Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fraktur merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap integritas

seseorang, sehingga akan mengalami gangguan fisiologis maupun psikologis yang

dapat menimbulkan respon berupa nyeri. Nyeri pada fraktur menyebabkan pasien

sulit untuk memenuhi Activity Daily Living. Nyeri terjadi karena luka yang

disebabkan oleh patahan tulang yang melukai jaringan sehat (Kusumayanti,

2015). Pada dasarnya manusia tidak akan lepas dari fungsi muskoleskeletal

terutama tulang yang menjadi alat gerak utama untuk manusia, tulang membentuk

rangka penunjang dan pelindung bagian tubuh serta melekatnya otot – otot yang

menggerakkan kerangka tubuh. Namun fungsi ini dapat terganggu karena adanya

fraktur atau terputusnya jaringan inkontinuitas (Mansjoer,2012). Pada kasus

pasien dengan close fracture femur membutuhkan penanganan dan perawatan dari

tenaga kesehatan karena berbagai masaalh keperawatan yang dapat muncul seperti

nyeri, gangguan integritas jaringan, hambatan mobilitas fisik,resiko infeksi

(Septiani,2015).

Berdasarkan fenomena yang di temui penulis ada beberapa masalah

keperawatan yang sering dijumpai masalah keperawatan dengan diagnosa Close

fracture ⅓ femur adalah nyeri akut, resiko infeksi, kerusakan integritas kulit.

Fraktur juga dapat menggangu kebutuhan dasar manusia misalnya kebutuhan

fisiologis. Nyeri adalah masalah keperawatan yang sering di temui penulis.

Seseorang yang mengalami nyeri akan berdampak pada gangguan aktivitas sehari

1
2

– hari seperti gangguan istirahat tidur, intoleransi aktivitas, personal hygiena,

gangguan pemenuhan nutrisi (perry,2015).

Badan kesehatan dunia World Health of Organization (WHO) tahun 2019

menyatakan bahwa Insiden Fraktur semakin meningkat mencatat terjadi fraktur

kurang lebih 15juta orang dengan angka prevalensi 3,2%. Fraktur pada tahun

2018 terdapat kurang lebih 20juta orang dengan angka prevalensi 4,2% dan pada

tahun 2018 meningkat menjadi 21 juta orang dengan angka prevalensi 3,8%

akibat kecelakaan lalu lintas (Mardiono dkk, 2018). Data yang ada di Indonesia

kasus fraktur paling sering yaitu fraktur femur sebesar 42% diikuti fraktur

humerus sebanyak 17% fraktur tibia dan fibula sebanyak 14% dimana penyebab

terbesar adalah kecelakaan lalu lintas yang biasanya disebabkan oleh kecelakaan

mobil, motor atau kendaraan rekreasi 65,6% dan jatuh 37,3% mayoritas adalah

pria 73,8% (Desiartama & Aryana, 2018). Fraktur yang terjadi di Jawa Timur

pada tahun 2016 sebanyak 1.422 jiwa, pada tahun 2017 sebanyak 2.065 jiwa, pada

tahun 2018 sebanyak 3.390 jiwa yang mengalami kejadian fraktur (Riskedas

2018)

Penyebab utama fraktur adalah peristiwa trauma tunggal seperti benturan,

pemukulan,terjatuh, posisi tidak teratur atau miring, dislokasi, penarikan,

kelemahan abnormal pada tulang(fraktur patologik) (Noorisa, 2016). Dampak lain

yang timbul pada fraktur yaitu dapat mengalami perubahan pada bagian tubuh

yang terkena cidera, merasakan cemas akibat rasa sakit dan rasa nyeri. Nyeri

terjadi akibat luka yang mempengaruhi jaringan sehat. Nyeri mempengaruhi

homeostatis tubuh yang akan menimbulkan stress, ketidaknyamanan akibat nyeri

harus diatasi apabila tidak diatasi dapat menimbulkan efek yang membahayakan
3

proses penyembuhan dan dapat menyebabkan kematian (Septiani, 2015).

Seseorang yang mengalami nyeri akan berdampak pada aktivitas sehari-hari

seperti gangguan istirahat tidur, intoleransi aktivitas, personal hygiene, gangguan

pemenuhan nutrisi (Potter & Perry, 2015).

Penatalaksanaan pada fraktur dengan tindakan operatif atau pembedahan

(Mue DD, 2016). Penatalaksanreaan fraktur tersebut dapat mengakibatkan

masalah atau komplikasi seperti kesemutan, nyeri, kekakuan otot bengkak atau

edema serta pucat pada anggota gerak yang di operasi (Carpintero, 2016).

Manajemen untuk mengatasi nyeri dibagi menjadi 2 yaitu manajemen

farmakologi danmanajemen non farmakologi. Manajemen farmakologi dilakukan

antara dokter dan perawat, yang menekankan pada pemberian obat yang mampu

menghilangkan rasa nyeri, manajemen non farmakologi teknik yang dilakukan

dengan cara pemberian kompres hangat, teknik relaksasi, imajinasi terbimbing,

distraksi, stimulus saraf elektrik transkutan, stimulus terapi musik dan massage

yang dapat membuat nyaman karena akan merileksasikan otot otot sehingga

sangat efektif untuk meredakan nyeri (Mediarti, 2015).

Berdasarkan latar belakang dan data yang didapatkan, penulis tertarik

untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan kasus “Asuhan Keperawatan Medical

Bedah Dengan Diagnosa Medis Close Fracture Femur Dextra”

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit, maka mahasiswa

akan melakukan kajian lebih lanjut dengan membuat rumusan masalah sebagai

berikut: “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Medical Bedah pada Sdr B

Dengan Diagnosa Medis Close Fracture Femur 1/3 Dextra?”.


4

1.3 Tujuan Karya Tulis Ilmiah

Mahasiswa mampu memberikan dan menerapkan Asuhan Keperawatan

Medical Bedah Dengan Diagnosa Medis Close Fracture Femur 1/3 Dextra di

ruang rawat ianap Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya ?

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah mahasiswa mampu memberikan

Asuhan Keperawatan Medical Bedah Dengan Diagnosa Medis Close Fracture

Femur ⅓ Dextra dengan proses keperawatan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengalaman

nyata dalam hal :

1. Melakuka pengkajian pada pasien Sdr. B diagnosa Medis Close Fracture

Femur 1/3 Dextra.di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya.

2. Melakukan analisa masalah, menegakan diagnosa keperawatan pada pasien

Sdr. B diagnosa Medis Close Fracture Femur 1/3 Dextra.di Rumah Sakit

Gotong Royong Surabaya.

3. Menyusun perencanaan keperawatan yang sesuai dengan masalah

keperawatan pada pasien Sdr. B diagnosa Medis Close Fracture Femur 1/3

Dextra.di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya.

4. Melakukan implementasi keperawatan yang sesuai dengan perencanaan

keperawatan pada pasien Sdr. B diagnosa Medis Close Fracture Femur 1/3

Dextra.di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya.


5

5. Mengevaluasi asuhan keperawatan pada pasien Sdr. B diagnosa Medis Close

Fracture Femur 1/3 Dextra.di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya.

6. Mendokumentasikan tindakan keperawatan pada pasien Sdr. B diagnosa

Medis Close Fracture Femur 1/3 Dextra.di Rumah Sakit Gotong Royong

Surabaya.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat teoritis

Dari segi akademis dapat menambah ilmu dan wawasan agar perawat lebih

mengetahui serta meninkatkan mutu pelayanan rumah sakit untuk

perawatan yang lebih bermutu dan profesional dengan melaksanakan

asuhan keperawatan dengan diagnosa medis Close Fracture Femur 1/3

Dextra.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit

Hasil dari studi ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di ruamh sakit

agar dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa

medis Close Fracture Femur 1/3 Dextra.

2. Bagi Penulis

Hasil penulisan ini dapat di jadikan pilihan referensi untuk penulis

berikutnya, yang akan melakukan studi kasus pada asuhan keperawatan

diagnosa medis Close Fracture Femur 1/3 Dextra.

3. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil karya tulis ilmiah ini dapat sebagai ilmu tambahan bagi profesi

keperawatan terutama pada keperawatan medical bedah dan memeberikan


6

pemahaman yang lebih baik tentang asuhan keperawatan pada pasien

dengan diagnosa medis Close Fracture Femur 1/3 Dextra.

4. Bagi Keluarga dan Pasien

Studi kasus ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan

pada keluarga dan pasien dengan diagnosa medis Close Fracture Femur

Dextra sehingga keluarga dan pasien mampu menggunakan pelayanan

medis terdekat dan mampu melakukan perawatan dirumah dengan baik

memberikan sumbangan pemikiran atau referensi dalam menerapkan

asuhan keperawatan dan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih

baik.

1.5 Metode Penulisan

1.5.1 Metode

Metode yang di gunakan dalam karya tulis ilmiah ahir inhi adalah dengan

metode deskriptif di mana penulis mendeskripsikan satu objek tertentu yang di

angkat sebagai sebuah kasus untuk di lakukan pengkajian secara mendalam yang

meliputi studi kepustakaan yang mempelajari, menggumpulkan dan membahas

data dengan studi pendekatan proses asuhan keperawatan yang di mulai dari

pengakajian, diagnosis, perencanaan, tindakan hingga evaluasi.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Data diperoleh dengan cara melalui percakapan dengan pasien, ibu pasien

pasien maupun dari tim kesehatan lain.

b. Observasi
7

Data yang diambil melalui pengamatan secara langsung terhadap keadaan,

reaksi, sikap, dan perilaku pasien yang dapatb diamati oleh penulis.

c. Pemeriksaan

Pemeriksan meliputi pemeriksaaan fisik dan laboratorium yang dapat

menunjang diagnosa dan untuk menentukan penanganan selanjutnya.

1.5.3 Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan Data yang diperoleh dari hasil wawancara pasien

dan pemeriksaan fisik pasien

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari keluarga/orang

terdekat dengan pasien , catatan medik perawat, hasil-hasil pemeriksaan

dan tim kesehatan yang lain.

c. Studi Kepustakaan

Yaitu mempelajari buku sumber yang berhubungan dengan judul karya

tulis dan masalah yang dibahas, dengan sumber seperti buku, jurnal KTI

yang relevan dengan judul penulis.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam studi kasus secara keseluruhan dibagi dalam 3 bagian, yaitu:

1. Bagian awal

Memuat halaman judul, persetujuan komisi pembimbing, pengesahan,

persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan

daftar lampiran.

2. Bagian Inti
8

Terdiri dari 5 bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab berikut ini:

BAB 1 : Pendahuluan. Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan, manfaat penelitian, metode penulisan dan

sistematika penulisan.

BAB 2 : landasan teori. Berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis

dan suhan keperawatan pasien dengan diabtes hiperlikemi dan

hipertensi.

BAB 3: Asuhan keperawatan berisi tentang diskripsi data hasil

pengkajian, diagnosa, perencanaan,, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB 4 : Pemahasan. Berisi perbandingan antara teori denagn kenyataan

yang ada di lapangan serta asumsi.

BAB 5 : Kesimpulan dan saran. Berisi tentang kesimpulan dan saran dari

karya tulis ilmiah.

3. Bagian akhir, terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

Anda mungkin juga menyukai