Asuhan Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengkajian ini hanya terbatas hanya pada satu orang klien saja yang
dikaji selama tiga hari dari tanggal 14 Juli 2010 sampai dengan
tanggal 15 Juli 2010 di Paviliun Lukas kamar 8-2 Rumah Sakit RK.
Charitas Palembang.
2. Tujuan Penulisan
3. Tujuan Umum
4. Tujuan Khusus
1. Metode Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, metode penulisan yang penulis
gunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang sifatnya
menggambarkan secara objektif dimulai dari pengumpulan sampai evaluasi
dan selanjutnya menyajikan dalam bentuk narasi. Dalam penyusunan
Karya tulis ilmiah ini penulis mendapatkan data melalui :
1. Wawancara
1. Pemeriksaan Fisik
1. Observasi
1. Studi Dokumentasi
1. Metode Kepustakaan
1. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Anatomi Fisiologi
(sumber :
http://ephie2.wordpress.com/2009/12/16/kinesiologi/)
Tulang
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25%
berat badan dan otot menyusun kurang lebih 50%. Kesehatan
dan fungsi sistem muskuloskeletal sangat bergantung pada
sistem tubuh yang lain. Struktur tulang memberi perlindungan
terhadap organ vital, termasuk otak, jantung, dan pare.
Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk
menyangga struktur tubuh. Otot yang melekat ke tulang
memungkinkan tubuh bergerak.
Ada empat jenis tulang, yaitu tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih,
dan tulang tidak beraturan.
1. Tulang panjang
2. Tulang pendek
3. Tulang pipih
1. Klasifikasi Fraktur
1. Etiologi
1. Trauma/ kecelakaan
1. Patofisiologi
Komplikasi awal setelah fraktur adalah syok, yang bisa berakibat fatal
dalam beberapa jam setelah cedera; emboli lemak, yang dapat terjadi
dalam 48 jam atau lebih; dan sindrom kompartemen, yang berakibat
kehilangan fungsi ekstremitas permanen jika tidak ditangani segera.
Komplikasi awal lainnya yang herhubungan dengan fraktur adalah
infeksi, tromboemboli, (emboli paru), yang dapat menyebabkan
kematian beberapa minggu setelah cedera; dan koagulopati
intravaskuler diseminata (KID).
2. Manifestasi Klinis
1. Komplikasi
1. Syok Hipovolemik
3. Infeksi
4. Nekrosis Tulang
2. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Rontgen: menentukan lokasi/luasnya
fraktur/trauma, dan jenis fraktur.
3. Penatalaksanaan
1. Non Operatif
1. Operatif
o Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan
Intervensi :
3. Kulit hangat.
Intervensi :
4. Berhenti merokok.
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
Pelaksanaan Keperawatan
Evaluasi
o Nyeri berkurang sampai dengan hilang
o Tidak terjadi perubahan konsep diri; citra diri, harga diri dan
peran diri
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian Keperawatan
1. Identifikasi
1. Klien
Pekerjaan : Mahasiswa
b. Penanggung jawab
2. Data Medik
3. Keadaan Umum
1. Keadaan Sakit
1. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
3. Suhu : 36,5ºC
4. Pernafasan klien 18x/menit dengan irama teratur dan jenis
dada dan perut.
5. Nadi : 86 x/menit
1. Pengukuran
1. Genogram
1. Data Subyektif
1. Keadaan Sebelum Sakit
2. Data Obyektif
1. Keadaan rambut bersih, kulit kepala bersih
tidak ada ketombe dan, rongga mulut bersih
tidak ada sisa makanan maupun bau mulut,
kebersihan genetalia bersih, kebersihan anus
bersih.
1. Kajian Pola Nutrisi Metabolik
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
3. Observasi
1. Pemeriksaan Fisik
1. Data Obyektif
7. Observasi
8. Pemeriksaan Fisik
4. Data Obyektif
9. Observasi
Klien tampak dalam beraktivitas seperti makan, mandi,
berpakaian, kerapian, mobilasasi ditempat tidur dan
ambulasi dalam skala 2 (dengan bantuan orang), BAB
dan BAK dalam skala 3 (dengan bantuan orang dan
alat), postur tubuh atau gaya jalan klien tegap ada
anggota gerak yang cacat yaitu kaki sebelah kanan
patah.
Pemeriksaan Fisik
a. Data Subyektif
4. Data Obyektif
5. Observasi
6. Pemeriksaan Fisik
9. Data Obyektif
3. Data Obyektif
1. Observasi
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
7. Observasi
a. Data Subyektif
1. Data Obyektif
1. Observasi
a. Data Subyektif
1. Data Obyektif
1. Observasi
( MEYDIANTO )
Result / Hasil
Tes Unit / Reference range /
Out of Within
Pemeriksaan Satuan Nilai rujukan
range range
Hematologi I
Darah Rutin
Hemoglobin 13,5 g/dl 13 – 18
Leukosit 11.000 sel/µl 4.000 – 10.000
LED/BSE 10 mm 0 – 15
Basofil 0 % 4,5 – 6,5
Eosinofil 1 % 1–3
Neutrofil Staff 2 % 2–6
Neutrofil 70 % 50 -70
Limfosit 14 % 20 - 40
Monosit 7 % 2-8
Darah Khusus
Golongan
A
darah
Resus Faktor Positif
BT (Bleding
3 Mnt <6
time)
Kimia Darah
SGOT / ASAT 25 µ/l 10-34
SGPT/ALAT 17 µ/l 9 – 43
Faal Ginjal
Ureum 11 Mg/dl 10-50
Creatinin 0,8 Mg/dl 0,6-1,5
BSS 148 Mg/dl 70 – 180
Yang bersangkutan
6. Pantozol IV
2. Klasifikasi obat : Antipasmodik
1. ANALISA DATA
Data Obyektif :
Klien tampak meringis kesakitan
dan kaki sebelah kanan dibalut
perban elastis
Klien telah dilakukan operasi
pemasangan pen; plat 8, hole 1
buah dan screw 8 buah.
S = 36,5ºC
N = 86 x/mnt
Data Subyektif :
Keluarga mengatakan kaki
kanan terasa nyeri dan sulit
untuk digerakkan.
Data Obyektif :
Klien tampak/dimandikan
dengan cara dilap oleh keluarga
Klien tampak baring lemah di
tempat tidur
Tampak aktivitas seperti makan,
dan berpakaian, imobilisasi, dan
ambulasi dengan skala 2
(bantuan orang lain)
BAK dan BAB dibantu oleh
orang dan alat (Skala 3)
2.
Tanda-tanda Vital :
Kerusakan
TD = 120/80 mmHg Prosedur mobilitas
pembedahan fisik
S = 36,5ºC
N = 86 x/mnt
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data Subyektif :
P = 18x/mnt
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan
prosedur pembedahan
Data Subyektif :
Data Obyektif :
P = 18x/mnt
14/7/2010 III Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya Meidi
luka insisi bedah
Data Subyektif :
Data Obyektif :
Data Subyektif :
Data Obyektif :
1. PRIORITAS MASALAH
1. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
N Hasil yang Rencana Na
Keperawat Rasional
o. diharapkan tindakan ma
an
1. Nyeri Tujuan 1. Lakukan 1. Untuk Med
berhubung jangka pengkajian mengetahui i
an dengan panjang : nyeri karakteristi
adanya meliputi k nyeri
luka insisi Nyeri skala, agar dapat
bedah berkurang intensitas, menentuka
sampai dan jenis n diagnosa
DS : dengan nyeri. selanjutnya
hilang. .
Klien
meng Tujuan
ataka
n jangka
nyeri pendek :
pada 2. Untuk
bagia Dalam 3x24 mengetahui
n jam tanda-
kaki 2. Mengobser tanda vital
sebel Klien dapat vasi
ah bertoleransi keadaan
kana terhadap umum
n nyeri yang klien
yang ditandai 3. Adanya
patah dengan : edema,
deng hematom
an Nyeri dan
skala berkur 3. Kaji spasme
nyeri ang adanya otot
5 sampa edema, menunjukk
i hamatom, an adanya
DO : hilang dan penyebab
Ekspr spasme nyeri
Klien esi otot.
tamp wajah
ak klien
meri tampa
ngis k 4. Meningkatk
kesa rileks an aliran
kitan balik vena
dan
dan Tanda vital
4. Tinggikan mengurang
kaki dalam batas
sebel normal ekstremita i edema
s yang dan
ah
sakit. mengurang
kana TD = 140/90
n mmHg i nyeri.
dibal
ut S = 36ºC
perba
n N = 70-75
elasti x/menit 1. Menurunka
s n edema
Klien P = 15- 20 5. Berikan dan
telah x/menit kompres pembentuk
dilak dingin (es). an
ukan hematom
opera
si
pema
sang
an
pen;
plat
8,
hole
1
6. Ajarkan
buah klien
dan 2. Menghilang
teknik
screw kan /
relaksasi,
8 mengurang
seperti
buah i nyeri
distraksi,
. secara non
dan
farmakologi
imajinasi
Klien s
terpimpin.
tamp
ak
tegan
g
3. Agar dapat
Klien 7. Laporkan
menentuka
tamp kepada tim
n terapi
ak medik, bila
yang tepat
gelisa nyeri tidak
h terkontrol.
Tand
a-
tanda
Vital 8. Kolaborasi
: dengan tim 4. Pemberian
medis rutin
TD = dalam mempertah
120/80 memberika ankan
mmHg n obat- kadar
obatan analgesic
S = analgetik. darah
36,5ºC secara
adekuat,
N =
mencegah
86 x/mnt fluktuasi
dalam
P =
menghilang
18x/mnt kan nyeri.
Diagnosa
N Hasil yang Rencana Na
Keperawata Rasional
o. diharapkan tindakan ma
n
2. Kerusakan Tujuan 1. Kaji 1. Untuk Mey
mobilitas jangka kemampu mengetahui di
fisik panjang : an tingkat
berhubung aktivitas kerusakan
an dengan Klien dapat klien mobilitas
prosedur melakukan dan dapat
pembedaha mobilitas menentuka
n. fisik secara n intervensi
umum selanjutnya
ditandai
dengan : Tujuan 2. Untuk
jangka mengetahui
Data pendek keadaan
Subyektif : dalam waktu umum
3 x 24 jam klien
Klien dengan 2. Observasi
3. Agar dapat
kaki kriteria hasil tanda-
membantu
sebela : tanda
mobilitas
h vital
secara
kanan Tidak terjadi
bertahap
patah penurunan
dan kekuatan
baru otot ditandai
di dengan ; 3. Bantu
opera klien
4. Meningkatk
si Dapat menggera
an aliran
mobili kkan
balik vena
Data sasi bagian
dan
Obyektif : secara cedera
mengurangi
bertah dengan
edema dan
Klien ap tetap
mengurangi
tampa Dapat memberik
nyeri
k melak an
5. Mengurangi
merin ukan sokongan
dan
gis latihan yang
menekan
kesak gerak adekuat.
efek nyeri
itan denga 4. Ekstremit
sebelum
dan n as
latihan
kaki mengg ditinggika
sebela unaka n dan
h n alat disokong mobilitas
kanan bantu dengan
dibalu gerak bantal. 6. Alat bantu
t gerak
perba Klien membantu
n tampa keseimbang
elastis k an diri
Klien rileks untuk
telah latihan
Klien
dilaku mobilisasi
tampa
kan 5. Nyeri
k
opera dikontrol
tenang
si dengan
pema Tanda bidai dan
sanga vital memberik
n pen; dalam an obat
plat batas anti-nyeri
8, normal sebelum
hole 1 digerakka
buah TD = n.
dan 140/9
screw 0 6. Kolaboras
8 mmHg i dengan
buah. tim terapi
S= dalam
Klien 36ºC mengajar
tampa kan klien
k N= menggun
tegan 70-75 akan alat
g x/men bantu
it gerak
Tanda
(tongkat,
-
P = 15- walker,
tanda
20 kursi
Vital :
x/men roda), dan
it anjurkan
TD =
klien
120/8
untuk
0
latihan.
mmH
g
S=
36,5ºC
N =
86 x/mnt
P=
18x/mnt
Diagnosa
N Hasil yang Rencana Nam
Keperawata Rasional
o. diharapkan tindakan a
n
3. Gangguan Tujuan jangka 1. Dorong 1. Ekspresi Mey
citra diri panjang : klien emosi di
berhubung mengung membant
an dengan Dapat kapkan u pasien
perubahan menerima perasaan mulai
penampilan perubahan dan rasa menerim
diri dalam ketakuta a
ditandai penampilan n, kenyataa
dengan : diri mengenai n dan
perubaha realitas
Data Tujuan jangka n konsep hidup
Subyektif : pendek dalam diri.
waktu 1 x 24
Klien Jam klien
meng dapat
ataka menerima 2. Agar
n keadaan 2. Bantu pasien
malu dirinya yang klien dapat
denga ditandai dalam memaha
n dengan : penerima mi
keada an perubaha
annya Klien perubaha n citra
sekar memperli n citra diri
ang hatkan diri dengan
karen konsep sesuai proses
a kaki diri yang kebutuha rekonstr
sebel positif n klien. uksi
ah Klien perbaika
kana mampu n pada
nnya menerim dirinya.
patah a
. keadaan
nya
Data
Obyektif : Klien 3. Jelaskan
tidak setiap
Klien malu kesalahp
tamp dengan ahaman 3. Salah
ak kakinya yang di memberi
diam yang alami kan
dan klien, informasi
sering patah untuk akan
terme membant berakibat
nung Klien u salah
tampak penyesua persepsi.
tenang ian
dan terhadap
rileks perubaha
n
kapasitas
fisik dan
konsep
diri.
4. Susun
sasaran
dan
tujuan
yang
akan 4. Agar
dicapai proses
bersama penyamp
klien. aian
informasi
5. Anjurkan tersusun
dan sesuai
motivasi rencana.
klien 5. Perawata
untuk n diri
melakuka secara
n mandiri
perawata dapat
n diri menamb
sendiri ah
mandiri kepercay
sesuai aan
kemampu dalam
an. diri klien.
6. Berikan
dukunga
n dan
pujian 6. Dukunga
terhadap n
upaya bantuan
klien. orang
terdekat
memotiva
si dan
membant
u proses
rehabilita
si.
7. Anjurkan
keluarga/
7. Keluarga
orang
merupak
terdekat
an orang
untuk
terdekat
menduku
yang
ng
dapat
penyemb
membant
uhan
u proses
klien
penyemb
dengan
uhan
dampak
penyakit
masalah
klien.
muskulos
keletal.
Diagnosa
N Hasil yang Rencana Na
Keperawata Rasional
o. diharapkan tindakan ma
n
4. Resiko Tujuan 1. Kaji 1. Untuk Mey
tinggi jangka adanya menentu di
infeksi panjang : tanda- kan
berhubunga tanda antibiotic
n dengan Infeksi tidak infeksi yang
adanya luka terjadi seperti tepat
insisi bedah rabas, untuk
ditandai Tujuan kemeahan, pasien
dengan : jangka bengkak,
pendek : 2. Peningkat
Resiko tinggi 2. Mengobser an suhu
infeksi Dalam waktu vasi tanda- tubuh di
berhubunga 3x 24 jam tanda vital atas
n dengan tanda-tanda normal
adanya luka infeksi tidak menunju
insisi bedah terjadi kkan
dengan adanya
Data kriteria tanda-
Subyektif : hasil: tanda
infeksi.
Klien Bengk
menga ak di
takan kaki
sebela 3. Pantau
kaki
h luka 3. Adanya
sebela
kanan operasi dan cairan
h
mulai cairan yang yang
kanan
berkur keluar dari keluar
patah
ang luka dari luka
dan
bengk sampai menunju
ak denga kkan
adanya
n
Data hilang tanda
4. Pantau infeksi
Obyektif : Kulit
adanya dari luka.
disekit
infeksi 4. Retensi
Tamp ar
pada urine
ak baluta
saluran sering
kaki n
kemih terjadi
sebela perban
h elastic setelah
kanan tidak pembeda
han
klien tampa
terbal k
ut kemer
denga ahan
n dan
perba bersih
n
elastic Tanda
karen
a luka
operas vital
i. dalam
Kaki batas
tampa normal
k
bengk TD =
ak 140/9
0
Baluta mmHg
n
perba S=
n 36ºC
tampa
k N= 5. Antibiotik
kering 70-75 dapat
5. Kolaborasi
dan x/men menekan
dengan tim
bersih it perkemba
medis
ngan
Tanda dalam
P = 15- mikroorg
-tanda pemberian
20 anisme
Vital : terapi
x/men yang
antibiotik
it merugika
TD = n
120/80 Hasil
mmHg lab
dalam
S= batas
36,5ºC normal
:
N = 86
x/mnt Leukos
it :
P = 4.000
18x/mnt –
Hasil lab 10.000
leukosit = sel/µl
11.000
sel/µl
1. Pelaksanaan Keperawatan
Nama/Umur : Tn. "M" / 18 Th
Nama
Tanggal DP Waktu Pelaksanaan Keperawatan
Jelas
Mengkaji tingkat nyeri, lokasi,
karakteristik, intensitas (skala 0-10).
Memperhatikan petunjuk nyeri
nonverbal (perubahan tanda vital dan
14/7/2010 I 07.30 emosi/prilaku) Meydi
(Nyeri pada kaki sebelah kanan dengan
skala 5, kaki tampak bengkak, intensitas
hilang timbul, klien tampak meringis
menahan nyeri)
Mengobservasi tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
S : 36,5 OC
P : 18 x/mnt
Klien diberi makan pagi
I 08.00 (Klien makan habis 1 porsi yang Meydi
disediakan rumah sakit)
Menganjurkan klien untuk istirahat
tirah baring
I 08.15 Meydi
(Klien tampak tirah baring dan
meninggikan ekstremitas yang sakit)
Memberikan klien posisi yang nyaman
I 08.30 Meydi
(Klien diberi posisi terlentang)
Memberikan obat injeksi Extrace 1 x1
I 09.00 vial, Cravit 1x1 vial, Dynastat 1x1 vial Team
dan pantozol 1x1 vial
Memberikan klien obat oral
I 09.15 (Klien dapat obat cefspan 3 x 1 tab, Team
mefinal 3 x1 tab)
I 11.00 Mengajarkan klien teknik relaksasi tarik Meydi
nafas dalam bila nyeri timbul
N : 86 x/mnt
S : 36,5 OC
P : 18 x/mnt
Mengkaji klien
Mengevaluasi keadaan klien
TD : 120/80 mmHg
III 07.45 Meydi
N : 86 x/mnt S : 36,5 C
O
P : 18 x/mnt
Memberikan klien penjelasan tentang
perawatan luka operasi dan pentingnya
III 08.30 latihan sesuai indikasi untuk mencegah Meydi
kelemahan otot.
TD : 120/80 mmHg
IV 07.45 Meydi
N : 86 x/mnt S : 36,5 CO
P : 18 x/mnt
Menganjurkan keluarga untuk menjaga
kebersihan tangan dengan mencucinya
sebelum dan sesudah melakukan
IV 07.35 tindakan pada luka Meydi
(Keluarga dan klien mengerti dan
melakukan prosedur cuci tangan
sebelum melakukan tindakan pada luka)
Memberikan penjelasan kepada klien
pentingnya menjaga kebersihan balutan
luka agar tetap kering.
IV 08.15 Meydi
Mengevaluasi keadaan klien :
G. EVALUASI KEPERAWATAN
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis secara khusus membahas tentang pencapaian yang
telah diperoleh setelah memberikan asuhan keperawatan pada Tn. "M"
Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal; Fraktur Cruris. Bab ini juga
terdapat kesenjangan-kesenjangan yang terjadi dilihat dari konteks teori
dan hasil penerapan secara nyata pada klien. Hal ini disebabkan karena
kemungkinan respon dan daya tahan klien dalam menghadapi penyakitnya
berbeda-beda. Adapun pembahasan terhadap Asuhan Keperawatan pada
Tn. "M" dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal; Fraktur Cruris adalah :
1. Pengkajian
1. Diagnosa Keperawatan
6. Perubahan konsep diri; citra diri, harga diri dan peran diri
berhubungan dengan dampak masalah musculoskeletal
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada gangguan sistem
Muskuloskeletal; Fraktur Cruris pada klien Tn. "M" yang dirawat di
Pavilyun Lukas Rumah Sakit RK Charitas Palembang selama dua
hari. Penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut ;
2. SARAN
1. Bagi perawat
DAFTAR PUSTAKA
http://askep1000.blogspot.com/2010/12/asuhan-keperawatan-op-fraktur-cruris.html