Sardjito
Yogyakarta
WASIS HANI HANAFI S
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
abdomen. Laparotomi terbentuk dari dua kata Yunani, ”lapara” dan ”tome”. Kata
”lapara” berarti bagian lunak dari tubuh yang terletak diantara tulang rusuk dan
perforasi, hernia inguinalis, kanker lambung, kanker colon dan rektum, obstruksi
menurut data dari ruang operasi gedung bedah pusat terpadu (GBPT) RSU Dr.
Soetomo Surabaya dari bulan Januari sampai September 2004 terdapat 468 kasus
Indonesia menunjukan bahwa kasus laparotomi meningkat dari 162 kasus pada
1
Gambaran Kepatuan Pasien Post Laparotomi Terhadap Edukasi Perioperatif Di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta 2
WASIS HANI HANAFI S
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
tahun 2005 menjadi 983 kasus pada tahun 2006 dan 1281 kasus pada tahun 2007
(Depkes, 2007). Berdasarkan data dari bagian Litbang BPRSUD Labuang Baji
Makassar selama kurun waktu 3 tahun terakhir bahwa, pada tahun 2006 sebanyak
593 pasien operasi abdomen di kamar bedah. Pada tahun 2007 tercatat sebanyak
548 pasien operasi abdomen di kamar bedah. Pada bulan Januari-September 2008
sebanyak 420 pasien operasi abdomen. Dengan rata-rata setiap bulan terdapat 46
pasien (Mendes, 2012). Adapun data Rekam Medis Rumah Sakit PKU
kasus pada bulan September 2009, dan 73 kasus pada bulan Oktober 2009
(Estria, 2011). Di dukung sesuai data yang berasal dari bangsal cendana 2 instalasi
rawat inap I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ditemukan data sebanyak 20 pasien
belum pulih seutuhnya (King, 2013). Perawatan yang tepat penting dilakukan
2 tahap yaitu periode pemulihan segera dan pemulihan berkelanjutan setelah fase
post operatif (Perry & Potter, 2006). Komplikasi luka pada abdomen post
yang saling terkait, yaitu faktor pasien, terapi, sistem kesehatan, lingkungan dan
et al, 2011). Menurut data WHO (2003) rendahnya tingkat kepatuhan pengobatan
itu, kurangnya hubungan dengan petugas kesehatan dan dosis yang diberikan
Pasien yang tidak patuh terhadap aturan penggunaan obat sebesar 30-55% (WHO,
2003). Tidak sepenuhnya semua kesalahan ada pada pasien, namun diperlukan
kesehatan (Asti, 2006). Oleh karena itu, diperlukan peran dari tenaga
kesehatan profesional.
diharapkan menjadi salah satu cara untuk mempercepat kesembuhan pasien, selain
sakit. Tidak hanya merasa mendapatkan pelayanan yang baik, melainkan juga
pengetahuan baru yang dapat dipergunakan oleh pasien saat menjalani pengobatan
paling sedikit mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup
bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan status kesehatan peserta, mencegah
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung dengan variabel berbeda
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pasien
E. Keaslian Penelitian
dalah variabel yang di gunakan adalah kepatuhan dan juga edukasi dan juga
penelitian ini adalah jumlah populasi, teknik random sampling, lokasi dan
juga metode pemberian pendidikan kesehatan. Hasil dari penelitian ini adalah
Pasien Diabetes Melitus yang dilakukan pada bulan April – Juli 2016 di
Rumah Sakit Umum Povinsi Nusa Tenggara Barat. Persamaan penelitian ini
adalah metode yang di gunakan yaitu quasi eksperimental, lalu variabel yang
lokasi penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah edukasi melalui layanan