Disusun Oleh :
NAMA : Danar Fauzan Adi Prayitno
NIM : SN211024
Hari : Rabu
A. Keluhan utama
Pasien mengatakan mengeluh nyeri sesudah operasi melepas pen dikaki kanannya
B. Diagnosis medis
Union tibia post orif (dextra)
C. Diagnosis keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0056)
G. Analisis tindakan
Penatalaksanaan nyeri yang efektif adalah aspek yang penting dalam asuhan
keperawatan (Kneale & Davis, 2011). Sehubungan dengan penanganan nyeri, disarankan
untuk menggunakan kombinasi dengan terapi non farmakologi, baik itu digunakan salah
satu secara sendiri atau kombinasi keduanya (Suyanto & Bangsawan, 2013). Terapi non
farmakologis adalah teknik yang digunakan untuk mendukung teknik farmakologi
dengan metode sederhana, murah, praktis dan tanpa efek samping yang merugikan
(Pratiwi et al., 2020). Dalam pelaksanaan terapi non farmakologi, tenaga kesehatan yang
memiliki peran dominan adalah perawat karena merupakan tugas mandiri perawat dalam
memberikan intervensi keperawatan (Mayasari, 2016). Teknik relaksasi napas dalam
merupakan salah satu metode manajemen nyeri non farmakologi.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurdin, Kiling, & Rottie (2013) didapatkan bahwa
relaksasi napas dalam efektif dalam menurunkan nyeri pasca operasi fraktur. Penggunaan
teknik relaksasi dalam periode pasca operasi akan mengurangi penggunaan analgesik
pada pasien, mengurangi efek samping yang terkait dengan obat dan memastikan bahwa
pasien akan merasa puas terhadap perawatan (Yaban, 2019). Beberapa teori dan jurnal
penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya didapatkan bahwa penerapan teknik
napas dalam untuk menurunkan nyeri pasca operasi fraktur terdapat perbedaan seperti
prosedur dalam pelaksanaan, durasi, siklus dan lama waktu pemberian teknik napas
dalam. Untuk itu penelitian ini bermaksud menganalisis penerapan teknik napas dalam
yang selama ini pernah dilakukan dan seberapa besar kontribusi teknik napas dalam
terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca operasi fraktur. Sehingga diharapkan dapat
menghasilkan sebuah rekomendasi penanganan nyeri untuk pasien pasca operasi fraktur
yang lebih bisa dapat dipertahankan. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan systematic review penelitian terbaru tentang
“penggunaan teknik napas dalam terhadap penuruanan nyeri pada pasien pasca operasi
fraktur”.
K. Evaluasi diri
Intervensi teknik napas dalam mampu menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi
fraktur. Selain intervensi teknik napas dalam, intervensi yang bias diberikan untuk
menurunkan nyeri pasca operasi fraktur adalah pemberian cold pack. Dalam memberikan
tindakan relaksasi nafas dalam mahasiswa praktik hanya melanjutkan terapi non
farmakologis dari intervensi sebelumnya sambil melakukan observasi.
L. Daftar Pustaka
1. Aini, L., & Reskita, R. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap
Penurunan Nyeri pada Pasien Fraktur. 9(2013), 262–266.
http://103.114.35.30/index.php/JKM/article/view/3076
2. Aji, S. B., Armiyati, Y., & Sn, S. A. (2015). Efektifitas Antara Relaksasi Autogenik Dan
Slow Deep Breathing Relaxation Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Orif Di
Rsud Ambarawa. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan (JIKK), 002.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1136/JIKK.k211
3. Anugerah, A. P., Purwandari, R., & Hakam, M. (2017). Pengaruh Terapi Kompres
Dingin Terhadap Nyeri Post Operasi ORIF (Open Reduction Internal Fixation) pada
Pasien Fraktur di RSD Dr. H. Koesnadi Bondowoso. Jurnal Pustaka Kesehatan, 5(2).
https://doi.org/10.33021/aia.v1i2.847
4. Apley, A. G., & Solomon, L. (2018). System of Orthopaedics and Trauma (A. Blom, D.
Warwick, & M. R. Whitehouse (eds.); 10th Editi). CRC Press.
https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9781315118192
5. Aslan FE, & Yizlid T. (2017). Phsiopathology. Akademisyen Medicine Bookstore.
6. Ayudianingsih, N. G., & Maliya, A. (2015). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Femur Di
Rumah Sakit Karima Utama Surakarta. 191–199. https://doi.org/10.1002/oby.20557
7. Cahyanti, E. I., Anugrahanti, W., & Wibowo. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien
Gastritis Dengan Masalah Nyeri Akut. Cirak, O., Yilmaz, H. O., & Ahyan, N. Y.(2018).
Nutritional factors in etiology of childhood obesity. General Medicine Open, 2(4), 1–5.
https://doi.org/10.15761/gmo.1000141
8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Profil Kesehatan Indonesia.
9. Evvendi, S., Sulisetyawati, D., & Agussafutri, W. D. (2019). Perbandingan Pemberian
Teknik Slow Deep Breathing Dan Kompres Dingin Terhadap Intensitas Nyeri Pasien
Pasca Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah. https://doi.org/10.1177/1099800416654261
10. Handayani, S., Arifin, H., & Manjas, M. (2019). Kajian penggunaan analgetik Pada
Pasien Pasca Bedah Fraktur di Trauma Centre RSUP M. Djamil Padang. JSFK (Jurnal
Sains Farmasi & Klinis), 6(2), 113–120. https://doi.org/10.25077/JSFK.6.2.113-120.2019
11. Hermanto, R., Isro’in, L., & Nurhidayat, S. (2020). Studi Kasus : Upaya Penurunan Nyeri
Pada Pasien Post Operasi Fraktur Femur. Health Sciences Journal, 4(1), 112–123.
https://doi.org/10.1080/19325037.2018.1486755
12. Igiany, P. D. (2018). Perbedaan Nyeri Pada Pasien Pasca Bedah Fraktur Ekstremitas
Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Teknik Relaksasi Napas Dalam. Jurnal Manajemen
Informasi Dan Administrasi Kesehatan (JMIAK,01(01), 16–21.
https://doi.org/10.1186/s12966-0170571-2
13. Judha, M., Sudarti, & Fauziah, A. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.
Nuha Medika. Kneale, J., & Davis, P. (2011). Keperawatan Ortopedik Dan Trauma.
EGC.
14. Kristanto, A., & Arofiati, F. (2016). Efektifitas Penggunaan Cold Pack dibandingkan
Relaksasi Nafas Dalam untuk Mengatasi Nyeri Pasca Open Reduction Internal Fixation
(ORIF). Indonesian Journal of Nursing Practices, 1(1).
https://doi.org/10.18196/ijnp.1154
15. Margono. (2014). Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Peningkatan
Adaptasi Regulator Tubuh Untuk Menutunkan Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Di
Rumah Sakit Ortopedi Soeharso. Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1).
https://doi.org/10.1155/2014/964236
16. Mayasari, C. D. (2016). Pentingnya Pemahaman Manajemen Nyeri Non Farmakologi
bagi Seorang Perawat. Jurnal Wawasan Kesehatan, 1(1).
https://doi.org/10.1016/j.hsag.2015.0 8.002
17. Mintarsih, S., & Nabhani. (2016). Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan
Nyeri Post Operasi Patah Tulang. Jurnal.Akper17.Ac.Id. https://doi.org/10.1186/s12889-
0163878-z
18. Moher, D., Liberati, A., Tetzlaff, J., Altman, D. G., & Group, the P. (2009). Preferred
reporting items for systematic reviews and metaanalyses: The PRISMA statement.
Annals of Internal Medicine, 151(4). https://doi.org/10.1371/journal.pmed. 1000097
19. Muttaqin, A. (2011). Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal Aplikasi Pada Praktik Klinik
Keperawatan. EGC.
20. Nisak, A. J., & Mahmudino, T. (2017). Pola Konsumsi Makanan Jajanan di Sekolah
Dapat Meningkatkan Resiko Overweight/Obesitas pada Anak. Jurnal Berkala
Epidemiologi, 5(3), 298–382. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i3.2017