Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. W DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN ELIMINASI URIN
DI RUANG SEMERU RSUD PANDAN ARANG
BOYOLALI

Tgl / Jam MRS : 13 Oktober 2016 / Jam 10.00


Tanggal / Jam Pengkajian : 13 Oktober 2016 / Jam 10.30
Metode Pengkajian : Auto Anamnesis
No. Regristasi : 09326267

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. Identitas Klien :
Nama Klien : Tn. W
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Boyolali
Umur : 83 Tahun
Status perkawinan : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
2. Identitas Klien :
Nama : Jumiati
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 41Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Alamat : Boyolali
Hubungan dengan klien : Anak

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien tidak bisa kencing
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien merasakan menggigil, pasien mengalami hipertensi, mual, muntah,
pusing, batuk berdahak lalu kemudian keluarga membawa pasien ke RSUD
PANDAN ARANG Boyolali, kemudian pasien langsung di bawa ke IGD
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan jarang mengalami hipertensi
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menurun seperti
hipertensi dan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan
pasien

Genogram :

Keterangan :
= Pasien x = meninggal

= Perempuan
= Laki – Laki
III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan sehat itu sangat penting. Bagi dirinya, pasien ingin segera
sembuh dan pulang
2. Pola aktivitas dan latihan ( sebelum dan selama sakit )
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan / minum ˅ ˅
Mandi ˅ ˅
Tolleting ˅ ˅
Berpakaian ˅ ˅
Mobilitas tempat tidur ˅ ˅
Berpindah ˅ ˅
Ambulasi / ROM ˅ ˅
Keterangan
O : mandiri
1 : dengan alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
3. Pola istirahat dan tidur
Keterangan Sebelum sakit Selama sakit
Jumlah jam tidur siang 2 jam / hari -
Jumlah jam tidur malam 6-8 jam / hari 5 jam / hari
Pengantar tidur ( obat tidur ) -
Gangguan tidur - Tiba-tiba sering terbangun
Perasa waktu bangun Segar dan nyaman Masih terasa mengantuk
dan lelah
4. Pola nutrisi metabolic
a. Pengkajian pada nutrisi ABCD
A = Antropometri
BB : 60 Kg, TB : 170, IMT 22,4
B = Biomechanical
Hb : 8,4.g/dl, leukosit ; 8620 ml , trombosit : 253 1043/UL
Eritrosit : 3,27 1043/UL
C = Clinical Sign
Tidak ada penurunan berat badan , pucat , tidak ada Tugor kulit, lemas,
bibir tidak kering
D = Diet
Pola makan : teratur
Porsi : ½ mangkok kecil ( 1 hari 3 kali )
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit
1. Frekuensi : 3 x sehari
2. Jenis : nasi, lauk, sayur, the hangat
3. Porsi : 1 porsi
4. Keluhan : tidak ada
Selama sakit
1. Frekuensi : 3 x sehari
2. Jenis : bubur kasar
3. Porsi : ½ porsi
4. Keluhan : mual, muntah
5. Pola eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit
1. Frekuensi BAB : 2 – 3 kali sehari
2. Konsintensi : lunak
3. Warna : kuning kecoklatan
4. Keluhan / kesulitan BAB :-
5. Penggunaan obat pencahar : -
Selama sakit
1. Frekuensi BAB : 1 kali sehari
2. Konsintensi : lunak
3. Warna : kuning kecoklatan
4. Keluhan / kesulitan BAB :-
5. Penggunaan obat pencahar : -
b. BAK
Sebelum sakit
1. Frekuensi BAK : 5 – 8 x sehari
2. Jumlah urin : 1.000 cc
3. Warna : kuning jernih
4. Keluhan / kesulitan BAK : rasa sakit sebelum terpasang karteter
Selama sakit
1. Frekuensi BAK :-
2. Jumlah urin : 1.500 cc
3. Warna : kekuningan
4. Keluhan / kesulitan BAK : pasien tidak bisa kencing
menggunakan alat bantu karteter

ANALISA KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN


Intake Output Analisa
a. Minuman a. Urine intake
650 cc 1500 cc Intake kurang
b. Makanan b. Feses Output :
½ porsi makan 1 x sehari Asupan nutrisi
c. Iwl : 34,5 kurang
Total : 650 cc Total : 1500 CC Balance : - 882,5 CC
6. Pola kognitif dan perceptual
a. Klien komunikatif saat pengkajian, dapat berbicara dengan lancer, dapat
menjawab pertanyaan dengan tepat dan dapat diajak berbincang-bincang
Nyeri : P : Pasien mengatakan nyeri perut karena, tidak bisa buang air kecil
Q : Paien mengatakan nyeri seperti tertekan
R : Pasien mengatakan nyeri pada perut
S : 3 – 4 ( sedang )
T : Pasien mengatakan nyeri mendadak atau bertahap

b. Fungsi panca indra


Penglihatan : Normal dapat melihat dengan jelas
Pendengaran : dapat mendengar aktif
Pengecap : dapat merasakan panas dan dingin
Penghidu : indra penciuman klien tidak terganggu
Perasa : Dapat merarasakan panas dan dingin
c. Kemampuan bicara : Dapat berbicara secara komunikatif
d. Kemampuan membaca : kurang
7. Pola konsepdiri
a. Harga diri : pasien mengatakan tetap percaya diri dan semangat untuk
sembuh
b. Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan cepat
pulang
c. Identitas diri : pasien menyadari bahwa dia sudah tidak memiliki isteri.
d. Gambaran diri : pasien mengatakan tidak mau sakit seperti ini.
e. Peran diri : sebelum sakit pasien adalah seorang petani
8. Pola kooping
- Sebelum sakit : pasien mengatakan jika ada masalahselalu diselesaikan
dengan diskusi
- Selama sakit, pasien mengatakan jika ada masalah , selalu diselesaikan baik-
baik
9. Pola seksual reproduksi
- Sebelum sakit : pasien merasa kesepian karena isterinya sudah meninggal.
- Selama sakit : pasien mengatakan sudah tidak merasa kesepian karena
keluarga , dan anaknya sangat perhatian.
10. Pola peran hubungan
Hubungan klien dengan keluarga sangat harmonis dan hubungan dengan
masyarakat baik dan juga harmonis.
11. Pola nilai dan kepercayaan
a. Agama : Islam
b. Ibadah : sebelum sakit selalu beribadah tepat waktu, selama sakit
beribadah menjadi terganggu dan keterbatasan dalam beribadah.
IV. PEMERIKSAAN UMUM
1. Kesadaran umum
a. Kesadaran : lemah
b. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah : 180 / 100mmHg.
2. Nadi : 88x /menit
- Frekuensi : 84x /menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : kuat
3. Pernafasan
- Frekuensi : cepat
- Irama : tidak teratur
4. Suhu : 38°C
2. Pemeriksaan hdd to toe
a. Kepala
a. Bentuk dan ukuran kepala : simetris
b. Pertambahan rambut : menyeluruh tidak rontok
c. Kulit kepala : bersih
b. Muka
1. Mata
- Kebersihan : bersih
- Fungsi penglihatan : baik
- Pal Pebra : tidak ada oedema, tidak ptosus
- Konjungtiva : tidak anemis
- Solera : tidak ikhterik
- Pupil :-
- Diameter ki/ka :-
- Reflek terhadap cahaya : pupil mengecil terkena cahaya
- Penggunaan alat bantu penglihatan :-
2. Hidung
- Fungsi penghidung : untuk mencium bau
- Sekret : tidak ada
- Nyeri sinus : tidak ada
- Polip : tidak ada
- Nafas cuping hidung
3. Mulut
- Kemampuan bicara : mampu
- Keadaan bibir : normal tidak pecah-pecah
- Selaput mukosa : lembab
- Warna lidah : merah muda
- Keadaan gigi : bersih
- Bau nafas : bau khas
- Dahak : tidak batuk
4. Gigi
- Jumlah : 32
- Kebersihan : bersih
- Masalah : tidak ada
5. Telinga
- Fungsi / pendengaran : dapat mendengar dengan baik
- Bentuk : simetris
- Kebersihan : bersih
- Serumen : tidak ada
- Nyeri telinga : tidak ada nyeri telinga
c. Leher
- Benruk : simetris
- Pembesaran tyroid : tidak ada
- Kelenjar getah bening : tidak ada
- Nyeri waktu menelan : tidak ada
- Jup : tidak ada
d. Dada ( Thorak )
Paru –paru
- Inspeksi : dada tidak ada memar,luka, simetris
- Palpasi : tidak adanyeri tekan
- Perkusi : cardio megali
- Auskultasi :bunyi jantungnormal
e. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada memoriluka
- Auskultasi : bising usus cepat
- Perkusi :suara timpani
- Palpasi : teraba kasardan penuh
f. Genetalia : terpasang karteter
g. Anusdan rektum : bersih tidak ada nyeri tekan
h. Ekstremitas
a. Atas
Kekuatan ototkanan dan kiri : sama
Rom kanan dan kiri : sama
Perubahan bentuk tulang : tidak ada
Pergerakan sendi bahu : tidak ada
Perabaaan akral : normal
Ditting edema : tidak ada
Terpasang infus : RI 20 tpm
b. Bawah
Kekuatan ototkanan dan kiri : sama
Rom kanan dan kiri : sama
Perubahan bentuk tulang : tidak ada
Varises : tidak ada
Perabaaan akral : normal
Ditting edema : tidak ada

i. Integrumen
Warnakulit : coklat sawo matang
Turgor kulit : tidak ada
V. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboraturium
2. Tanggal periksaan :13oktober 2016
Jenis pemerikasaan Nilai normal Satuan Hasil Keterangan
Hematologi hasil
DARAH LENGKAP
Hemoglobin 14-18 9 /dl 8,4 Abnormal
Leukosit 4800-10000 /ml 8620 Normal
LED 0-20 /mm
Hitung jenis sel
Eo sinofil % 1-3 % 2,7 Normal
Ra sinofil % 0-1 % 2,7 Abnormal
Neutrofil batang % 1-6 %
Neutrofil segmen % 50-70 % 69,7 Normal
Limfosit % 20-40 % 7,4 Abnormal
Monosit % 2-8 % 17,5 Abnormal
Hematokrit 42-92 g 26,1 Abnormal
Protein plasma 6-8 g/dl
Trombosit 150-450 10 13/Ul 253 Normal
Eritrosit 4,1-6,1 10’6/Ul 3,27 Ab normal
MCV 80-100 Fl 80 Normal
MCH 27-32 Pg 26 Abnormal
MCHC 32-36 g/dl 32 Normal
RDW % 17
Golongan darah O
ABO
Rgesis Anti –D Positif
Kimia
Ureum 10-50 Mg/dl 28 Normal
Creatinin 0,9-1,3 Mg/dl 0,8 abnormal
SGOT <32 u/l 29 abnormal
SGPT <41 u/l 17 abnormal
3. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal pemeriksaan :
Jenis Pemeriksaan Hasil pemeriksaan
1. Foto kecil A / Thorak - TB paru lama aktif dengan
gambaran atelectasis pulmo
dextra, klasifikasi pada apex
pulmo dextra, infiltrat paracardial
pulmo dan penebalan pleural
space dextra,
- Cardiomegall
2. USG - Ukuran kedua Ren normal, struktur
echo parenim normal
hidronephrosis ringan
bilateral,mungkin fisiologis o.k
retensi urine, vesica
urinaria,dinding licin,tak tampak
batu maupun massa. Prostat,
parenkim dan kapsul baik,ukuran
sedikit membesar
(36x41x45mm,35 gram)
sangatmungkin BPH ringan
VI. TERAPI MEDIS
Hari/tanggal Jenis terapi Dosis Golongan & Fungsi
kandungan
Kamis,13oktober cairanIV: Untuk
2016 infus asering 10 tmp Obat resep menambah
inj. Furosomid 20-80mg Jenis: Diuretik cairan tubuh
inj. Om2 Ns.100 Untuk
membuang
cairan berlebih
Jum’at 14 Infus asering 10 tmp Obat resep Untuk
oktober 2016 Inj. Furosemid 20-80mg jenis :duretik menambah
Inj. Om2 ns-100 cairan tubuh
Untuk
membuang
cairan berlebih
Sabtu, 15 Glukosa Untuk
oktober 2016 larutan infus menambah
Inj. Golongan cairan
Ceetriaxone 40 mg antibiotik tubuh,elektrolit
Inj. Oktozal 30mg Komposisi Untuk
Inj. Teranal pantropazole mengobati
infeksi akibat
ulrus
Meredakan
gejala dan
pengobatan
pada lambung
Kamis,13 Obat peroral : Obat analgesik Obat penurun
oktober pamol 3x1 gol: obat bebas panas
ambrokal syr 3x1c Mukolitik Untuk
cpg 1x1 Obat generik meredakan
aspilit 1x1 Obat generik, dmam
asam Mengencerkan
asetisalilat dahak
Mengurangi
resiko terkena
serangan
jantung
Obat untuk
mengatasi
terombosit
Jum’a, 14 Pamol 3x1 Obat penurun
oktober 2016 Ambroxol syr 3x1c Obat generik panas
Cpg 1x1 Obat generik Obat batuk
Aspilit 1x1 Obat generik: berdahak
asam Mengurangi
asetilsalilat resiko terkena
serangan
jantung
Obat untuk
mengatasi
terombosit
Sabtu, 16 Lavask 5mg Tablet, Obat pengurang
oktober 2015 1x1 Terazosin gejala hipertensi
Hytroz 2mg hydrchloride
1x1
Kamis, 13 O2 3/pm Membantu
oktober 2016 sistem
pernafasan
B. ANALISA TINDAKAN
Nama : Tn. W No. Cm :09326267
Umur : 83 tahun diagnosa medis :obs.dyspn
dpchf
No Hari/ tgl Data fakus Masalah Etiologi Dianosa
Jam DS:pasien Gangguan Abstruksi Gangguan
1 13 menatakan eliminasi urine anatomik eliminasi urin
oktober tidak bisa pipis, berhubungan
2016 perut sakit dengan obstruksi
terasa penu. anatomik
Do : pasien
terlihatmenahan
rasa sakit,pada
saat
pemeriksaan
bagian kandung
kemih teraba
penuh dan
kasar
2 13 DS : pasien Ketidakseimbangan Faktor Ketidakseimbangan
oktober mengatakan nutrisi : kurang dari biologis nutrisi : kurang dari
2016 nyeri pada kebutuhan tubuh kebutuhan
perut, kurang berhubungan
minat pada dengan factor
makanan, psien biologis
mengatakan
rasa makanan
hambardan rasa
ingin mual.
DO: pasien
mengatakan
rasa nyeri, porsi
makanan tidak
habis hanya
setengah porsi
dari yang
diberikan,
pasien mual
dan muntah

C. Diagnose keperawatan
1. Gangguan elminasi urin berhubungan dengan obstruksi anatomoik
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor
biologis
D. Rencana keperawatan / intervensi
Nama : Tn. W No. cm : 09326267
Umur : 83 tahun diagnose media : obs.dyspneu
No Tgl/jam dx. kep/ no dx Tujuan & kriteria Intervensi ( NIC ) ttd
hasil ( NGC )
1 13 oktober Gangguan Setelah dilakukan D:
2016 eliminasi urin tindakan 1. lakukan
berhubungan keperawatan penilaian
dengan obstruksi selama 3 x 24 jam kemih yang
anatoik / (1) masalah gangguan komprehensif
eliminai urin berfokus pada
teratasi dengan inkon tinesia
kriteria hasil : ( misalnya ,
1. Kandung output urin,
kemih kosong pola berkemih
secara penuh kemih, fungsi
2. Tidak ada kognitif, dan
residu urin > masalah
100-200cc kencing
3. Intake cairan preaksisten )
rentang normal OTTV.
4. Balance cairan 2. Memantau
seimbang asupan dan
5. TTV dalam keluaran
batas normal N:
TD : 120 / 80 3. Merangsangka
mmHg n reflex
S : 36,5 - 37º kandung kemih
C dengan
H : 60 – 100 menerapkan
x / menit dingin untuk
RR : 16 – 24 / perut,
menit membelahi
tinggi batin ,
atau air
4. Sediakan
waktu yang
cukup untuk
pengosongan
kandung kemih
( 10 menit )
E:
5. Anjurkan
pasien /
keluarga untuk
merekam
output urin,
sesuai
6. Intruksikan
menghindari
konstipasi atau
impaksi tinja
K:
7. Memasukkan
karteter kemih
8. Kolaborasi
pemberian
terapi medis
dengan dokter
2 13oktober Ketidakseimbangan Setelah dilakukan O:
2016 nutrisi : kurang dari tindakan 1. Dilakukan
kebutuhan tubuh keperawatan kajian alergi
berhubungan selama 3 x 24 jam makanan
dengan factor masalah ketidak 2. Monitoring
biologis / ( 2 ) seimbangan jumlah nutrisi
nutrisi : kurang dan kandungan
dari kebutuhan kalori
tubuh. Teratasi 3. Monitor
dengan hasil : adanya
1. Mampu penurunan
mengidentifika berat
si kebutuhan 4. Lakukan
nutrisi. monitor kulit
2. Tidak ada kering dan
tanda-tanda perubahan
malnutrisi. pigmentasi
3. Menunjukan 5. Lakukan
peningkatan monitor turgor
fungsi kulit
pengecapan 6. Lakukan
dari menelan monitor mual
4. Tidak terjadi dan muntah
penurunan 7. Lakukan
berat badan monitor kadar
yang berarti albumin, total
5. TTV dalam protein, obs
batas normal : TTV
TD : 120 / 80 N:
mmHg 8. Anjurkan
S : 36,5 - 37º pasien
C melakuan
H : 60 – 100 tingkatan
x / menit intake FE.
RR : 16 – 24 / 9. Anjurkan
menit pasien untuk
meningkatkan
protein dan
vitamin c
10. Berikan
substansi gula
11. Berikanlah
makanan yang
terpilih ( sudah
di
konsultasikan
dengan ahli
gizi
E:
12. Menyakinkan
diet yang
dimakan
mengandung
tinggi serat
untuk
mencegah
konstipasi
13. Berikanlah
informasi
tentang
kebutuhan
nutrisi
14. Anjurkanlah
pasien makan
sering tapi
sedikit
15. Anjurkan
makan dan
minum dalam
keadaan
hangat
N:
16. Kolaborasikan
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
jumlah kalori
dan nutrisi
yang
dibutuhkan
pasien
17. Kolaborasi
pemberian
terapi medis
dengan dokter
E. TINDAKAN KEPERAWATAN/ IMPLEMENTASI
Nama : Tn. W No CM :09326267
Umur : 83tahun Diagnosa medis :obs. Dyspneu

Hari/ Tanggal No.Dx Implementasi Respon Ttd

13 oktober 1 Melakukan Tanda tanda S: Pasien


2016/16.00 vital mengatakan pusing,
mual, muntah.
O: Tanda-tanda vital
TD:
180/100mmHg
S: 36˚c.
Nadi: 88x/menit.
RR:28x/menit.

Melakukan penilaian S: Pasien


kemih secara mengatakan tidak
komprehensif. bisa kencing.
O: Kandung kemih
teraba keras dan
penuh.

Melakukan pengkajian S: Pasien


adanya alergi makanan. mengatakan tidak
ada mkanan.
O: Pasien hanya
menghabiskan ½
porsi makanan.
Kolaborasi pemberian S: Pasien
terapi obat mengatakan
Cairan IV : infus asering bersedia untuk
10tpm , injeksi furosemid , minum obat.
injeksi om2 ns 100 O: Obat masuk ke
Obat peroral : Pamol 3x1, tubuh pasien
Ambrokral syr 3x1c, cpg (injeksi furosemid,
1x1, aspilit 1x1. njeksi om2 ns 100).

14 oktober 2 Melakukan Tanda-tanda S: Pasien


2016/16:00 vital. mengatakan masih
agak pusing, mual.
O: TD:
150/100mmHg
Suhu : 38˚C
Nadi: 84x/menit
RR:28x/menit.

Melakukan rangsangan S: Pasien


refleks kandung kemih mengatakan tidak
dengan menerapkan dingin bisa kencing.
untuk perut, membelahi O: Kandung kemih
tinggi batin atau air. teraba keras dan
penuh.

Melakukan pemasangan S: Pasien


kateter. mengatakan sudah
bisa kencing.
O: Kateter sudah
terpasang di
kandung kemih dan
pasien sudah bisa
BAK.
Anjurkan pasien makan S: Pasien
sedikit tapi sering, mengatakan
makanan dan minuman bersedia makan
dalam kondisi hangat. sedikit tapi sering
serta dalam kondisi
hangat.
O: Pasien telah
menghabiskan ½
porsi makanan
setiapkali makan.

Kolaborasi pemberian S: Pasien bersedia


terapi obat : untuk minum obat.
Cairan IV : infus asering O: Obat masuk
10tpm , injeksi furosemid , ketubuh pasien
injeksi om2 ns 100 (Injeksi furosemid
Obat oral : Pamol tab 3x1, injeksi om2 ns 100).
Ambrokral syr 3x1c, cpg
1x1, aspilit 1x1

Melakukan Tanda-tanda S: Pasien


vital mengatakan masih
sedikit pusing
O: TD:
140/90mmHg
Suhu : 40˚C
Nadi: 84x/menit
RR:28x/menit.
Menganjurkan pasien S: Pasien
meningkatkan asupan mengatakan
protein dan nutrisi makanan terasa
hambar.
O: Pasien
menghabiska ½
porsi setiap x makan

Memberi subtansi glukosa S: Pasien


mengatakan
bersedia diberi
asupan gula.
O: Ds sudah
terpasang.

Kolaborasi pemberian S: Pasien


terapi bat. mengatakan
Cairan IV: Injeksi bersedia minum
ecotrixon, Injeksi octozol, obat.
injeksi teranol. O: Obat masuk
Obat Oral: Hytroz 2mg ketubuh pasien
Injeksi ecotrixon,
Injeksi octozol,
injeksi teranol.

F. EVALUASI
Nama : Tn. W No. cm : 09326267
Umur : 83 tahun diagnose media : obs.dyspneu
No.dx Hari/Tanggal/ Evaluasi Ttd
jam
1 Kamis 13 S: Pasien mengatakan pusing, mual, muntah.
oktober/ 20:00 O: TD: 180/100mmHg
S: 36˚c.
Nadi: 88x/menit.
RR:28x/menit.
Kandung kemih teraba keras dan penuh, Pasien
hanya menghabiskan ½ porsi makanan, Obat masuk
ke tubuh pasien (injeksi furosemid, njeksi om2 ns
100).
A: Masalah pusing, mual, muntah belum teratasi.
Masalah kandung kemih belum teratasi
Nafsu makan pasien belum teratasi
Injeksi obat sudah masuk ketubuh pasien
P: Lanjut intervensi
1. Melakukan Tanda-tanda vital
2. Melakukan penilaian kandung kemih secara
komprehensif.
3. Melakukan pengkajian adaya alergi makanan
4. Kolaborasi pemberian terapi obat

Jumat 14 S: Pasien mengatakan agak masih pusing.


oktober 2016/ O: TD: 150/100mmHg
08:00 Suhu : 38˚C
Nadi: 84x/menit
RR:28x/menit
Kandung kemih teraba keras dan penuh, Kateter
sudah terpasang di kandung kemih dan pasien sudah
bisa BAK, Obat masuk ketubuh pasien (Injeksi
furosemid injeksi om2 ns 100).
A: Masalah pusing belum teratasi
Masalah kandung kemih tterattasi
Masalah obat masuk ketubuh pasien dengan baik.
P: Lanjut intervensi
1. Melakukan Tanda-tanda vital
2. Melakukan pemasangan kateter.

Sabtu, 15 S: Pasien mengatakan masih agak pusing


oktober 2016/ O: TD: 140/90mmHg
09:00 Suhu : 40˚C
Nadi: 84x/menit
RR:28x/menit
Ds sudah terpasang, Obat masuk ketubuh pasien
Injeksi ecotrixon, Injeksi octozol, injeksi teranol.
A: Masalah pusing masih belum teratasi
Masalah pemerian substansi glukosa teratasi
Masalah obat masuk ketubuh pasien dengan baik.
P: Lanjut intervensi
1. Melakukan tanda-tanda vital

Anda mungkin juga menyukai