Anda di halaman 1dari 6

EVIDANCE BASED PRACTICE

(HEMATOCHEZIA)

OLEH

DESRIYANI SAPUTRI (R014221056)

Preceptor Lahan Preceptor Institusi

( ) (Dr. Andina Setyowati, S.Kep., Ns., M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut

Intervensi Keperawatan :Teknik Genggam Jari Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri

Teknik relaksasi genggam jari adalah salah satu tindakan non-farmakologis yang dapat
dilakukan untuk menurunkan nyeri dengan metode relaksasi yang sangat sederhana dan dapat
dilakukan oleh siapapun yang berhubungan dengan jari tangan serta aliran energy di dalam
tubuhnya (Liana, 2008). Di sepanjang jarijari tangan terdapat saluran atau meridian energi yang
terhubung dengan berbagai organ dan emosi. Titik-titik refleksi pada tangan memberikan
rangsangan secara refleks (spontan) pada saat genggaman. Rangsangan tersebut akan
mengalirkan semacam gelombang kejut atau listrik pada otak. Teknik relaksasi genggam jari
membantu tubuh, pikiran dan jiwa mencapai relaksasi. Dalam keadaan relaksasi secara alamia
akan memicu analgesik alami tubuh sehingga nyeri akan berkurang. Secara fisiologis teknik
relaksasi genggam jari dapat mengurangi rasa nyeri, teknik relaksasi genggam jari akan
menghasilkan impuls yang dikirim melalui serat saraf aferen non-nosiseptor yang mengarah ke
"gerbang nyeri" sehingga dikontrol untuk mengeluarkan inhibitor neurotransmitter yang
menghambat dan mengurangi stimulus nyeri. (Christina et al,2015; Potter & Perry, 2010).

Penelitian Saputri, Asmawati & Septiyanti (2019), meneliti terkait teknik relaksasi
genggam jari untuk meringankan nyeri. Jumlah responden 58 orang terdiri dari 29 orang
kelompok kontrol dan 29 kelompok intervensi alat ukur yang digunakan menggunakan NRS
(numerical rating scale). Skala nyeri yang sebelum dilakukan intervensi pada responden kontrol
adalah 5 skala nyeri dan pada kelompok intervensi 5,5 skala nyeri. Rata-rata skala nyeri yang
dirasakan responden dalam kategori nyeri sedang. Setelah dilakukan intervensi rata-rata skala
nyeri pada responden kontrol 4,12 skala nyeri dan pada kelompok intervensi 3,38 skala nyeri.
Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian teknik genggam jari untuk meringankan
nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

Christina. 2015. Effect Of Handheld Finger Relaxation On Reduction Of Pain Intensity In


Patients With Post-Appendectomy . NBU Journal. Vol 11 : 13-17
Saputra, D., Asmawati, A., & Septiyanti, S. (2019). Teknik Relaksasi Genggam Jari Oleh Suami
Berpengaruh Terhadap Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea. Jurnal Media
Kesehatan, 12(1), 11-20. https://doi.org/10.33088/jmk.v12i1.377

Potter, P., & Perry, A. (2010). Fundamental keperawtan: konsep, proses, dan praktik volume 1
edisi 7. Jakarta: Salemba Medika
Diagnosa Keperawatan : Risiko Infeksi

Intervensi Keperawatan : Mencuci tangan dengan benar untuk menghindari


transmisi mikroorganisme

Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, perawat melakukan prosedur


atau tindakan keperawatan yang dapat menimbulkan resiko salah begitu besar. Pada undang
undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, menyatakan bahwa “setiap pasien
mempunyai hak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit”. Salah satu poinnya yaitu menghindari adanya resiko infeksi nosocomial di rumah
sakit, dan mencegah terjadinya kerugian pada pasien yang mengakibatkan kesalahan dari petugas
medis, pramedis atau non-medis . Infeksi rumah sakit di rumah sakit umumnya terjadi melalui
tiga cara yaitu melalui udara, percikan dan kontak langsung dengan pasien. Hal ini dapat dicegah
melalui perilaku cuci tangan (hand hygiene) petugas kesehatan di rumah sakit (Delima dkk,
2018)
Teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan memutus rantai infeksi adalah
dengan cara cuci tangan. Langkah sederhana namun efektif dalam melindungi pasien dari
kejadian infeksi adalah cuci tangan. Petugas kesehatan mempunyai peran besar dalam rantai
transmisi infeksi ini. World Health Organization (WHO) sebagai induk organisasi kesehatan
dunia telah mengkampanyekan program keselamatan pasien salah satunya adalah menurunkan
risiko HAIs (Simamora, 2019). Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk
memutuskan rantai transmisi infeksi, sehingga insidensi HAIs dapat berkurang. Infeksi biasanya
terjadi saat kuman berpindah dari tangan petugas pelayanan kesehatan yang menyentuh pasien.
Karenanya WHO menerapkan lima momen Hand Hygiene untuk petugas kesehatan adalah
dengan melakukan cuci tangan: 1. sebelum bersentuhan dengan pasien 2. sebelum melakukan
prosedur bersih/steril, 3. setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien resiko tinggi, 4. setelah
bersentuhan dengan pasien, 5. setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien (Sari, 2019)
Cuci tangan merupakan kegiatan yang efektif dalam mencegah serta memutus rantai
infeksi karena tujuan dari mencuci tangan itu sendiri adalah untuk menghilangkan
mikroorganisme yang ada ditangan, mencegah penularan infeksi, menjaga dalam kondisi steril,
serta memberikan perasaan segar dan bersih (Basuki & Nofita, 2017) Penyebaran kuman atau
infeksi biasanya terjadi saat kuman berpindah dari tangan petugas pelayanan kesehatan yang
menyentuh pasien. Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan
rantai transmisi infeksi, sehingga insidensi infeksi nosokomial dapat berkurang. Pencegahan
melalui pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit ini mutlak harus dilaksanakan oleh
seluruh jajaran managemen rumah sakit meliputi para dokter, bidan, perawat dan lain lain
(Wulandari & Sholikah, 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, D., & Nofita, M. (2017). Hubungan Kepatuhan Cuci Tangan Enam Langkah Lima
Momen Perawat dengan Kejadian Phlebitis di RSUD DR. Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto. Jurnal Keperawatan, 6(1), 47-53.
Delima, M., Andriani, Y., & Gustinawati. (2018). Penerapan Cuci Tangan Five Momen Dengan
Angka Kejadian Infeksi Nosokomial. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis, 1(2), 8-16.
Sari, P. S. (2019). Efektifitas Kepatuhan Perawat dengan Kejadian Infeksi Post OP di Ruang
Mawar RSI Nashrul Ummah Lamongan. Medica Majapahit, 11(2), 29-35.
Wulandari, Y., & Sholikah, S. (2017). Pengetahuan dan Penerapan Five Moments Cuci Tangan
Perawat di RSUD Sukoharjo. Gaster Jurnal Kesehatan, 15(1), 18-27

Anda mungkin juga menyukai