Anda di halaman 1dari 4

ESSAY KEGAWATDARURATAN 1

PENANGANAN SUPORTIF RESUSITASI DAN VENTILASI PADA SYOK


KARDIOGENIK

DISUSUN OLEH :

ARLINA WIDIYANINGRUM

S15B / S15053

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2017
PENANGANAN SUPORTIF RESUSITASI DAN VENTILASI

Terapi suportif atau pendukung adalah pengobatan yang diarahkan untuk


menjaga integritas fisiologis atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih
definitive dapat dilaksanakan, atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk
meniadakan kebutuhan perawat lebih lanjut. Dalam esay ini membahas tentang
penanganan supotif ( Resusitasi dan ventilasi) pada syok kardiogenik berdasarkan jurnal
yang telah ada.

Syok kardiogenik adalah kondisi dimana jantung mengalami gangguan secara


mendadak, sehingga tidak mampu mencukupi pasokan darah yang dibutuhkan oleh
tubuh. Walaupun jarang terjadi, kondisi ini umumnya merupakan komplikasi dari
serangan jantung dan membutuhkan pengobatan segera.

1. Definisi Resusitasi
Defiinisi Resusitasi Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah
tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena
sebab-sebab tertentu. Resusitasi jantung paru (RJP) ini bertujuan untuk
membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali.
Menurut jurnal SCANDINAVIAN JOURNAL OF
TRAUMA,RESUSITATION AND EMERGENCY MEDICINE pada tahun
2016 yang berjudul MECHANICAL CHEST COMPRESSIONS IN THE
CORONARY CATHETERIZATION LABORATORY TO FACILITATE
CORONARY INTERVENTION AND SURVIVAL IN PATIENTS
REQUIRING PROLONGED RESUSCITATION EFFORTS .
Dalam jurnal tersebut diperoleh hasil dari tahun 2009 sampai 2013
32pasien diantaranya 24stemi, 4non stemi, 2pcl yang direncanakan,
1angeogram, 1penyisipan pompa intra aorta, 20orang masuk dalam syok
kardiogenik sebelum inklusi. 25orang berhasil diobati dengan pcl dan 25% dari
total semua bertahan dengan hasil neurologis yang baik saat dirumah sakit.
2. Definisi Ventilasi
Ventilasi merupakan pergerakan udara dari dan ke dalam paru-paru.
Berdasarkan JOURNAL OF INTERNATIONAL MEDICAL RESEARSCH
tahun 2016 yang berjudul INTRA-AORTIC BALLON PUMP COMBINED
WITH MECHANICAL VENTILATION FOR TREATING PATIENTS AGED
> 60 YEARS IN CARDIOGENIC SHOCK: RETROSPECTIVE ANALYSIS,
dukungan ventilator mrkanis noninvasive atau invasive dipelukan untuk pasien
dengan kegagalan ventrikel kiri akut ( suatu kondisi yang dapat menyebabkan
syok kardiogenik). Dalam jurnal ini untuk memeriksa apakah vetilasi mekanis
dengan PEEP yang dikombinasikan dengan pompa ballon intra aorta (IABP)
memberikan hasil yang lebih baik dari IABP saja untuk menangani syok
kardiogenik.

Dalam jurnal ini diperoleh hasil bahwa 62 pasien memenuhi syarat


untuk inklusi studi. 33 menerima IABP saja, 29 menerima IABP
dikombinasikan dengan ventilasi mekanis. Pasien dalam kelompok ventilasi
mekanik IABP memiliki tekanan darah arteri dan tekanan parsial oksigen yang
lebih rendah dibandingkan dengan kelompok IABP saja, yang
mengindikasikan fungsi jantung dan paru yang lebih buruk. Selain itu tingkat
infeksi paru dan insufisiensi ginjal yang lebih tinggi diamati pada kelompok
ventilasi mekanis IABP daripada kelompok IABP saja. Infeksi paru dan
insufisiensi ginjal merupakan factor resiko kematian di rumah sakit.

Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa
apakah ventilasi mekanis yang dikombinasikan dengan IABP memberikan hasil
yang lebih baik daripada IABP saja untuk pengobatan syok kardiogenik pada
pasien >60th.

Kesimpulan dari kedua jurnal:


Dalam jurnal yang pertama resusitasi pasien yang menderita kanker yang
diobati dengan CC mekanik 25% memiliki neurologis yang baik. Hasil dirumah
sakit dibandingkan dengan 10% yang diobati dengan CC manual memiliki
jangka hidup yang lebih baik dari rumah sakit.
Dan dari jurnal yang kedua ventilasi mekanis yang dikombinasikan
dengan IABP lebih memberikan hasil yang lebih baik dari pada hanya IABP
saja dalam penanganan syok kardiogenik dengan usia pasien >60th

Anda mungkin juga menyukai