PENDAHULUAN
300 kasus. Angka kejadian fraktur terbanyak kedua pada kecelakaan lalu lintas
adalah fraktur cruris dengan angka kejadian 44 kasus dari 300 kasus. Yang ketiga
adalah fraktur Radius dengan angka kejadian 25 kasus dari 300 kasus kecelakaan
yang mengakibatkan fraktur (Rahmawati, 2012).
Terjadi kasus fraktur yang disebabkan oleh cedera antara lain karena jatuh,
kecelakaan lalu lintas dan trauma benda tajam/ tumpul. Dari 45.987 peristiwa
terjatuh yang mengalami fraktur sebanyak 1.775 orang(3,8%), dari 20.829 kasus
kecelakaan lalu lintas, yang mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5%),
dari 14.127 trauma benda tajam/ tumpul, yang mengalami fraktur sebanyak 236
orang (1,7%) (RISKESDAS, 2007 dalam Mandriani, 2008)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007
didapatkan sekitar 2.700 orang mengalami insiden fraktur, 56% penderita
mengalami kecacatan fisik, 24% mengalami kematian, 15% mengalami
kesembuhan dan 5% mengalami gangguan psikologis atau depresi terhadap
adanya kejadian fraktur. (Dinkes Pemprov Sumsel, 2008 dalam Mandriani,
2008).
Di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, didapatkan data bahwa pada
tahun 2012, jumlah pasien dengan Fraktur Radius terdapat 25 orang dengan
jumlah laki laki 17 orang dan perempuan 8 orang. Terjadi peningkatan pada
tahun 2013, kejadian Fraktur Radius terdapat 39 orang dengan jumlah laki-laki
29 orang dan perempuan 10 orang. Sedangkan pada Tahun 2014, kejadian
Fraktur Radius sebanyak 29 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 22 orang
dan perempuan 7 orang (Medical Record RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang).
Fenomena yang ada di Rumah Sakit menunjukkan bahwa pasien di Rumah
Sakit mengalami berbagai masalah keperawatan, diantaranya resiko tinggi
trauma, nyeri, gangguan mobilitas fisik, kerusakan integritas kulit, cemas, bahkan
kurangnya perawatan diri. Masalah tersebut harus di antisipasi dan di atasi agar
tidak terjadi komplikasi, perawat berperan dalam pemberian asuhan keperawatan
diantaranya dengan usaha promotif, yaitu memberikan pendidikan kesehatan
tentang pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan diri. Usaha preventif,
perawat menjelaskan cara pencegahan infeksi lanjut yang ditimbulkan oleh
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penulis mampu melakukan asuhan keperawatan pada Pasien dengan
Fraktur Radius 1/3 Distal Terbuka di Ruang Rawat Inap Irna C
(Kenanga E) RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian pada Pasien dengan Fraktur Radius 1/3
Distal Terbuka di Ruang Rawat Inap Irna C (Kenanga E) RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2015.
b. Dapat merumuskan diagnosa pada Pasien dengan Fraktur Radius 1/3
Distal Terbuka di Ruang Rawat Inap Irna C (Kenanga E) RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2015.
c. Dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada Pasien dengan
Fraktur Radius 1/3 Distal Terbuka di Ruang Rawat Inap Irna C
(Kenanga E) RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2015.