Anda di halaman 1dari 12

1

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN


DIARE PADA ANAK
DI RUANG MELATI 2 RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA

Disusun:
Kelompok 2
1. Arlina Widiyaningrum (S15053)
2. Diah Laras Pramesti (S15059)
3. Lela Selfiana (S15071)
4. Loista Windhi Pambajeng (S15072)
5. Septiara Devi Oliviane (S15089)
6. Viana (S15091)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017
2

SATUAN ACARA PENDIDIKAN


KESEHATAN

Pokok Bahasan : Diare pada anak


Sub Pokok bahasan : 1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Komplikasi Diare
5. Pencegahan Diare
6. Penatalaksanaan Diare
7.Demonstrasi Cara Cara Mencuci Tangan yang
Benar.
Sasaran : keluarga klien di Ruang Melati RSUD Dr
Moewardi Surakarta
Waktu : 40 menit
Hari/tanggal : Selasa, 14 Mei 2017
Tempat : Ruang Melati 2 RSUD Dr Moewardi Surakarta
Pelaksana : Mahasiswa Program Profesi Ners Stikes Kusuma
Husada Surakarta.

A. Latar Belakang
Diare merupakan suatu kejadian yang sering di alami semua orang
terutama pada anak. Pada kondisi ini anak sangat rentan terhadap bakteri yang
menyebabkan diare, bakteri dapat masuk melalui makanan, alat makan, dan
cara penyajian yang kurang bersih atau higenis. Oleh karena itu di perlukan
pencegahan dan penanganan pada anak diare sebelum terjadi komplikasi
seperti dehidrasi, hipokalemia dan syok (Soegijanto S, 2011)
Banyak para ibu yang belum begitu paham tentang penanganan pada anak
diare tentang pemberian oralit atau pembuatan Larutan Gula Garam (LGG),
serta waktu pemberiannya. Kemudian tentang kebersihan waktu pemberian air
susu dan alat-alat yang di gunakan oleh anak. Karena itu perlu pengetahuan
3

yang lengkap tentang pencegahan dan penanganan pada anak diare yang harus
diketahui oleh para orang tua(Mansjoer, A. 2011)

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit keluarga dapat
mengetahui dan memahami dengan jelas tentang diare.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Mengetahui tanda dan gejala diare
4. Mengetahui komplikasi diare
5. Mengetahui pencegahan diare
6. Mengetahui penatalaksanaan diare
7. Dapat mendemonstrasikan cara cuci tangan yang benar

D. Tempat dan sasaran


Bangsal melati, Sasaran 6 orang
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Audio Visual
F. Pengorganisasian
1. Ketua : Viana
2. Sekertaris : Loista Windhi P
3. Penyaji : Lela Selfiana
4. Notulen : Diah Laras P
5. Fasilitator : Arlina Widiyaningrum
6. Moderator : Septiara Oliviane D
4

G. Setting Tempat

Operato Penyaji
r
P P
E E
Modera S S
tor E E
R R
T T
A A
Observer

H. Media
1. audiovisul, LCD, Leptop

I. Kisi-kisi Materi
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Komplikasi Diare
5. Pencegahan Diare
6. Penatalaksanaan Diare

J. Penatalaksanaan
No. Kegiatan Respon Keluarga Waktu
1. Pendahuluan
1. Memberi salam -Membalas salam (5menit)
2. Memperkenalkan diri -Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan pendidikan -Memperhatikan
kesehatan mengenai penyakit
5

diare
4. Kontrak waktu - Menyetujui
5. Mengkaji pengetahuan keluarga - Menjelaskan
mengenai penyakit diare sesuai
pengetahuan
2. Penyampaian materi
1. Menjelaskan tentang : - Memperhatikan (30 menit)
a. Pengertian diare penjelasan dan
b. Penyebab diare demonstrasi
c. Tanda dan gejala diare dengan cermat
d. Komplikasi diare
e. Pencegahan diare
f. Penatalaksanaan diare
g. Dapat mendemonstrasikan
cuci tangan yang baik dan
benar
Dengan media….
Menyimpulkan materi yang telah
diberikan - Menanyakan hal
yang belum jelas

- Memperhatikan
kesimpulan
3. Penutup (5 menit)
1. Evaluasi dengan cara tanya jawab - Memperhatikan
2. Rencana tindak lanjut
3. Memberi salam - Menjawab salam

K. Susunan Acara Pelaksanaan


6

1. Pendahuluan
2. Penyampaian Materi
3. Penutup

L. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Kontrak waktu dan tempat telah dilakukan.
b. Peserta siap diberikan pendidikan kesehatan.
c. Pendidikan kesehatan siap di berikan.
2. Proses
a. Waktu dan tempat sesuai kontrak
b. Peserta kooperatif saat dilakukan pendidikan kesehatan
c. Peserta antusias dalam bertanya saat pendidikan kesehatan.
d. Peserta antusias tidak droup out ( keluar ) saat penkes dilaksanakan.
3. Hasil
a. Peserta memahami materi penkes
b. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang di berikan oleh moderator :
1) 80%-100% peserta dapat menjelaskan pengertian diare ?
2) 80%-90% peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala diare?
3) 90%-100% peserta dapat menyebutkan apa yang dilakukan saat
diare?
7

Lampiran materi
DIARE

A. DEFINISI
Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari dengan/
tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang
terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan
anak yang sebelumnya sehat (Smeltzer, 2011).
Menurut WHO (2011), diare adalah buang air besar (defekasi)
dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200
cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair/ setengah padat, dapat disertai
frekuensi yang meningkat.

B. PENYEBAB
Menurut Masjoer (2011), diare disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain :
1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus
(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada
anak-anak).
3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, dan protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak,
sayuran dimasak kurang matang.
5. Faktor psikologis : Rasa takut dan cemas

C. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala diare antara lain sebagai berikut :
1. Diare dengan dehidrasi berat
a. Letargis atau tidak sadar
b. Mata cekung
c. Tidak bisa minum atau malas minum
8

d. Cubitan kulit perut kemblinya sangat lama.


2. Diare dengan dehidrasi sedang-ringan
a. Gelisah, rewel/ mudah marah
b. Mata cekung
c. Haus, minum dengan lahap
d. Cubitan kulit perut kembalinya lambat
3. Diare tanpa dehidrasi
Tidak ditemukan tanda-tanda seperti diatas
(Soegijanto, 2011).

D. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi dari diare antara lain :
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
2. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah,
bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).
3. Hipokalsemi
4. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase
karena kerusakan vili mukosa, usus halus.
5. Hiponatremi
6. Syok hipovolemik
7. Hipoglikemia
8. Asidosis (Suryanah,2011)

E. PENCEGAHAN
Orang dapat mencegah diare bila mereka memahami disebabkan oleh
apa diare itu dan bagaimana serta tindakan apa yang dapat dilakukan
terhadap penyakit itu.
1. Pemberian ASI saja sampai dengan 4-6 bulan.
2. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah
makanan dan makan, sebelum memberi makan pada anak-anak.
3. Membuang tinja secara benar.
9

4. Jangan makan sembarang makanan apalagi makanan mentah.


5. Menggunakan air bersih untuk minum.
6. Memperkuat daya tahan tubuh: ASI minimal 2 tahun pertama,
meningkatkan status gizi, dan imunisasi (Suriadi, 2011).

F. PENATALAKSANAAN DIARE
1. Diare tanpa dehidrasi/ kekurangan cairan tubuh
a. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya. Gunakan
cairan rumah tangga (CRT) seperti oralit, makanan cair (sup, air
biasa, air tajin) atau larutan gula garam yang lebih praktis dan
hampir efektif sebagai upaya mencegah dehidrasi.
1) Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur
Umur Setiap Mencret
< 1 tahun ½ gelas
1 - 4 tahun 1 gelas
5 – 12 tahun 11/2 gelas

Catatan :
1 bungkus oralit = 1 gelas belimbing = 200 cc
Cara memberi oralit :
berikan oralit setiap kali buang air besar
Cara pembuatan oralit :
Sediakan air matang 1 gelas belimbing atau 200 cc dan
campurkan 1 bungkus oralit, aduk hingga larut.
2) Larutan gula garam (LGG)
Dibuat dengan cara air matang sebanyak 1 gelas atau 200 cc
dicampur dengan 1 sendok makan gula dan sepucuk sendok teh
garam. Kemudian aduk sampai larut (Waldo, 2011).

b. Berikan larutan ini sebanyak anak mau


10

1) Teruskan hingga diare berhenti. Beri makanan untuk


mencegah kekurangan nutrisi dengan meneruskan pemberian
ASI atau susu yang biasa diberikan:
a) untuk anak < 6 bulan dan belum mendapat makanan
padat, diberikan susu yang dicairkan dengan air yang
sebanding selama 2 hari.
b) Untuk anak > 6 bulan atau telah mendapat makanan
padat:
1) Berikan bubur dicampur dengan kacan-kacangan,
sayur, daging atau ikan
2) Berikan sari buah segar atau pisang halus
3) Berikan makanan yang segar, masak dan haluskan
atau tumbuk dengan baik
4) Dorong anak untuk makan, sedikitnya 6 kali
sehari (Waldo, 2011).
2. Diare dengan dehidrasi/ kekurangan cairan tubuh
a. Dehidrasi ringan
1) Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
a) ASI tetap diberikan bagi anak yang masih menyusu
b) Oralit
c) Larutan gula garam
d) Cairan makanan (air tajin,kuah sayur atau air matang)
2) Lanjutkan pemberian makan
3) Pergi ke pusat pelayanan kesehatan
b. Dehidrasi sedang
1) Pemberian cairan tambahan seperti penanganan dehidrasi
ringan
2) Pemberian Oralit secara intensif selama periode 3 jam
3) Ulangi penilaian dan klasifikasikan derajat dehidrasinya.

c. Dehidrasi berat
11

3. Rujuk segera ke pusat pelayanan kesehatan untuk pengobatan IV


Segera bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik
dalam 3 hari atau menderita sebagai berikut :
a. Buang air besar cair sering kali
b. Muntah berulang-ulang
c. Sangat haus sekali
d. Makan atau minum sedikit
e. Demam
f. Tinja berdarah (Wong, 2011)

4. Cara mencuci tangan yang baik dan benar


a. Basuh tangan dengan air
b. Tuangkan sabun secukupnya
c. Ratakan dengan kedua telapak tangan
d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya
e. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
f. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
h. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di
telapak tangan kiri dan sebaliknya
i. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
j. Bilas kedua tangan dengan air
k. Keringkan dengan tisu sekali pakai benar-benar kering
l. Gunakan tisu tersebut untuk menutup keran
m. Tangan anda kini sudah bersih
(lama prosebur ini kurang lebih 1 menit)
12

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, A. 2011. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI

Soegijanto S. 2011. Ilmu penyakit anak diagnosa dan penatalaksanaan. Jakarta:

Salemba Medika.

Suriadi & Yuliani R. 2011. Buku pegangan praktek klinik asuhan keperawatan

pada anak. edisi I. Jakarta: CV Sagung Seto.

Smeltzer, Suzanne C. 2011. Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 8 vol 2.

Jakarta: EGC.

Waldo E. Nelson. 2011. Ilmu kesehatan anak edisi 15 volume 2. Jakarta: EGC.

Wong, L.D. 2011. Nursing care of infant and children (8th ed). New York:

Mosby

Anda mungkin juga menyukai