Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN

BERBASIS KOMPUTER

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


M.A Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Oleh :

SUMEDI
NPM : 0606155726

Program Magister Ilmu Keperawatan


Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Tahun 2008

0
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN
BERBASIS KOMPUTER DAN MANFAATNYA

A. Latar Belakang

Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan


meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses
informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada
kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat
sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang
perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu
dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/
files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.
Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan, maka perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang
mudah dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan.
http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka


sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian
asuhan keperawatan yang lebih baik. Metode pendokumentasian asuhan
keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang
sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian
tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen.
Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi
pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di
keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System (Eko,I.
2001). Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang
berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat
tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan

1
sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini
juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem
Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan
riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya.
(Udin,and Martin, 1997). Oleh karena itu system sistem informasi manajemen
berbasis komputer ini sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh manajemen
rumah sakit, dimana aktifitas perawatan dapat termonitor dalam sebuah data
base rumah sakit. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM
%202%20ON%20LINE.doc.

B. PENDOKUMENTASIAN DALAM KEPERAWATAN

1. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan


Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang
dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E.
1990). Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti
akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat
kepada pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benar maka
bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan.

Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan dapat


dilakukan secara manual atau berbasis komputer. Menurut Holmas
(2003) terdapat beberapa keuntungan utama dari dokumentasi berbasis
komputer yaitu:

1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah


dan cepat diketahui
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi
klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi (Ratna Sitorus, 2006)

2
2. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan
pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989
dikutip oleh Hariyati, RT., 1999)

Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) system
informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi
asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan.
Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada
sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail,
cepat, relevan untuk suatu organisasi.

Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen


Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan

3. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan


Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM
Keperawatan antara lain :
a. Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional
dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh
North American Nursing Diagnosis Association, standar outcome
keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan
standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention
Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project.
Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar
pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa
Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar
evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam
Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring.
b. Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan
perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP
merupakan aktifitas detail dari NIC.
c. Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat
perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem,

3
discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal
print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien
pulang.
d. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer,
sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
e. Penghitungan angka kredit perawat.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan
angka kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan
Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan
perawat untuk menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga
penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid.
Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit
merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara
otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan..

4
f. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar
input perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan
bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan.
g. Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada
masing-masing diagnosa keperawatan yang ada.
h. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan
pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan
pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif
tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi
juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.
i. Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi
manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan
BTO di ruang tersebut.
j. Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan
harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan
bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat
dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit.
Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dari
perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan
untuk pembuatan resume perawatan.
k. Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan
evidance based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari
penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena
dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari
literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen
keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah
dibuat.

5
l. Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat
diakses dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di
ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawat
m. Mengetahui Jasa Perawat
Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat
mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.
n. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat
Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing
perawat telah melakukan aktifitas keperawatan apa
o. Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan
dan yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang
akan dilaporkan pada masing-masing pasien.
p. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang
Rapat
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan
ketika PN atau Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence.
Akan diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum
.
4. Hal Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan SIM Keperawatan
Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan
SIM Keperawatan ialah :
a. Hard Ware
1. Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang
implementasi, yang terhubung dengan jaringan.
2. Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat..
3. Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data
saat penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note
Book diharapkan pengkajian menjadi valid.

6
4. WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book
dengan jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan
wireless.
b. Soft Ware
Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.
c. Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat.
Istilah gagap teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note
Book ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan menjadi
faktor penentu yang cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan
SIM Keperawatan.
d. Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa
diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar
internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru,
belum popular disamping membutuhkan pemahaman yang cukup
mendalam.

C. Pembahasan
Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk
dikembangkan dengan berbasis komputer, walaupun perawat umumnya
masih menggunakan pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian
tertulis ini sering membebani perawat karena perawat harus menuliskan
dokumentasi pada form yang telah tersedia dan membutuhkan waktu banyak
untuk mengisinya. Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya
pencetakan form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak
tersedia. Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai
kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu pendokumentasian secara tertulis
juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk
pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut
diperlukan.

Oleh karena itu pendokumentasian keperawatan yang


menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan,

7
dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai
aspek pendokumentasian yaitu standart operating procedure (SOP),
discharge planning, jadwal dinas perawat, penghitungan angka kredit
perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar NIC terbanyak,
laporan implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar SAK,
presentasi kasus on line, mengetahui jasa perawat, monitoring tindakan
perawat & monitoring aktifitas perawat laporan shift dan monitoring pasien
oleh PN atau kepala ruang saat sedang rapat

Namun dalam penerapan sistem pendokumentasian manajemen


keperawatan ini perlu mempertimbangkan kendala yang ada. Menurut Jasun
(2006) kendala yang dapat muncul antara lain : Pengadaan hardware
membutuhkan dana yang cukup banyak. Dengan seperangkat hardware
untuk satu ruang (PC, Notebook, WiFi, Printerdan PDA) minimal
membutuhkan dana sebesar Rp. 21.000.000,- Maka solusi yang dapat
diambil adalah dengan pengadaan secara bertahap. Kemudian masalah
system baru dimana softare yang dibuat relative baru dan sangat teoritis.
Dengan demikian membutuhkan sosialisasi yang terus menerus dan
komunikasi yang berkesinambungan. Disamping itu, dorongan secara
psikologis juga diperlukan, agar perawat percaya diri menggunakan
notebook di hadapan pasien.

Dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan penerapan


SIM Keperawatan, maka “Komunitas Perawatan” menjadi kelompok yang
sangat berperan, yang merupakan motor penggerak profesi keperawatan di
rumah sakit.

D. Penutup
1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
a. Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang
dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.
b. Sistem informasi manajemen berbasis komputer bermanfaat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan, dan dapat menjadi

8
pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil
keputusan di keperawatan

2. Saran
Profesi keperawatan perlu mengembangkan system pendokumentasian
keperawatan dengan menggunakan system informasi manajemen.

9
Daftar Rujukan

Carpenito. (1985). Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B.


Lippincott Co.,. Philadephia .

Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat


dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di
RS.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan

____________(2008), Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer Sebagai


Salah Satu Solusi Meningkatkan Profesionalisme Keperawatan

____________(2008), Sistem Infomasi Manajemen Berbasis Komputer Di Indonesia,


Sudah Perlukah ? diakses dari http://www.fik.ui.ac.id/ tanggal 12 Maret 2008

http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.
Perawat dan Teknologi Informasi, diakses dari tanggal 12 Maret 2008

Jasun, (2006), Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC
Dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas

10

Anda mungkin juga menyukai