Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. A DI RT 002/RW 005 KELURAHAN MANGGALA

KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR

OLEH :

EGGHY YOSIANA SIRAPPA

R014222008

Perseptor Lahan Perseptor Institusi

Hernita Bua Tasik, S.Kep., Ns. Dr. Karmila Sarih, S.Kep., Ns., M.Kes

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2023
I. PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA
(Pengkajian Keluarga Model Friedman)
A. Identifikasi Data
1. Nama kepala keluarga : Tn. A
2. Alamat dan nomor telepon : Jl. Romang Tangaya DLM VII No. 1
3. Komposisi keluarga (tinggal serumah) :
Hubungan
Jenis
Nama dengan Umur Pekerjaan Pendidikan
kelamin
KK
Tn. A Laki-Laki Kepala 56 tahun Wiraswasta S1
keluarga
Ny. SM Perempuan Istri 54 tahun IRT Diploma

Tn. AM Laki-Laki Anak 21 tahun Mahasiswa SMA

An. SR Perempuan Anak 13 tahun Pelajar SD

Genogram
4. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A tergolong tipe keluarga tradisonal yaitu nuclear family
(keluarga inti). Tn. A tinggal bersama dengan istri dan anaknya.
5. Latar belakang budaya
Tn. A berasal dari suku Makassar. Bahasa yang mereka gunakan sehari-hari yaitu
bahasa Indonesia.
6. Identifikasi agama
Seluruh keluarga Tn. A beragama Islam. Keluarga Tn. A menjadikan nilai-nilai
dalam agama yang dia anut sebagai keyakinan atau nilai yang mempengaruhi
kehiduapan keluarganya.
7. Status kelas sosial
Tn. A bekerja sebagai pembuat pupuk. Sementara Ny. S berjualan di warung yang
ada dirumahnya dan kadang-kadang dibantu oleh anaknya. Adapun pengelola
keuangan dalam keluarga Tn. A adalah istrinya yaitu Ny. S.
8. Rekreasi keluarga
Keluarga Tn. A lebih sering menghabiskan waktunya dirumah dan jarang pergi
rekreasi.
9. Tahap perkembangan dan sejarah keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A termasuk keluarga dengan anak usia remaja.
b. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Tn. A ini sudah terpenuhi sesuai dengan tahap
perkembangan yang seharusnya, misalnya:
- Tn. A memperbolehkan anak bermain di dalam rumah
- Tn. A sudah memperkenalkan anaknya ke para tetangga
- Anak dari Tn. A dapat bersosialisasi dengan orang yang datang ke
rumahnya.
- Keluarga Tn. A dapat berkomunikasi dengan baik dan selalu berinteraksi
dengan para tetangga
10. Riwayat keluarga inti
Tn. A memiliki 3 saudara yaitu saudara pertama laki-laki, saudara ketiga laki-
laki, saudara keempat perempuan, ayah Tn. A sudah meninggal dan ibu Tn. A
masih hidup dan sehat. Istri Tn.A yaitu Ny. S memiliki 4 saudara yaitu saudara
kedua laki-laki, saudara ketiga, keempat dan kelima perempuan, dengan kedua
orang tua Ny. S masih hidup dan sehat. Tn. A dan Ny. S memiliki 2 anak yang
pertama laki-laki dan yang kedua perempuan. Anak pertamanya sudah kerja
sebagai pegawai indomaret dan anak keduanya masih sekolah kelas 2 SMP.
11. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. A selalu bersin-bersin. Istrinya Ny. S mengatakan kemungkinan suaminya
alergi terhadap debu.
12. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. A memiliki rumah tipe permanen, di mana status
kepemilikan rumah tersebut merupakan milik sendiri. Rumah tersebut
memiliki 5 ruangan yang terdiri dari ruang tamu sekaligus ruang keluarga,
2 kamar, dapur, dan kamar mandi. Adapun kamar pertama di rumah
tersebut digunakan tidur oleh Tn. A, Ny. S, serta An. S. Kamar kedua
digunakan oleh An.A. Sumber air untuk mandi di rumah tersebut adalah
PDAM dan yang mereka gunakan untuk dikonsumsi yaitu air yang
dimasak terlebih dahulu. Kondisi rumah tersebut secara keseluruhan
sedikit berantakan karena berjualan.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah keluarga Tn. A berada di wilayah yang cukup padat di tengah
kota. Jarak antar rumah saling berdekatan. Tipe hunian di wilayah tempat
tinggal Tn. A yaitu rumah permanen. Sanitasi jalan dan rumah di
lingkungannya cukup bersih, dimana kerja bakti selalu diadakan setiap
Ahad di wilayah tempat tinggal komunitas tersebut. Pengangkutan sampah
selalu dilakukan setiap 2 hari oleh tukang pengangkut sampah. Sumber air
yang digunakan oleh komunitas tersebut berasal dari PDAM. Sebagian
besar tetangga Tn. A bekerja sebagai IRT.
Adapun sebagian besar keluarga yang tinggal di komunitas tersebut
beragama Islam. Fasilitas kesehatan terdekat dari komunitas tersebut yaitu
posyandu. Terdapat pula pasar kecil, satu masjid, sekolah dasar yang ada
di lingkungan komunitas tersebut. Alat transportasi yang digunakan
komunitas tersebut yaitu motor. Sesekali terdapat kasus kriminalitas
seperti terjadi pencurian di komunitas tersebut.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A sendiri sudah tinggal di rumahnya sejak dari tahun
2001.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A, khusunya Ny. S sering berkumpul dengan tetangga-
tetangganya di depan rumah untuk mengobrol di setiap waktu luangnya.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. A memiliki keluarga yang saling mendukung satu sama
lain. Terkait sistem pendukung di pelayanan kesehatan seluruh anggota
keluarga Tn. A memiliki BPJS.
13. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Keluarga Tn. A cukup terbuka dalam hal komunikasi satu sama lain.
Keluarga Tn. A sendiri tidak memiliki adanya hambatan dalam
berkomunikasi. Mereka biasanya berdiskusi bersama untuk menyelesaikan
suatu masalah yang ada.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pembuat keputusan di keluarga adalah Tn. A namun tetap berdiskusi
bersama istri dan anaknya. Di dalam keluarga, Tn. A memiliki posisi
sebagai kepala keluarga, sehingga setiap pendapat dan keputusan akan
didengar dan diambil.
c. Struktur peran
1) Formal
a) Ayah : Tn. A merupakan kepala keluarga yang bekerja sebagai
pembuat pupuk untuk menafkahi keluarganya
b) Ibu : Ny. S merupakan ibu rumah tangga dimana dia yang mengurus
seluruh pekerjaan rumah tangga sambil menjaga warung yang ada
dirumahnya
c) Anak : Tn. A yang sudah berusia dewasa bekerja di indomaret,
sementara An. S masih duduk di bangku SMP kelas 2.
2) Informal
Tn. A dan Ny. S bersama-sama bekerja untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari
3) Analisa model peran
Model peran yang mempengaruhi Tn. A dan Ny. S adalah orang tua An.
A dan An. S, di mana mereka mengajarkan nilai-nilai yang masih dianut
hingga sekarang.
4) Variabel yang mempengaruhi struktur peran
Sampai saat ini belum ada variabel yang mempengaruhi struktur peran
dalam keluarga Tn. A
d. Nilai-nilai kekeluargaan
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga Tn. A secara umum didasari oleh
budaya Makassar. Keluarga Tn. A tidak memiliki konflik nilai dan
menerima seluruh nilai yang mereka anut.
14. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Apabila ada anggota keluarga yang memerlukan bantuan maka anggota
keluarga yang lain akan segera membantu. Seperti bila ada anak atau
anggota keluarga yang sakit maka Tn. A akan merawat dan mengingatkan
untuk minum obat serta menjaga pola makan.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. A sering bersosialisasi dengan tetangga-tetangga di
sekitarnya. Keluarganya juga kadang mengikuti kegiatan-kegiatan sosial
yang dilakukan di lingkungan tempat tinggalnya.
c. Fungsi perawatan kesehatan, keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku
keluarga
Saat ini, Tn. A dan keluarganya jarang memeriksakan kesehatannya, mereka
akan pergi ke fasilitas kesehatan jika sudah benar-benar merasa sakit.
15. Koping keluarga
a. Stressor yang dialami
Tn. A cukup khawatir dan cemas memikirkan bersin-bersin yang terus
menerus dialaminya
b. Kemampuan keluarga bertindak terhadap stressor
Keluarga Tn. A sudah mampu untuk beradaptasi dengan cara mereka untuk
bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan hanya membeli hal-hal yang
mereka butuhkan.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. A lebih suka untuk berdiskusi bersama-sama jika
menghadapi suatu masalah sebab mereka merasa lebih mudah untuk
menemukan solusi terbaik dengan cara tersebut.
16. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga
Tn. A Ny. S An. A An. S
Rambut Berwarna hitam Berwarna hitam
Mata Simetris kanan dan kiri Simetris kanan dan kiri,
dan tidak ada lesi tidak ada lesi
Hidung Tidak ada cairan, sekret, Tidak ada cairan, sekret
tidak ada lesi dan lesi
Telinga Tidak ada cairan, tidak Tidak ada cairan, tidak
nyeri nyeri
Mulut Bibir tidak pucat, mukosa Bibir tidak picat, mukosa
Tidak Dilakukan lembab Tidak Dilakukan lembap
Ekstremitas atas Pemeriksaan Mampu bergerak bebas Pemeriksaan Mampu bergerak bebas
Ekstremitas bawah Mampu bergerak bebas Mampu bergerak bebas
Tekanan darah 116/72 mmHg
Pernapasan 20x/menit paten, 22x/menit paten,
pengembangan dada pengembangan dada
simteris, tidak simteris, tidak
menggunakan otot bantu menggunakan otot bantu
pernapasan pernapasan
Nadi 130x/menit
Suhu 36,6oC 36,7oC
Pencernaan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Perkemihan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Jam tidur 22.00 – 06.00 23.00 – 06.00
Kebersihan Tampak bersih dan rapi Tampak bersih dan rapi

17. Harapan keluarga


Keluarga Tn. A berharap bahwa seluruh anggota keluarganya tetap sehat sampai kapanpun dan bisa menerapkan gaya hidup sehat
dalam kehidupan sehari-harinya.
PENGKAJIAN KELUARGA KEMENKES
1. Data Keluarga
Nama kepala keluarga : Tn. A
Alamat rumah & telp : Jl. Romang Tangaya Dalam X No. 47
Agama & suku : Islam & Makassar
Bahasa sehari-hari : Indonesia
Jarak yankes terdekat : Puskesmas Antang Perumnas
Alat transportasi : Motor
Data anggota keluarga
Pendidikan Pekerjaan
No. Nama Hub dgn KK Umur JK Suku
terakhir saat ini
1. Tn. A Kepala 56 tahun Laki-Laki Makassar Strata 1 Swasta
Keluarga
2. Ny. S Istri 54 tahun Perempuan Makassar Diploma IRT
3. An. A Anak 21 Laki-Laki Makassar SMA Swasta
tahun
4. An. S Anak 13 Perempuan Makassar SD Pelajar
tahun

Lanjutan
Status gizi Riwayat Status kesehatan saat
Nama TTV (TD, N, S, P)
(TB, BB,BMI) penyakit/alergi ini

Tn. A Tidak dikaji Tidak dikaji Alergi Baik

Ny. M BB: 48.80 kg TD : 116/72 mmHg Asam urat Baik


TB: 148 cm N : 130x/menit
IMT: 21,9 kg/m2 P : 20x/menit
(normal) S : 36,6oC
An. A Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak ada Baik

An. S BB: 53 kg TD : 98/65 mmHg Tidak ada Baik


TB: 145 cm N : 84x/menit
Status Gizi: 25,2 P : 22x/menit
kg/m2 (overweight) S : 36,7oC
2. Data Pengkajian Individu
Nama individu : Ny. S Diagnosa Medik : Gout Arthritis (Asam Urat)
Sumber dana kesehatan : BPJS Rujukan dokter/RS: -

Kesadaran Sirkulasi/Cairan Perkemihan Pernapasan


Umum □ Edema ☑ Pola BAK 6x/hr □ Sianosis
Kesadaran: ☑ Bunyi jantung:S1/S2 normal □ Hematuri □ Sekret/slym
Composmentis □ Asites □ Poliuria

GCS: 15 □ Akral dingin □ Oliguria ☑ Irama


TD: 116/72 □ Tanda perdarahan: purpura/ □ Disuria reguler
mmHg hematom/petekie/hematemesis □ Inkontinensia □ Wheezing
N: 130x/menit /melena/epitaksis
□ Retensi □ Ronchi
P: 20x/menit □ Tanda anemia: pucat/ □ Otot
□ Nyeri saat BAK
S: 36,6oC konjungtiva pucat/lidah bantunapas
☑ Kemampuan
☑Takikardia pucat/bibir pucat/akral pucat
BAK: Mandiri □ Alat
□ Bradikardia □ Tanda dehidrasi: mata □ Alat bantu: tidak bantunapas

□ Tubuh teraba cekung/turgor kulit □ Gunakan obat: □ Dispnea


berkurang/bibir kering ☑ Kemampuan BAB: □ Sesak
hangat
Mandiri
□ Menggigil □ Pusing □ Stridor
□ Alat bantu: tidak
□ Kesemutan □ Krepitasi
□ Berkeringat
□ Rasa haus
□ Pengisian kapiler > 2 detik
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
□ Mual □ Muntah □ Tonus otot Fungsi penglihatan Fungsi
□ Kembung □ Kontraktur □ Buram perabaan

☑ Nafsu makan: Normal □ Fraktur □ Tak bisa melihat □ Kesemutan


☑ Nyeri □ Alat bantu □ Kebas
□ Sulit menelan
otot/sendi □ Visus □ Disorientasi
□ Disfagia
□ Drop foot Fungsi □ Halusinasi
□ Bau napas
□ Tremor pendengaran □ Amnesia
□ Kerusakan gigi/ gusi/
lidah/geraham/ rahang/ □ Malaise/fatigue □ Kurang jelas □ Parese

palatum □ Atropi □ Tuli □ Disatria

□ Distensi abdomen ☑ Kekuatan otot: □ Alat bantu □ Paralisis

□ Konstipasi 5 □ Tinnitus □ Kejang

□ Diare □ Postur Fungsi Fungsi


perasa penciuman
□ Hemoroid tidak normal
☑ Mampu ☑ Mampu

□ Terganggu □ Terganggu
□ Teraba massa ☑ RPS atas: Kulit
abdomen bebas □ Jaringan parut □ Memar □
Laserasi
□ Stomatitis ☑ RPS bawah: □ Ulserasi □ Pus □
Bulae/lepuh
□ Riwayat obat bebas □ Perdarahan bawah □ Krustae
pencahar ☑ Berdiri: □ Luka bakar □ Perubahan warna
□ Maag mandiri □ Dekubitus
□ Diet khusus: tidak ☑ Berjalan: Tidur dan istirahat
☑ Kebiasaan makan- mandiri □ Susah tidur
minum: mandiri □ Alat bantu: ☑ Waktu tidur: 10 a.m.
□ Alergi makanan/ tidak □ Bantuan obat
minuman: tidak □ Nyeri: tidak
□ Alat bantu: tidak
Mental Komunikasi dan Kebersihan diri Perawatan diri
□ Cemas □ Denial budaya □ Gigi-mulut sehari-hari
☑ Interaksi dengan kotor ☑ Mandi:
□ Marah □ Takut
keluarga: baik □ Mata kotor mandiri
□ Putus asa
□ Depresi ☑ Berkomunikasi: lancar □ Kulit kotor ☑ Berpakaian:
□ Perineal/geneta
□ Rendah diri ☑ Kegiatan sosial mandiri
lia
□ Menarik diri sehari-hari: ☑ Menyisir
□ Hidung kotor
□ Agresif bercengkerama rambut: mandiri
□ Kuku kotor
□ Perilaku kekerasan dengan tetangga
□ Telinga kotor
□ Respon pasca
trauma □ Rambut-

□ Tidak mau
melihat bagian tubuh
yang rusak

3. Data Penunjang Keluarga


Rumah dan sanitasi lingkungan
☑ Kondisi rumah: Tipe rumah permanen dengan 5 ruangan yang terdiri dari ruang tamu yang
sekaligus dengan ruang keluarga, 2 kamar tidur, dapur, dan 1 kamar mandi. Ukuran rumah
tersebut 10 x 6 m dan berlantaikan tegel. Barang-barang di rumah tersebut diletakkan
dengan rapi sehingga tidak banyak barang yang menumpuk di satu tempat. Kondisi
rumah tersebut secara keseluruhan bersih.
☑ Ventilasi: Cukup, di mana pada bagian ruang tamu terdapat ventilasi dan pintu yang
lebar
☑ Pencahayaan rumah: Baik, di mana rumah keluarga masih diterangi oleh sinar
matahari saat pagi dan siang hari, namun hanya ruang tamu/keluarga yang terkena, sebab
ruangan lainnya sudah terhalangi oleh dinding sehingga harus menyalakan lampu.
☑ Saluran buang limbah: Baik, di mana untuk saluran pembuangannya sendiri tidak memiliki
sumbatan atau tumpukan sampah.
☑ Sumber air bersih: Sehat, di mana untuk mandi dan mencuci, keluarga menggunakan
air PDAM dan air tersebut tidak keruh, tidak berwarna, dan tidak berbau. Sedangkan
untuk air yang dikonsumsi menggunakan air PDAM yang dimasak terlebih dahulu atau
air galon
☑ Jamban memenuhi syarat: Ya, kondisi kamar mandi keluarga sudah berlantaikan tegel
dan jambannya yang merupakan jamban jongkok cukup bersih.
☑ Tempat sampah: Ya, keluarga mengumpulkan sampah terlebih dahulu untuk
kemudian dibawah ke tempat penampungan sampah yang disediakan di sekitaran
rumahnya di mana setiap 2 hari sekali sampah tersebut langsung diambil oleh petugas
pengangkut sampah.
☑ Rasio luas bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga : Ya, ukuran rumah
tersebut 10 x 6 m. Adapun total anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut sebanyak
4 orang, sehingga untuk rasio masing-masing anggota keluarga denga luas bangunan
rumah tersebut yaitu 17,5 m2/orang.
PHBS di rumah tangga
□ Jika ada bu nifas, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan: Ya/Tidak
□ Jika ada bayi, memberi ASI eksklusif: Ya/Tidak
□ Jika ada balita, menimbang balita tiap bulan: Ya/Tidak
☑ Menggunakan air bersih untuk makan & minum: Ya, keluarga menggunakan air
bersumber dari PDAM yang dimasak terlebih dahulu
☑ Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri: Ya, keluarga menggunakan air
PDAM untuk mandi dan mencuci, serta air tersebut tidak keruh, tidak berwarna, dan tidak
berbau.
☑ Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun: Ya, namun keluarga mengatakan ia
hanyamelakukannya kadang-kadang saja jika hanya tangannya sangat kotor.
☑ Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya: Ya, keluarga mengumpulkan
sampah terlebih dahulu untuk kemudian dibawah ke tempat penampungan sampah yang
disediakan di sekitaran rumahnya di mana setiap pagi hari sampah tersebut langsung
diambil oleh petugas pengangkut sampah.
☑ Menjaga lingkungan rumah tampak bersih: Ya, kondisi rumah tersebut secara
keseluruhan tampak bersih
☑ Mengonsumsi lauk dan pauk tiap hari: Ya, keluarga mengatakan bahwa ia sayur dan
ikan tawar tau tempe tahu yang biasa mereka konsumsi tiap harinya.
☑ Menggunakan jamban sehat: Ya, kondisi kamar mandi keluarga sudah berlantaikan
tegel dan jambannya yang merupakan jamban jongkok cukup bersih.
☑ Memberantas jentik di rumah sekali seminggu: Ya, keluarga selalu mengganti air
penampungan di rumahnya seminggu sekali.
☑ Makan buah dan sayur setiap hari: Ya, keluarga selalu mengonsumi sayur dan buah
tetapi buah yang hanya mudah didapat seperti pisang, pepaya, timun.
☑ Melakukan aktivitas fisik setiap hari: Keluarga jarang melakukan aktivitas fisik karena
sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
☑ Tidak merokok di dalam rumah: Ya

4. Kemampuan keluarga melakukan tugas pemeliharaan kesehatan anggota keluarga


a. Adakah perhatian keluarga pada anggotanya yang menderita sakit: Ada, keluarga
biasa menemani anggota keluarganya, jika ada yang sedang sakit dan sudah cukup
parah akan dibawah ke fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya: Ya, keluarga mengetahui kondisi kesehatan keluarga ketika mengalami
masalah kesehatan
c. Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya: Ya, keluarga tahu penyebab kondisi kesehatan yang timbul pada
anggota keluarga yang sedang sakit
d. Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami
anggota dalam keluarganya: Ya, keluarga tahu tanda dan gejala kondisi kesehatan
yang dialami
e. Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat: Tidak, keluarga tidak tahu akibat yang dapat
timbul
f. Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya: Keluarga biasanya mendapatkan informasi kesehatan
pada petugas kesehatan atau mahasiswa kesehatan saat menghadiri kegiatan
posyandu bulanan
g. Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Kalau sakit ringan biasanya keluarga hanya membeli obat di apotek, saat sakit sudah
dirasa memberat barulah keluarga membawa ke fasilitas pelayanan kesehatan
h. Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota
keluarganya secara aktif: Ya, Keluarga sering makan sayur-sayuran dan buah tetapi
tidak pernah melakukan olahraga.
i. Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya: Ya, keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan yang
diperlukan pada anggota ketika ada yang sedang sakit
j. Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya: Ya, keluarga tahu cara merawat anggota keluarga saat
sedang sakit
k. Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya: Tidak, ada beberapa cara yang masih tidak diketahui oleh
keluarga dalam melakukan pencegahan masalah kesehatan
l. Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang
mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan: Ya
m. Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya: Tidak, keluarga jarang
melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengatakan hanya membelikan obat di
apotek saat ada keluraga yang sakit namun akan membawa anggota keluarga ke
fasilitas pelayan kesehatan saat sakitnya sudah memberat

5. Hasil pembinaan berdasarkan tingkat kemandirian keluarga


Kunjungan pertama (K-1): Kunjungan keempat (K-4):
Kemandirian II
Perawat: Egghy Yosiana Perawat:

Kunjungan kedua (K-2): Kunjungan kelima (K-5):


Kemandirian III
Perawat: Egghy Yosiana Perawat:

Kunjungan ketiga (K-3): Kunjungan keenam (K-6):


Kemandirian III
Perawat: Egghy Yosiana Perawat:
ANALISA DATA
No. Data Masalah Keperawatan
1. Data Subyektif
- Ny. S mengatakan tidak pernah
melakukan pengecekan kesehatan rutin di
fasilitas kesehatan
- Ny. S mengeluhkan nyeri pada
persendian bahunya apalagi saat bangun
tidur
- Ny. S mengatakan kurang Manajemen Kesehatan
memperhatikan kesehatannya karena Keluarga Tidak Efektif
tidak mengetahui tentang penyakitnya
dan penyebab dari nyeri bahu dan
persendian lainnya
- Ny. S mengatakan tidak mengkonsumsi
obat apapun untuk mengatasi nyerinya
Data Obyektif
- Hasil pengkajian nyeri sendi bahu 4
(NRS)
- Hasil nilai asam urat saat pengkajian : 8,4
mg/dl
2. Data Subyektif
- An. S mengatakan sering membeli
jajanan disekolah seperti pentol,
minuman sachet dan lainnya
- Ny. S mengatakan An.S sering makan es
kiko atau es lilin yang dijual dirumahnya Perilaku Kesehatan Cenderung
- Ny. S mengatakan An. S sering membeli Berisiko
jajan sembarangan yang lewat depan
rumah
Data Obyektif
- Status gizi An. S : 25,2 kg/m2
(overweight)
3. Data Subyektif
- Ny. S mengatakan memiliki riwayat
asam urat
- Ny. S mengonsumsi sayur setiap hari
- Ny. S sering menasihati An. S untuk
tidak mengonsumsi jajanan-jananan dan
minuman sembarang yang tentunya tidak
sehat dan tidak terjamin kebersihannya. Kesiapan Peningkatan
- Ny. S sering mencari upaya-upaya untuk Pengetahuan
menghilangkan nyeri sendi yang
dirasanya.
Data Obyektif
- Tingkat kemandirian keluarga berada
pada level III yaitu keluarga cukup
menerapkan perilaku promotif maupun
preventif.
PRIORITAS MASALAH
Diagnosa
Kriteria Skor Bobot Skoring
Keperawatan
Kesiapan Sifat Masalah
Peningkatan
Pengetahuan Skala
Tidak/Kurang Sehat 3 1
Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtera 1
Kemungkinan Masalah
Dapat Diubah

Skala
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
Potensi Masalah untuk
Dicegah

Skala
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Masalah

Skala
Masalah berat, harus segera 2 1
ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah Skor 2,84
Sifat Masalah
Manajemen
Kesehatan Skala
Keluarga Tidak Tidak/Kurang Sehat 3 1
Efektif Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtera 1
Kemungkinan Masalah
Dapat Diubah

Skala
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
Potensi Masalah untuk
Dicegah

Skala
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Masalah

Skala
Masalah berat, harus segera 2 1
ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah Skor 4,34
Perilaku Sifat Masalah
Kesehatan
Cenderung Skala
Berisiko Tidak/Kurang Sehat 3 1
Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtera 1
Kemungkinan Masalah
Dapat Diubah

Skala
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
Potensi Masalah untuk
Dicegah

Skala
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya Masalah

Skala
Masalah berat, harus segera 2 1
ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah Skor 3,67

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil skoring didapatkan prioritas masalah sebagai berikut:
1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (4,34)
2) Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (3,67)
3) Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (2,84)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Fasyankes PKM Antang Perumnas No. Registrasi -
Perawat Egghy Yosiana Nama KK Tn. A
Nama Keluarga Tn. A Alamat Jl. Romang Tangaya Dalam X No. 47
Penyakit/Masalah Kesehatan Asam Urat
Masalah Keperawatan Outcome Intervensi
Manajemen Kesehatan Keluarga Setelah dilakukan intervensi keperawatan, Keluarga Tn. A mampu mengenali masalah
Tidak Efektif diharapkan masalah manajemen kesehatan kesehatan
keluarga tidak efektif teratasi dengan kriteria Edukasi proses penyakit
hasil: 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Keluarga mampu mengenal masalah menerima informasi.
kesehatan: 2. Sediakan materi dan media pendidikan
1. Mengetahui definisi penyakit kesehatan
2. Mengatahui faktor risiko penyakit 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
3. Mengetahui tentang tanda dan gejala kesepakatan
penyakit 4. Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Mengetahui makanan/minuman yang harus 5. Jelaskan penyebab dan faktor risiko
dihindari penyakit
6. Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit
7. Jelaskan kemungkinan terjadinya
Keluarga mampu mengambil keputusan: komplikasi
1. Keluarga berpartisipasi dalam memutuskan 8. Ajarkan cara meredakan atau mengatasi
perawatan kesehatan gejala yang dirasakan
2. Keluarga dapat menghindari kebiasaan yang
dapat memicu penyakit Keluarga Tn. A mampu mengambil keputusan
3. Keluarga dapat melakukan prosedur terhadap masalah kesehatan Ny. S yaitu :
perawatan dan pengobatan yang Dukungan Pengambilan Keputusan :
direkomendasikan 1. Identifikasi persepsi mengenai masalah
4. Keluarga mendapatkan sumber informasi yang dan informasi yang memicu konflik
tepat terkait penyakit 2. Bantu keluarga dan klien untuk
mengidentifikasi keuntungan dan
Keluarga mampu merawat anggota keluarga kerugian dari setiap tindakan keperawatan
yang sakit:
yang akan dilakukan
1. Keluarga dapat memberikan perawatan
3. Hormati hak pasien untuk menerima atau
terhadap anggota keluarga yang sakit
menolak informasi
2. Mengevaluasi efektifitas perawatan

Keluarga Tn. A diharapkan mampu


Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:
memberikan perawatan terkait masalah
1. Keluarga menunjukkan kemampuan untuk
kesehatan Ny. S.
menetapkan dan mempertahankan rutinitas
Pelibatan Keluarga
keluarga
1. Jelaskan kondisi pasien kepada keluarga
2. Keluarga mendukung dan berbagi perasaan 2. Identifikasi kesiapan keluarga untuk
satu sama lain terlibat dalam perawatan
3. Diskusikan cara perawatan di rumah
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas 4. Fasilitasi keluarga membuat keputusan
kesehatan: perawatan
1. Keluarga dapat mengetahui sumber 5. Anjurkan keluarga terlibat dalam
perawatan kesehatan perawatan
2. Keluarga dapat mengakses layanan
kesehatan Keluarga Tn. A mampu melakukan
modifikasi lingkungan untuk mencegah
terjadinya masalah kesehatan Ny. S yaitu :
Pendidikan Kesehatan
1. Minta keluarga menjelaskan tentang
pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
saat ini terkait asam urat
2. Manfaatkan sistem pendukung (keluarga)
untuk meningkatkan gaya hidup atau
modifikasi perilaku
Keluarga Tn. A mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan untuk mencegah terjadinya
masalah kesehatan
Edukasi perilaku mencari kesehatan
1. Informasikan sumber yang tepat yang
tersedia di masyarakat
2. Anjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan
Perilaku Kesehatan Cenderung Setelah dilakukan intervensi keperawatan, Keluarga mampu mengenal masalah:
Berisiko diharapkan masalah perilaku kesehatan Identifikasi risiko
cenderung berisiko teratasi dengan kriteria hasil: 1. Anjurkan mengenal masalah yang dialami
2. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Keluarga mampu mengenal masalah menerima informasi
kesehatan: 3. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
1. Keluarga mengetahui tentang perilaku yang meningkatkan dan menurunkan motivasi
berisiko terhadap kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Keluarga menunjukkan pemahaman tentang 4. Berikan kesempatan untuk bertanya
perilaku hidup yang sehat
Keluarga mampu mengambil keputusan:
Dukungan Pengambilan keputusan
1. Identifikasi tujuan-tujuan yang akan
Keluarga mampu mengambil keputusan dicapai
Keluarga berpartisipasi dalam memutuskan 2. Identifikasi cara mencapai tujuan secara
perawatan kesehatan dengan cara sering konstruktif
menunjukkan perilaku pencarian kesehatan yang 3. Identifikasi perilaku upaya kesehatan
meliputi: yang dapat ditingkatkan
1. Menjelaskan strategi untuk 4. Diskusikan perilaku kesehatan yang ingin
menghilangkan perilaku yang tidak sehat dirubah
2. Melakukan perilaku kesehatan yang 5. Jelaskan faktor risiko yang
disarankan mempengaruhi kesehatan
6. Prioritaskan aktivitas yang dapat
Keluarga mampu merawat anggota keluarga membantu pencapaian perawatan anggota
yang sakit keluarga yang sakit
Keluarga menunjukkan partisipasi dalam
perawatan profesional yang meliputi: Keluarga mampu merawat anggota yang
1. Menyediakan perawatan sakit:
2. Mengevaluasi efektivitas perawatan Bimbingan sistem kesehatan
1. Berikan lingkungan yang mendukung
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan kesehatan
Keluarga menunjukkan tindakan untuk 2. Sediakan materi dan media pendidikan
mengontrol risiko yang meliputi : kesehatan
1. Memonitor faktor risiko di lingkungan
2. Mengembangkan strategi yang efektif 3. Ajarkan cara merawat anggota keluarga
dalam mengontrol risiko yang sakit

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas


kesehatan pelayanan kesehatan:
Keluarga menunjukkan perilaku pencarian Bimbingan sistem kesehatan
kesehatan yang meliputi: 1. Orientasikan pelayanan kesehatan yang
1. Mendapat bantuan dari professional dapat dimanfaatkan
kesehatan
2. Mencari bantuan bila diperlukan
Kesiapan Peningkatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Keluarga Tn. A mampu menerima informasi
Pengetahuan diharapkan tingkat pengetahuan keluarga tentang kesehatan
meningkat dengan kriteria hasil: Promosi kesiapan penerimaan informasi
1. Identifikasi informasi yang akan
Tingkat pengetahuan yang dimiliki keluarga disampaikan
meningkat : 2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi
1. Perilaku sesuai anjuran seperti menghindari kesehatan saat ini
makanan tinggi lemak, jeroan dan lainnya 3. Identifikasi kesiapan menerima informasi
2. Verbalisasi minat dalam mengetahui 4. Lakukan penguatan potensi pasien dan
penyakit terkait asam urat meningkat keluarga untuk menerima informasi
3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan 5. Libatkan mengambil keputusan dalam
tentang penyebab penyakit, tanda dan gejala, keluarga untuk menerima informasi
cara agar asam urat dapat terkontrol serta 6. Dahulukan menyampaikan informasi baik
makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh sebelum menyampaikan informasi kurang
dikomsumsi oleh penderita asam urat. baik terkait kondisi pasien
4. Perilaku sesuai dengan pengetahuan seperti 7. Berikan informasi berupa alur, leaflet atau
menghindari makanan pantangan penderita gambar untuk memudahkan pasien
asam urat. mendapatkan informasi kesehatan
5. Keluarga juga mengetahui makanan sehat
yang bergizi untuk anak usia sekolah
6. Perilaku sesuai dengan pengetahuan seperti
mengonsumsi makanan sehat dan bergizi Keluarga Tn. A mampu mengenali kesehatan
Edukasi Kesehatan
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
2. Identikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup yang sehat
3. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
4. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
5. Berikan kesempatan untuk bertanya
6. Jelaskan terkait proses penyakit dan
faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
7. Ajarkan perilaku hidup yang sehat
8. Ajarkan stategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup yang
sehat
DAFTAR PUSTAKA

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik.

Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil

Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan

Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai