Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem musculoskeletal merupakan salah satu sistem yang banyak

mempunyai masalah serta berdampak sangat besar terhadap sistem tubuh lain

dan memerlukan intervensi dari berbagai pihak, salah satunya perawat. Oleh

karena itu diperlukan seorang tenaga kesehatan khususnya perawat untuk

mengantisipasi serta menanggulangi berbagai dampak yang mungkin timbul

dari gangguan system ini meliputi tulang, persendian, otot, tendon dan

Masalah yang berhubungan dengan sistem ini sangat sering terjadi yaitu

trauma salah satunya fraktur (Hasan, 2016)

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang

yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh trauma/ ruda paksa atau tenaga

fisik yang ditentukan jenis dan luasnya trauma (Lukman dan Nurma, 2009).

Menurut World Health Organization (WHO), kasus fraktur terjadi di dunia

kurang lebih 13 juta orang pada tahun 2008 dengan angka prevalensi sebesar

2,7%. Sementara pada tahun 2009 terdapat kurang lebih 18 juta orang

mengalami fraktur dengan angka prevalensi 4,2%. Tahun 2010 meningkat

menjadi 21 juta orang dengan angka prevalensi 3,5%. Terjadinya fraktur

tersebut termasuk didalamnya insiden kecelakaan, cedera olahraga, bencana

kebakaran, bencana alam dan lain sebagainya (Mardiono, 2010).

STIKes Kharisma Program Profesi Ners TA 2014 - 2015

1
2

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan Depkes RI tahun 2007 di Indonesia terjadi

kasus fraktur yang disebabkan oleh cedera antara lain karena jatuh,

kecelakaan lalu lintas dan trauma benda tajam/tumpul. Dari 45.987 peristiwa

terjatuh mengalami fraktur sebanyak 1,775 orang (3,8%), dari 20.829 kasus

kecelakaan lalu lintas, yang mengalami fraktur adalah sebanyak 1.770 orang

(8,5%), da dari 14.127 trauma benda tajam/tumpul, yang mengalami fraktur

sebanyak 236 orang (1,7%). (Riskesdas Depkes RI, 2007). Survey Kesehatan

Nasional mencatat bahwa kasus fraktur pada tahun 2008 menunjukkan

prevalensi fraktur secara nasional sekitar 27,7% (Depkes, 2010). Sementara

di rumah sakit umum daerah karawang pada tahun 2014 ada 7 kasus dengan

fraktur metatarsal dan tahun 2015 ada 3 kasus dengan fraktur metatarsal.

Dari semua jenis fraktur, fraktur ekstrimitas memiliki insiden yang cukup

tinggi (Amrizal, 2007). Dengan banyaknya kasus fraktur, peran Rumah Sakit

juga sangat diperlukan untuk menangani kasus tersebut. Pasien dengan

fraktur perlu mendapatkan pertolongan dan pelayanan kesehatan untuk

meminimalkan resiko ataupun komplikasi lanjut dari fraktur. Menurut

(Handayani 1998 dalam Hariana, 2007) fraktur memerlukan pemberian

asuhan keperawatan yang komprehensif. Asuhan terutama ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan dasar klien yang terganggu dan mencegah/mengurangi

nyeri, hal ini bila nyeri tidak diatasi akan mengakibatkan vasokontriksi

pembuluh darah sehingga suplai nutrisi ke luka yang trauma akan berkurang

STIKes Kharisma Program Profesi Ners TA 2014 - 2015


3

sehingga proses penyembuhan akan semakin lama, hal ini berdampak kepada

hari rawatan klien diruang perawatan akan semakin lama dan bisa

menimbulkan terjadinya resiko infeksi nosokomial. Atas dasar tersebut nyeri

bagaimanapun keadaanya harus diatasi dengan manajemen nyeri, diantaranya

Manajemen nyeri non-farmakologi salah satunya adalah teknik

hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan satu cabang ilmu psikologi yang

mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan

perilaku.

Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran dan

penyembuhan yang menggunakan metode hipnotis untuk memberi sugesti

atau perintah positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu

gangguan psikologis atau untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku

menjadi lebih baik. Orang yang ahli dalam menggunakan hipnotis untuk

terapi disebut "hypnotherapist". Hipnoterapi menggunakan pengaruh kata -

kata yang disampaikan dengan teknik - teknik tertentu. Satu - satunya

kekuatan dalam hipnoterapi adalah komunikasi. (Kahija, 2007)

Hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik hipnoterapi terhadap

penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi dengan skala nyeri

sedang-berat di Rumah Sakit Bhayangkara polda Kalbar menyebutkan bahwa

efektif aplikasi hipnoterapi terhadap penurunan intensitas nyeri (Sulistio,

2015). Sedangkan pada penelitian yang dilakukan dengan pengaruh

STIKes Kharisma Program Profesi Ners TA 2014 - 2015


4

hipnoterapi terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi fraktur femur

di ruang rawat inap bedah rumah sakit ortopedi Surakarta efektif terhadap

merunkan nyeri dan terapi alternatif untuk post operasi fraktur femur (Rizqy,

2010)

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan aplikasi

jurnal dalam Asuhan keperawatan yang di tuangkan dalam karya ilmiah akhir

yang berjudul “Aplikasi hipnoterapi terhadap penuurunan tingkat nyeri pada

asuhan keperawatan Tn. R dengan post operasi open reduction and internal

fixation (ORIF) atas indikasi fraktur mal union tarsal dan kontraktur ankle

joint left di ruang teluk jambe RSUD Karawang.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu melakukan asuhan keperawatan dan implementasi

aplikasi hipnoterapi pada asuhan keperawatan post operasi open reduction

and internal fixation (ORIF) mal union talus bone ankleinglosing dengan

coulom ankle joint left di ruang teluk jambe RSUD Karawang.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada klien Tn. R dengan post operasi

open reduction and internal fixation (ORIF) mal union talus bone

ankleinglosing dengan coulom ankle joint left di ruang teluk jambe

RSUD Karawang

STIKes Kharisma Program Profesi Ners TA 2014 - 2015


5

b. Mampu menganalisa masalah keperawatan serta merumuskan

diagnosa keperawatan pada Tn. R dengan post operasi open reduction

and internal fixation (ORIF) mal union talus bone ankleinglosing

dengan coulom ankle joint left di ruang teluk jambe RSUD Karawang

c. Mampu membuat perencanaan keperawatan yang akan diberikan pada

Tn. R dengan post operasi open reduction and internal fixation

(ORIF) mal union talus bone ankleinglosing dengan coulom ankle

joint left di ruang teluk jambe RSUD Karawang

d. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada Tn. R dengan

post operasi open reduction and internal fixation (ORIF) mal union

talus bone ankleinglosing dengan coulom ankle joint left di ruang

teluk jambe RSUD Karawang

e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan terhadap Tn. R dengan post

operasi open reduction and internal fixation (ORIF) mal union talus

bone ankleinglosing dengan coulom ankle joint left di ruang teluk

jambe RSUD Karawang

f. Mampu melakukan implementasi sesuai evidence based practice

dengan aplikasi hipnoterapi terhadap penurunan skala nyeri pada Tn.

R dengan post operasi open reduction and internal fixation (ORIF)

mal union talus bone ankleinglosing dengan coulom ankle joint left di

ruang teluk jambe RSUD Karawang

STIKes Kharisma Program Profesi Ners TA 2014 - 2015


6

C. Metode Telaah

Metode penulisan KIA yang di gunakan dalam studi kasus ini yaitu melalui

pendekatan studi deskripsi tipe studi kasus, adapun tehnik pengumpulan data

yang di gunakan adalah :

1. Wawancara

Di lakukan tanya jawab baik dari klien, keluarga dan perawat ruangan

serta pihak lain yang terkait dengan proses keperawatan.

2. Observasi

Melihat secara langsung gejala-gejala yang menunjukan masalah atau

kemajuan klien.

3. Studi Kepustakaan

Memperoleh keterangan dan dasar teoritis yang berhubungan dengan

masalah yang di teliti.

4. Partisipasi Aktif

Melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Klien post operasi dengan

melibatkan langsung pasiennya.

D. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai karya Ilmiah akhir ini,

penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan meliputi : Latar belakang, Tujuan, Metode penulisan

dan sistematika penulisan.

STIKes Kharisma Program Profesi Ners TA 2014 - 2015


7

BAB II Tinjauan Teoritis yang terdiri dari : Pengertian, etiologi, manifestasi

klinik, jenis fraktur, tahap penyembuhan fraktur, komplikasi, prinsip

penatalaksanaan fraktur dengan teknik hipnoterapi serta asuhan keperawatan

pada klien dengan fraktur.

BAB III Tinjauan Kasus meliputi : Dokumen asuhan keperawatan mulai dari

pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi

dan evaluasi dan pembahasan yang membandingkan atas hasil asuhan

keperawatan pada kasus dengan hasil penelitian, serta membandingkan hasil

evident best practice sebelumnya

BAB IV Penutup yang berisi : Kesimpulan dan saran, lampiran (jurnal

internasional, lembar bimbingan).

STIKes Kharisma Program Profesi Ners TA 2014 - 2015

Anda mungkin juga menyukai