ANDI IRWANSA
R014221020
head up 30°
dalam penerapan asuhan pasien. Posisi head up 30° merupakan bagian dari mobilisasi
progresif pada pasien cedera kepala yang dapat dilakukan dengan teknik non
farmakologi untuk menjaga stabilitas tekanan intrakranial. Posisi head-up 30° dapat
melancarkan drainase vena dari kepala dan kondisi stabil; dan mencegah fleksi leher,
Pengaruh yang signifikan dari posisi head up 30° terhadap nyeri kepala pada
pasien cedera kepala ringan pasca operasi, tubuh pasien berada dalam posisi dorsal
yang ditinggikan pada sudut 300 terhadap bidang horizontal untuk mengurangi aliran
dorsal yang ditinggikan pada sudut 300 dirujuk pada peletian Kusuma & Aggraeni
(2019) yang menjelaskan bahwa hasil uji statistik menggunakan uji dependen t-test
menunjukkan ada pengaruh posisi head up 30 derajat terhadap nyeri kepala pada
b. Mengatur posisi kepala lebih tinggi dan tubuh dalam keadaan datar;
cryotherapy. Metode terapi ini masih sangat baru, dilakukan oleh Shin et al tahun
2009 yang menunjukkan bahwa cryotherapy berguna untuk mengontrol nyeri pasca
kraniotomi melalui pemberian kantong es pada luka operasi dan kantong gel dingin
pada area periorbital, dimulai 3 jam setelah operasi, selama 3 hari, selama 20 menit
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini & Fadila tahun 2021
mengalami skala nyeri dengan kategori ringan dan sebanyak 5 responden mengalami
Imobilisasi fisik yaitu ketidakmampuan untuk bergerak bebas karena suatu kondisi
dimana gerakan terganggu atau terbatas (Paryono et al., 2021). Pasien dengan
posisi atau tirah baring selama 3 hari atau lebih karena hilangnya gerak anatomis
tubuh akibat perubahan fungsi fisiologis sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
mereka sendiri secara mandiri (Setiati, 2018). Masalah defisit perawatan diri pada
pasien dengan gangguan mobilitas fisik akan mempengaruhi kebersihan tubuh seperti
infeksi kulit, perubahan sistem peredaran darah, tidak nyaman dan kurang percaya diri
(Sulistyowati & Handayani, 2019). Salah satu intervensi yang dapat dilakukan
perawat dalam masalah defisit keperawatan diri adalah memfasilitasi pasien untuk
mandi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Konya et al., 2021). terkait
dengan efektifitas tekanan menyeka selama mandi di tempat tidur pada orang dewasa
yang lebih tua di rawat di rumah sakit didapatkan hasil bahwa tekanan menyeka yang
lemah saat mandi dapat mempertahankan skin barrier pada orang dewasa yang lebih
tua. Selain itu tekanan menyeka yang lembut dan tidak terlalu kuat menghasilkan
Ventilator Associate Pneumoni (VAP), Infeksi Aliran Darah Pusat (IADP), Infeksi
Saluran Kemih (ISK), Infeksi Daerah Operasi (IDO), Infeksi Luka Infus (ILI) dan
steril dan on steril), hal ini dikarenakan 3 faktor yakni : Person (Setiap petugas
adanya masalah terkait penggunaan APD. Sosialisasi SOP penggunaan APD yang
tepat bagi tenaga kesehatan agar dapat meningkatkan kesadaran petugas kesehatan
akan penggunaan APD yang tepat, sehingga dapat meminimalisir angka kejadian
Salah satu penyebab infeksi diantaranya adalah lamanya waktu terbuka setelah
asing dan pencucian yang tidak adekuat. Untuk itu agar angka infeksi tidak
meningkat, maka diperlukan perawatan luka untuk mencegah terjadinya infeksi silang
(Yusra & Aprilani, 2015). Saat ini teknik perawatan luka yang berkembang adalah
perawatan luka konvensional dan modern. Masih banyak perawat yang masih
tinggi dari pada perawatan luka modern. Sehingga perawatan luka modern terbukti
Anggraini, O., & Fadila, R. (2021). Pengaruh Pemberian Kompres Dingin terhadap
Fata, U. H., Rahmawati, A., Wulandari, N., Fanani, Z., & Prayogi, B. (2016). Pusat
perawatan luka Patricia care Blitar unit pelayanan perawatan luka, konseling, produk
salep luka
dan pelatihan luka. Jurnal Dedikasi, 9-15.Kusuma, A. H., & Aggraeni, A. D. (2019).
Pengaruh Posisi Head Up 30 Derajat Terhadap Nyeri Kepala Pada Pasien Cedera
Kepala Ringan. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 , 417-422.
Konya, I., Owata, H., Hayashi, M., Akita, T., Homma, Y., & Yano, R. (2021). Effectiveness
of weak wiping pressure during bed baths in hospitalized older adults: A single-blind
Nurmalia, D. (2019). Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri oleh Perawat di Ruang Perawatan Rumah
Paryono, Hutabarat, N. I., Munir, M., Mulyanti, S., Lestari, F. V. A., & Diyono. (2021).
hygiene menurut persepsi pasien imobilisasi fisik. Jurnal Nursing Studies, 2(1).
Orang Usia Lanjut. Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.
Strategies for Prevention and Treatment of Pain. Rev Española Anestesiol y Reanim (English
Ed. 2020), 67(2), 90-98
Yusra, S., & Aprilani, I. (2015). Perawatan luka kaki diabetik pada pasien diabetes mellitus
dicindara wound care center Jepara. Jurnal Profesi Keperawatan, 117.