Disusun:
Kelompok 2
1. Arlina Widiyaningrum (S15053)
2. Diah Laras Pramesti (S15059)
3. Lela Selfiana (S15071)
4. Loista Windhi Pambajeng (S15072)
5. Septiara Devi Oliviane (S15089)
6. Viana (S15091)
A. Latar Belakang
Diare merupakan suatu kejadian yang sering di alami semua orang
terutama pada anak. Pada kondisi ini anak sangat rentan terhadap bakteri yang
menyebabkan diare, bakteri dapat masuk melalui makanan, alat makan, dan
cara penyajian yang kurang bersih atau higenis. Oleh karena itu di perlukan
pencegahan dan penanganan pada anak diare sebelum terjadi komplikasi
seperti dehidrasi, hipokalemia dan syok (Soegijanto S, 2011)
Banyak para ibu yang belum begitu paham tentang penanganan pada anak
diare tentang pemberian oralit atau pembuatan Larutan Gula Garam (LGG),
serta waktu pemberiannya. Kemudian tentang kebersihan waktu pemberian air
susu dan alat-alat yang di gunakan oleh anak. Karena itu perlu pengetahuan
3
yang lengkap tentang pencegahan dan penanganan pada anak diare yang harus
diketahui oleh para orang tua(Mansjoer, A. 2011)
G. Setting Tempat
Operato Penyaji
r
P P
E E
Modera S S
tor E E
R R
T T
A A
Observer
H. Media
1. audiovisul, LCD, Leptop
I. Kisi-kisi Materi
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Komplikasi Diare
5. Pencegahan Diare
6. Penatalaksanaan Diare
J. Penatalaksanaan
No. Kegiatan Respon Keluarga Waktu
1. Pendahuluan
1. Memberi salam -Membalas salam (5menit)
2. Memperkenalkan diri -Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan pendidikan -Memperhatikan
kesehatan mengenai penyakit
5
diare
4. Kontrak waktu - Menyetujui
5. Mengkaji pengetahuan keluarga - Menjelaskan
mengenai penyakit diare sesuai
pengetahuan
2. Penyampaian materi
1. Menjelaskan tentang : - Memperhatikan (30 menit)
a. Pengertian diare penjelasan dan
b. Penyebab diare demonstrasi
c. Tanda dan gejala diare dengan cermat
d. Komplikasi diare
e. Pencegahan diare
f. Penatalaksanaan diare
g. Dapat mendemonstrasikan
cuci tangan yang baik dan
benar
Dengan media….
Menyimpulkan materi yang telah
diberikan - Menanyakan hal
yang belum jelas
- Memperhatikan
kesimpulan
3. Penutup (5 menit)
1. Evaluasi dengan cara tanya jawab - Memperhatikan
2. Rencana tindak lanjut
3. Memberi salam - Menjawab salam
1. Pendahuluan
2. Penyampaian Materi
3. Penutup
L. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Kontrak waktu dan tempat telah dilakukan.
b. Peserta siap diberikan pendidikan kesehatan.
c. Pendidikan kesehatan siap di berikan.
2. Proses
a. Waktu dan tempat sesuai kontrak
b. Peserta kooperatif saat dilakukan pendidikan kesehatan
c. Peserta antusias dalam bertanya saat pendidikan kesehatan.
d. Peserta antusias tidak droup out ( keluar ) saat penkes dilaksanakan.
3. Hasil
a. Peserta memahami materi penkes
b. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang di berikan oleh moderator :
1) 80%-100% peserta dapat menjelaskan pengertian diare ?
2) 80%-90% peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala diare?
3) 90%-100% peserta dapat menyebutkan apa yang dilakukan saat
diare?
7
Lampiran materi
DIARE
A. DEFINISI
Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari dengan/
tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang
terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan
anak yang sebelumnya sehat (Smeltzer, 2011).
Menurut WHO (2011), diare adalah buang air besar (defekasi)
dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200
cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair/ setengah padat, dapat disertai
frekuensi yang meningkat.
B. PENYEBAB
Menurut Masjoer (2011), diare disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain :
1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus
(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada
anak-anak).
3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, dan protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak,
sayuran dimasak kurang matang.
5. Faktor psikologis : Rasa takut dan cemas
D. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi dari diare antara lain :
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
2. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah,
bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).
3. Hipokalsemi
4. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase
karena kerusakan vili mukosa, usus halus.
5. Hiponatremi
6. Syok hipovolemik
7. Hipoglikemia
8. Asidosis (Suryanah,2011)
E. PENCEGAHAN
Orang dapat mencegah diare bila mereka memahami disebabkan oleh
apa diare itu dan bagaimana serta tindakan apa yang dapat dilakukan
terhadap penyakit itu.
1. Pemberian ASI saja sampai dengan 4-6 bulan.
2. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah
makanan dan makan, sebelum memberi makan pada anak-anak.
3. Membuang tinja secara benar.
9
F. PENATALAKSANAAN DIARE
1. Diare tanpa dehidrasi/ kekurangan cairan tubuh
a. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya. Gunakan
cairan rumah tangga (CRT) seperti oralit, makanan cair (sup, air
biasa, air tajin) atau larutan gula garam yang lebih praktis dan
hampir efektif sebagai upaya mencegah dehidrasi.
1) Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur
Umur Setiap Mencret
< 1 tahun ½ gelas
1 - 4 tahun 1 gelas
5 – 12 tahun 11/2 gelas
Catatan :
1 bungkus oralit = 1 gelas belimbing = 200 cc
Cara memberi oralit :
berikan oralit setiap kali buang air besar
Cara pembuatan oralit :
Sediakan air matang 1 gelas belimbing atau 200 cc dan
campurkan 1 bungkus oralit, aduk hingga larut.
2) Larutan gula garam (LGG)
Dibuat dengan cara air matang sebanyak 1 gelas atau 200 cc
dicampur dengan 1 sendok makan gula dan sepucuk sendok teh
garam. Kemudian aduk sampai larut (Waldo, 2011).
c. Dehidrasi berat
11
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Medika.
Suriadi & Yuliani R. 2011. Buku pegangan praktek klinik asuhan keperawatan
Smeltzer, Suzanne C. 2011. Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 8 vol 2.
Jakarta: EGC.
Waldo E. Nelson. 2011. Ilmu kesehatan anak edisi 15 volume 2. Jakarta: EGC.
Wong, L.D. 2011. Nursing care of infant and children (8th ed). New York:
Mosby