Oleh:
DESRIYANI SAPUTRI
R014221056
Nama/RM : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 13 tahun
Ruangan: : lontara 4 belakang (ortopedi)
Data Pengkajian
Tanggal : 27 September 2022 S : 37,20C P : 18 x/mnt N : 80 x/mnt SaO 2 : 98
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya : Pelajar
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/Tidak
Keterangan :
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya : Medical Record
Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)
⃝Gangguan Penglihatan : -
⃝Gangguan pendengaran : -
MATA, TELINGA,
⃝ Gangguan penciuman : -
HIDUNG
⃝ Batuk : ⃝Dispnea
⃝ Wheezing: ⃝Kiri atas/bawah
⃝Kanan atas/bawah ⃝ Modulasi O2 :
Catatan :
Dada simetris, tidak ada sesak, suara nafas normal dan jelas
⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
⃝ Tingling: ⃝ Edema:
VASKULAR
⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
KARDIO
⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:
INTESTINAL
⃝Diare-frekuensi : ⃝ Malnutrisi
Catatan :
Nafsu makan baik
GINEKOLOGI
Terpasang kateter urine hari selasaa, tidak ada nyeri saat berkemih
Catatan :
Terdapat luka post of , tidak ada rembesan, bibir luka tampak menyatu, terdapat darah, terdapat
drain
Kondisi fisik 1. Sangat 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik 4
buruk
Kondisi mental 1. Stupor 2. Konfusi 3. Apatis 4. Sadar 4
Aktivitas 1. Ditempat 2. Kursi 3. Jalan dengan 4. Jalan Sendiri 1
NORTON SCALE (Skin Risk
mampube terbatas
rgerak
Inkontinensia 1. Inkontine 2. Selalu 3. Kadang-kadang 4. Inkontinen 4
n urin inkontin inkontinen urin
danalvi enurin
Ket : Skor 16
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus, 16-20 :
Resiko rendah
nyeri yang berat pada orang pusat dan perifer dan d absorbsi di
dewasa saluran cerna.
Ranitidine 50 Ranitidin adalah obat yang Ranitidin merupakan inhibitor
mg/12jam/iv digunakan untuk mengobati kompetitif reseptor histamin
gejala atau penyakit yang H2. Penghambatan reversibel
berkaitan dengan produksi reseptor H2 di sel parietal lambung
asam lambung berlebih. menyebabkan pengurangan sekresi,
volume, dan konsentrasi asam
lambung.
- Pemeriksaan Foto Toraks ( 25/9/2022)
Kesan:
Fraktur supracondyler os humerus sinistra type III (klasifikasi gartland)
Soft tissue swelling
Kesan:
Fraktur supracondyler os humerus sinistra dengan terpasang 2 buah K-wire yang
berkedudukan baik terhadap tulang
Terpasang 1 buah drain
- Pemeriksaan Foto Toraks (27/9/2022) Foto sendi siku
Kesan :
Fraktur supracondyler os humerus sinistra dengan terpasang 2 buah K-wire yang
berkedudukan baik terhadap tulang
Terpasang 1 buah drain
Pemeriksaan Hasil Rentang normal Interpretasi
KIMIA DARAH
Elektrolik
WBC 9,7 103/uL 4.00-10.00 103/uL Normal
RBC 4.05 106/uL 4.00-10.00 106/uL Normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-
GENOGRAM
Data dan Rumusan Masalah Keperawatan
No Data Fokus Masalah Keperawatan
1. DS: Gangguan Mobilitas Fisik b.d
gangguan musculoskeletal
- Pasien mengatakan sulit
menggerakkan tangan kirinya (SDKI: D.0054)
- Pasien mengatakan nyeri saat
menggerakkan tangan kirinya
- Merasa cemas saar bergerak
DO:
- Kekuatan otot : ekstremitas
atas 5ǀ4, ekstremitas bawah
5ǀ5
- Rentang gerak menurun
- Susah menggerakkan jari-jari
tangan
Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Selasa, 27 September 2022 Rabu, 28 September 2022 Jumat, 30 September 2022
Jam 14.30 – 15.00 Jam 14.30 – 15.00 Jam 06.00-06.30
1. Memonitor aktivitas dan mobilisasi 1. Memonitor aktivitas dan mobilisasi 1. Memonitor aktivitas dan mobilisasi
keterbatasan gerak klien Hasil: Klien mulai mampu menggerak- Hasil: Klien mampu menggerak-
Hasil: Klien tidak mampu melakukan gerakkan jari-jari tangan. gerakkan jari-jari tangan.
aktivitas secara mandiri. 2. mengobservasi keterbatasan gerak klien 2. mengobservasi keterbatasan gerak
2. Mengobservasi respon klien terhadap Hasil: Klien sulit untuk melakukan klien
mobilisasi perubahan posisi di karenakan adanya nyeri Hasil: Klien mulai mampu melakukan
Hasil: Klien sulit melakukan aktivitas. pada humerus sinistra perubahan posisi akan tetapi dibantu
3. Ajarkan pada klien untuk berlatih Secara 3. mengobservasi respon klien terhadap oleh keluarga
aktif / pasif dari latihan ROM. mobilisasi 3. mengobservasi respon klien terhadap
Hasil: Klien dapat mengikuti petunjuk
yang di ajarkan oleh perawat. Hasil: Klien sulit melakukan aktivitas. mobilisasi
4. Anjurkan klien untuk berpartisipasi 4. Ajarkan pada klien untuk berlatih secara Hasil: Klien mulai melakukan
dalam aktivitas dan pertahankan aktif / pasif dari latihan ROM. aktivitas di tempat tidur
stimulasi lingkungan antara lain TV, Hasil: Klien dapat mengikuti petunjuk yang 5. Ajarkan pada klien untuk berlatih
Radio dan surat kabar. di ajarkan oleh perawat. secara aktif / pasif dari latihan ROM.
5. Anjurkan klien untuk berpartisipasi dalam Hasil: Klien dapat mengikuti petunjuk
aktivitas dan pertahankan stimulasi yang di ajarkan oleh perawat.
lingkungan antara lain TV, Radio dan surat 6. Anjurkan klien untuk berpartisipasi
dalam aktivitas dan pertahankan
stimulasi lingkungan antara lain TV,
Radio dan surat
Evaluasi
S : Klien mengatakan kaku disertai nyeri S: Klien mengatakan kaku dan nyeri yang di S: Klien mengatakan kaku dan nyeri yang
pada lengan atas tangan kiri rasakan pada lengan atas tangan kiri sudah tidak di rasakan pada lengan atas tangan kiri
O: terasa. sudah tidak terasa.
- K/u baik O: O:
- Luka bekas operasi (+) pada lengan - Fraktur (+) humerus Sinistra - Fraktur (+) humerus Sinistra
tangan kiri terbalut kassa steril, - Luka bekas operasi (+) pada lengan - Luka bekas operasi (+) pada lengan
dibebat dan belum pernah di buka tangan kiri terbalut kassa steril, dibebat tangan kiri terbalut kassa steril,
- Mobilisasi (+) dan belum pernah di buka dibebat dan sudah di ganti varban
- ROM pada tangan kiri terbatas - Nyeri (+) skala 2 - Nyeri (+) skala 2
- Edema pada telapak tangan dan jari - - Edema (-) - Edema (-)
jari tangan kiri A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan P :Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Selasa, 27 September 2022 Rabu, 28 September 2022 Kamis, 28 September 2022
Jam 15.30 – 16.00 Jam 15.30 – 16.00 Jam 21.00 – 21.30
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Identifikasi skala nyeri 1. Identifikasi skala nyeri
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Hasil : Skala nyeri 2 NRS Hasil : Skala nyeri 2 NRS
Hasil : 2. Melakukan teknik relaksasi nafas dalam 2. Mengukur tanda – tanda vital
P : nyeri hilang timbul Hasil : Pasien mampu melakukan secara Hasil :
Q : nyeri tajam mandiri dan merasa lebih rileks TD : 120/80,
O: O: O:
A : Nyeri akut belum teratasi A : Nyeri akut berkurang A : Nyeri akut berkurang
Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Selasa, 27 September 2022 Rabu, 28 September 2022 Kamis, 29 September 2022
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak S : 37 0C
dengan pasien dan lingkungana pasien dengan pasien dan lingkungana pasien 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah
Hasil: Hasil: kontak dengan pasien dan lingkungana
Keluarga menerapkan cuci tangan sebelum Keluarga menerapkan cuci tangan sebelum pasien
dan sesudah menyentuh pasien dan sesudah menyentuh pasien Hasil:
Keluarga menerapkan cuci tangan
sebelum dan sesudah menyentuh pasien
Evaluasi
S: S: S:
Pasien tidak mengeluh demam Pasien tidak mengeluh demam Pasien tidak mengeluh demam
O: O: O:
- Tidak ada tanda infeksi - Tidak ada tanda infeksi - Tidak ada tanda infeksi
- Suhu : 37,20C - Suhu : 36,80C - Suhu : 370C