Manfaat, Hambatan dan Penerapan Sistem Informasi dalam Keperawatan
A. Pengertian Sistem Informasi Keperawatan Sistem informasi adalah sistem komputer yang mengumpulkan, menyimpan, memproses, memperoleh kembali, menunjukkan, dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan dalam praktik, pendidikan, administrasi dan penelitian (Malliarou etal., 2007 dalam Malliarou & Zega, 2009). Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu keperawatan ilm u yang komputer, disusun ilmu informasi dan untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh Hariyati, RT., 2009 B. Tujuan Sistem Informasi dalam Keperawatan Sistem informasi manajemen berbasis pendukung pedoman bagi pengambil komputer dapat menjadi kebijakan atau pengambil keputusan di keperawatan atau Decision Support System (DSS) dan Executive Information System. C. Manfaat Sistem Informasi Keperawatan 1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan 2. Penghematan ruangan dibutuhkan tempat yang karena besar tidak dalam penyimpanan arsip 3. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama 4. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan. 5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat 6. Meningkatkan produktivitas kerja Mengurangi kesalahan dalam menginterpretasikan pencatatan D. Keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer 1. Standarisasi, yaitu pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui 2. Kualitas, yaitu meningkatkan kualitas informasi klinin dan sekaligus meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan 3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien dalam satu lokasi E. Faktor Pendukung Sistem Informasi Keperawatan 1. Adanya perusahaan yang menawarkan produk SIM keperawatan yang siap pakai untuk diterapkan 2. Adanya UU No 8 tahun 1997 yang mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas 3. Aspek etik karena sistem ini semaksimal mungkin dirancang untuk menjaga kerahasiaan data pasien F. Faktor Penghambat Pelaksanaan Sistem Informasi Keperawatan 1. Untuk memutuskan menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan berbasis komputer tidak terlalu mudah 2. Ketidaksiapan sumber daya manusia keperawatan 3. Faktor sumber dana G. Faktor Penghambat Sistem Informasi Keperawatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer banyak kegunaannya, namun pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen di Indonesia masih banyak mengalami kendala. Hal ini mengingat komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan dalam keperawatan masih banyak kelemahannya.Kendala SIM yang lain adalah kekahawatiran hilangnya data dalam satu harddisk. Pada kondisi tersebut hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997. H. Penerapan Sistem Informasi Dalam Keperawatan 1. Menyelenggarakan Standar Asuhan Keperawatan Mengacu pada North American Nursing Diagnosis Association, Nursing Outcome Clasification, dan Nursing Intervention Clasification (NIC). 2. Discharge Planning Uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat dari rumah sakit. 3. Jadwal dinas perawat Dibuat secara otomatis dengan aplikasi di komputer 4. Penghitungan angka kredit perawat Angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan. 5. Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari. 6. Daftar NIC Terbanyak rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ada 7. Laporan Implementasi rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien 8. Mengetahui jasa perawat memugkinkan perawat mengetahui jasa tindakan yang telah dilakukan 9. Monitoring tindakan dan aktivitas Perawat dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan aktifitas keperawatan 10. Monitoring pasien Untuk mengetahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum