2021
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negera yang memiliki pola
peningkatan angka kematian dan kesakitan akibat dari penyakit kronis
(Muhammad, 2016). Tahap lanjutan pada 2008). Oleh karena itu, diperlukan
sebuah metode perawatan yang dapat mengurangi efek tersebut. Salah satu
metode yang di tawarkan adalah Hospital to Home yang menawarkan konsep
pemindahan rumah sakit kedalam rumah (Bond, Hacking, Milosevic, &
Zander, 2013).
Penawaran jenis perawatan yang diberikan pada Hospital to Home
sesuai dengan masalah klien. Misal diantaranya perawatan luka, perawatan
pemenuhan kebutuhan nutrisi enteral dan parenteral, hingga termasuk
diantaranya yaitu pemberian obat-obat dengan pengawasan ketat, pemberian
cairan intra vena, terapi oksi- gen, hingga operasi elektif (misal oprasi seksio
sesaria pada ibu bersalin). Hospital to Home tetap melakukan koordinasi
dengan rumah sakit sebagai induk perawatan, sehingga diperlukan alat
komunikasi yang berbasis teknologi informasi (Kristjánsdóttir, et al.,
2013).Gawai akhir-akhir ini merupakan piranti elektronik yang fenomenal dan
telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Penggunaan gawai sebagai
instrumen penerapan mobile–health diarea keperawatan anak merupakan
sebuah isu strategis yang perlu ditanggapi oleh tenaga kesehatan untuk
menghasilkan perawatan yang efektif dan efisien.Tujuan kajian ini adalah
untuk untuk menggali potensi penerapan sistem mobile–health di Indonesia,
khususnya di area keperawatan anak dengan penyakit kronis. Melalui peng-
gunaan sistem ini diharapakan akan mening- katkan kualitas pelayanan
terhadap klien.
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas
dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan
pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh,
merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat
luas (1). International Labour Organization (ILO) atau Organisasi Buruh
Internasional tahun 2013, satu pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik
karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun
2012, ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja sebanyak 2 juta kasus setiap tahun.
World Heatlh Organitations (WHO) tercatat dari 35 juta pegawai
kesehatan di dunia, kematian akibat penyakit menular yang berhungan dengan
pegawaian kesehatan berjumlah kurang lebih 108.254 laki-laki dan perempuan
517.404 kejadian. Insiden akut secara signifikan lebih besar terjadi pada
pegawai rumah sakit dibandingkan dengan seluruh pegawai di semua kategori
jenis kepegawaian. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun
2015, Jumlah kasus kecelakaan kerja di Indonesia sejak tahun 2011 hingga
tahun 2014 mengalami fluktuasi, angka tertinggi pada tahun 2013 yaitu 35.917
kasus. Pada tahun 2011 sebanyak 9.891 kasus, tahun 2012 sebanyak 21.735
kasus dan tahun 2014 sebanyak 24.910 kasus. Tiga Provinsi dengan jumlah
kecelakaan kerja tertinggi pada tahun 2011 adalah Provinsi Banten,
Kalimantan Tengah dan Jawa Timur, tahun 2012 adalah Provinisi Jambi,
Maluku dan Sulawesi Tengah, tahun 2013 adalah Provinsi Aceh, Sulawesi
Utara dan Jambi sedangkan tahun 2014 adalah Provinsi Sulawesi Selatan,
Riau dan Bali.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, tahun
2016. Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah antara
tahun 2014–2015 terjadi kasus kecelakaan sebanyak 524 kasus. Berdasarkan
hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada hari kamis tanggal 14 juli 2016
diketahui bahwa perawat yang bekerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat
(IGD) Rumah Sakit Umum Anutapura Palu berjumlah 31 perawat, 21 perawat
berjenis kelamin laki-laki dan 10 perawat berjenis kelamin perempuan. Kasus
Kecelakaan Kerja perawat di Ruang IGD Rumah Sakit Umum Anutapura Palu
dalam kurung waktu 3 bulan (Januari-Maret 2016 tercatat 19 kasus. Dari hasil
permasalahan ini perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang baik
mengingat pevalensi perawat yang mengalami Kecelakaan Kerja lebih tinggi
dibandingkan dengan yang tidak mengalami kecelakaan.
B. Tujuan
C. Manfaat
2. Untuk masyarakat agar dapat mengikuti sistem yang ada di Rumah Sakit,
yang dimana dapat mempermudah pasien saat berada di Rumah Sakit IGD.
TINJAUAN PUSTAKA
B. Review Jurnal
Hasil penelitan Alur dari sistem pelayanan IGD RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang
PEMBAHASAN
A. Relevansi
Jurnal pertama yang di review adalah penggunaan triase emergency
severity index (ESI) di instalasi gawat darurat (IGD), data penelitian
tersebut berbentuk literatur review terhadap triase ESI di IGD pada rumah
sakit tujuannya menyajikan dasar-dasar sistem triase ESI dan untuk
meninjau beberapa literatur dalam pelayanan di IGD. Hasi dari penelitian
tersebut memiliki relevansi dengan issue yaitu mengungkapkan pentingkan
instrumen menggunakan skala triase ESI yang terdiri dalam lima tingkatan
dalam pelayanan di instalasi gawat darurat sehingga dapat di aplikasikan
untuk memfasilitas prioritas pelayanan pasien di Instalasi Gawat Darurat
berdasarkan urgensinya.
Jurnal kedua yang di review adalah Emergency Severity Index sebagai
prediktor kematian di rumah sakit pada pasien suspek sepsis di IGD, data
penelitian tersebut berbentuk studi kohort retrospektif tujuannya
mendemonstrasikan, sensitivitas dan spesifikasi dari ke akuratan
Emergency Severity Index (ESI) untuk kegagalan organ yang terkait
dengan sepsi yang cepat. Hasil dari penelitian tersebut memiliki relevansi
dangan issue yaitu penggunaan ESI memiliki akurasi dan memiliki
sensitivitas yang tinggi untuk memprediksi mortalitas, sehingga dapat
diaplikasikan dalam pelayanan di rumah sakit dan yang masuk ke ICU
pada pasien yang di duga sepsi di IGD dalam kedua triase dalam
pelayanan masyarakat.
Jurnal ketiga yang di review adalah Aplikasi Registrasi Pasien
Berbasis Web di Unit Gawat Darurat, data penelitian tersebut
menggunakan Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan
bahasa Unified Modelling Language (UML), tujuannya mengembangkan
sistem aplikasi registrasi pasien yang berbasis web pada UGD Rumah
Sakit Bakti Timah Pangkal pinang. Hasil penelitian tersebut memiliki
relevansi dengan issue yaitu untuk meningkatkan mutu pelayanan
administrasi pasien di UGD sehingga fokus fokus layanan bukan hanya
administrasi surat – menyurat, tetapi lebih kepada reaksi cepat tanggap
kepada kebutuhan layanan medis dalam kondisi darurat di UGD.
Jurnal keempat yang di review adalah Aplikasi Petri Net Pada Sistem
Pelayanan Igd Rsud Dr. Saiful Anwar Malang, hasil penelitian tersebut
memiliki relevansi dengan issue yaitu antrian yang terjadi dapat
dimodelkan dengan Petri net, dengan model antrian pada sistem pelayanan
IGD Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang ini dikontruksi
dengan software PIPE, sehingga Petri net sistem pelayanan kesehatan
dalam pembagian tindakan pasien berdasarkan prioritas pasien yang sangat
cepat dan tepat dalam keadaan kritis atau gawat darurat.
Jurnal kelima yang di review adalah Aplikasi Mobile - Health Sebagai
Upaya Meningkatan Kualitas Pelayanan Keperawatan Anak Dengan
Penyakit Kronis Pada Seting Home Hospital. Hasil penelitian tersebut
memiliki relevasni dengan issue yaitu penerapan aplikasi sistem pelayanan
mobile-health diaplikasikan di Indonesia khususnya di area keperawatan
anak dengan penyakit kronis pada setting home hospital menggunkan
telepon pintar, sehingga perawat dapat dimudahkan untuk membuat
rencana asuhan keperawatan dan pengkolaborasian rencana perawatan
yang bisa di akses oleh tenaga kesehatan melalui web.
Jurnal keenam yang di review adalah Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Perawat Di Ruang IGD Rsu
Anutapura Kota Palu. Hasil data penelitian tersebut memiliki relevansi
dengan issue yaitu untuk mengetahui kejadian kecelakan kerja pada
perawat di IGD, sehingga rumah sakit dapat meningkatkan kualitas dan
pelatihan tenaga kesehatan agar tidak terjadi kecelakaan kerja di rumah
sakit yang dapat menghambat pelayanan di IGD.
Jurnal ketujuh yang di review adalah Perbandingan qSofa Dan Sirs
Dalam Mengidentifikasi Pasien Dengan Sepsis Dan Memprediksi
Mortalitasnya. Hasil penelitian tersebut memiliki relevansi dengan issue
yaitu dalam sistem pelayanan di rumah sakit qSOFA lebih unggul dalam
mengidentifikasi pasien sepsis dengan disfungsi organ yang berisiko tinggi
mengalami kematian, sedangkan SIRS lebih unggul dalam
mengidentifikasi pasien sepsis yang belum mengalami disfungsi organ dan
berisiko rendah mengalami kematian, namun dibutuhkan studi lebih lanjut
untuk kemampuan kriteria qSOFA dan SIRS dalam spesis pada setting
UGD, ruang rawat intensif dan ruang rawat nonintensif.
Jurnal kedelapan yang di review adalah Gambaran Pelaksanaan
Pendidikan Kesehatan Pada Area Praktik Keperawatan, hasil penelitian
tersebut memiliki relevansi dengan issue yaitu dengan menggunakan
pelayanan keperawatan seperti media video atau leaflet untuk melakukan
pendidikan kesehatan yang dilakukan pada ruangan pasien dapat
meningkatkan kualitas hasil perawatan yang berdampak pada peningkatan
derajat kesehatan pasien.
B. Kesimpulan
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, D., & Sari, D. (2017). Aplikasi Mobile–Health sebagai Upaya Peningkatan
Kualitas Pelayanan Keperawatan Anak dengan Penyakit Kronis pada Setting
Home Hospital. Jurnal Keperawatan Indonesia, 20(1), 1-8.
Efendi, Defi, & Dian Sari. (2017). Aplikasi Mobile-Health Sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperaatan Anak Dengan Penyakit Kronis
Pada Seting Home Hospital Kajian Literatur. Keperawatan Indonesia, 20(1), 1.
Magdalena, H., & Ramadhan, F. C. (2018). Aplikasi Registrasi Pasien Berbasis Web
di Unit Gawat Darurat (Studi Kasus: Rumah Sakit Bakti Timah
Pangkalpinang). Fountain Informatics J, 3(2), 54.
Phungoen, P., Khemtong, S., Apiratwarakul, K., Ienghong, K., & Kotruchin, P.
(2020). Emergency Severity Index as a predictor of in-hospital mortality in
suspected sepsis patients in the emergency department. The American Journal
of Emergency Medicine, 38(9), 1854-1859.
Salmawati, L., Rasul, M., & Napirah, M. R. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Kecelakaan Kerja pada Perawat di Ruang IGD RSU Anutapura Kota
Palu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 10 Nomor 2, 104, 112.
Salmawati, Lusia, Muh. Rasul, & Muh. Ryman Napirah. Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadiam Kecelakaan Kerja Pada Perawat Di Ruang IGD RSU
ANUTAPURA KOTA PALU. “Kesehatan Masyarakat”, 10(2), 106.