OLEH :
KELOMPOK V
INDRIANI A.18.10.026
JUSNIATI A.18.10.030
S1 KEPERAWATAN
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan terlepas dari semua itu,kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata,kami berharap semoga
makalah Keperawatan Kritis tentang “EBP Infark Miokard Akut” ini dapat memberikan
1. Jurnal 1
Oksigen
POPULATION/PATIENT
Populasi penelitian ini adalah semua klien Infark Miokard akut yang dirawat di ruang
Intervention
Terapi Oksigen
Terapi pemberian oksigen adalah merupakan salah satu dari terapi pernafasan
dari suatu keadaan hipoksemia; 2) untuk menurunkan daya kerja nafas dan 3)
Comparison intervension
Tidak Ada
Outcome
Keuntungan
membuat tidak bebas bergerak maupun beraktifitas bagi klien (Razi, 2008).
Manfaat
Efek
berdampak pada lambatnya penurunan nyeri dada pada klien infark miokard
akut, pemberian oksigenansi nasal diberikan oleh karena klien masih mampu
beraktifitas secara terbatas seperti bergerak, berbicara dan atau masih mampu
makan dan minum. Sehingga penurunan nyeri dada klien tersebut berlangsung
Time
Diberikan oksigen nasal 1-6 l/menit selama 30 menit atau oksigen masker 5-8 l/menit
selama 30 menit.
2. Jurnal 2
Myocardial Infarction
POPULATION/PATIENT
Populasi yang diambil adalah seluruh pasien IMA yang dirawat di IGD RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
Intervention
Terapi Oksigen
Comparison intervension
Tidak Ada
Outcome
Keuntungan
Manfaat
Efek
Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh pemberian terapi
Time
Oksigen yang diberikan 5-6 liter/menit melalui binasal kanul. 2-3 jam kemudian
3. Jurnal 3
Karanganyar
POPULATION/PATIENT
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang bertugas di Ruang Instalasi
Intervention
Terapi Oksigen
Comparison intervension
Tidak Ada
Outcome
Keuntungan
Manfaat
gas darah.
Efek
tanda dan gejala keracunan oksigen. Hal ini dikarenakan jenis masker
tinggi yaitu sekitar 90-95%. Face mask tidak dianjurkan pada klien yang
Time
Penyakit infark miokard akut atau yang selanjutnya disebut IMA adalah penyakit
gawat darurat jantung. IMA merupakan penyebab kematian yang tidak dapat diketahui
jumlah insidennya. American Heart Association (AHA) atau Asosiasi Ahli Jantung Amerika
memperkirakan 900.000 orang yang terserang IMA dari mereka berjumlah 245.500 orang
meninggal (Hudak & Gallo, 2005) dan di Inggris pada tahun 2005 penyebab kematian akibat
IMA berjumlah 150.000 orang. beberapa keluhan yang sering terjadi adalah adanya keluhan
nyeri dada baik sebelah kanan maupun kiri yang menjalar ke leher, bahu hingga ke lengan
Keluhan nyeri dada tersebut dapat terjadi oleh karena kurangnya suplai oksigen pada
otot jantung atau iskemia miokardium (Hyhiena, 2008). Adapun tanda dan gejala khas selama
nyeri dada adalah perasaan seperti diremasremas, ditekan berat, atau nyeri di daerah dada,
terutama di belakang tulang dada. Nyeri yang timbul seringkali menjalar ke leher, dagu,
lengan, punggung, bahkan ke gigi. Klien biasanya juga mengeluh kembung, nyeri ulu hati,
lemah, berkeringat, mual, kram, dan napas pendek yang disebabkan oleh kurangnya pasokan
oksigen akibat penyempitan pembuluh darah jantung karena penumpukan lemak atau
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2006) pemberian oksigenasi diberikan oleh karena
kurangnya pasokan darah yang membawa oksigen dari arteri koronaria ke miokardium
sehingga mengakibatkan timbulnya keluhan nyeri dada yang hebat. Untuk mengatasi keluhan
nyeri dada yang hebat tersebut diberikan pengobatan salahsatunya dengan pemberian
oksigenasi masker dengan konsentrasi 40-60% dengan harapan asupan oksigenasi dapat lebih
banyak dan kontinyu sehingga dapat mensupply kekurangan oksigen yang lebih cepat
terkontrol sebelum pemberian oksigenasi. Sebagian besar klien infark miokard akut
Literatur - literatur yang digunakan Evidence Based Practice ini didapatkan dari :
Jurnal Ilmiah
Pemberian Oksigen
Myocardial Infarction
RSUD Karanganyar
Situs Web
- Google Scholar
Infarction.
o
1 Rancangan Klien IMA yang Penelitian Hasil penelitian
Kecepatan tentang
pada telah setuju kecepatan tentang pemberian
Penurunan penurunan
penelitian ini menjadi subyek nyeri dada pada oksigenasi dan
Nyeri Klien klien infark
adalah q u a s penelitian diukur miokard akut kecepatan penurunan
Infrak dengan
yek scala nyeri pemberian nyeri dada pada klien
Miokard Akut oksigenasi di
speriment menggunakan Ruang Intensif infark miokard akut
Dengan Care Unit RSU
dengan skala nyeri Haji Surabaya dapat disimpulkan
Pemberian dilaksanakan
teknik t w o Bourbanis. tanggal 01 bahwa Hampir
Oksigen Agustus 2009
group Selanjutnya sampai dengan seluruhnya klien infark
(Wiwin tanggal 16
pratest - p o s diberikan oksigen Agustus 2009. miokard akut
Susilodewi, Hasil penelitian
ttestde nasal 1-6 l/menit dikelompokkan mengalami skala nyeri
RSU Haji menjadi data
sig n , yaitu selama 30 menit umum dan data dada berat terkontrol
Surabaya) khusus. Data
rancangan atau oksigen umum sebelum pemberian
menjelaskan
penelitian masker 5-8 l/menit gambaran oksigenasi. Sebagian
lokasi
dengan selama 30 menit. penelitian dan besar klien infark
karakteristik
perlakuan Setelah pemberian sampel yaitu miokard akut
umur,
tertentu oksigen selama 30 pendidikan, mengalami nyeri dada
pekerjaan,
setelah itu menit diukur skala status ringan sesudah
perkawinan,
dilakukan nyeri ke dua. lama sakit yang pemberian oksigenasi.
dialami dan
pengukuran riwayat Terdapat pengaruh
oksigenasi.
terhadap Data khusus pemberian oksigenasi
menampilkan
variabel kecepatan terhadap kecepatan
penurunan
dependentny nyeri dada pada penurunan nyeri dada
klien infark
a (Wasis, miokard akut pada klien infark
dwngan
2008). pemberian miokard akut di Ruang
oksigenasi di
Ruang Intensif Intensif Care Unit
Care Unit RSU
Haji Surabaya. RSU Haji Surabaya.
peneliti menyarankan
pembuatan prosedur
tetap tentang
pemberian oksigenasi
komite keperawatan.
OKSIGEN adalah alat yang terdiri tema dari hasil perawat dalam
liter/menit. Fungsi
observasi pengarahan
memastikan diwujudkan
menghubungkan Fungsi
pelembab, pemberian
cuping, sputum,
dan mukosa
hidung serta
periksa kecepatan
6-8 jam.
Critical Analysis
NO Judul Karya Ilmiah, Penulis dan Tujuan Metode (desain, Hasil Komentar
Instrumen, Analisis)
1 Kecepatan Penurunan Bertujuan untuk Desain : q u a s Hasil penelitian Untuk
oksigenasi
twogroup
terhadap
pratest - p o s t t kecepatan
masker
statistik
menggunakan
wilcoxon match
paired
2 Oxygen Therapy to Terapi oksigen Desain : pre Dari hasil bahwa ada
Infarction, Novita Kurnia jaringan tetap group pre-post- pemberian terapi terhadap status
Wulandari, Joni Siswanto, adekuat dan test design. oksigen sangat hemodinamik
maka dapat
ditarik
kesimpulan ada
pengaruh yang
signifikan antara
nilai sistolik
sebelum dan
nilai sistolik
setelah
pemberian terapi
oksigen.
OKSIGEN OLEH PERAWAT aliran oksigen ke penelitian ini menghasilkan 7 terapi oksigen
itu sendiri.
Instrumen :
peneliti sebagai
instrumen
kunci,instrumen
penunjang
seperti alat
perekam
Analisis :Data
dari rekam
medik pasien
yang diperlukan
ditabulasi secara
manual oleh
peneliti.
Kemudian data
tersebut
dianalisis dengan
metode statistik
deskriptif.
Daftar Pustaka
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=terap+oksigen+infark+miokard&btnG=#d=gs_qabs&
u23p%3DqTziBaRo7jAJ
https://scholar.google.com/scholar?start=30&q=pasien+infark+miokard+akut+
%22terapi+oksigen%22%&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p
%3D68PoDBKW2JoJ
http://digibil.ukh.ac.id/download.php?id=1311