitas tersebut yaitu motor. Sesekali terdapat kasus kriminalitas
seperti terjadi pencurian di komunitas tersebut.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A sendiri sudah tinggal di rumahnya sejak dari tahun
2001.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A, khusunya Ny. S sering berkumpul dengan tetangga-
tetangganya di depan rumah untuk mengobrol di setiap waktu luangnya.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. A memiliki keluarga yang saling mendukung satu sama
lain. Terkait sistem pendukung di pelayanan kesehatan seluruh anggota
keluarga Tn. A memiliki BPJS.
13. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Keluarga Tn. A cukup terbuka dalam hal komunikasi satu sama lain.
Keluarga Tn. A sendiri tidak memiliki adanya hambatan dalam
berkomunikasi. Mereka biasanya berdiskusi bersama untuk menyelesaikan
suatu masalah yang ada.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pembuat keputusan di keluarga adalah Tn. A namun tetap berdiskusi
bersama istri dan anaknya. Di dalam keluarga, Tn. A memiliki posisi
sebagai kepala keluarga, sehingga setiap pendapat dan keputusan akan
didengar dan diambil.
c. Struktur peran
1) Formal
a) Ayah : Tn. A merupakan kepala keluarga yang bekerja sebagai
pembuat pupuk untuk menafkahi keluarganya
b) Ibu : Ny. S merupakan ibu rumah tangga dimana dia yang mengurus
seluruh pekerjaan rumah tangga sambil menjaga warung yang ada
dirumahnya
c) Anak : Tn. A yang sudah berusia dewasa bekerja di indomaret,
sementara An. S masih duduk di bangku SMP kelas 2.
2) Informal
Tn. A dan Ny. S bersama-sama bekerja untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari
3) Analisa model peran
Model peran yang mempengaruhi Tn. A dan Ny. S adalah orang tua An.
A dan An. S, di mana mereka mengajarkan nilai-nilai yang masih dianut
hingga sekarang.
4) Variabel yang mempengaruhi struktur peran
Sampai saat ini belum ada variabel yang mempengaruhi struktur peran
dalam keluarga Tn. A
d. Nilai-nilai kekeluargaan
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga Tn. A secara umum didasari oleh
budaya Makassar. Keluarga Tn. A tidak memiliki konflik nilai dan
menerima seluruh nilai yang mereka anut.
14. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Apabila ada anggota keluarga yang memerlukan bantuan maka anggota
keluarga yang lain akan segera membantu. Seperti bila ada anak atau
anggota keluarga yang sakit maka Tn. A akan merawat dan mengingatkan
untuk minum obat serta menjaga pola makan.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. A sering bersosialisasi dengan tetangga-tetangga di
sekitarnya. Keluarganya juga kadang mengikuti kegiatan-kegiatan sosial
yang dilakukan di lingkungan tempat tinggalnya.
c. Fungsi perawatan kesehatan, keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku
keluarga
Saat ini, Tn. A dan keluarganya jarang memeriksakan kesehatannya, mereka
akan pergi ke fasilitas kesehatan jika sudah benar-benar merasa sakit.
15. Koping keluarga
a. Stressor yang dialami
Tn. A cukup khawatir dan cemas memikirkan bersin-bersin yang terus
menerus dialaminya
b. Kemampuan keluarga bertindak terhadap stressor
Keluarga Tn. A sudah mampu untuk beradaptasi dengan cara mereka untuk
bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan hanya membeli hal-hal yang
mereka butuhkan.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. A lebih suka untuk berdiskusi bersama-sama jika
menghadapi suatu masalah sebab mereka merasa lebih mudah untuk
menemukan solusi terbaik dengan cara tersebut.
16. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga
Tn. A Ny. S An. A An. S
Rambut Berwarna hitam Berwarna hitam
Mata Simetris kanan dan kiri Simetris kanan dan kiri,
dan tidak ada lesi tidak ada lesi
Hidung Tidak ada cairan, sekret, Tidak ada cairan, sekret
tidak ada lesi dan lesi
Telinga Tidak ada cairan, tidak Tidak ada cairan, tidak
nyeri nyeri
Mulut Bibir tidak pucat, mukosa Bibir tidak picat, mukosa
Tidak Dilakukan lembab Tidak Dilakukan lembap
Ekstremitas atas Pemeriksaan Mampu bergerak bebas Pemeriksaan Mampu bergerak bebas
Ekstremitas bawah Mampu bergerak bebas Mampu bergerak bebas
Tekanan darah 116/72 mmHg
Pernapasan 20x/menit paten, 22x/menit paten,
pengembangan dada pengembangan dada
simteris, tidak simteris, tidak
menggunakan otot bantu menggunakan otot bantu
pernapasan pernapasan
Nadi 130x/menit
Suhu 36,6oC 36,7oC
Pencernaan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Perkemihan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Jam tidur 22.00 – 06.00 23.00 – 06.00
Kebersihan Tampak bersih dan rapi Tampak bersih dan rapi
Lanjutan
Status gizi Riwayat Status kesehatan saat
Nama TTV (TD, N, S, P)
(TB, BB,BMI) penyakit/alergi ini
□ Terganggu □ Terganggu
□ Teraba massa ☑ RPS atas: Kulit
abdomen bebas □ Jaringan parut □ Memar □
Laserasi
□ Stomatitis ☑ RPS bawah: □ Ulserasi □ Pus □
Bulae/lepuh
□ Riwayat obat bebas □ Perdarahan bawah □ Krustae
pencahar ☑ Berdiri: □ Luka bakar □ Perubahan warna
□ Maag mandiri □ Dekubitus
□ Diet khusus: tidak ☑ Berjalan: Tidur dan istirahat
☑ Kebiasaan makan- mandiri □ Susah tidur
minum: mandiri □ Alat bantu: ☑ Waktu tidur: 10 a.m.
□ Alergi makanan/ tidak □ Bantuan obat
minuman: tidak □ Nyeri: tidak
□ Alat bantu: tidak
Mental Komunikasi dan Kebersihan diri Perawatan diri
□ Cemas □ Denial budaya □ Gigi-mulut sehari-hari
☑ Interaksi dengan kotor ☑ Mandi:
□ Marah □ Takut
keluarga: baik □ Mata kotor mandiri
□ Putus asa
□ Depresi ☑ Berkomunikasi: lancar □ Kulit kotor ☑ Berpakaian:
□ Perineal/geneta
□ Rendah diri ☑ Kegiatan sosial mandiri
lia
□ Menarik diri sehari-hari: ☑ Menyisir
□ Hidung kotor
□ Agresif bercengkerama rambut: mandiri
□ Kuku kotor
□ Perilaku kekerasan dengan tetangga
□ Telinga kotor
□ Respon pasca
trauma □ Rambut-
□ Tidak mau
melihat bagian tubuh
yang rusak
Skala
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
Potensi Masalah untuk
Dicegah
Skala
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Masalah
Skala
Masalah berat, harus segera 2 1
ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah Skor 2,84
Sifat Masalah
Manajemen
Kesehatan Skala
Keluarga Tidak Tidak/Kurang Sehat 3 1
Efektif Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtera 1
Kemungkinan Masalah
Dapat Diubah
Skala
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
Potensi Masalah untuk
Dicegah
Skala
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Masalah
Skala
Masalah berat, harus segera 2 1
ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah Skor 4,34
Perilaku Sifat Masalah
Kesehatan
Cenderung Skala
Berisiko Tidak/Kurang Sehat 3 1
Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtera 1
Kemungkinan Masalah
Dapat Diubah
Skala
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
Potensi Masalah untuk
Dicegah
Skala
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Masalah
Skala
Masalah berat, harus segera 2 1
ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah Skor 3,67
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil skoring didapatkan prioritas masalah sebagai berikut:
1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (4,34)
2) Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (3,67)
3) Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (2,84)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Fasyankes PKM Antang Perumnas No. Registrasi -
Perawat Egghy Yosiana Nama KK Tn. A
Nama Keluarga Tn. A Alamat Jl. Romang Tangaya Dalam X No. 47
Penyakit/Masalah Kesehatan Asam Urat
Masalah Keperawatan Outcome Intervensi
Manajemen Kesehatan Keluarga Setelah dilakukan intervensi keperawatan, Keluarga Tn. A mampu mengenali masalah
Tidak Efektif diharapkan masalah manajemen kesehatan kesehatan
keluarga tidak efektif teratasi dengan kriteria Edukasi proses penyakit
hasil: 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Keluarga mampu mengenal masalah menerima informasi.
kesehatan: 2. Sediakan materi dan media pendidikan
1. Mengetahui definisi penyakit kesehatan
2. Mengatahui faktor risiko penyakit 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
3. Mengetahui tentang tanda dan gejala kesepakatan
penyakit 4. Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Mengetahui makanan/minuman yang harus 5. Jelaskan penyebab dan faktor risiko
dihindari penyakit
6. Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit
7. Jelaskan kemungkinan terjadinya
Keluarga mampu mengambil keputusan: komplikasi
1. Keluarga berpartisipasi dalam memutuskan 8. Ajarkan cara meredakan atau mengatasi
perawatan kesehatan gejala yang dirasakan
2. Keluarga dapat menghindari kebiasaan yang
dapat memicu penyakit Keluarga Tn. A mampu mengambil keputusan
3. Keluarga dapat melakukan prosedur terhadap masalah kesehatan Ny. S yaitu :
perawatan dan pengobatan yang Dukungan Pengambilan Keputusan :
direkomendasikan 1. Identifikasi persepsi mengenai masalah
4. Keluarga mendapatkan sumber informasi yang dan informasi yang memicu konflik
tepat terkait penyakit 2. Bantu keluarga dan klien untuk
mengidentifikasi keuntungan dan
Keluarga mampu merawat anggota keluarga kerugian dari setiap tindakan keperawatan
yang sakit:
yang akan dilakukan
1. Keluarga dapat memberikan perawatan
3. Hormati hak pasien untuk menerima atau
terhadap anggota keluarga yang sakit
menolak informasi
2. Mengevaluasi efektifitas perawatan
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil