Anda di halaman 1dari 23

EBP KEPERAWATAN KRITIS

“INFARK MIOKARD AKUT”

OLEH :

KELOMPOK V

A. SARI YUDHA WIDYA ASTUTI A.18.10.005

INDRIANI A.18.10.026

JUSNIATI A.18.10.030

KHUSNUL KHATIMAH A.18.10.031

ISMA (BANTAENG) A.18.10.081

Dosen : HAMDANA,S.Kep ,Ns, M.Kep

S1 KEPERAWATAN

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Kata pengantar

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan

rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

Keperawatan Kritis tentang “EBP Infark Miokard Akut”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan terlepas dari semua itu,kami

menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun

tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik

dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata,kami berharap semoga

makalah Keperawatan Kritis tentang “EBP Infark Miokard Akut” ini dapat memberikan

manfaat maupun informasi terhadap pembaca.


ANALISA PI(C)OT

1. Jurnal 1

Kecepatan Penurunan Nyeri Klien Infrak Miokard Akut Dengan Pemberian

Oksigen

POPULATION/PATIENT

Populasi penelitian ini adalah semua klien Infark Miokard akut yang dirawat di ruang

Intensif Care Unit RSU Haji Surabaya.

 Intervention

 Terapi Oksigen

 Terapi pemberian oksigen adalah merupakan salah satu dari terapi pernafasan

dalam mempertahankan oksigenasi pada jaringan yang adekuat, secara klinis

pemberian oksigenasi bertujuan untuk 1) untuk mengatasi nyeri dada akibat

dari suatu keadaan hipoksemia; 2) untuk menurunkan daya kerja nafas dan 3)

menurunkan daya kerja miokard jantung

 Comparison intervension

Tidak Ada

 Outcome

 Keuntungan

Keunutungan dari terapi oksigen dengan menggunakan kanula nasal

memudahkan klien untuk tetap beraktiftas seperti makan-minum dan berbicara

namun asupan oksigen kurang dari 45%, sedangkan pemberian oksigen


dengan masker asupan oksigen yang masuk lebih besar (> 45%) namun

membuat tidak bebas bergerak maupun beraktifitas bagi klien (Razi, 2008).

 Manfaat

1) Konsentrasi oksigen udara inspirasi dapat terkontrol,

2) Tidak terjadi penumpukan oksigen,

3) mempunyai tahanan jalan nafas yang rendah,

4) efisien dan ekonomis dan

5) nyaman untuk klien (Ikhsanudin, 2004).

 Efek

Pemberian oksigenasi nasal memberikan asupan yang hanya 44% sehingga

berdampak pada lambatnya penurunan nyeri dada pada klien infark miokard

akut, pemberian oksigenansi nasal diberikan oleh karena klien masih mampu

beraktifitas secara terbatas seperti bergerak, berbicara dan atau masih mampu

makan dan minum. Sehingga penurunan nyeri dada klien tersebut berlangsung

lambat seiring dengan adanya kemampuan aktifitas klien tersebut

 Time

Diberikan oksigen nasal 1-6 l/menit selama 30 menit atau oksigen masker 5-8 l/menit

selama 30 menit.

2. Jurnal 2

Oxygen Therapy to Maitain Haemodynamic Status in Patient with Acute

Myocardial Infarction

 POPULATION/PATIENT
Populasi yang diambil adalah seluruh pasien IMA yang dirawat di IGD RSUD Dr.

Moewardi Surakarta.

 Intervention

 Terapi Oksigen

 Oksigen merupakan salah satu terapi yang bertujuan dalam mempertahankan

oksigenasi jaringan yang adekuat serta dapat menurunkan kerja miokard

akibat kekurangan suplai oksigen.

 Comparison intervension

Tidak Ada

 Outcome

 Keuntungan

Pemberian oksigen dapat meningkatkan MAP normal karena dipengaruhi oleh

konsumsi oksigen jantung terutama ditentukan oleh tegangan intramiokard,

kontraksi miokard, dan frekuensi denyut jantung.

 Manfaat

Untuk menghentikan perkembangan serangan jantung, menurunkan beban

jantung, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

 Efek
Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh pemberian terapi

oksigen terhadap status hemodinamik (tekanan darah sistolik, diastolik, MAP,

dan heart rate).

 Time

Oksigen yang diberikan 5-6 liter/menit melalui binasal kanul. 2-3 jam kemudian

dilanjutkan bila saturasi oksigen rendah (<90%).

3. Jurnal 3

Manajemen Terapi Oksigen Oleh Perawat Di Ruang Instalasi Darurat RSUD

Karanganyar

 POPULATION/PATIENT

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang bertugas di Ruang Instalasi

Gawat Darurat RSUD Karanganyar sebanyak 18 perawat.

 Intervention

 Terapi Oksigen

 Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar separuh

melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan

(Standar Pelayanan keperawatan di ICU, Dep.Kes. RI,2005).

 Comparison intervension

Tidak Ada
 Outcome

 Keuntungan

Terapi oksigen dalam kegawatdaruratan sangat berperan untuk mencukupi

kebutuhan oksigen yang adekuat dalam jaringan tubuh.

 Manfaat

1) Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien

2) Mencegah terjadinya hipoksia

3) Untuk menurunkan kerja napas dan menurunkan kerja miokard

4) Serta untuk mengatasi keadaan hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa

gas darah.

 Efek

Pemasangan masker partial rebreathing dan rebreathing dapat menimbulkan

tanda dan gejala keracunan oksigen. Hal ini dikarenakan jenis masker

rebreathing dan non rebreathing dapat mengalirkan dengan konsentrasi yang

tinggi yaitu sekitar 90-95%. Face mask tidak dianjurkan pada klien yang

mengalami muntah-muntah. Hindari pemakaian nasal kanul jika klien terdapat

opstruksi nasal. Sehingga dapat lebih diperjelas bahwa pemberian oksigen

dengan metode tertentu sangat berbahaya pada keadaan pasien tertentu.

 Time

Pemberian oksigen biasanya di atur dan di sesuaikan 1-6 liter/menit.


Latar Belakang

Penyakit infark miokard akut atau yang selanjutnya disebut IMA adalah penyakit

gawat darurat jantung. IMA merupakan penyebab kematian yang tidak dapat diketahui

jumlah insidennya. American Heart Association (AHA) atau Asosiasi Ahli Jantung Amerika

memperkirakan 900.000 orang yang terserang IMA dari mereka berjumlah 245.500 orang

meninggal (Hudak & Gallo, 2005) dan di Inggris pada tahun 2005 penyebab kematian akibat

IMA berjumlah 150.000 orang. beberapa keluhan yang sering terjadi adalah adanya keluhan

nyeri dada baik sebelah kanan maupun kiri yang menjalar ke leher, bahu hingga ke lengan

akibat dari iskemia miokard jantung (Ahmad, 2008).

Keluhan nyeri dada tersebut dapat terjadi oleh karena kurangnya suplai oksigen pada

otot jantung atau iskemia miokardium (Hyhiena, 2008). Adapun tanda dan gejala khas selama

nyeri dada adalah perasaan seperti diremasremas, ditekan berat, atau nyeri di daerah dada,

terutama di belakang tulang dada. Nyeri yang timbul seringkali menjalar ke leher, dagu,

lengan, punggung, bahkan ke gigi. Klien biasanya juga mengeluh kembung, nyeri ulu hati,

lemah, berkeringat, mual, kram, dan napas pendek yang disebabkan oleh kurangnya pasokan

oksigen akibat penyempitan pembuluh darah jantung karena penumpukan lemak atau

arteriosklerosis (Faqih, 2006).

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2006) pemberian oksigenasi diberikan oleh karena

kurangnya pasokan darah yang membawa oksigen dari arteri koronaria ke miokardium

sehingga mengakibatkan timbulnya keluhan nyeri dada yang hebat. Untuk mengatasi keluhan

nyeri dada yang hebat tersebut diberikan pengobatan salahsatunya dengan pemberian

oksigenasi masker dengan konsentrasi 40-60% dengan harapan asupan oksigenasi dapat lebih

banyak dan kontinyu sehingga dapat mensupply kekurangan oksigen yang lebih cepat

sehingga dapat mengurangi keluhan nyeri dada (Ikhsanuddin, 2004).


Hampir seluruhnya klien infark miokard akut mengalami skala nyeri dada berat

terkontrol sebelum pemberian oksigenasi. Sebagian besar klien infark miokard akut

mengalami nyeri dada ringan sesudah pemberian oksigenasi.


Hasil Pencarian EBP

 Literatur - literatur yang digunakan Evidence Based Practice ini didapatkan dari :

Jurnal Ilmiah

 Kecepatan Penurunan Nyeri Klien Infrak Miokard Akut Dengan

Pemberian Oksigen

 Oxygen Therapy to Maitain Haemodynamic Status in Patient with Acute

Myocardial Infarction

 Manajemen Terapi Oksigen Oleh Perawat Di Ruang Instalasi Darurat

RSUD Karanganyar

Situs Web

- Google Scholar

Rentang jurnal 5 tahun terakhir

- 2015, 2020, 2015

Dengan menggunakan kata kunci

- Jurnal 1 : pain , oxygen

- Jurnal 2 : oxygen therapy; haemodynamic status; Acute Myocardial

Infarction.

- Jurnal 3 : manajemen keperawatan, terapi oksigen


Rangkuman Research

N Judul Desain Intervensi Hasil Ksimpulan

o
1 Rancangan Klien IMA yang Penelitian Hasil penelitian
Kecepatan tentang
pada telah setuju kecepatan tentang pemberian
Penurunan penurunan
penelitian ini menjadi subyek nyeri dada pada oksigenasi dan
Nyeri Klien klien infark
adalah q u a s penelitian diukur miokard akut kecepatan penurunan
Infrak dengan
yek scala nyeri pemberian nyeri dada pada klien
Miokard Akut oksigenasi di
speriment menggunakan Ruang Intensif infark miokard akut
Dengan Care Unit RSU
dengan skala nyeri Haji Surabaya dapat disimpulkan
Pemberian dilaksanakan
teknik t w o Bourbanis. tanggal 01 bahwa Hampir
Oksigen Agustus 2009
group Selanjutnya sampai dengan seluruhnya klien infark
(Wiwin tanggal 16
pratest - p o s diberikan oksigen Agustus 2009. miokard akut
Susilodewi, Hasil penelitian
ttestde nasal 1-6 l/menit dikelompokkan mengalami skala nyeri
RSU Haji menjadi data
sig n , yaitu selama 30 menit umum dan data dada berat terkontrol
Surabaya) khusus. Data
rancangan atau oksigen umum sebelum pemberian
menjelaskan
penelitian masker 5-8 l/menit gambaran oksigenasi. Sebagian
lokasi
dengan selama 30 menit. penelitian dan besar klien infark
karakteristik
perlakuan Setelah pemberian sampel yaitu miokard akut
umur,
tertentu oksigen selama 30 pendidikan, mengalami nyeri dada
pekerjaan,
setelah itu menit diukur skala status ringan sesudah
perkawinan,
dilakukan nyeri ke dua. lama sakit yang pemberian oksigenasi.
dialami dan
pengukuran riwayat Terdapat pengaruh
oksigenasi.
terhadap Data khusus pemberian oksigenasi
menampilkan
variabel kecepatan terhadap kecepatan
penurunan
dependentny nyeri dada pada penurunan nyeri dada
klien infark
a (Wasis, miokard akut pada klien infark
dwngan
2008). pemberian miokard akut di Ruang
oksigenasi di
Ruang Intensif Intensif Care Unit
Care Unit RSU
Haji Surabaya. RSU Haji Surabaya.

Terkait hasil penelitian

peneliti menyarankan

pembuatan prosedur

tetap tentang

pemberian oksigenasi

baik nasal maupun

masker yang baku oleh

komite keperawatan.

2 Penelitian ini Oksigen yang Dari hasil Uraian di atas dapat


Oxygen
merupakan diberikan 5-6 penelitian ditarik kesimpulan
Therapy to
pre liter/menit melalui didapatkan bahwa ada pengaruh
Maitain
eksperimen binasal kanul. 2-3 bahwa pemberian terapi
Haemodynam
dengan jam kemudian pemberian oksigen terhadap status
ic Status in
rancangan dilanjutkan bila terapi oksigen hemodinamik (tekanan
Patient with
one group saturasi oksigen sangat darah sistolik,
Acute
pre-post-test rendah (<90%). mempengaruhi diastolik, MAP, dan
Myocardial
design. Setelah itu status heart rate). Hasil
Infarction
dilanjutkan hemodinamik. penelitian sebelumnya
(Novita
pemasangan EKG Salah satu menyatakan bahwa
Kurnia
(Electrocardiogra tindakan untuk penatalaksanaan yang
m), memposisikan mencegah dilakukan pada pasien
Wulandari,
pasien untuk perluasan IMA bertujuan untuk
Joni Siswanto,
bedrest, memasang infark miokard menghentikan
Sri Widiyati,
IV line, adalah terapi perkembangan
Poltekkes
memberikan obat oksigen. Terapi serangan jantung,
Kemenkes
trombolitik, dan oksigen menurunkan beban
Semarang)
melakukan bertujuan untuk jantung, dan mencegah

penanganan lebih mempertahank komplikasi lebih

lanjut apabila obat- an oksigenasi lanjut. Tindakan yang

obatan tidak jaringan tetap harus dilakukan

mampu adekuat dan pertama kalinya pada

menangani/ dapat pasien dengan IMA

menghentikan menurunkan berdasarkan uraian di

serangan jantung kerja miokard atas adalah

seperti : akibat memberikan terapi

Angioplasti dan kekurangan oksigen. Terapi

CABG (Coronary suplai oksigen. oksigen merupakan

Arteri Bypass Oksigen sangat salah satu terapi yang

Grafting). diperlukan oleh bertujuan dalam

sel miokard mempertahankan

untuk oksigenasi jaringan

mempertahank yang adekuat serta

an fungsinya, dapat menurunkan

yang didapat kerja miokard akibat

dari sirkulasi kekurangan suplai


coroner. oksigen.

3 MANAJEMEN Jenis pelaksanaanya Penelitian ini  Fungsi

TERAPI penelitian ini meliputi persiapan menghasilkan 7 perencanaan

OKSIGEN adalah alat yang terdiri tema dari hasil perawat dalam

OLEH penelitian dari tabung analisis tematik pemberian

PERAWAT DI kualitatif, oksigen lengkap yang dilakukan. terapi oksigen

RUANG dengan dengan Penilaian diwujudkan

INSTALASI pendekatan manometer kondisi fisik dalam bentuk

GAWAT study tabung oksigen pasien, tujuan penilaian

DARURAT fenomenolog lengkap dengan pemberian kondisi fisik

RSUD y flow meter dan oksigen, pasien.

KARANGANYA humidifier, kateter indikasi  Fungsi

R Permadi nasal, kanul nasal, pemberian pengorganisasi

Nur atau masker, oksigen, kontra an perawat

Pamungkas , tanda “dilarang indikasi dalam

Anita merokok’’, pemberian pemberian

IsIstiningtyas , vaselin/jeli, spatel oksigen, terapi oksigen

Ika Subekti lidah. Kemudian implementasi diwujudkan

Wulandar atur posisi klien pemberian dalam bentuk

semi-fowler1-6 oksigen, tujuan

liter/menit. observasi pemberian

observasi keadaan oksigen,


humidifier dengan pasien, dan indikasi

melihat air , Atur bahaya pemberian

aliran sesuai pemberian oksigen, dan

dengan kecepatan oksigen. kontra indikasi

yang dibutuhkan, pemberian

biasanya 1-6 oksigen.

liter/menit.  Fungsi

observasi pengarahan

humidifier dengan perawat dalam

melihat air pemberian

bergelembung, terapi oksigen

memastikan diwujudkan

volume air steril dalam bentuk

dalam tabung implementasi

pelembab sesuai pemberian

ketentuan, terapi oksigen.

menghubungkan  Fungsi

selang dari kanul pengawasan

nasal ke tabung perawat dalam

pelembab, pemberian

memeriksa apakah terapi oksigen

oksigen keluar dari diwujudkan

kanul, pasang dalam bentuk

kanula nasal pada observasi


hidung dan atur keadaan pasien

pengikat untuk dan bahaya

kenyamanan klien, pemberian

periksa kanula tiap oksigen.

6-8 jam, kaji

cuping, sputum,

dan mukosa

hidung serta

periksa kecepatan

aliran oksigen tiap

6-8 jam.
Critical Analysis

NO Judul Karya Ilmiah, Penulis dan Tujuan Metode (desain, Hasil Komentar

Tahun Sampel, Variabel,

Instrumen, Analisis)
1 Kecepatan Penurunan Bertujuan untuk Desain : q u a s Hasil penelitian Untuk

Nyeri Klien Infrak y e k speriment tentang mengatasi


1) untuk
Miokard Akut Dengan pemberian keluhan nyeri
mengatasi nyeri dengan teknik
Pemberian Oksigen, oksigenasi dan dada yang
dada akibat dari
twogroup
(Wiwin Susilodewi, RSU kecepatan hebat tersebut
suatu keadaan
Haji Surabaya, 2015) pratest - p o s t t penurunan nyeri diberikan
hipoksemia; 2)
e s t d e sig n , dada pada klien pengobatan
untuk
infark miokard salahsatunya
menurunkan Sampel : 17
akut dapat dengan
daya kerja nafas, klien IMA yang
disimpulkan pemberian
dan dipilih secara
bahwa Hampir oksigenasi
sim ple r a n d o
3) menurunkan
seluruhnya klien masker dengan
m sampling .
daya kerja
infark miokard konsentrasi 40-
miokard jantung. Variabel
akut mengalami 60% dengan
independen : skala nyeri dada harapan asupan
pemberian berat terkontrol oksigenasi

oksigenasi sebelum dapat lebih

secara nasal dan pemberian banyak dan

masker oksigenasi. kontinyu

Sebagian besar sehingga dapat


variabel
klien infark mensupply
dependen :
miokard akut kekurangan
penurunan
mengalami oksigen yang
tingkat nyeri.
nyeri dada lebih cepat

ringan sesudah sehingga dapat

Instrumen : pemberian mengurangi

oksigenasi. keluhan nyeri


quasy
Terdapat dada
e k speriment pengaruh

dengan teknik pemberian

oksigenasi
twogroup
terhadap

pratest - p o s t t kecepatan

e s t d e sig n , penurunan nyeri

dada pada klien


Analisis: Untuk
infark miokard
mengetahui
akut di Ruang
perbedaan skala
Intensif Care
nyeri pada
Unit RSU Haji
pemberian
Surabaya.
oksigenasi
secara nasal dan

masker

dilakukan tes uji

statistik

menggunakan

wilcoxon match

paired

2 Oxygen Therapy to Terapi oksigen Desain : pre Dari hasil bahwa ada

Maitain Haemodynamic bertujuan untuk eksperimen penelitian pengaruh

Status in Patient with mempertahankan dengan didapatkan pemberian

Acute Myocardial oksigenasi rancangan one bahwa terapi oksigen

Infarction, Novita Kurnia jaringan tetap group pre-post- pemberian terapi terhadap status

Wulandari, Joni Siswanto, adekuat dan test design. oksigen sangat hemodinamik

Sri Widiyati, Poltekkes dapat mempengaruhi (tekanan darah


Sampel : yaitu
Kemenkes Semarang, menurunkan status sistolik,
30 sampel di
2020 kerja miokard hemodinamik. diastolik,
IGD RSUD Dr.
akibat Salah satu MAP, dan
Moewardi
kekurangan tindakan untuk heart rate).
Surakarta.
suplai oksigen. mencegah
Variabel
Oksigen sangat perluasan infark
independen :
diperlukan oleh miokard adalah
Terapi oksigen
sel miokard terapi oksigen.

untuk Variabel Terapi oksigen

mempertahankan dependen : bertujuan untuk

fungsinya, yang pasien dengan mempertahanka


didapat dari infark miokard n oksigenasi

sirkulasi akut jaringan tetap

coroner. adekuat dan


Instrumen :
dapat
Teknik samping
menurunkan
yang digunakan
kerja miokard
adalah
akibat
nonprobability
kekurangan
sampling yaitu
suplai oksigen.
consecutive
Oksigen sangat
sampling
diperlukan oleh
Analisis :
sel miokard
Analisa statistik
untuk
dengan
mempertahanka
menggunakan uji
n fungsinya,
dependent t test
yang didapat
(paired sample)
dari sirkulasi
didapatkan (t =
coroner.
6,662, p=0,000)

maka dapat

ditarik

kesimpulan ada

pengaruh yang

signifikan antara

nilai sistolik

sebelum dan
nilai sistolik

setelah

pemberian terapi

oksigen.

3 MANAJEMEN TERAPI memperbaiki Desain : Jenis Penelitian ini Pemberiaan

OKSIGEN OLEH PERAWAT aliran oksigen ke penelitian ini menghasilkan 7 terapi oksigen

DI RUANG INSTALASI paru dan adalah tema dari hasil diberikan

GAWAT DARURAT RSUD meningkatkan penelitian analisis tematik dengan hati-

KARANGANYAR Permadi pertahanan paru kualitatif, yang dilakukan. hati karena

Nur Pamungkas , Anita dan membantu dengan Penilaian kondisi masing-masing

Istiningtyas, Ika Subekti transport pendekatan fisik pasien, metode terapi

Wulandari (Mahasiswa mukosilier dan study tujuan oksigen

Program Studi S-1 pembersihan. fenomenology, pemberian mempunyai

Keperawatan STIKes dengan metode oksigen, indikasi cara yang

Kusuma Husada Surakart , purposive pemberian berbeda dan

Dosen Program Studi S-1 sampling oksigen, kontra ada beberapa

Keperawatan STIKes indikasi kondisi yang


Sampel : Sampel
Kusuma Husada Surakarta pemberian harus dipenuhi
yang digunakan
2015). oksigen, sebelum
dalam penelitian
implementasi melakukan
ini sebanyak 3
pemberian terapi oksigen
informan
oksigen, yaitu diagnosis
dikarenakan
observasi yang tepat,
sudah tercapai
keadaan pasien, pengobatan
saturasi.
Variabel dan bahaya optimal dan

dependen pemberian indikasi yang

:Manajemen oksigen. tepat pada

terapi oleh pemberian

perawat terapi oksigen

itu sendiri.
Instrumen :

peneliti sebagai

instrumen

kunci,instrumen

penunjang

seperti alat

perekam

Analisis :Data

dari rekam

medik pasien

yang diperlukan

ditabulasi secara

manual oleh

peneliti.

Kemudian data

tersebut

dianalisis dengan

metode statistik
deskriptif.

Daftar Pustaka

https://scholar.google.com/scholar?

hl=id&as_sdt=0%2C5&q=terap+oksigen+infark+miokard&btnG=#d=gs_qabs&

u23p%3DqTziBaRo7jAJ

https://scholar.google.com/scholar?start=30&q=pasien+infark+miokard+akut+

%22terapi+oksigen%22%&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p

%3D68PoDBKW2JoJ

http://digibil.ukh.ac.id/download.php?id=1311

Anda mungkin juga menyukai