SURAKARTA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tempat : RuangRawatmawar I
A. LatarBelakang
Anak-anak mempunyai kondisi berbeda dengan orang dewasa pada saat pra
bedah sebelum masuk ke kamar operasi. Salah satu kondisi tersebut berupa
kecemasan. Kecemasan merupakan salah satu faktor stres emosional anak
yang perlu diperhatikan sebelum masuk ke kamar operasi akibat pisah dengan
orang tua. Berdasarkan data pada tahun 2010, prevalensi anak-anak yang
menjalani operasi di Afrika Barat sekitar 34 pasien anak dari 625 pasien setiap
bulannya dan di Gambia sekitar 11,3%. Keadaan sebelum masuk ke kamar
operasi dapat memberikan ketidaknyamanan dan rasa cemas pada anak-anak
yang berpengaruh terhadap mental anak.Hal ini akan berpengaruh terhadap
respon tubuh untuk melepaskan katekolamin sehinggadapat mengakibatkan
peningkatan laju jantung, kontraksi otot jantung, vasokonstriksi arteri,
peningkatan kadar gula darah dan lain-lain. keadaan tersebut dapat
memperberat kondisi anak sebelum masuk ke kamar operasi. Tingkat
kecemasan anak pada usia tersebut sangat tinggi sebelum masuk kamar
operasi sekitar 50 –70 %maka diperlukan cara untuk mencegah stres
emosional pada anak, baik dengan persiapan psikologis pada saat preoperatif
(sehari sebelum operasi) dimana anak dan orang tua diberikan penjelasan
mengenai teknik anestesi dan pembedahan yang akan dijalani keesokan
harinya.
B. TujuanInstruksionalUmum ( TIU )
Setelahdiberikanpenyuluhanselama 30
menitdiharapkankliendankeluargadapatmengetahuidanmemahamipersiapan
pre operasibedahjantung
C. TujuanInstruksionalKhusus ( TIK )
Setelahdiberikanpenyuluhandiharapkandapat :
1. Pasienkooperatifsebelumdansesudahoperasi
2. Pesiapan mental danfisik yang optimal
3. Bahanpertimbanganpradanpascabedah
D. Metode
Metode yang digunakanadalahceramah, Tanyajawab, dandemonstrasi
E. MEDIA PENYULUHAN
Media Penyuluhan yang digunakan:
1. Lembar balik / leaflet
2. Laptop
3. LCD
F. PelaksanaanKegiatan
UraianKegiatan
No Kegiatan
Penyuluh Peserta
a. Apakah bapak /
ibu sudah
mengetahuai apa 5. Menjawabpertanya
itu operasi bedah an
jantung?
b. Apakah bapak /
ibu mengetahui
persiapan apa saja
yang harus
dilakuakan
sebelum
dilakukannya
operasi ?
G. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Alga fitriani ratnaningsih
2. Penyaji : Neni budi purwaningsih
3. Observer : Endang yuliningsih
Devi setya oktaviana
4. Operator : Arlinawidiyaningrum
5. Fasilitator : Christin selyana putri
Septiara devi oliviane
Desy anggraini
H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: LCD : Operator
: Peserta : Moderatot
: Penyaji : Fasilitator
: Observer
I. KRITERIA EVALUASI
1. EvaluasiStruktur :
a. 80% pesertahadir di tempatpenyuluhan
b. 100% peyelenggaraanpenyuluhan di laksanakan di
RuangMawar I
c. 100%
pengorganisasianpenyelenggaraanpenyuluhandilakukansebelu
mnya
2. Evaluasiproses :
a. 80% Pesertaantusiasterhadapmateripenyuluhan
b. Tidakadapeserta yang meninggalkantempatpenyuluhan
c. 50%
Pesertamengajukanpertanyaandanmenjawabpertanyaansecarab
enar
3. EvaluasiHasil :
a. 60% pesertamengetahuitentang pre operasibedahjantung
b. Jumlahhadirpesertadalampenyuluhan minimal 10 orang
J. MATERI
Terlampir
LAMPIRAN MATERI
C. Peran Keluarga
Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk strategi koping yang dapat
digunakan untuk mengatasi kecemasan bagi anak karena dengan dukungan
keluarga anak dapat mengidentifikasi, mengekspresikan, serta
mengungkapkan rasa takut dan cemasnya sehingga kecemasan dapat
berkurang (Stuart, 2006). Dukungan tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk
dukungan emosional melalui rasa empati, dukungan penghargaan melalui
dorongan maju dukungan instrumental melalui bantuan langsung baik harta
ataupun benda, serta dukungan informatif melalui pemberian nasehat, saran
maupun petunjuk. Keluarga merupakan unsur terpenting dalam perawatan
anak karena anak bagian dari keluarga (Supartini, 2004).
Perawatan di rumah sakit memaksa anak untuk berpisah dengan lingkungan
yang dicintainya, yaitu keluarga dan terutama kelompok sosialnya dan
menimbulkan kecemasan. Kehilangan kontrol juga terjadi akibat dirawat di
rumah sakit karena adanya pembatasan aktivitas. Kehilangan kontrol tersebut
berdampak pada perubahan peran dalam keluarga, anak kehilangan kelompok
sosialnya karena ia biasa melakukan kegiatan bermain atau pergaulan sosial,
perasaan takut mati, dan adanya kelemahan fisik.
DAFTAR PUSTAKA
www.docstoc.com/docs/76029917/Bedah-jantung