Anda di halaman 1dari 6

LITERATURE REVIEW: PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP

TINGKAT PENYEMBUHAN LUKA PADA POST OPERASI

APENDIKTOMI

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program

Sarjana Terapan Keperawatan

Disusun Oleh :

FIFI MAGHFIROH

P27904117019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN

TANGERANG

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apendisitis menjadi salah satu kasus kegawatdaruratan yang terjadi

akibat peradangan pada organ pencernaan dan sering menimbulkan perforasi

sehingga mengancam keselamatan. Apendisitis adalah proses peradangan

akut maupun kronis yang terjadi pada apendiks vemiformis oleh karena

adanya sumbatan yang terjadi pada lumen apendiks (Fransisca, Gotra, dkk

2019).

Angka kejadian apendisitis di dunia menurut World Health

Organization (WHO) yang dikutip oleh Naulibasa (2011), angka mortalitas

akibat apendisitis adalah 21.000 jiwa. Terdapat 70.000 kasus apendisitis di

Amerika Serikat tiap tahunnya (Sulung & Rani, 2017). Sementara di

Indonesia sendiri data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada

tahun (2016) jumlah penderita penyakit apendisitis di Indonesia mencapai

591.819 orang dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 596.132 orang

(Ariyanti, Ernawati, dkk, 2020).

Adapun prevalensi di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang

dikutip oleh Anggun (2020), pada tahun 2017 pasien apendiktomi sebanyak

104 pasien, tahun 2018 sebanyak 117 pasien dan di tahun 2019 sebanyak 111

pasien yang menjalani pembedahan Appendiktomi di ruang rawat inap. (PPI

Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang).


Salah satu penatalaksanaan pasien apendiks adalah dengan cara

pembedahan apendiktomi. Apendiktomi merupakan suatu intervensi bedah

yang mempunyai tujuan bedah ablative atau melakukan pengangkatan pada

bagian tubuh yang mengalami masalah atau mempunyai penyakit (Muttaqin

& Sari, 2009).

Pada umumnya pasien post operasi mengalami gangguan pemenuhan

aktivitas karena kurangnya/tidak melakukan mobilisasi dini yang

mempengaruhi penyembuhan luka. Bergerak menyebabkan tubuh berada

dalam reaksi anabolik yang tujuan akhirnya adalah regenerasi sel. Umumnya

aktifitas fisik yang tinggi diikuti daya regerasi yang baik, sehingga tubuh

dapat berfungsi secara maksimal (Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi

Dedik Indonesia, 2017). Mobilisasi akan mencegah kekakuan otot dan sendi

hingga mengurangi nyeri, menjamin kelancaran peredaran darah,

memperbaiki pengaturan metabolisme tubuh, mengembalikan kerja fisiologis

organ-organ vital yang pada akhirnya justru akan mempercepat penyembuhan

luka.

Didukung oleh penelitian Nanda Masraini Daulay dan Febrina

Angraini Simamora (2019) dari universitas Aufa Royhan yang melibatkan 15

orang responden, uji data menggunakan uji kuantitatif dengan desain quasi

experiment. Menunjukkan bahwa ada efektifitas dilakukannya mobilisasi dini

terhadap penyembuhan luka dengan nilai sig 0,005 (sig< 0,05).

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Tia Mitrawati, Andoko, dan

Dessy Hermawan (2015) dari FK Universitas Malahayati yang melibatkan 15


responden, uji data menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi

experiment. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara

mobilisasi dini dengan lamanya penyembuhan luka pasien pasca operasi

apendiktomi dengan hasil uji Chi Square dilaporkan bahwa nilai P value

0,020, artinya lebih kecil dari nilai alpha (0,020 < 0,05).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat penyembuhan luka pada

post operasi apendiktomi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masalah yang dapat diambil dalam studi literature ini yaitu bagaimana

pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat penyembuhan luka pada post

operasi apendiktomi?

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

pemenuhan kebutuhan mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka pada

pasien post operasi apendiktomi.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden (jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir)

b. Mengidentifikasi luka post operasi apendisitis akibat operasi

apendiktomi sebelum dilakukan mobilisasi dini


c. Mengidentifikasi kemampuan pasien untuk melakukan mobilisasi dini

d. Mengidentifikasi luka post operasi apendisitis akibat operasi

apendiktomi sesudah dilakukan mobilisasi dini

e. Mengidentifikasi perbandingan antara sesudah melakukan mobilisasi

dini pada luka post operasi apendisitis akibat operasi apendiktomi

DAFTAR PUSTAKA
Fransisca, C., Gotra, I. M., & Mahastuti, N. M. (2019). Karakteristik Pasien
dengan Gambaran Histopatologi Apendisitis di RSUP Sanglah Denpasar
Tahun 2015-2017. E-Jurnal Medika Udayana, 8(7).
Yunitha, R. (2019). Pengaruh Penyuluhan Mobilisasi Dini Dengan Metode
Demonstrasi Terhadap Perilakumobilisasi Dini Pada Pasien Post
Operasi Apendiktomidirst Tk. Ii Dr. Soedjono Magelang (Doctoral
Dissertation, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang).
Hadi, I., & Usman, R. D. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operasi
Apendisitis Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Di Rsud Kota
Kendari (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).
Hayat, A., Ernawati, E., & Ariyanti, M. (2020). Pengaruh Tehnik Relaksasi
Genggam Jari Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post
Appendictomydi Ruang Irna Iii Rsud P3 Gerung Lombok
Barat. Malahayati Nursing Journal, 2(1), 188-200.
Sulung, N., & Rani, S. D. (2017). Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Appendiktomi. Jurnal Endurance, 2(3),
397-405.
http://ejournal.lldikti10.id/index.php/endurance/article/viewFile/2404/83
2. Artikel Diakses Pada Tanggal 11 Januari 2021
Tusyanawati, V. M., Sutrisna, M., & Tohri, T. (2020). Studi Perbandingan
Modern Dressing (Salep Tribee) Dan Konvensional Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Operasi Apendiktomi. Jurnal
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (Jppni), 4(1), 9-16.
Tamrin, I. N., Rosa, E. M., & Subagyo, D. (2019). Pengaruh Slow Deep Breathing
Terhadap Nyeri Pada Pasien Post Op Apendisitis Di Rsud Sleman. Jhes
(Journal Of Health Studies), 3(1), 37-43.
Daulay, N. M., & Simamora, F. A. (2019). Efektifitas Mobilisasi Dini Terhadap
Penyembuhan Luka Paska Operasi Apendiktomi. Jurnal Education And
Development, 7(4), 245-245.
Mitrawati, T., Andoko, A., & Hermawan, D. (2015). Hubungan Mobilisasi Dini
Dengan Lamanya Penyembuhan Luka Pasien Pasca Operasi
Apendiktomi Di Ruang Bedah Rsud Jend. A. Yani Metro. Holistik
Jurnal Kesehatan, 9(2).
Arifuddin, A., Salmawati, L., & Prasetyo, A. (2017). Faktor Risiko Kejadian
Apendisitis Di Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Umum Anutapura
Palu. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1).
Http://Jurnal.Untad.Ac.Id/Jurnal/Index.Php/Preventif/Article/View/8344
Artikel Diakses Pada Tanggal 25 Januari 2021
Ahmad Ibrah, P., Hadi, I., & Usman, R. D. (2019). Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Post Operasi Apendisitis Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas
Di Rsud Kota Kendari (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes
Kendari).

Anda mungkin juga menyukai