Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fraktur merupakan suatu kondisi dimana terjadi diskontinuitas tulang. Penyebab
terbanyak fraktur adalah kecelakaan, baik itu kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas dan
sebagainnya. Tetapi fraktur juga bisa terjadi akibat faktor lain seperti proses degerneratif dan
patologi (Depkes RI, 2005; Noorisa et al., 2017). World Health Organization (WHO) mencatat
pada tahun 2011- 2012 terdapat 5,6 juta orang meninggal dunia dan 1,3 juta orang menderita
fraktur akibat kecelakaan lalu lintas (WHO, 2011). Menurut Depkes RI 2011, dari sekian banyak
kasus fraktur di Indonesia, fraktur pada ekstremitas bawah akibat kecelakaan memiliki prevalensi
yang paling tinggi diantara fraktur lainnya yaitu sekitar 46,2% (Depkes RI, 2011).

Tujuan Penulisan

1 Tujuan Umum
Secara umum penulisan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang nyata
kepada penulis dalam penatalaksanaan dan pendokumentasian asuhan keperawatan pada
klien dengan Fraktur.
2 Tujuan Khusus
1.Mampu mengetahui konsep dasar Fraktur
2. Mampu mengetahui konsep kajian teori asuhan keperawatan Fraktur
3. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Fraktur yang meliputi
pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi

B. Manfaat Penulisan
1 .Manfaat bagi penulis
Memberikan pengalaman yang nyata tentang asuhan keperawatan pada gangguan
infeksi sistem pernafasan akut.
2. Manfaat bagi pasien dan keluarga
Klien dan keluarga mengerti cara perawatan pada penyakit infeksi saluran
pernafasan akut secara benar dan bisa melakukan keperawatan di rumah secara mandiri
3. Manfaat bagi institusi akademik
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.

iii
PENUTUP
1. Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan fraktur:

1. Pada hasil pengkajian didapatkan kesamaan data dari kasus yang diangkat dengan
teori yang sudah ada
2. Hasil diagnosa keperawatan yang ditemukan terdapat 8 diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan yang direncanakan tergantung kepada masalah keperawatan
yang ditemukan. Intervensi yang dilakukan dirumuskan berdasarkan diagnosa yang telah
didapatkan. Dalam melaksanakan intervensi keperawatan diperlukan kolaborasi dari semua
petugas kesehatan misalnya dengan dokter, perawat, ahli gizi dan bagian laboratorium, hal ini
dilakukan untuk mempermudah dalam asuhan keperawatan demi kesembuhan pasien.

4. Implementasi yang telah dilaksanakan pada diagnosa pertama yaitu mengukur tanda-tanda
vital, memberikan penjelasan kepada klien tentang anjuran minum air putih yang banyak.
Implementasi pada diagnosa kedua yaitu, mengukur tanda-tanda vital, memberikan penjelasan
kepada klien tentang posisi yang nyaman pada klien untuk menghentikan ekspansi paru dan
memperbaiki ventilasi dan memberikan obat apabila nafas kembali seseg dengan berkalaborasi
dengan dokter. Implementasi pada diagnosa ketiga yaitu, anjurkan kepada klien untuk istrirahat
yang cukup, memberikan penjelasan kepada klien untuk menutup mulut dan hidung klien jika
hendak bersin,dan tisu nya langsung di buang ke tempat sampah apabila anak ingus, dan
memberikan penjelasan kepada klien untuk memberikan anaknya gizi yang cukup seperti
vitamin C,A,dan antioksidan yang bisa di dpatkan dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

5. Pada tahap akhir penulis melakukan evaluasi kepada klien. Evaluasi yang didapatkan yaitu
semua masalah keperawatan dapat teratasi.

56
DAFTAR PUSTAKA

Appley, G. A. 2005. Orthopedi dan Fraktur Sistem Appley, Edisi VII. Jakarta: Widya Medika.

Barbara, J. Gruendemann. 2003. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Volume I. Jakarta: EGC.

Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC.

Doengoes, Marilyn. E. 2004. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi III. Jakarta: EGC.

Eliastham, Michael. 2008. Buku Saku Penuntun Kedaruratan Medis. Jakarta: EGC.

Elise, R. P. 2009. Older Cancer Patients Information and Support Needs Surrounding Treatment:
An Evaluation Through The Eyes of Patients, Relatives and Professionals. BMC Nursing Journal
(online) Volume 8 (http://www.biomedcentral.com/1472-6955/8/1, diakses pada tanggal 2
November 2012).

Elizabeth, J. Corwin. 2003. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Pearce, C. Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Juniartha. 2007. Angka Kejadian Fraktur. http://okezone.com diakses pada tanggal 3 Oktober
2012.

Mansjoer, Arief. 2003. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III. Jakarta: Media Aesculapius.

Muzana, Darise. 2007. Observasi Peran Perawat dalam Penerapan Teknik Aseptik pada
Perawatan Luka Pasca Bedah di RSUP Dr. Wahidin Sudiro Husodo. Makasar: Universitas
Negeri Makasar. Skripsi.

NANDA (Nursing Diagnosis and Clasification). 2007. Diagnosa Nanda NIC & NOC disertai
Discharge Planning. Philadelpia.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

57

Anda mungkin juga menyukai