PROPOSAL KTI
Oleh :
INDRA DWI VERAWATI
NIM.200102026
A. LATAR BELAKANG
tulang yang normal dari suatu jaringan tulang (Black & Hawks 2014).
Fraktur dapat terjadi pada semua bagian tulang, baik ekstremitas atas maupun
paksa (tenaga fisik) dan sebagainya yang ditentukan jenis dan luasnya fraktur
memakan korban jiwa sekitan 1,35 jutan oarang di seluruh dunia. Dengan
angka kematian hampir 3700 korban jiwa per haridan melukai lebih dari 50
juta orang (World Health Organization 2020). Pada jurnal lain menyebutkan
bahwa di Amerika Serikat dari cedera traumatis yang dialami, sebanyak 46%
perawatan intensif karena akibat dari cedera tersebut. Akibat dari masalah
2021).
Indonesia pada tahun 2018 pravelensi jenis cedera berupa fraktur sebesar
dari jumlah penduduk yang berkisar 238 juta. Fraktur yang diakibatkan oleh
kecelakaan lalu lintas memiliki pravelensi paling tinggi diantara kasus fraktur
lainnya. Yaitu sebesar 46,2% dari 45.987 orang dengan kasus fraktur
meninggal, korban dengan luka berat 97 jiwa dan korban dengan luka ringan
Terjadinya suatu fraktur atau patah tulang dapat disebabkan oleh trauma,
kekuatan fisik, tenaga serta sudut dan keadaan tulang. Fraktur dibagi menjadi
2 tipe yaitu fraktur terbukan dan fraktur tertutup. Fraktur terbuka adalah
fraktur yang merusak kulit sehingga tulang terhubung dengan dunia luar.
Sedangkat fraktur tertutup adalah patah tulang di dalam kulit, jadi tulang
semula (Sjamsuhidajat, 2014). Salah satunya dengan cara ORIF atau Open
otot, tulang atau sendi. Selama kurang lebih 3 hari klien akan merasakan
nyeri yang hebat. Nyeri tersebut timbul karena adanya edema, hematoma,
serta spasme otot. Klien juga akan merasa takut uuntuk bergerak atau
Nyeri akut adalah masalah keperawatan yang sangat sering dialami oleh
penderita fraktur. Selain itu juga ada beberapa masalah seperti gangguan
resiko infeksi dan resiko syok (SDKI, 2016). Tindakan keperawatan yang
bisa dilakukan sebagai perawat jika menemukan kasus patah tulang adalah
kulit akan adanya kemerahan atau adanya faktor resiko infeksi, untuk
pemberian obat.
Prosedur ini digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan klien secara
dalam menangani klien dan peran perawat dalam upaya penyembuhan klien
kondisi dan kebutuhan klien. Termasuk salah satunya adalah perawatan klien
saat post operatif. Pada waktu penyembuhan post opersatif dibutuhkan peran
Armiyati, 2017).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk
membuat karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut
Rumah Sakit Y”
B. RUMUSAN MASALAH
tulis ini adalah tentang bagaimana Asuhan Keperawatan nyeri akut pada
Tn/Ny X dengan post open reduction internal fixation di rumah sakit Y pada
tahun 2022.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Y.
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
tentang asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien dengan post open
Diharapkan hasil karya tulis ilmuah ini dapat memberikan saran atau
pada klien dengan post open reduction internal fixation di Rumah Sakit X
tentang teori asuhan keperawatan nyeri akut pada klien dengan post open
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
fraktur dan luka insisi bisa terjadi edema dan nyeri yang mengakibatkan
fraktur terbuka dan fraktur tertututp. Fraktur terbuka adalah fraktur yang
hubungan antara fragmen tulang dan dunia luar, frktur tersebut biasanya
2. Patofisiologi
terjadi pada fraktur patologis. Patah tulang terbuka atau tertutup akan
lokasi fraktur.
Selain itu fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas
jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya karena tulang tidak
resiko infeksi pasca bedah dan nyeri akibat trauma jaringan lunak (Adhi
et al, 2015).
dan skrew. Setelah tulang menyambung plate dan skrew tersebut akan
3. Etiologi
rupture tendon, serta kerusakan syaraf dan pembuluh darah. Organ tubuh
juga dapat mengalami cedera akibat Gerakan fragmen tulang (Smelt &
Suddart, 2013).
menjadi 2, yaitu:
a. Klasifikasi etiologis
gerak atas.
b. Klasifikasi klinis
c. Klasifikasi radiologis
atau torus
riding, impaksi)
4. Manifestasi Klinis
a. Nyeri
b. Deformitas
c. Pemendekann
tempat fraktur. Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain 2,5
d. Krepitus
e. Pembengkakan
trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa baru
5. Penatalaksanaan
a. Fraktur Tertutup
1. Rekognisi (Pengenalan)
Untuk menentukan diagnose dan tindakan keperawatan yang tepat
keparahannya.
2. Reduksi
3. Retensi (Imobilitas)
bulan.
4. Rehabilitas
dan teraba hangat. Tahap ini akan terasa pada hari ketika
minggu.
penyembuhn tulang.
b. Fraktur Terbuka
1. Pembersihan luka
3. Ihecting situation
4. Iantibiotic
6. Pathway
7.
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Pengkajian
semua data dari klien akan dikumpulkan secara sistemats yang bertujuan
untk menentukan status klien pada saat itu. Pengkajian harus dilakukan
a. Identitas
b. Keluhan utama
Pada umumnya keluhan utama pada klien dengan fracture dalah nyeri
f. Riwayat psikososial
Merupakan respon emosi klien terhadap penyakit yang diderita serta
olahraga.
3) Pola eliminasi
buang air kecil atau buang air besar. Maka perlu dikaji frekuensi
tidur klien.
5) Pola aktifitas
a) Gambaran umum
atau komposmentis
biasanya akut
(3) Pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung jari kaki harus
b) Keadaan lokal
distal)
2. Diagnosa Keperawatan
klien dengan fracture menurut Nuranuf, Amin Huda dan Kusuma (2016)
prosedur operasi)
2) Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan
muskuluskuletal
mekanis
pada klien post operatif fracture menurut (Nuratif Huda, 2015), dengan
2017).
(1) Definisi
(2) Penyebab
a) Data Mayor
nyeri)
(4) Gelisah
b) Data Minor
a) Kondisi pembedahan
b) Cedera traumatis
c) Infeksi
e) Glaucoma
perawatan diri
2) Penyebab
Gangguan muskuluskuletal
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
defisit
KDM
b) Data Minor
perawatan diri
a) Stroke
c) Depresi
d) Arthritis rheumatoid
e) Retardasi mental
f) Delirium
g) Demensia
h) Gangguan amnestic
1) Definisi
secara mandiri
2) Penyebab
Nyeri
3) Batasan Karakteristik
a. Data Mayor
b. Data Minor
a) Stroke
c) Trauma
d) Fracture
e) Osteoarthritis
f) Ostemalasia
g) Keganasan
1) Definisi
ligament
2) Penyebab
Faktor mekanis
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
Data mayor yang dapat menunjang munculnya diagnosa
b) Data Minor
(1)
(1) Nyeri
(2) Perdarahan
(3) Kemerahan
(4) hematoms
a) Imbolisasi
c) Gagal ginjal
d) Diabetes mellitus
e) Imunodefisiensi
e. Resiko Cedera
1) Definisi
2) Faktor Resiko
Ketidaknyamanan transportasi
3) Batasan Karakteristik
a) Kejang
b) Sinkop
c) Vertigo
d) Gangguan penglihatan
e) Gangguan pendengaran
f) Penyakit Parkinson
g) Hipotensi
i) Retardasi mental
f. Resiko Infeksi
1) Definisi
2) Faktor Risiko
a) AIDS
b) Luka bakar
d) Diabetes mellitus
e) Tindakan invasif
g) Penyalahgunaan obat
h) Kanker
i) Gagal ginjal
j) Imunosupresi
k) Lymphedema
l) Leukositopenia
3. Intervensi Keperawatan
kesehatan saat sakit ke tingkat yang diinginkan dan hasil yang diharapkan.
lain:
1. Observasi
2. Terapeutik
kesehatan.
3. Edukasi
Merupakan tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
4. Kolaborasi
lainnya atau antar tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, ahli gizi,
5. Evaluasi Keperawatan
sejauh mana hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien
a. Evaluasi Formatif
oleh perawat.
3) A (analisis) yaitu Masalah dan diagnosis keperawatan klien yang
b. Evaluasi Somatif
sekali
C. KONSEP KEBUTUHAN DASAR RASA AMAN DAN NYAMAN
1. Definisi Nyeri
Kualitas nyeri sendiri ada tiga yaitu tumpul, seperti terbakar, seperti
dan telah dirasakan oleh manusia sejak lahir, seperti halnya manusia
merasakan rasa manis pahit, dan asin. Namun, rasa sakit berbeda dari
Nyeri pasca operasi adalah hal fisiologis. Hal ini sering menjadi
anesesi dalam tubuh. Nyeri akut yang dialami klien termasuk nyeri akut
yang diakibatkan luka bekas operasi atau insisi (Potter dan Perry, 2012).
Tingkat keparahan nyeri pasca operasi tergantung pada responfisiologi
dan psikoogi klien, toleransi yang ditimbulkan oleh nyeri antara lain letak
b) Tahap perkembangan
mendukung mereka.
nyeri mereka.
f) Jenis kelamin
g) Makna nyeri
h) Perhatian
i) Keletihan
Rasa lelah akan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif serta
persepsi nyeri.
j) Gaya koping
farmakologi
pasien dengan tingkat nyeri sedang hingga berat dan tingkat paruh
Drugs (NSAIDs) obat ini tidak menimbulkan efek anti nyeri tetapi
(Ghassani, 2016).
dilakukan dengan cara yang lebih sederhana, praktis, murah dan tanpa
2) Kompres Dingin
dari efek reflek oto polos yang bisa timbul akibat simulasi sistem
(Novita, 2010).
3) Distrksi Pendengaran
Musik
atau sejenisnya memberikan efek distraksi dan sisasosiasi opiat
klien nyeri akut dengan post operatif fracture di RSUD X. Pendekatan ini
kasus yang akan diteliti secara menalam. Subjek yang akan diteliti adalah
klien dengan masalah keperawatan nyeri akut akibat prosedur post operatif
1. kriteria Inklusi
adalah karakteristik atau persyaratan umum yang diharapkan bisa
berlangsung.
2. Kriteria Ekslusi
C. FOKUS STUDI
Fokus studi yang akan menjadi kajian utama dari masalah yang akan
D. DEFINISI OPERASIONAL
pada fracture.
1. Tempat
2. Waktu
Asuhan keperawatan nyeri akut ini dilakukan selama 3 hari mulai dari
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
1. Wawancara
Wawancara yaitu hasil anamnesa berisi tentang identitas klien, keluhan
data yang didapat bisa dari klien, keluarga atau rekam medik.
3. Study dokumentasi
diagnostik
G. PENYAJIAN DATA
Penyajian data dalam studi kasus ini disajikan secara yekstular atau
narasi serta disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek studi kasus
sebagai pendukungnya.
sopan santun dan budi pekerti dalam pelaksanaan penelitian. Etika penelitian
(Nursalam,2016).