Anda di halaman 1dari 13

Sejarah

Perkembangan
Komputer dalam
KELOMPOK 6

Keperawatan
Dwi Chandra Buto
Amartiya Setyadini A.Djaku

Kamariyanti Junaidi
Nurkhadizah Husin
Safira Ridwan
2

Perkembangan komputer dalam keperawatan

Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi


sebuah institusi perawatan kesehatan karena
banyaknya bagian/departemen yang terlibat dalam
proses perawatan pasien
Saat ini komputer secara absolut penting untuk
mengatur:
1. Makin kompleksnya masalah keuangan
2. Melaporkan permintaan beberapa
bagian/departemen
3. Kebutuhan komunikasi dari tim perawatan
kesehatan yang berbeda
4. Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien
3

✖ A.      Perspektif Sejarah

Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi rumah sakit
lambat dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir setiap rumah sakit
menggunakan jasa komputer.
usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat pada akhir tahun
1960-an dan 1970-an mencakup:
1. Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien.
2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa
kecenderungan masa depan staf.

Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi rumah sakit (SIR)
diterapkan, dan perawat mulai merasakan manfaat dari sistem informasi
manajemen.
4

B. Sistem Informasi Rumah Sakit(SIR)

Sistem informasi rumah sakit (SIR) sangat


luas, desain sistem komputer yang komplek
untuk menolong komunikasi dan mengatur
informasi yang dibutuhkan dari sebuah
rumah sakit. Sebuah SIR akan diaplikasikan
untuk perijinan, catatan medis, akuntansi,
kantor, perawatan, laboratorium, radiologi,
farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan
makan, personel dan gaji.
5

C.     Penggunaan Sistem Informasi

Manajemen Keperawatan (SIMK) Sistem informasi manajemen


keperawatan (SIMK) merupakan paket perangkat lunak yang
mempunyai program-program atau modul-modul yang dapat
membentuk berbagai fungsi manajemen keperawatan.
6
D. Membantu dalam pembuatan system klasifikasi
pasien

Dengan bantuan alat komputer, dapat membantu dalam


menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat, berguna
juga untuk memantau klasifikasi klien. Sistem
klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien
berdasarkan kebutuhan perawatan yang secara klinis
dapat diobservasikan oleh perawat.
7

Aplikasi Komputer dalam Keperawatan

Sebuah Sistem Informasi Rumah Sakit diaplikasikan untuk perijinan, catatan


medis, akuntansi, kantor, perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat
supali, mutrisi/pelayanan makan, personel dan gaji. 
Tujuan pengembangan sistem informasi ini tak lain adalah untuk :
1. Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga
memberikan suatu nilaitambah bagi manajemen
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan
rumah sakit
3. Memberikan dasar pengawasan bagi manajemen yang kuat dalam
bentuk suatu struktur pengendalian intern didalam sistem yang
dikembangkan.
8

Bentuk Aplikasi Komputer dalam Keperawatan


1. Elektronic chart
Sistem ini dikembangkan di departemen radiologi. Hasil penelitian aplikasi ini didapatkan
bahwa ada beban kerja perawat dengan sistem ini menjadi 28,2% lebih rendah dari
menggunakan kertas.
2. Computerized whiteboard
Aplikasi ini dibutuhkan di bagian perawatan gawat darurat dan hal ini sangat penting.
3. Computer-Based Patient Record (CPR) systems
Yaitu melakukan pencatatan terhadap kondisi dan perkembangan penyakit pasien dengan
menggunakan komputer.
4. Personal digital assistance (PDA)
Komputerisasi dokumentasi keperawatannya dengan mengembangkan sistem link lokal.
Sistem ini dikembangkan dengan memadukan teknologi link lokal seperti wifi, wlan. Sistem
ini dikembangkan oleh Kuwahara,
5. Radio frekuensi identification (RFID)
Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan keperawatan, menyimpan daftar
obat, menyimpan data pasien.
9

TELENURSING
Faktor dalam Menjalankan Telenursing Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian :
 1.  Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai
tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2.  Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat
banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam
pelaksanaan telenursing
3.  Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan
pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing.
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi
dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.
10

Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :


1)        Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan
nursing home)
2)        Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3)        Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah
sakit
4)        Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis  memerlukan pengkajian yang sering
sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan
untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.
5)        Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan
akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.
Keuntungan  Penggunaan  Komputer  dalam   11

Dunia Keperawatan
1.  Pendidikan keperawatan
Pembelajaran menggunakan sistem komputer yang bisa diambil oleh perawat
secara pribadi maupun oleh rumah sakit. \
2.  Praktek keperawatan
• Memudahkan perawat merencanakan asuhan keperawatan, dapat
mengevaluasi dan memperbarui informasi setiap saat, memanggil data yang
sesuai dengan diagnosis keperawatan tertentu, serta mengurangi penggunaan
berbagai  flowsheet.
• Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan.
• Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
•   Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan
baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan
Kekurangan  Penggunaan  Komputer  Dalam   12

Dunia Keperawatan
1.      Pendidikan keperawatan
• Teknologi sendiri bisa menjadi penghalang untuk belajar (Kenny, 2002). Biaya dan sarana awal yang
dibutuhkan untuk membangun sistem yang terkadang dirasa berat oleh managemen pendidikan.
2. Praktek keperawatan
• Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat tersebut, karena informasi
yang didapat mudah untuk diakses.
• Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang satu dengan yang lain ataupun
antara perawat dengan klien. Karena segala sesuatu dapat dilakukan secara online (misaltele-health),
tanpa harus tatap muka
• Keterbatasan kapasitas penyimpanan data
•  Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor lainnya)
•  Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai kelemahan, diantaranya
adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan dan keterampilan perawat
menggunakan komputer (Ammenthwerth, at all, 2003).
13

Thank you

Anda mungkin juga menyukai