Anda di halaman 1dari 26

Lampiran 1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A dan Ny.N Dengan


KASUS KELUARGA BARU

KELOMPOK 1

ANDI RESKY IKA FITRI (A.18.10.012)


HAERUNNISA (A.18.10.023)
IKA NOVIKA (A.18.10.025)
JANNIATI (A.18.10.028)
KHUSNUL KATIMAH (A.18.10.031)
NURFADILLAH (A.18.10.033)

STUDI PROGRAM S1 KEPERAWATAN (A)


STIKes PANRITA HUSADA BULUKUMBA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Lampiran 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa berkat rahmat dan

hidayahnya,penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul ”Askep Keluarga

Pasangan Baru”.Makalah ini diambil dari buku-buku/referensi yang berkaitan dengan

judul makalah.Dalam pembuatan makalah ini,penulis banyak mendapat bimbingan

yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak.Hasil makalah ini tentunya belumlah

sempurna,namun bagi penulis hasil ini sangatlah berarti terutama dapat memenuhi

tugas perkuliahan untuk makalah kuliah keperawatan Keluarga,dengan harapan

hasilnya dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun

Kelompok 1

i
Lampiran 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1

A.Latar Belakang.......................................................................................................1

B.Rumusan Masalah..................................................................................................1

C.Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A.Konsep Keluarga Baru...........................................................................................3

B.Tinjauan Kasus Keluarga Baru...............................................................................6

BAB II PENUTUP....................................................................................................22

A.Kesimpulan.............................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................23

ii
Lampiran 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang

diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan

keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan

keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar

pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka

perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui

tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan

pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas

perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangannya.

Pasangan baru (keluarga baru menikah) ialah ketika masing-masing individu

laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah

dan meninggalkan keluarga nya masing-masing.Mempersiapkan keluarga

yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari

diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan

pasangannya. Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga

sendiri dan orang tuanya, mulai membina hubunganungan baru dengan

keluarga dan kelompok social lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep keluarga pasangan baru?

2. Bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga pasangan

baru?

1
Lampiran 1

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pemula(baru menikah).

2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga

pemula (baru menikah).

2
Lampiran 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Keluarga Baru

1. Definisi Keluarga Baru

Tahap perkembangan keluarga dari pasangan yang baru menikah yang

dimulai dengan pernikahan seorang anak adam menandai dimulainya

sebuah keluarga baru, keluarga atau suami istri yang bertujuan untuk

menghasilkan keturunan sudah menikah, perpindahan dari keluarga asli

atau status lajang ke hubungan dekat yang baru. Kedua orang yang

membentuk keluarga perlu mempersiapkan kehidupan keluarga yang baru,

karena keduanya perlu menyesuaikan peran dan fungsinya dalam

kehidupan sehari-hari. Setiap orang belajar hidup bersama dan beradaptasi

dengan kebiasaannya sendiri, seperti makan, tidur, dan bangun pagi

2. Tugas Perkembangan Keluarga Baru

a) Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan

Friedman (2003) mengemukakan bahwa ketika seseorang terikat oleh

sebuah hubungan pernikahan yang harus dilakukan adalah fokus pada

tujuan hidup bersama asal muasal kedua orang ini bergabung bersama

peran mereka berubah, dan pasangan mereka harus beradaptasi dengan

banyak tugas sehari-hari. misalnya, mereka harus bersama-sama

menyusun rangkaian rutinitas, yaitu makan, tidur, bangun pagi,

membersihkan halaman, bergiliran ke toilet, mencari kesempatan

hiburan, dan lain sebagainya. Namun karena ketidaktahuan dan

misinformasi banyak pasangan yang kerap menghadapi masalah terkait

adaptasi seksual, yang bisa berujung pada kekecewaan dan ekspektasi

3
Lampiran 1

yang lebih rendah. faktanya, banyak pasangan membawa kebutuhan

dan keinginan yang tidak terpenuhi ke dalam hubungan mereka, yang

mungkin berdampak negatif pada hubungan seksual.

b) Hubungkan secara harmonis jaringan saudara, yaitu menjalin

hubungan dengan keluarga pasangan, mertua, ibu mertua dan lain-lain.

Perubahan peran dasar terjadi pada perkawinan pertama suatu

pasangan karena mereka pindah dari kediaman orang tua ke kediaman

yang baru menikah. Pada saat yang sama, mereka menjadi anggota tiga

keluarga, yaitu anggota keluarga dari leluhur masing-masing, pada saat

yang sama, keluarga mereka sendiri baru saja terbentuk. Pasangan

tersebut dihadapkan pada tugas berpisah dari keluarga asal dan

menjaga berbagai hubungan dengan orang tua, saudara dan ipar,

karena kesetiaan utama mereka harus diubah untuk kepentingan

hubungan perkawinan. Bagi pasangan ini, hal ini membutuhkan

pembinaan hubungan baru dengan kedua orang tua.Hubungan ini tidak

hanya memungkinkan adanya saling mendukung dan menikmati, tetapi

juga memiliki kemandirian untuk melindungi pasangan baru dari

gangguan eksternal yang dapat merusak bahtera pernikahan yang

bahagia.

c) Mendiskusikan rencana memiliki anak (menjadi orang tua)

Littlefield (1977) dalam (Friedman, 2003)menekankan pentingnya

mempertimbangkan keluarga berencana ketika bekerja di bidang

kesehatan ibu, keinginan untuk memiliki anak dan waktu kehamilan

merupakan keputusan keluarga yang sangat penting, jenis perawatan

medis yang diterima keluarga sebelum melahirkan sangat

4
Lampiran 1

memengaruhi kemampuan keluarga untuk secara efektif mengatasi

perubahan non-konvensional setelah bayi lahir.

3. Masalah Yang Muncul Pada Tahap Keluarga Baru

4. Permasalahan utama yang terjadi pada tahap ini adalah penyesuaian

gender dan peran perkawinan, konseling dan konseling KB, sosialisasi,

serta konseling dan komunikasi prenatal. Informasi yang tidak mencukupi

sering kali menyebabkan masalah seksual dan emosional sebelum dan

sesudah menikah ketakutan, internal kehamilan yang tidak diinginkan,

dan gangguan kehamilan. Hal-hal yang tidak menyenangkan ini dapat

menghalangi pasangan untuk merencanakan hidupnya dan membangun

hubungan yang kuat

5
Lampiran 1

B. Tinjauan Kasus Pada Keluarga Baru

FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA

A.IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn.A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur/tanggal lahir : 28 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Bijawang
No.Telepon :-
2. Susunan Anggota Keluarga

No Nama Umur Gender Agama Hub.dgn Pendidikan Pekerjaan Ket


KK
1. Nirma 25 P Islam Istri SMA IRT

3. Genogram

Keterangan: = laki-laki
= perempuan
= sakit
………= tinggal serumah
G1 : Merupakan generasi pertama dimana kakek dan nenek dari laki-laki telah
meninggal dunia dan kurang diketahui apa penyebabnya,sedangkan kakek
dan nenek dari perempuan masih hidup.
G2 : Merupakan generasi kedua dimana kedua orang tua baik dari laki-laki
maupun dari perempuan masih hidup.
G3 : Merupakan generasi ketiga dimana Tn.A anak ketiga dari tiga bersaudara
dan Ny.N anak kedua dari dua bersaudara.Saat ini Ny.N mengalami
penurunan BB drastis karena menderita penyakit maag dan saat ini Tn.A
merasa cemas karena belum memiliki pekerjaan tetap.

6
Lampiran 1

B.RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru dimana tugas
perkembangan keluarga :
a. Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan
b. Hubungan secara harmonis jaringan saudara,yaitu menjalin hubungan
dengan keluarga pasangan,mertua,ibu mertua dan lain-lain.
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak (menjadi orang tua)
2. Tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan
Mendiskusikan rencana memiliki anak (menjadi orang tua)
3. Riwayat keluarga Inti
Keluarga Tn.A dan Ny.N terbentuk dari awal pertemuan kemudian berpacaran
dan akhirnya menikah.Ny.N mengatakan setelah menikah mereka masih
tinggal bersama orang tua.Saat ini kondisi kesehatan orang tua Ny.N baik.
4. Tipe keluarga
Keluarga Besar,yang terdiri dari ayah,ibu,anak,dan menantu
C.STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi dalam Keluarga
Interaksi dalam keluarga sering terjadi pada pagi dan malam hari.Interaksi ini
terjadi pada saat makan bersama dan nonton TV.Pola interaksi antara suami
dan istri dimana interaksi antara Tn.A dan Ny.N.Tn.A mengatakan tidak
memiliki masalah keluarga dalam berinteraksi karena bahasa dan budayanya
sama.Interaksi tersebut berlangsung dengan diskusi (berbagi perasaan).Tidak
ada konflik tentang pola interaksi dan yang paling dominan berbicara adalah
Tn.A
2. Cara berkomunikasi dalam keluarga
Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu secara
langsung.Sifat komunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga secara
terbuka.Anggota yang paling dominan berbicara yaitu Tn.A dan bahasa yang
sering digunakan oleh anggota keluarga yaitu bahasa bugis
3. Struktur Keluarga
Metode pengabilan keputusan dikeluarga dilakukan secara
musyawarah.Siapakah pengambilan keputusan dalam keluarga ayah
mertua.Untuk memecahkan masalah kesehatan keluarga,biasanya ketika salah
satu keluarga sakit,mereka akan meminta bantuan kepada keluarga
besar.Anggota keluarga yang paling dipercaya kepala keluarga untuk
membantu masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga yaitu
ayah.Hubungan antara anggota keluarga harmonis.
4. Struktur nilai/values
Suku ayah bugis dan suku ibu bugis dan budaya yang dominan dalam keluarga
budaya Makassar.Tidak ada nilai–nilai tertentu yang dianut keluarga yang
bertentangan dengan Kesehatan.Tidak ada kegiatan/ nilai agama yang menurut

7
Lampiran 1

keluarga bertentangan dengan kesehatan.Persepsi keluarga terhadap kesehatan


merupakan hal yang penting
5. Struktur peran
Tn.A berperan sebagai suami dan mencari nafkah tetapi bukan satu-satunya
mencari nafkah karena ia masih tinggal bersama mertuanya.Ny.N berperan
sebagai istri dan ibu rumah tangga mengurus keperluan yang ada
dirumah.Tidak ada perubahan peran/konflik ketidaksesuaian peran dalam
keluarga.
D.FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Respon keluarga merasa bangga jika ada salah satu anggota keluarga yang
berhasil.Respon keluarga terhadap kehilangan tentunya merasa sedih dan
merasa tidak berdaya serta sulit menerima kenyataan yang ada.
2. Fungsi Sosialisasi
Tidak ada anggota keluarga ikut dalam anggota organisasi
masyarakat,khususnya dalam bidang kesehatan alasannya karena mereka
menganggap organisasi tersebut bukan hal yang diminati/bukan bidangnya
mereka.Tidak ada penghargaan yang diterima dari masyarakat karena keikut
sertaan dalam kegiatan kesehatan dimasyarakat.Tn.A masuk dalam kegiatan
karang taruna.Tidak ada konflik keluarga di masyarakat.Keluarga Tn.A jika
mengalami masalah kesehatan mereka biasanya memeriksakan kesehatannya
ke orang pintar/dukun.Tn.A mempunyai ketrampilan khusus seperti menyanyi
diBUMDES.Tidak ada anggota keluarga yang tidak biasa membaca atau
menulis.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.A dan Ny.N saat ini tidak ikut keluarga berencana karena ingin
punya anak dan pernah mendapat informasi tentang KB ?
4. Fungsi Ekonomi
Saat ini keluarga Tn.A belum memiliki pekerjaan tetap.Jadi,untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari masih bergantung kepada orang tua.Dan saat ini mereka
masih tinggal bersama orang tua Ny.N
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan
Kebiasaan berobat jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya beli obat
sendiri dan kadang ke dukun dan apabila beli obat sendiri karena diberitahu
tetangga atau teman untuk makanan keluarga Tn.A memasak sendiri.

8
Lampiran 1

Komposisi jenis makanan sehari-hari


Ketersediaan
Komposisi Selalu ada kadang- Tidak pernah
kadang
a. Makanan pokok √
b. Lauk-pauk √
- protein hewani
- protein nabati √
c. Sayuran √
d. Buah-buahan √
e. Susu √

Penyajikan makanan dalam keluarga secara terbuka.Pantangan makanan dalam


keluarga seperti makanan yang pedas dan agak keras karena setelah
mengkonsumsi makanan pantangan tersebut,Ny.N mengalami sakit perut pada
bagian lambung/penyakitnya kambuh.Kebiasaan keluarga dalam mengelola air
minum dengan cara dimasak.Kebiasaan keluarga dalam mengelola makanan
dengan cara dicuci baru dipotong-potong.Kebiasaan makan dalam keluarga
secara bersama
Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
Tidak ada anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari.Setiap
anggota keluarga memiliki kamar tidur masing-masing karena mereka suami
istri berada dalam satu kamar.Mengatur jam tidurnya anggota keluarga yang
sulit tidur bagaimana mengatasinya.
Pemenuhan kebutuhan rekreasi dan Latihan
Keluarga mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur dengan frekuensinya
seminggu sekali dengan nonton Tv bersama.Tidak ada anggota keluarga
menggunakan waktu senggangnya dengan kegiatan yang bermanfaat.Tidak
ada anggota keluarga melakukan aktifitas olahraga secara teratur karena
mereka tidak terlalu minat olahraga.
Pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
Kebiasaan anggota keluarga dalam pemeliharaan kebersihan diri seperti mandi
2x/hari,sikat gigi 2x/hari dan cuci rambut 1x/hari.Semua anggota keluarga
menggunakan bahan seperti sabun,shampoo,dan pasta gigi untuk pemeliharaan
kebersihan diri.
E.STRESSOR DAN KOPING
Stressor yang dihadapi keluarga saat ini ada,karena Tn.A belum mempunyai
pekerjaan.Mekanisme penanggulangan masalah kesehatan dalam keluarga
dengan cara meminta bantuan orang lain dan respon keluarga jika salah satu
anggota keluarga bermasalah dengan pola pertahanannya dengan membantu
mencari jalan keluar
F.KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Perumahan
Rumah yang ditempati saat ini merupakan rumah orangtua Ny.N.dengan jenis
bangunan semi permanent,luas bangunan 10 x 20 M2 dan luas perkarangan ±5

9
Lampiran 1

M2.Dimana atap rumah seng/abses,ada ventilasi < 10% luas lantai,ada cahaya
yang dapat masuk rumah pada siang hari,penerangan listrik,lantai
papan.kondisi kebersihan secara keseluruhan kotor atau masih berantakan
karena baru dua minggu yang lalu pasca pernikahan.
Keadaan bagian rumah :
Keadaan rumah
Bagian Rumah Tidak ada Kotor Bersih
a. Halaman √
b.Ruang tamu √
c. Ruang tidur √
d. Ruang makan √
e. Dapur √
f. Kamar mandi √
g. WC √

Catatan : (factor-faktor resiko bahaya fisik)


………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………
Denah rumah (dengan ukurannya dan mata angin)

8 7 9 10

4 3
6 S

B T
5
2
U

Keterangan :
1.Halaman 6.Kamar 2
2.Pintu/Teras 7.Ruang makan
3.Ruang tamu 8.Dapur
4.Ruang Keluarga 9.Kamar Mandi
5.Kamar 1 10.WC

10
Lampiran 1

2. Pengolahan sampah
Tidak tempat pembuangan sampah.Pengolahan tempat sampah rumah tangga
dibuang ke kali dan dibakar.
3. Sumber air
Keluarga mempunyai sumber air dengan jenis sumber airnya pompa listrik
dan sumur gali.Air tersebut digunakan untuk keperluan air minum dengan
keadaan fisik airnya tidak berbau
4. Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis jamban leher angsa dengan
jarak tempat penampungannya >10 meter
5. Pembuangan air limbah
Mempunyai saluran pembuangan air kotor dengan kondisi pipa tertutup dan
pembuangannya kekali/selokan
G.FASILITAS SOSIAL DAN FASILITAS KESEHATAN
Tidak ada perkumpulan kegiatan kemasyarakatan/sosial di wilayah ini.Ada
fasilitas pelayanan kesehatan diwilayah ini.Fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum dari rumah dengan
kendaraan apa motor

11
Lampiran 1

H. PEMERIKSAAN FISIK ANGGOTA KELUARGA


(gunakan lembaran tambahan)
No Pemeriksaan Fisik Tn.A Ny.N
1 Keadaan Umum - Baik - Tampak lelah
- Tampak tidak - Tampak kurus
terlalu gemuk

2 Tanda – tanda Vital


TD 140/ 90 140/80
Nadi 80 80
Suhu 36.6 37
RR 28 28
3 Antropometri
BB : Kg 60 Kg 48 Kg dari 55 Kg
TB : CM 160 cm 153 cm

4 Kepala
Bentuk Kepala simetris,kulit Kepala simetris, kulit
Rambut kepala bersih tidak kepala bersih tidak
Kulit Kepala berketombe,rambut berketombe, rambt
Kelainan pendek,lembut tidak terlihat karena
distribusi rambut memakai hijab,warna
merata/ rambut hitam,klien
menyebar,warna mencuci rambut 2 hari
rambut hitam,klien sekali,tidak ada
mencuci rambut 2 hari benjolan,tidak sakit
sekali,tidak ada bila ditekan.
benjolan,tidak sakit
bila ditekan.
5 Mata :
Konjungtiva Konjuctiva tidak Konjuctiva tidak
anemis, sklera ikterik anemis, sklera ikterik
Simetris (-/-), simetris, tidak (-/-), simetris, tidak
ada cekungan pada ada cekungan pada
Visus mata, reaksi cahaya mata, reaksi cahaya
pupil (+/+) pupil (+/+)
klien dimana klien klien dimana klien
dapat mengikuti dapat mengikuti
telunjuk perawat telunjuk perawat
mendekati hidung mendekati hidung
klien,terlihat pupil klien,terlihat pupil
kontriksi.Klien bisa kontriksi.Klien bisa
membaca,dengan membaca, dengan
tanpa memakai kaca tanpa memakai kaca
mata,yaitu bisa baca mata,yaitu bisa baca
dengan jarak 30 dengan jarak 30
cm.Lapang pandang cm.Lapang pandang
klien tidak menyempit. klien tidak menyempit.
6 Hidung
Tulang Hidung Tidak bengkok Tidak bengkok
Septum Nasi Tampak jelas Tampak jelas dan tidak
Lubang Hidung Tidak terdapat adanya berdarah

12
Lampiran 1

polip Tidak terdapat adanya


polip
7 Telinga
Ukuran Daun telinga simetris Daun telinga simetris
Lubang telinga kiri dan kiri dan
Pendengaran kanan,bersih,tidak ada kanan,bersih,tidak ada
benjolan ,tidak benjolan ,tidak
bengkak,tidak ada bengkak,tidak ada
nyeri tekan,tidak ada nyeri tekan,tidak ada
serumen,obstruksi dan serumen,obstruksi dan
cairan yang ke luar. cairan yang ke luar.
8 Mulut dan Faring
Bibir Tidak terdapat sianosis Tidak terdapat sianosis
Gigi Tidak terdapat Tidak terdapat
perdarahan perdarahan
Gusi Tidak terdapat Tidak terdapat
Tonsil peradangan peradangan
9 Leher
Kelenjar Tyroid Tidak terdapat Tidak terdapat
Vena Jugularis pembengkakan pada pembengkakan pada
kelenjar tyroid kelenjar tyroid
Tidak terdapat Tidak terdapat
pembesaran pada vena pembesaran pada vena
jugularis jugularis
10 Integunen dan kuku
Integument Tidak terdapat adanya Tidak terdapat adanya
luka,tampak kulit luka,tidak terdapat
Kuku bagian lengan warna penyakit kulit
putih belang-belang Tampak bersih.
yang diakibatkan
karena klien biasa
mandi pada saat masih
berkeringat dan kuku
klien tampak kotor
11 Thoraks
Paru Tampak simetris, Tampak
terdengar suara sonor simetris,terdengar
dan vesikuler,tidak suara sonor dan
terdapat nyeri vesikuler, tidak
tekan,Tidak terdapat terdapat nyeri
adanya suara tekan,Tidak terdapat
tambahan pada adanya suara tambahan
lapangan paru baik pada lapangan paru
suara Wheezing baik suara Wheezing
maupun ronchi maupun ronchi
Jantung

12 Abdomen Tidak ada Tidak ada


benjolan,Terdengar benjolan,Terdengar
peristaltik peristaltik usus,
usus,terdengar bunyi terdengar bunyi
tympani,tidak terdapat tympani,terdapat
adanya nyeri tekan adanya nyeri tekan

13
Lampiran 1

13 Genitalia - -
14 Ekstremitas atas dan
bawah Mampu melakukan Mampu melakukan
Kekuatan Otot fleksi dan ekstensi fleksi dan ekstensi
secara normal dengan secara normal dengan
kekuatan otot penuh kekuatan otot penuh

PEDOMAN PENJAJAKAN II

14
Lampiran 1

1. Masalah kesehatan keluarga :


Tn.A mengetahui bahwa Ny.N memiliki riwayat penyakit maag dimana hanya
mengetahui bahwa gejala maag itu ketika kambuh sakitnya muncul pada
lambung bagian atas/ulu hati.Karena Ny.N terbiasa terlambat makan dan
terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas.Akibatnya maagnya biasa
kambuh
2. Apa yang bapak/ibu lakukan dengan adanya masalah tersebut
Tn.A menganjurkan Ny.N segera makan dan membatasi makan makanan
pedas
3. Bagaimana cara bapak/ibu memberikan perawatan terhadap anggota keluarga
dengan masalah tersebut diatas atau apa upaya penanggulangan yang
dilakukan keluarga
Tn.A memperingatkan untuk membiasakan makan tepat waktu dan
memberikan obat dari apotek.
4. Bagaimana cara bapak/ibu menata lingkungan yang dapat meningkatkan
keberhasilan penyelesaian masalah
Tn.A mengatakan sangat sulit untuk melakukan modifikasi lingkungan
terutama makanan yang tersedia di rumah,pola makan Ny.N belum bisa di
ubah tetapi menurut keluarga sudah berusaha sedikit demi sedikit mengurangi
konsumsi makanan menjadi pantangan penyakitnya seperti mulai mengurangi
konsumsi makanan yang pedas.
5. Apakah bapak/ibu memanfaatkan sarana/fasilitas kesehatan yang ada
dimasyarakat untuk mengatasi masalah tersebut diatas
(√) Tidak
Jika tidak, apa alasannya
Karena menurutnya penyakit maag itu tidak terlalu berbahaya sehingga tidak
membawa Ny.N untuk memeriksakan diri ke layanan kesehatan dan hanya
mengkonsumsi obat yang dibeli di apotek saja.
Bulukumba,24 Oktober 2021
Mahasiswa,

( Kelompok 1)

FORMAT ANALISA DATA DAN

15
Lampiran 1

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

KELUARGA Tn.A

No Data Fokus Masalah Kemungkinan


Etiologi
1 Do : Defisit Nutrisi Faktor psikologis
 Ny.N tampak lelah
 Ny.N tampak kurus
 TD : 140/80
 Terdapat nyeri tekan
pada bagian
abdomen
Ds :
 Menurut Ny.N
pekerjaan persiapan
pernikahan terlalu
banyak sehingga
sering lupa makan
 Ny.N mengatakan
terjadi penurunan BB
dari 55 menjadi 48
Kg.
 Nafsu makan
menurun

2 Do : Risiko Jatuh Lingkungan tidak


 Halaman tampak aman
kotor
 Ruang tamu tampak
kotor/berantakan
 Wc tampak kotor
 Kamar mandi tampak
kotor

Bulukumba,24 Oktober 2021


Mahasiswa

(Kelompok 1)

FORMAT PRIORITAS

16
Lampiran 1

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan: Defisit Nutrisi berhubungan dengan factor psikologis


No Kriteria Perhitungan Skor Justifikasi
1 Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 1 Menurut Ny.N
*). Aktual (3) pekerjaan
*). Resiko (2) persiapan
*). Potensial (1) pernikahan
terlalu banyak
sehingga sering
lupa makan dan
Ny.N
mengatakan
terjadi
penurunan BB
dari 55 menjadi
48 Kg
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 =2 2 Karena tidak
untuk dirubah memiliki
*). Mudah (2) pekerjaan jadi
*). Sebagian (1) bisa lebih
*). Sulit (0) banyak
istirahat dan
makan yang
teratur serta
pola
komunikasi
yang baik
dalam keluarga
3. Potensi pencegahan 3/3 x 1=1 1 Masalah
masalah berlangsung
*). Tinggi (3) belum terlalu
*). Sedang (2) lama,sekitar
*). Rendah (1) dua minggu
4. Menonjolkan masalah 1/2 x 1=1/2 1 Masalah ada
*). Masalah dirasakan tetapi dianggap
dengan ada upaya masalah biasa
(2) oleh keluarga
*). Masalah dirasakan
dengan tidak ada
upaya (1)
*). Masalah tidak
dirasakan (0)
Total Skor 21/6

Diagnosa Keperawatan: Risiko Jatuh ditandai dengan lingkungan tidak aman

17
Lampiran 1

No Kriteria Perhitungan Skor Justifikasi


1 Sifat Masalah : 2/3 x 1 = 2/3 2  Halaman
*). Aktual (3) tampak
*). Resiko (2) kotor
*). Potensial (1)  Ruang tamu
tampak
kotor/berant
akan
 Wc tampak
kotor
 Kamar
mandi
tampak
kotor
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 =2 2 Karena tidak
untuk dirubah memiliki pekerjaan
*). Mudah (2) dan hanya tinggal
*). Sebagian (1) dirumah sehingga
*). Sulit (0) Ny.N bisa
membersihkan
halaman,ruang
tamu,wc,dan
kamar mandi
3. Potensi pencegahan 3/3 x 1=1 1 Masalah
masalah berlangsung belum
*). Tinggi (3) terlalu lama
*). Sedang (2)
*). Rendah (1)
4. Menonjolkan masalah 2/2 x 1=2 2 Masalah ada tetapi
*). Masalah dirasakan bisa diatasi
dengan ada upaya
(2)
*). Masalah dirasakan
dengan tidak ada
upaya (1)
*). Masalah tidak
dirasakan (0)
Total Skor 22/6

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


18
Lampiran 1

No. Diagnosis keperawatan Skor


1. Resiko Jatuh 22/6

2. Defisit Nutrisi 21/6

19
Lampiran 1

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


TN/NY : Tn.A/Ny.N

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Tindakan


Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standard Keperawatan
1 Risiko Jatuh Derajat jatuh -Halaman tampak Setelah dilakukan - Jatuh saat Manajemen keselamatan lingkungan
ditandai dengan berdasarkan bersih intervensi 1 x 24 dikamar Tindakan :
observasi -Ruang tamu tampak jam diharapkan mandi Observasi
lingkungan atau sumber bersih tingkat jatuh menurun (5)  Identifikasi kebutuhan keselamatan
tidak aman informasi -Wc tampak bersih menurun dengan -Jatuh saat (mis.kondisi fisik,fungsi kognitif dan riwayat
tingkat jatuh -Kamar mandi kriteria hasil : berjalan perilaku)
menurun tampak bersih -Jatuh saat menurun (5) Terapeutik
dikamar mandi  Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan
cukup menurun (4) (mis.fisik,biologis,dan kimia) jika
-Jatuh saat memungkinkan
berjalan cukup  Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan
menurun (4) bahaya dan resiko
 Sediakan alat bantu keamanan lingkungan
(mis.pegangan tangan)
 Hubungi pihak berwenang sesuai masalah
komunitas (mis.puskesmas)
 Fasilitasi relokasi kelingkungan yang aman
 Lakukan progrma skirining bahaya lingkungan
Edukasi
 Ajarkan keluarga resiko tinggi bahaya
lingkungan

2. Defisit Nutrisi Keadekuatan -Memperbaiki berat Setelah dilakukan -Berat badan Manajemen Nutrisi
berhubungan asupan badan intervensi 3 x 24 membaik (5) Tindakan :
nutrisi untuk -Memperbaiki jam diharapkan -Frekuensi Observasi

20
Lampiran 1

dengan factor memenuhi frekuensi makan status nutrisi makan  Identifikasi status nutrisi
psikologis kebutuhan -Meningkatkan membaik dengan membaik (5)  Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
metabolisme nafsu makan kriteria hasil : -Nafsu  Identifikasi makanan yang disukai
dengan -Berat badan makan  Monitor asupan makanan
status nutrisi sedang (3) membaik (5)  Monitor berat badan
membaik -Frekuensi makan Terapeutik
cukup membaik  Sajikan makanan secara menarik dan suhu
(4) yang sesuai
-Nafsu makan
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
cukup membaik
konstipasi
(4)
 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
 Berikan suplemen makanan jika perlu
Edukasi
 Ajarkan diet yang di programkan

21
Lampiran 1

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahap perkembangan keluarga dari pasangan yang baru menikah yang dimulai

dengan pernikahan seorang anak adam menandai dimulainya sebuah keluarga

baru, keluarga atau suami istri yang bertujuan untuk menghasilkan keturunan

sudah menikah, perpindahan dari keluarga asli atau status lajang ke hubungan

dekat yang baru.Tugas perkembangan tahap ini, sebagai berikut:

(a)Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan,(b)Hubungkan

secara harmonis jaringan saudara, yaitu menjalin hubungan dengan keluarga

pasangan, mertua, ibu mertua dan lain-lain,(c)Mendiskusikan rencana

memiliki anak (menjadi orang tua). Adapun masalah yang dapat terjadi

ditahap ini, ialah:Permasalahan utama yang terjadi pada tahap ini adalah

penyesuaian gender dan peran perkawinan, konseling dan konseling KB,

sosialisasi, serta konseling dan komunikasi prenatal.

22
Lampiran 1

DAFTAR PUSTAKA
Ab.Aszul,Safruddin.2021.Asuhan Keperawatan Keluarga.Jl.Pendidikan Pappae
Tacccorong :LP2M

23

Anda mungkin juga menyukai