Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. M


DENGAN DIAGNOSA TB PARU
DI RUANG PERAWATAN INFEKSI PARU LT.2
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

Nama Mahasiswa : La Demi


Nim : R014222002

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

Herliana Patandean, S.Kep.,Ns Prof. Dr. Elly Sjattar, S.Kp.,M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Nama/RM : Ny. M / 1010688


Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 69 tahun
Ruangan : Infeksi Paru Lt.2
Data Pengkajian
Tanggal : 06 Maret 2023 Jam : 20.00 S :37.0 P : 20x/m N : 86x/m SaO2 : 95%
Cara dengan : TD : 110/70 MmHg
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursiroda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝Berbaring ⃝ Duduk
⃝Brankard ⃝ Lainnya :
Datang melalui : TB : cm BB : kg IMT :
⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosa Masuk : Empicema Bilateral
Diagnosis Medis : Empicema Bilateral
Diagnosa sekunder :

Keluhan utama : Mual dan muntah


Riwayat Alergi : Ada/ Tidak
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensakontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Ya/tidak
⃝Hipertensi ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:
⃝ TB : paru ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :
Riwayat operasi : Ya/tidak
Merokok : Ya/tidak
Konsumsi alcohol : Ya/tidak
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝ Hipertensi : - ⃝ PPOK : - ⃝ Diabetes : - ⃝ Kanker: -
⃝ Penyakit jantung : - ⃝ Asma : - ⃝ Hepatitis : - ⃝ Stroke: -
⃝ TB : - ⃝ Gangguan mental : - ⃝ Lainnya : -
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya : IRT
Status emosi : ⃝Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/ tidak
Keterangan : Klien mengatakan pernah dirawat di RSUD Kota Bau-Bau bulan 9 dan dirujuk di RS
BAHTERAMAS Kendari di bulan 10 dengan, pengeluaran cairan di paru paru
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝Keluarga ⃝ Lainnya :
PemeriksaanFisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)
⃝Gangguan Penglihatan : Katarak
⃝Gangguan pendengaran : Tidak ada
MATA, TELINGA,

⃝ Gangguan penciuman : Tidak ada


HIDUNG

⃝Kemerahan : Tidak ⃝Bengkak: Tidak ⃝Drainase: Tidak


⃝Nyeri: Tidak ⃝Lesi: Tidak
Catatan:
Menderita katarak di kedua matanya, belum pernah operasi katarak

⃝ Asimetri: - ⃝ Takipnea :- ⃝ Crackles :-


⃝Kananatas/bawah ⃝ Kiriatas/bawah
⃝Bentuk dada : - ⃝ Bradipnea :- ⃝ Sputum-warna : -
RESPIRASI

⃝Batuk : Tidak ada ⃝ Dispnea : tidak ada


⃝Wheezing: - ⃝ Kananatas/bawah
⃝Kiriatas/bawah ⃝ ModulasiO2 : tidak ada
Catatan :

⃝ Takikardi : ⃝Iregular: ⃝ Tingling: ⃝ Edema:


VASKULAR

⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur: ⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba: Teraba


KARDIO

Catatan :
Normal

⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:
INTESTINAL

⃝ Rigiditas: ⃝ Hiperperistaltik : ⃝ Disfagia: ⃝ Konstipasi: ⃝ Ostomi:


GASTRO

⃝ Diet khusus: ⃝ Intoleransi diit:


Catatan :
Normal

⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4


⃝perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari ⃝ TPN/PPN/tube feeding:-
NUTRISI

⃝Diare-frekuensi :-/hari ⃝ Malnutrisi:-


Catatan :
Tidak ada penurunan berat badan pada 3 bulan terakhir

⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia ⃝Folley ⃝ Menopause ⃝ Lendir


⃝ Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria ⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
Catatan :
GENITOURINARI/
GINEKOLOGI

⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif ⃝ vertigo


OLOGI
NEUR

⃝ Tremor ⃝ tidak seimbang


⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia ⃝Sakit kepala
⃝ mati rasa ⃝ Paralise
⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure ⃝ Tingling ⃝ Kelemahan
Catatan :
Keadaan umum baik
Kesadaran Composmentis
⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab
⃝ prosthesis ⃝Warna kulit : ⃝teraba panas
⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin ⃝ Drainase :
Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)
INTEGUMEN

Catatan :

Kondisi fisik 1. Sangat buruk 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik 4


Kondisi mental 1. Stupor 2. Konfusi 3. Apatis 4. Sadar 4
Aktivitas 1. Ditempat 2. Kursi 3. Jalan 4. Jalan 3
NORTON SCALE (Skin Risk

tidur roda dengan Sendiri


bantuan
Mobilitas 1. Tidak mampu 2. Sangat 3. Agak 4. Bebas 4
Assessment)

bergerak terbatas terbatas bergerak


Inkontinensia 1. Inkontinen 2. Selalu 3. Kadang- 4. Inkontinen 4
urin dan alvi inkontine kadang
n urin inkontinen
urin
Ket : Skor 19
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus, 16-20 : resiko
rendah

Mengendalikan rangsang 1. Perlu pencahar 2. Kadang perlu 3. Mandiri 2


BAB pencahar
Mengendalikan rangsang 1. Pakai kateter/ 2. Kadang tak 3. Mandiri 2
BAK tak terkendali terkendali
Membersihkan diri 1. Butuh bantuan 2. Mandiri 2
BARTEL INDEX (Function

Melepas dan memakai 1. Tergantung 2. Tergantung 3. Mandiri 2


al Status Assassment)

celana, membersihkan, orang lain pada pada beberapa


menyiram jamban setiap kegiatan kegiatan
Makan 1. Tidak mampu 2. Perlu dibantu 3. Mandiri 3
memotong
makanan
Berubah posisi dari 1. Tidak mampu 2. Dibantu lebih 3. Dibantu 1 3
berbaring ke duduk dari 2 orang atau 2
orang
Berpindah/berjalan 1. Tidak mampu 2. Dengan kursi 3. dibantu 1 3
roda orang
Memakai baju 1. tergantung 2. sebagian 3. mandiri 2
dibantu
Naik turun tangga 1. tidak mampu 2. sebagian 3. mandiri 2
dibantu
Mandi 0. tergantung 1. mandiri 0
Total Skor 19
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 : ketergantungan berat,
0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3 bulan Tidak = 0 Ya = 25 0
terakhir
Diagnosis medis sekunder> 1 Tidak = 0 Ya = 15 0
Alat bantu jalan Dibantu orang = 0 Penopang = 15 Furniture = 30 0
FALL RISK

Menggunakan infus Tidak = 0 Ya = 25 25


Cara berjalan/berpindah Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu = 30 0
Status mental Orientasi sesuai = 0 Orientasi tidak 0
sesuai = 15
Total Skor 25
Keterangan :
0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resikorendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri : 0 ⃝Skala angka ⃝ Face scale
Lokasi :
Onset :
Pencetus :
Durasi :
NYERI

Frekuensi :
Gambaran nyeri :
Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝tidur ⃝ Nafsu makan ⃝aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya :

Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat


Acetylcysteine 200
mg/8jam/oral

Amlodipin 5mg/24jam/oral

Omeprazole 40mg/24jam/
intravena

Antasida tab 1 tab/8jam/oral


USG DOPPLER
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
No Parameter Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan
1 Anti HCV (Elisa) < 1.00 ( Non COI Non Reactive
Reactive )
2 Hbs Ag (Elisa0 <0.13 ( Non COI Non Reactive
Reactive)
3 Antigen HIV <0.25 COI Non Reactive
4 Antibody HIV <0.25 COI Non Reactive
5 INR -
6 PT 10 - 14 detik 10.7
7 APTT 22.0 - 33.0 detik 27.1
8 P-LCR 13.0 - 43.0 %
9 WBC 4.00 - 10.0 10^3/uL 6.5
10 RBC 4.00 - 6.0 10^6/uL 3.94
11 HGB 12.0 - 16.0 gr/dl 9.8
12 HCT 37.0 - 48.0 % 34
13 MCV 80.0 - 97.0 fL 85
14 MCH 26.5 - 33.5 pg 25
15 MCHC 31.5 - 35.0 gr/dl 29
16 PLT 150 - 400 10^3/ul 238
17 RDW-SD 37.0 - 54.0 fL 49.1
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

18 RDW-CV 10.0 - 15.0 % 15.7


19 PDW 10.0 - 18.0 fL 7.8
20 MPV 6.50 - 11.0 fL 8.4
21 PCT 0.15 - 0.50 % 0.00
22 NEUT 52.5 - 75.0 % 68.0
23 LYMPH 20.0 - 40.0 % 17.3
24 MONO 2.00 - 8.00 % 12.0
25 EO 1.00 - 3.00 % 2.00
26 BASO 0.00 - 0.10 % 0.5
27 LED I (L<10, P>20) mm 70
28 Natrium 136 - 145 mmol/l 138
29 Kalium 3.5 - 5.1 mmol/l 3.9
30 Klorida 97 - 111 mmol/l 86
31 Ureum 10 - 50 mg/dl 12
32 Kreatinin L(<1.3), P(<1.1) mg/dl 0.41
33 DNA-SAR-COV-2 Tidak terdeteksi >=40(Not Tidak
Avilable) terdeteksi
34 SGOT <38 U/L 32
35 SGPT <41 U/L 8
36 Albumin 3.5 - 5.0 gr/dl 3.2
37 Prokalsitonin <0.05 ng/ml <0.05
38 PH 7.35 - 7.45 7.45
39 PO2 80.0 - 100.0 mmHg 187.6
40 PCO2 35.0 - 45.0 mmHg 63.2
41 SO2 95 - 98 % 98.8
42 HCO3 22 - 26 mmol/l 44.0
43 BE -2 sd +2 mmol/l 19.8
44 ctO2 15.8 - 22.3 19.0
45 ctCO2 23 - 27 mmol/l 46.o
46 Laktat darah mmol/l 1.7
*
jika perlu terutama pada kasus herediter
GENOGRAM
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

Nama/RM : Ny. M / 1010688


Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 69 tahun
Ruangan : Infeksi Paru Lt.2

No. Data Fokus Masalah Keperawatan


1. DS : Ketidakefektifan pola
 Klien mengeluh mual dan muntah napas

DO :
 Klien tampak mual dan muntah
 Klien tampak sesak
 Kesadaran composmentis
 TTV :
TD:110/70 mmHg, S:36,2
N:90x/m, SPO2:93% P:24x/m
Terpasang O2 4 liter/m

2. DS : Ketidakseimbangan
 Klien mengeluh tidak nafsu makan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

DO :
 HB : 9,8 gr/dL
 Kulit teraba agak hangat

3. DS : Intoleransi aktivitas
 Klien mengeluh lemah
 Klien mengatakan aktivitasnya hanya di tempat
tidur
 Klien mengatakan sesaknya bertambah jika
bergerak

DO :
 Klien tampak lemah (tirah baring)
 Klien tampak sesak napas
 TTV :
TD:110/70 mmHg, S:36,2
N:90x/m, SPO2:93%
 HB : 9,8 gr/dL
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama/RM : Ny. M / 1010688
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 69 tahun
Ruangan : Infeksi Paru Lt.2

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


(Nanda) (NOC) (NIC)
Ketidakefektifan pola napas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor pernapasan
selama 1x24 jam, pola napas membaik 1. Monitor frekuensi pernapasan
dengan kriteria hasil : 2. Monitor adanya suara napas tambahan
1. Sesak napas menurun 3. Monitor saturasi oksigen
2. Frekuensi napas membaik 4. Monitor nilai AGD
3. Kedalaman napas membaik 5. Beri posisi semi fowler

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nutrisi
kebutuhan tubuh selama 1x24 jam diharapkan nafsu makan 1. Identifikasi status nutrisi
membaik dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi alergi dan intolerasni makanan
 Keinginan untuk makan membaik 3. Identifikasi makanan yang disukai
 Asupan makanan membaik 4. Monitor turgor kulit
 Energy untuk makan membaik 5. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
 Kemampuan merasakan makanan nutrient
membaik 6. Identifikasi perlunya penggunaan selang
 Kemampuan menikmati makanan NGT
membaik 7. Monitor asupan makanan
8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
9. Lakukan oral hygeiene sebelum makan,
jika perlu
10. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
11. Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah kosntipasi
12. Anjurkan posisi duduk, jika perlu
13. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Aktivitas
selama 1x24 jam diharapkan intoleran 1. Bantu klien untuk mengeksplorasi tujuan
aktivitas berkurang dengan kriteria hasil : personal dari aktivitas-aktivitas yang biasa
Toleransi terhadap aktivitas yang ditandai dilakukan (misalnya bekerja) dan aktivitas
dengan : yang disukai
 Saturasi oksigen meningkat 2. Dorong aktivitas kreatif
3. Instruksikan klien dan keluarga untuk
 Kemudahan melakukan aktivitas
mempertahankan fungsi dan kesehatan
sehari - hari terkait peran dalam beraktivitas secara
 Kekuatan tubuh bagian atas fisik, sosial, spiritual, dan kognisi.
meningkat 4. Berikan kesempatan keluarga untuk terlibat
 Kekuatan tubuh bagian bawah dalam aktivitas dengan cara yang tepat
meningkat 5. Monitor respon emosi, fisik, sosial, dan
 Dispena saat beraktivitas menurun spiritual terhadap aktivitas.
 Frekuensi napas membaik Terapi latihan: Mobilitas sendi

1. Tentukan Batasan pergerakan sendi dan


efeknya terhadap fungsi sendi
2. Kolaborasi dengan ahli terapi fisik dalam
mengembangkan dan menerapkan program
latihan
3. Lakukan latihan rom aktif/pasif
4. Instruksikan keluarga cara melakukan
ROM
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama/RM : Ny. S / 1010688
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 69 tahun
Ruangan : Infeksi Paru Lt.2

Diagnose : Ketidakefektifan pola napas


Catatan implementasi
Hari 1 : 21 Februari 2023 Hari 2 : 22 Februari 2023 Hari 3 : 23 Februari 2023
Monitor pernapasan Monitor pernapasan Monitor pernapasan
1. Monitor frekuensi pernapasan 1. Monitor frekuensi pernapasan 1. Monitor frekuensi pernapasan
Hasil : R : 24x/m Hasil : R : 24x/m Hasil : R : 24x/m
2. Monitor adanya suara napas tambahan 2. Monitor adanya suara napas tambahan 2. Monitor adanya suara napas tambahan
Hasil : tidak ada suara napas tambahan Hasil : tidak ada suara napas tambahan Hasil : tidak ada suara napas tambahan
3. Monitor saturasi oksigen 3. Monitor saturasi oksigen 3. Monitor saturasi oksigen
Hasil : SPO2 : 97% dengan terpasang Hasil : SPO2 : 96% terpasang oksigen 4. Beri posisi semi fowler
oksigen nasal canul 4L/m nasal canul 4L/m
4. Monitor nilai AGD 4. Bei posisi semi fowler
Hasil : terlampir
5. Bei posisi semi fowler
Diagnose : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Catatan implementasi
Hari 1 : 21 Februari 2023 Hari 2 : 22 Februari 2023 Hari 3 : 23 Februari 2023
Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi
1. Identifikasi status nutrisi 1. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis 1. Identifikasi status nutrisi
Hasil : penurunan berat badan nutrient 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan 2. Monitor asupan makanan nutrient
Hasil : tidak ada alergi 3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 3. Monitor asupan makanan
3. Identifikasi makanan yang disukai 4. Lakukan oral hygeiene sebelum makan, 4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
4. Monitor turgor kulit jika perlu 5. Lakukan oral hygeiene sebelum makan, jika
5. Identifikasi perlunya penggunaan selang 5. Sajikan makanan secara menarik dan suhu perlu
NGT yang sesuai 6. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
Hasil : tidak perlu menggunakan NGT 6. Berikan makanan tinggi serat untuk yang sesuai
6. Monitor asupan makanan mencegah kosntipasi 7. Berikan makanan tinggi serat untuk
7. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 7. Anjurkan posisi duduk, jika perlu mencegah kosntipasi
Hasil : HB : 9,8 gr/dL 8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 8. Anjurkan posisi duduk, jika perlu
8. Lakukan oral hygeiene sebelum makan, menentukan jumlah kalori dan jenis 9. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
jika perlu nutrient yang dibutuhkan, jika perlu menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
Hasil : kumur - kumur pakai Listerine yang dibutuhkan, jika perlu
9. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
10. Anjurkan posisi duduk, jika perlu
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
Diagnose : Intoleransi aktivitas
Catatan implementasi
Hari 1 : 21 Februari 2023 Hari 2 : 22 Februari 2023 Hari 3 : 23 Februari 2023
Terapi Aktivitas Terapi Aktivitas Terapi Aktivitas
1. Bantu klien untuk mengeksplorasi tujuan 1. Bantu klien untuk mengeksplorasi tujuan 6. Bantu klien untuk mengeksplorasi tujuan
personal dari aktivitas-aktivitas yang biasa personal dari aktivitas-aktivitas yang biasa personal dari aktivitas-aktivitas yang biasa
dilakukan (misalnya bekerja) dan aktivitas dilakukan (misalnya bekerja) dan aktivitas dilakukan (misalnya bekerja) dan aktivitas
yang disukai yang disukai yang disukai
2. Dorong aktivitas kreatif 2. Dorong aktivitas kreatif 7. Dorong aktivitas kreatif
3. Instruksikan klien dan keluarga untuk 3. Instruksikan klien dan keluarga untuk 8. Instruksikan klien dan keluarga untuk
mempertahankan fungsi dan kesehatan mempertahankan fungsi dan kesehatan mempertahankan fungsi dan kesehatan
terkait peran dalam beraktivitas secara terkait peran dalam beraktivitas secara terkait peran dalam beraktivitas secara fisik,
fisik, sosial, spiritual, dan kognisi. fisik, sosial, spiritual, dan kognisi. sosial, spiritual, dan kognisi.
4. Berikan kesempatan keluarga untuk terlibat 4. Berikan kesempatan keluarga untuk terlibat 9. Berikan kesempatan keluarga untuk terlibat
dalam aktivitas dengan cara yang tepat dalam aktivitas dengan cara yang tepat dalam aktivitas dengan cara yang tepat
5. Monitor respon emosi, fisik, sosial, dan 5. Monitor respon emosi, fisik, sosial, dan 10. Monitor respon emosi, fisik, sosial, dan
spiritual terhadap aktivitas spiritual terhadap aktivitas spiritual terhadap aktivitas
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama/RM : Ny. S / 1010688
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 69 tahun
Ruangan : Infeksi Paru Lt.2

Diagnose : Ketidakefektifan pola napas


Hari 1 : 21 Februari 2023 Hari 2 : 22 Februari 2023 Hari 3 : 23 Februari 2023
S : klien mengatakan masih sesak S : klien mengatakan sesak berkurang S : klien mengatakan sesak berkurang

O : - Klien masih tampak lemah O : - Klien masih tampak lemah O : - Klien masih tampak lemah
- TTV : - TTV : - TTV :
TD : 107/70 mmHg R : 24x/m TD : 110/70 mmHg R : 24x/m TD : 100/70 mmHg R : 22x/m
N : 97x/m S : 36,0 N : 90x/m S : 36,2 N : 88x/m S : 36,7
SPO2 : 100 SPO2 : 99 SPO2 : 98%
Terpasang O2 4 liter/m Terpasang O2 4 liter/m Terpasang O2 3-4 liter/m

A : masalah belum teratasi A : masalah belum teratasi A : masalah sebagian teratasi

P : intervensi dilanjutkan : P : intervensi dilanjutkan : P : intervensi dilanjutkan :


- Monitor frekuensi pernapasan - Monitor frekuensi pernapasan - Monitor frekuensi pernapasan
- Monitor adanya suara napas tambahan - Monitor adanya suara napas tambahan - Monitor saturasi oksigen
- Monitor saturasi oksigen - Monitor saturasi oksigen
- Beri posisi semi fowler
Diagnose : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Hari 1 : 21 Februari 2023 Hari 2 : 22 Februari 2023 Hari 3 : 23 Februari 2023
S : Klien mengeluh kurang nafsu makan S : Klien mengeluh masih kurang nafsu makan S : Klien mengeluh masih kurang nafsu makan

O : Klien makan hanya 2-3 sendok makan O :Klien masih makan 2-3 sendok O :Klien masih makan 2-3 sendok
HB : 9,8 gr/dL Klien tidak menghabiskan makanannya Klien tidak menghabiskan makanannya
Klien tampak tidak menghabiskan makanan
Kulit teraba agak hangat A : masalah belum teratasi A : masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi P : Lanjutkan intervensi


A : masalah belum teratasi
- Monitor turgor kulit - Monitor turgor kulit
- Monitor asupan makanan - Monitor asupan makanan
P : Lanjutkan intervensi
- -
- Monitor turgor kulit
- Monitor asupan makanan
-
Diagnose : Intoleransi aktivitas
Hari 1 : 21 Februari 2023 Hari 2 : 22 Februari 2023 Hari 3 : 23 Februari 2023
S: S:
O: O:
A: A:
P: P:
DAFTAR PUSTAKA

Banasik, J., & Copstead, L. (2019). Pathophysiology (6th ed.). Canada: Elsevier.

Bulechek, G. M., M Dochterman, J., & Butcher, H. (2013). Nursing Intervention


Classification (NIC) Edisi Bahasa Indonesia. Philadelphia: Elsevier.

Huether, S. E., McCanca, K. L., & Brashers, V. L. (2019). Understanding Pathophysiology


(7th ed.). Philadelphia: Elsevier.

Internasional, N. (2014). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015 -21017 Edisi
10. Jakarta: EGC.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC) Pengukuran Outcomes Kesehatan. Philadelphia: Elsevier.

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi, dan Kriteria Hasi
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Price, S. A., & Standridge, M. P. (2012). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit, E/6, Vol. 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai