DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
A. PENGKAJIAN.............................................................................................................................1
B. ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA.....................6
C. INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC DAN NIC)................................................................9
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN......................................................15
i
A. PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
1
Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)
⃝Gangguan Penglihatan : -
MATA, TELINGA, HIDUNG
⃝Gangguan pendengaran :
⃝ Gangguan penciuman : -
⃝Nyeri: ⃝Lesi:
Catatan:
⃝Batuk : - ⃝Dispnea
Catatan :
Catatan :
⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
INTESTINALGASTRO
Catatan : -
Catatan :
2
GENITOURINARI/ GINEKOLOGI
⃝ Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ Hematuria ⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
Catatan :
Catatan :
Catatan :
1. Mengeluh sakit pada bagian pinggang sebelah kanan
2. Mengeluh sakit pada ekstremitas bawah kiri kanan
3. Nampak bengkak pada ekstremitas bawah
Kondisi fisik 1. Sangat buruk 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik 3
3
NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)
Ket : Skor 14
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus, 16-20 : resiko
rendah
Total Skor 9
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 : ketergantungan berat,
0-4 : ketergantungan total
4
Total Skor 55
Keterangan :
0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri : 3 ⃝ Skala angka ⃝ Face scale
Kualitas : Tertusuk-tusuk
Medikasi :
Efek nyeri :
Hubungan relasi ⃝tidur ⃝ Nafsu makan ⃝aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya :
CATATAN :
Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat
5
Hasil: - Hydronephrosis dextra disertai batu staghorn
AN PENUNJANG - Nephrolitiasis sinistra
- Hepatomegaly
Darah Rutin
Kimia Darah
Pemeriksaan Tambahan
6
1. Pasien terpasang RL 0,9% tpm
2. Pasien terpasang kateter dan drain kanan
3. Pasien mengeluh nyeri pada pinggang bagian kanan (post op)
TAMBAHAN
7
B. ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN
No. RM : 896182
Inisial Pasien : Tn. W
DO:
- Pasien tampak meringis
- Karakteristik nyeri
P : luka bedah akibat post-op
Q : nyeri seperti diris-iris/pedis
R : nyeri di bagian pinggang bagian kanan luka post-operasi
S : nyeri skala 5
T : nyeri hilang timbul ±3-4 menit pada saat bergerak
8
2 DS: Hambatan mobilitas fisik b/d program
- Pasien mengatakan kurang mampu membolak-balikan posisi pembatasan gerak
- Pasien mengatakan butuh bantuan jika ingin duduk dan melakukan
mobilisasi lainnya
DO:
- Pasien mengalami keterbatasan rentang gerak karena post-operasi
9
C. INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC DAN NIC)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No R.M : 896182
10
memilih strategi penurunan nyeri sesuai dengan
kebutuhan
e. Kolaborasikan dengan tim kesehatan untuk
menggunakan teknik farmakologi jika
memungkinkan
f. Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol
nyeri selama pengkajian nyeri dilakukan
g. Mulai modifikasi tindakan pengontrolan nyeri
berdasarkan respon klien
h. Informasikan dengan tim kesehatan lain dan
keluarga tentang strategi nonfarmakologi yang
sedang digunakan untuk mendorong preventif
terkait dengan manajemen nyeri
2. Hambatan mobilitas fisik Setelah perawatan selama 1x24 jam, hambatan Pengaturan Posisi
b/d program pembatasan mobilitas fisik dapat teratasi dengan kriteria a. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan
gerak hasil: posisi
b. Monitor status oksigenasi pasien sebelum dan
Status Kenyamanan: setelah perubahan posisi
a. Pasien dapat beristirahat c. Dorong latihan ROM aktif dan pasif
b. Pasien tidak merasakan pegal pada otot d. Jangan menempatkan pasien pada posisi yang
c. Pasien dapat memposisikan tubuh dengan bisa meningkatkan nyeri
baik e. Jangan memposisikan pasien dengan penekanan
Perawatan Diri: Mandi pada luka
a. Melakukan perawatan diri dengan f. Instruksikan pasien bagaimana menggunakan
mencuci wajah postur tubuh dan mekanika tubuh yang baik
b. Melakukan perawatan diri dengan ketika beraktivitas
mencuci badan bagian atas dan bawah g. Posisikan pasien untuk meningkatkan drainase
c. Mampu mengeringkan badan urin
Perawatan Diri: Makan
a. Mampu menggunakan alat makan saat
makan Bantuan Perawatan Diri
11
b. Mampu memasukkan makanan ke mulut a. Monitor kemampuan diri secara mandiri
dengan sendok b. Monitor kebutuhan pasien terkait dengan alat-
c. Mampu minum dengan gelas atau cangkir alat kebersihan diri
d. Mampu mengunyah makanan c. Berikan bantuan sampai pasien mampu
e. Mampu menelan makanan dan minuman melakukan perawatan diri mandiri
Perawatan Diri: Eliminasi d. Dorong kemandirian pasien, tapi bantu ketika
a. Mampu menanggapi dorongan untuk pasien tidak mampu melakukannya
buang air besar secara tepat waktu e. Ajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian
b. Mampu memposisikan diri di toilet atau dengan membantu hanya ketika pasien tak
alat bantu eliminasi mampu melakukannya (perawatan diri).
Perawatan Diri: Berpakaian
a. Mampu membuka dan memakai pakaian
bagian atas
b. Mampu membuka dan memakai pakaian
bagian bawah
c. Mampu mengancingkan baju
3. Risiko infeksi dengan Setelah perawatan selama 1x24 jam, risiko Kontrol infeksi
faktor risiko prosedur infeksi yang memungkinkan terjadi dapat a. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
invasif diminimalisir, dengan kriteria hasil: perawatan pasien
b. Pakai sarung tangan sebagaimana dianjurkan oleh
Kontrol Risiko : kebijakan pencegahan universal/Universal
Precaution
a. Monitor perubahan status kesehatan
c. Pakai sarung tangan steril dengan tepat saat akan
b. Mengidentifikasi risiko infeksi dalam
menyentuh tepi luka pasien
aktivitas sehari-hari
d. Pastikan melakukan teknik perawatan luka yang
c. Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi
tepat
d. Mengenali faktor risiko individu terkait
e. Berikan terapi antibiotik yang sesuai
infeksi
f. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
e. Mengetahui perilaku diri yang berhubungan
infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada
dengan risiko infeksi.
penyedia perawatan kesehatan
f. Memonitor faktor di lingkungan yang
g. Ajarkan pasien dan anggota keluarga mengenai
12
berhubungan dengan risiko infeksi. bagaimana menghindari infeksi
Pemulihan Pembedahan: Penyembuhan Perawatan Luka
a. Monitor kondisi kulit di sekitaran luka a. Monitor karakteristik luka, termasuk drainase,
terhadap risiko terjadinya infeksi warna, ukuran dan bau.
b. Melaksanakan perawatan luka secara b. Bersihkan dengan NaCl atau pembersih yang
intensif hingga luka post-op membaik. tidak beracun, dengan tepat.
c. Pelaksanaan aktivitas perawatan diri c. Berikan perawatan insisi pada luka, yang
d. Monitor cairan yang merembes dari diperlukan
drainase d. Berikan balutan yang sesuai dengan jenis luka.
e. Monitor cairan yang merembes dari balutan e. Pertahankan teknik balutan steril ketika
luka melakukan perawatan luka, dengan tepat.
f. Ganti balutan sesuai dengan jumlah eksudat dan
drainase
g. Periksa luka setiap kali perubahan/mengganti
balutan
h. Reposisi pasien setidaknya setiap 2 jam dengan
tepat.
Perawatan Selang: Perkemihan
a. Jaga kebersihan tangan sebelum, selama dan
setelah pemasangan serta manipulasi kateter
b. Jaga sistem drainase kemih tertutup, steril dam
tidak terkoyak
c. Pastikan penempatan kantung drainase di bawah
permukaan kandung kemih
d. Bersihkan kateter urin eksternal pada meatus
e. Bersihkan daerah sekitar kulit secara berkala
f. Anjurkan pasien dan keluarga mengenai
perawatan kateter yang tepat
5. Risiko jatuh dengan faktor Setelah perawatan selama 1x24 jam, risiko jatuh Pencegahan Jatuh
risiko periode pemulihan yang memungkinkan terjadi dapat diminimalisir, a. Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik
pasca operasi dengan kriteria hasil: dari pasien yang mungkin meningkatkan potensi
jatuh pada lingkungan tertentu
13
Perilaku Pencegahan Jatuh: b. Identifikasi perilaku dan faktor yang
a. Pasien meminta bantuan pada keluarga mempengaruhi risiko jatuh
maupun perawat saat membutuhkan c. Bantu ambulasi individu
bantuan pada kondisi-kondisi tertentu d. Sediakan alat bantu jika diperlukan
b. Menempatkan penghalang tempat tidur e. Kunci brankar dan menempatkan penghalang
untuk mencegah jatuh tempat tidur
c. Menyesuaikan ketinggian tempat tidur f. Letakkan benda-benda dalam jangkauan yang
sesuai yang diperlukan mudah bagi pasien
d. Memberikan pencahayaan yang memadai g. Berikan tanda untuk mengingatkan pasien agar
e. Menyesuaikan ketinggian tempat tidur meminta bantuan saat keluar dari tempat tidur
sesuai yang diperlukan dengan tepat
h. Gunakan teknik yang tepat untuk memindahan
pasien dari dan ke kursi roda, tempat tidur, toilet
dan lainnya.
i. Sediakan pencahayaan yang cukup untuk
meningkatkan pandangan
j. Ajarkan anggota keluarga mengenai faktor risiko
yang berkontribusi terhadap adanya kejadia
njatuh dan bagaimana keluarga bisa menurunkan
risiko ini
14
Inisial Pasien : Tn. W
Diagnosa Medis : Nefrolitiasis dextra
Ruang rawat : Lontara 2 Bawah Depan (Urologi)
15
Rabu/12 09.00 1. Melakukan pengukuran TTV S:
februari 2020 Hasil: a. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang
(Hari Kedua) TD: 150/100 dari skala 5 ke skala 4 (dengan bantuan obat
S: 37,5oc ketorolac)
P: 22x/menit b. Pasien mengatakan nyeri di bagian pinggang kanan
N: 66x/menit luka post operasi dan dirasakan saat bergerak
09.10 2. Melakukan pengkajian nyeri secara O:
komprehensif. a. Karakteristik nyeri
Hasil: P: luka bedah akibat post-op
P : luka bedah akibat post-op Q : nyeri seperti diris-iris/pedis
Q : nyeri seperti diris-iris R : nyeri di bagian pinggang bagian kanan luka
R : nyeri di bagian pinggang bagian kanan post operasi
S : nyeri skala 4 S : nyeri skala 4
T : nyeri hanya kadang-kadang muncul T : nyeri hilang timbul ±1-2 menit pada saat
pada saat bergerak bergerak
09.15 3. Mengevaluasi dan lanjutkan terapi relaksasi A: Nyeri yang dirasakan pasien dapat diminimalisir
napas dalam dengan skala nyeri 5 ke skala 4
Hasil: pasien dapat mempraktekan terapi
relaksasi napas dalam dan nyeri yang P: Lanjutkan intervensi 1,2,3 & 4
dirasakan berkurang dari skala 5 ke skala 4
08.00 4. Pemberian terapi medikasi obat ketorolac 30
mg IV
Hasil: nyeri yang dirasakan pasien dapat
diminimalkan/diatasi dengan bantuan obat
anti nyeri ketorolac 30 mg/IV
16
09.10 2. Melakukan pengkajian nyeri secara a. Karakteristik nyeri
komprehensif. P: luka bedah akibat post-op
Hasil: Q : nyeri seperti diris-iris/pedis
P : luka bedah akibat post-op R : nyeri di bagian pinggang bagian kanan luka
Q : nyeri seperti diris-iris post operasi
R : nyeri di bagian pinggang bagian kanan S : nyeri skala 3 dengan bantuan obat ketorolac
S : nyeri skala 3 T : nyeri hilang timbul ±1-2 menit pada saat
T : nyeri kadang muncul hanya pada saat bergerak
luka ditekan/tertekan atau saat akan A: Nyeri pasien dapat teratasi dengan skala nyeri 4 ke
bergerak skala
09.15 3. Melanjutkan terapi relaksasi napas dalam 3
Hasil: pasien dapat mempraktekan terapi P: Lanjutkan intervensi 1,2, 3 & 4
relaksasi napas dalam dan nyeri dapat
teratasi
08.00 4. Pemberian terapi medikasi obat ketorolac 30
mg IV
Hasil: nyeri yang dirasakan pasien dapat
diatasi.
17
Q : nyeri seperti diris-iris S : nyeri skala 2
R : nyeri di bagian pinggang bagian kanan T : nyeri hilang timbul ±1-2 menit pada saat
S : nyeri skala 2 bergerak
T : nyeri kadang muncul hanya pada saat A: Nyeri pasien dapat teratasi dengan skala nyeri 3 ke
luka ditekan/tertekan atau saat bergerak skala 2
14.45 3. Melanjutkan terapi relaksasi napas dalam P: Intervensi terapi relaksasi napas dalam tetap
Hasil: pasien dapat mempraktekan terapi dilanjutkan dengan melakukan health education pada
relaksasi napas dalam dan nyeri dapat pasien dan keluarga pada saat merasakan nyeri
teratasi
15.00 4. Pemberian terapi medikasi obat ketorolac 30
mg IV
Hasil: nyeri yang dirasakan pasien dapat
diatasi dengan bantuan pemberian obat
ketorolac sebagai anti nyeri.
18
S: 37,30c b. Pasien mengatakan merasa tidak nyaman
N: 88x/menit c. Pasien mengatakan butuh bantuan jika ingin
P: 22x/menit duduk dan melakukan mobilisasi lainnya
09.10 2. Jelaskan pada pasien dan keluarga manfaat dan O:
tujuan melakukan latihan sendi a. Pasien mengalami keterbatasan rentang gerak
Hasil: selesai dijelaskan pada pasien dan karena post-operasi
keluarga pasien tujuan dan manfaat sebelum
A : Hambatan mobilitas fisik sementara dilakukan
melakukan latihan pergerakan intervensi
3. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri P : Lanjutkan intervensi 1,3,4,5 & 6
dan ketidaknyamanan selama
pergerakan/aktivitas
Hasil: untuk mencegah terjadinya cedera yang
timbul akibat latihan
4. Dukung latihan ROM aktif
09.20
Hasil: selesai dilakukan pada pasien yakni
dengan memfasilitasi pasien dalam melakukan
pergerakan.
09.30 5. Lakukan latihan ROM pasif atau ROM dengan
bantuan
Hasil: selesai dilakukan pada pasien yakni
dengan melakukan pergerakan di bagian kaki
dan kanan pasien dengan gerakan fleksi
ekstensi dan rotasi secara perlahan-lahan agar
tidak mencetuskan nyeri pada pasien.
6. Dukung pasien untuk duduk di tempat tidur, di
samping tempat tidur atau di kursi, sesuai
toleransi.
Hasil: pasien mampu melakukan perpindahan
19
dari posisi berbaring ke posisi duduk di tempat
tidur dan pasien mampu membolak balikan
badan ke kiri dan kanan
Jumat/14 14.30 1. Melakukan pengukuran TTV S:
Februari 2020 Hasil: a. Pasien mengatakan mampu membolak-
(Hari kedua) TD: 130/90 mmHg balikan posisi dengan mandiri
S: 36,80c b. Pasien mengatakan mampu melakukan
N: 80x/menit aktivitas secara mandiri seperti posisi
P: 20x/menit berbaring ke duduk dan sebaliknya, berjalan
14.40 2. Jelaskan pada pasien dan keluarga manfaat dan dan ke kamar mandi masih dibantu oleh
tujuan melakukan latihan sendi keluarga
Hasil: selesai dijelaskan pada pasien dan c. Pasien mengatakan sudah merasa nyaman
O:
keluarga pasien tujuan dan manfaat sebelum
a. Pasien mampu membolak-balikan posisi
melakukan latihan pergerakan b. Pasien dapat berjalan dan pergi ke kamar
3. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya mandi tetapi tetap dengan bantuan keluarga
nyeri dan ketidaknyamanan selama A : Hambatan mobilitas fisik dapat teratasi
pergerakan/aktivitas P : Lanjutkan intervensi 1,3,4,5 & 6
Hasil: untuk mencegah terjadinya cedera yang
timbul akibat latihan
4. Dukung latihan ROM aktif
14.50
Hasil: selesai dilakukan pada pasien yakni
dengan memfasilitasi pasien dalam melakukan
15.00 pergerakan.
5. Lakukan latihan ROM pasif atau ROM dengan
bantuan.
Hasil: selesai dilakukan pada pasien yakni
dengan melakukan pergerakan di bagian kaki
dan kanan pasien dengan gerakan fleksi
ekstensi dan rotasi secara perlahan-lahan agar
20
tidak mencetuskan nyeri pada pasien.
6. Dukung pasien untuk duduk di tempat tidur, di
samping tempat tidur atau d kursi, sesuai
toleransi
Hasil: pasien mampu melakukan perpindahan
dari posisi berbaring ke posisi duduk di tempat
tidur dan pasien mampu membolak balikan
badan ke kiri dan kanan
21
15.00 5. Lakukan latihan ROM pasif atau ROM dengan
bantuan
Hasil: selesai dilakukan pada pasien yakni
dengan melakukan pergerakan di bagian kaki
dan kanan pasien dengan gerakan fleksi
ekstensi dan rotasi secara perlahan-lahan agar
tidak mencetuskan nyeri pada pasien.
6. Dukung pasien untuk duduk di tempat tidur, di
samping tempat tidur atau d kursi, sesuai
toleransi
Hasil: pasien mampu melakukan perpindahan
dari posisi berbaring ke posisi duduk di tempat
tidur dan pasien mampu membolak balikan
badan ke kiri dan kanan
22
S : 36,7oC pinggang bagian kanan
N : 89x/menit A : Risiko infeksi luka post-op dapat diminimalisir
P : 18x/menit P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 & 7
08.10 2. Monitor karakteristik luka, termasuk drainase,
warna, ukuran dan bau terhadap risiko infeksi. Note: intervensi nomor 5 dilakukan setiap hari atau
Hasil: luka post-op pinggang bagian kanan tergantung kondisi luka, jika luka tampak kotor dan
tampak bersih, tidak ada cairan yang merembes cairan merembes bisa segera diganti!
dan tidak bau.
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh
luka pasien maupun permukaan lingkungan
sekitar pasien
Hasil: petugas kesehatan melakukan cuci tangan
yang benar saat akan melakukan perawatan luka
pada pasien
12.00 4. Berikan terapi antibiotik yang sesuai
Hasil: pemberian obat vicilin 1,5gr/6h/IV
09.00 5. Berikan perawatan insisi pada luka, yang
diperlukan
Hasil: perawatan luka dan ganti verban
dilakukan pada luka post op di pinggang bagian
kanan 1 hari sekali atau tergantung kondisi luka
pasien.
6. Pastikan penempatan kantung drainase di bawah
permukaan kandung kemih
Hasil: selesai dijelaskan pada pasien dan
keluarga kantung urin diposisikan dan dipastikan
lebih rendah dari permukaan kandung kemih
untuk mencegah refluks
09.30 7. Bersihkan kateter urin eksternal pada dan daerah
sekitar kulit secara berkala
Hasil: perawatan kateter dilakukan secara
berkala untuk mencegah risiko infeksi terjadi.
23
09.15 8. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada
penyedia perawatan kesehatan
Hasil: pasien dan keluarga dapat bekerja sama
dan kooperatif saat dilakukan penjelasan
mengenai tanda dan gejala infeksi dan keluarga
pasien dapat menjelaskan tanda dan gejala
infeksi seperti nyeri, luka terasa panas, bengkak,
ruam kemerahan, bernanah dan jika pasien
demam.
Rabu/12 08.00 1. Mengukur TTV S : tidak ada respon pasien terkait risiko infeksi
februari 2020 Hasil: O:
(Hari Kedua) TD: 150/100 mmHg a. Nampak luka post operasi (prosedur invasif) di
S : 37,5oC pinggang bagian kanan
N : 66x/menit A : Risiko infeksi luka post-op dapat diminimalisir
P : 22x/menit P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 & 7
08.10 2. Monitor karakteristik luka, termasuk drainase,
warna, ukuran dan bau terhadap risiko infeksi. Note: intervensi nomor 5 dilakukan setiap hari atau
Hasil: luka post-op pinggang bagian kanan tergantung kondisi luka, jika luka tampak kotor dan
tampak bersih, tidak ada cairan yang merembes cairan merembes bisa segera diganti!
dan tidak bau.
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
perawatan pasien
Hasil: petugas kesehatan pertahankan
kebersihan tangan saat akan melakukan
perawatan luka pada pasien
24
dilakukan pada luka post op di pinggang bagian
kanan 1 hari sekali atau tergantung kondisi luka
09.30 pasien.
6. Bersihkan kateter urin eksternal pada dan daerah
sekitar kulit secara berkala
Hasil: perawatan kateter dilakukan secara
berkala untuk mencegah risiko infeksi terjadi.
Kamis/ 13 08.00 1. Mengukur TTV S : tidak ada respon pasien terkait risiko infeksi
februari 2020 Hasil: O:
(Hari Ketiga) TD: 140/90 mmHg a. Nampak luka post operasi (prosedur invasif) di
S: 37,30c pinggang bagian kanan
N: 88x/menit
P: 22x/menit A : Risiko infeksi luka post-op dapat diminimalisir
08.10 2. Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 & 7
warna, ukuran dan bau terhadap risiko infeksi.
Hasil: luka post-op pinggang bagian kanan Note: intervensi nomor 5 dilakukan setiap hari atau
tampak berwarna kuning di tepi balutan tapi tergantung kondisi luka, jika luka tampak kotor dan
tidak berbau cairan merembes bisa segera diganti!
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
perawatan pasien
Hasil: petugas kesehatan pertahankan
kebersihan tangan saat akan melakukan
perawatan luka pada pasien
12.00 4. Berikan terapi antibiotik yang sesuai
Hasil: pemberian obat vicilin 1,5gr/6h/IV
09.00 5. Berikan perawatan insisi pada luka, yang
diperlukan
Hasil: perawatan luka dilakukan pada luka post
op di pinggang bagian kanan denga n cairan.
09.30 6. Bersihkan kateter urin eksternal pada dan daerah
sekitar kulit secara berkala
25
Hasil: perawatan kateter dilakukan secara
berkala untuk mencegah risiko infeksi terjadi.
Jumat, 14 14.30 1. Mengukur TTV S : tidak ada respon pasien terkait risiko infeksi
Februari 2020 Hasil: O:
(Hari keempat) TD: 130/90 mmHg a. Nampak luka poat operasi (prosedur invasif) di
S: 36,80c pinggang bagian kanan
N: 80x/menit
P: 20x/menit A : Risiko infeksi luka post-op dapat diminimalisir
14.40 2. Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 & 7
warna, ukuran dan bau terhadap risiko infeksi.
Hasil: luka post-op pinggang bagian kanan Note: intervensi nomor 5 dilakukan setiap hari atau
tampak berwarna kuning di tepi balutan tapi tergantung kondisi luka, jika luka tampak kotor dan
tidak berbau cairan merembes bisa segera diganti!
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
perawatan pasien
Hasil: petugas kesehatan pertahankan
kebersihan tangan saat akan melakukan
perawatan luka pada pasien
12.00 4. Berikan terapi antibiotik yang sesuai
Hasil: pemberian obat vicilin 1,5gr/6h/IV
09.00 5. Berikan perawatan insisi pada luka, yang
diperlukan
Hasil: perawatan luka dilakukan pada luka post
op di pinggang bagian kanan dengan cairan.
09.30 6. Bersihkan kateter urin eksternal pada dan daerah
sekitar kulit secara berkala
Hasil: perawatan kateter dilakukan secara
berkala untuk mencegah risiko infeksi terjadi.
26
Diagnosa Keperawatan : Risiko jatuh
Hari/
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal
Selasa/11 08.00 1. Mengukur TTV S:
Februari 2020 Hasil: a. Pasien mengatakan butuh bantuan pada saat
(Hari Pertama) TD: 130/80 mmHg mobilisasi
S : 36,7oC b. Pasien mengatakan pusing saat mengekstensikan
N : 89x/menit dan menolehkan leher
P : 18x/menit O:
08.10 2. Identifikasi perilaku dan faktor yang a. Pasien mengalami gangguan mobilitas karena
mempengaruhi risiko jatuh post-operasi
Hasil: pasang pengaman tempat tidur untuk b. Pasien mengalami penurunan kekuatan karena
mencegah risiko jatuh pada pasien dan post-operasi
beritahukan keluarga pasien untuk selalu c. Pengkajian skala morse 55
memasang pengaman tempat tidur.
08.15 3. Bantu ambulasi individu A : Risiko jatuh pasien pemulihan pasca operasi
Hasil: bantu pasien saat akan berpindah posisi dapat diminamilisir
baik dari posisi baring ke duduk maupun P : Lanjutkan intervensi 1,3,4 dan 5
sebaliknya
4. Kunci brankar dan menempatkan penghalang
tempat tidur
Hasil: roda tempat tidur pasien dikunci dan
memasang penghalang tempat tidur yang ada di
sisi kanan dan kiri tempat tidur.
08.2 5. Sediakan pencahayaan yang cukup untuk
meningkatkan penglihatan pasien
Hasil: selesai dijelaskan pada pasien dan
keluarga pasien untuk pertahankan penerangan
yang cukup bagi pasien agar dapat mencegah
risiko jatuh.
6. Ajarkan anggota keluarga mengenai faktor risiko
yang berkontribusi terhadap adanya kejadian
27
jatuh dan bagaimana keluarga bisa menurunkan
risiko ini
Hasil: memberikan health education pada
keluarga pasien terkait risiko jatuh seperti, bantu
pasien ambulasi, berikan pencahayaan yang
cukup di ruangan.
Rabu/12 08.00 1. Mengukur TTV S:
februari 2020 Hasil: a. pasien mengatakan masih membutuhkan
(Hari Kedua) TD: 150/100 mmHg bantuan untuk mobilisasi
S : 37,5oC b. pasien mengatakan masih sedikit merasakan
N : 66x/menit pusing saat menolehkan dan mengekstensikan
P : 22x/menit leher
08.15 2. Bantu ambulasi individu O:
Hasil: bantu pasien mobilisasi a. Pasien mengalami gangguan mobilitas karena
3. Kunci brankar dan menempatkan penghalang post-operasi
tempat tidur b. Pasien mengalami penurunan kekuatan karena
Hasil: roda tempat tidur pasien dikunci dan post-operasi
memasang penghalang tempat tidur yang ada di c. Pengkajian skala morse 55
sisi kanan dan kiri tempat tidur. A : Risiko jatuh pasien dapat diminamilisir
4. Sediakan pencahayaan yang cukup untuk P : Lanjutkan intervensi 1,3 dan 5
meningkatkan penglihatan pasien
Hasil: selesai dijelaskan pada pasien dan A: risiko jatuh dapat diminimalisir
keluarga pasien untuk pertahankan penerangan P: lanjutkan intervensi 1,2 ,3 dan 4
yang cukup bagi pasien agar dapat mencegah
risiko jatuh.
28
Kamis/13 08.00 1. Mengukur TTV S:
februari 2020 Hasil: a. Pasien mengatakan mampu melakukan
(Hari Ketiga) TD: 140/90 mmHg mobilisasi sederhana seperti bisa duduk dari
S: 37,30c posisi baring dan sebaliknya namun belum
N: 88x/menit mampu berjalan
P: 22x/menit O:
08.10 2. Bantu ambulasi individu a. Pasien mengalami gangguan mobilitas karena
Hasil: bantu pasien mobilisasi post-operasi
3. Kunci brankar dan menempatkan penghalang b. Pasien mengalami penurunan kekuatan karena
tempat tidur post-operasi
08.15 Hasil: roda tempat tidur pasien dikunci dan c. Pengkajian skala morse 55
memasang penghalang tempat tidur yang ada di
sisi kanan dan kiri tempat tidur. A: risiko jatuh dapat diminimalisir
4. Sediakan pencahayaan yang cukup untuk P: lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4
meningkatkan penglihatan pasien
Hasil: selesai dijelaskan pada pasien dan
keluarga pasien untuk pertahankan penerangan
yang cukup bagi pasien agar dapat mencegah
risiko jatuh.
29
14.50 memasang penghalang tempat tidur yang ada di P: tetap lanjutkan intervensi untuk tetap mencegah
sisi kanan dan kiri tempat tidur. risiko terjadinya jatuh
4. Sediakan pencahayaan yang cukup untuk
meningkatkan penglihatan pasien
Hasil: selesai dijelaskan pada pasien dan
keluarga pasien untuk pertahankan penerangan
yang cukup bagi pasien agar dapat mencegah
risiko jatuh.
30
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2013). Nursing
Interventions Classification Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia: Elseviers
Heardman, T. H., & Kamisuru, S. (2018). NANDA-1 diagnosis keperawatan : defenisi dan
klasifikasi 2018-2020 (11th ed.). Jakarta: EGC.
Moorhead, S., Jhonson , M., Maas, M.L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia: Elsevier
31