OLEH
JURUSAN KEPERAWATAN
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmatdanhidayah-Nya, makalah
Keperawatan gawat darurat tentang “Keluarga pada usia Dewasa dengan stress” ini dapat kelompok selesaikan dengan baik. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah menugaskan kami untuk membuat makalah ini, karena dengan membuat
makalah ini kami menjadi semakin paham dan mengerti.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan
yang terdapat dalam makalah ini.Semoga Semoga makalah ini dapat berguna dan juga dapat digunakan dengan sebaik–
baiknya untuk kemajuan ilmu keperawatan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………....……………….…………2
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………….……………….…….3,4
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………............................………………..…….5
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………..…………12
1.3 Manfaat…………………………………………………………………………………………………………………..…......……12
2.1.1 Pengkajian………………………………………………………………………………………………………………..…...……13
2.1.3Intervensi Keperawatan………………………………………………………………………………………………………….…17
3
2.1.5 Evaluasi Keperawatan…………………………………………………………………………………………………………...…22
BAB 3……………………………………………………………………………………………………………………………………23
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………56
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kelaurga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan( Depertement kesehatan RI 1998).
keluarga adalah 2 atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,perkawinan atau
adosi.mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya mempunyai perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya(Arita Murwani,2007)
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir
dengan”rumah kosong”,ketika anak terakhir meninggalkan rumah.tahap ini dapat singkat atau agak panjang,tergantung pada beberapa
banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal dirumah setelah tamat dari
SMA dan perguruan tinggi.meskipun lama tahap ini biasanya 6 atau 7 tahun,dalam tahun-tahun belakangan ini,tahap ini berlangsung
lebih lama dalam keluarga dengan orang tua mengingat anak-anak yang lebih tua baru meningalkan orang tua setelah selesai sekolah
dan mulai bekerja.
Stress atau kecemasan merupakan factor penyebab insomnia.insomnia muncul sewaktu-waktu pada saat stress. Insomnia
adalah ganguan kesulitan untuk tidur. Insomnia member sedikit atau banyak dampak pada kualitas hidup, produktifitas, dan
keselamatan. Individu-individu dengan beragam gangguan juga mmliki resiko yang lebih tinggi mengalami gangguan tidur. Jadi pada
masa dewasa awal ketika hubungan orang tua-anaknya kurang baik dan banyak tuntutan orang tua pada masa dewasa bias menajdi
5
kecemsan yang juga memiliki resiko mengalami gangguantidur. Ternyata penyebab dari ganguan tidur adalah berbagai macam
penyakit, obat-obatan, cafein,stress, kecemasan,depresi, kurang aktifitas dan kebiasaan tidur buruk. Kecemasan merupakan penyebab
dari ganguan tidur, pikiran-pikiran yang selalu menimbulkan kecemasan bahken bisa stress.
1.dewasa awal
Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan
ketegangan emosional,periode isolasi sosial,periode komitmen dan masa ketergantungan,perubahan nilai-nilai,kreaktifitas dan
penyesuaian diri pada pola hidup baru.
Menurut Hurlock masa dewasa awal dimulai dari umur 18 tahun-sakitar umur 40 tahun.sedangkan menurut ahli psikologi
perkembangan,dewasa awal ialah mereka yang berusia 20 tahun-40 tahun.batas-batas dewasa awal berdasarkan Hurlock dan santrock
maka disini penulis menyimpulkan untuk batas dewasa awal yaitu 20 tahun-40 tahun.
Masa dewasa dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan
ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri.
Motifnya seringkali adalah ekonomi tingginya biaya hidup bila hidup sendiri.akan tetapi trend yang meluas dikalangan dewasa
muda yang umumnya menunda perkawinan,hidup terpisah dan mandiri dalam tatanan hidup mereka sendiri.dari sebuah survai besar
yang dilakukan terhadap orang kanada ditemukan bahwa anak-anak yang berkembang dalam keluarga dengan orang tua tiri dan
keluarga dengan orang tua tunggal meninggalkan rumah lebih dini daripada mereka yang dibesarkan dalam keluarga dengan 2 orang
tua.perbedaan ini tidak dipandang karena dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomi,melainkan karena perbedaa orangtua dan lingkungan
keluarga(Mitchell et al,1989).
6
Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri.orang
tua,karena mereka membiarkan anak mereka pergi,melepaskan 20 tahun peran sebagai orang tua dan kembali pada pasangan
perkawinan mereka yang asli.tugas-tugas perkembangan menjadi penting ketika keluarga tersebut berubah dari sebuah rumah tangga
dengan anak-anak kesebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari pasangan suami dan istri.tujuan utama keluarga reorganisasi
keluarga menjadi sebuah unit yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa kedalam kehidupan mereka
sendiri(Duvall,1977).selama tahap ini pasangan tersebut mengambil peran sebagai kakek-nenek.perubahan lainnya dalam peran
maupun dalam citra diri mereka.Usia pertengahan awal,yang merupakan usia rata-rata dimana para orang tua melepaskan anak mereka
yang tertua ditandai sebagai masa kehidupan yang ‘’terperangkap’’.terperangkap antara tuntutan-tuntutan kaum muda dan harapan-
harapan dari mereka yang lebih tua dan terperangkap antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga,dimana
seringkali tampaknya tidak mungkin memenuhi tuntutan-tuntutan dari kedua bidang tersebut.akan tetapi studi-studi membuktikan
bahwa mereka yang berusia pertengahan mungkin merasa tertekan atau terjepit diantara kutub orang muda dan tua,paling tidak bagi
individu-individu golongan kelas menengah atas mereka senantiasa dapat mengapresiasi bagaimana mereka dan prestasi
mereka:mereka senantiasa mengetahui bahwa mereka adalah para pembuat keputusan Negara,mereka yang menggambarkan kualitas
umum kehidupan dalam masyarakat ini.masyarakat tergantung kepada kepemimpinan dan produktivitas dari orang yang berasal dari
golongan usia pertengahan(kerchoff,1976).
Siklus kehidupan keluarga inti dengan orang tua dan tugas-tugas perkembangan keluarga yang bersamaan.
7
menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan
3. membantu orangtua lanjud usia dan
sakit-sakitan dari suami maupun istri
4. membantu anak untuk mandiri
dimasyarakat
5. penataan kembali peran dan kegiatan
rumah tangga.
ketika anak laki-laki atau perempuan yang ‘dilepas’menikah,tugas keluarga adalah memperluas sisklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru lewat perkawinan dan menerima nilai-nilai dan gaya hidup dari pasangan itu sendiri.dengan
rumah yang telah kosong,orang tua memiliki waktu banyak untuk mencurahkan perhatian pada kegiatan-kegiatan dan hubungan-
hubungan lain.mereka tidak tumbuh saling berjauhan dari satu sama lain dimana mereka tidak dapat melembagakan atau membentuk
kembali peran suami dan istri yang pernah mereka lakukan.
LeShan(1973)memandang tahap ini sebagai tantangan bagi hubungan perkawinan.ketika anak-anak meninggalkan
rumah,perkawinan menghadapi momen kebenaran.masa ini biasanya jauh lebih sulit bagi wanita daripada pria.pada kebanyakan
keluarga peran sentral dan abadi-abadi dalam arti bahwa peran tersebut telah berlangsung selama 20 tahun.bagi wanita adalah peran
sebagai seorang ibu.meskipun saat ini kurang lazim karena banyak wanita sekolah atau meniti karier,identitas dan perasaan
kompetensi wanita didasarkan pada menjadi sebagai seorang ibu yang baik.meskipun bertahun-tahun perpisahan dengan anak yang
berlangsung perlahan-lahan mendahului tahap ini.pelepasan anak secara psikologis seringkali terjjadi secara mendadak.dengan
perginya anak,ibu yang tidak lagi bekerja menemukan dirinya sendiri dalam sebuah rmah yang bersih dan tidak lagi tempat untuk
dituju atau tujuan terhadap eksistensinya.suami-suami dari golongan menengah keatas pada puncak kariernya menghabiskan banyak
8
waktu diluar rumah,masa-masa untuk meraih sukses dalam jabatan,financial,dan profesi,dan mencoba memenuhi aspirasi mereka
sebelum terlalu terlambat.banyak wanita yang begitu asyik dengan anak-anaknya sehingga tidak mempersiapkan diri untuk tahap
kehidupan mereka ini dan tidak mempunyai komitmen-komitmen yang sama-sama akan dipenuhi yang mana dalam komitmen-
komitmen tersebut dalam rangka untuk menginvestasikan tenaga dan talenta mereka.krisis pada usia pertengahan lebih hebat bagi
wanita bukan hanya karena anak-anak meninggalkan rumah dan ketidakhadiran suami mereka melainkan juga karena perasaan
kehilangan feminitis pada awal menopause dan kehilangan kecantikan ketika tanda-tanda ketaan mulai tampak.jika seorang wanita
mempunyai komitmen diluar rumah biasanya ia memiliki masalah yang jauh lebih sedikit daripada ia tetap berada dirumah
menjalankan fungsi peran tradisional sebagai ibu rumah tangga dan seorang ibu secara penuh.pria dalam mada usia pertengahan juga
menghadapi krisis perkembangan.salah satu kemungkinan krisis tersebut adalah dorongan untuk maju dalam karier dengan realisasi
bahwa mereka belum berhasil dan belum mencapai aspirasi mereka.juga tanda-tanda menurunya maskulinitas,seperti tenaga
menurun,potensi dan gairah seks berkurangnya danjuga figure,rambut,tanda-tanda kulit menua dan cemas dalam hal keuangan
semuanya merupakan stressor bagi pria dalam tahap siklus kehidupan keluarga ini.frekuensi affair diluar perkawinan,perceraian,sakit
jiwa,alkoholisme,dan bunuh diri meningkat dikalangan kelompok umur ini,dan menekankan krisis perkembangan usia pertengahan
yang terjadi.
9
Secara singkat dapat dilihat bahwa anak-anak akan memisahkan diri dari orangtua dan perlu belajar lagi untuk mandiri.dalam
menyesuaikan diri kembali perkawinan harus terus berjalan jika kebutuhan-kebutuhan orangtua harus dipenuhi.orang tua harus
mengatur kembali hubungan mereka untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan menikan daripada hanya sebagai orangua.
masalah utama kesehatan meneliti masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orangtua mereka.masalah-masalah transisi
peran bagi suami-istri,masalah orang yang memberikan perawatan dan munculnya kondisi kesehaatn kronis atau factor-faktor yang
berpengaruh sepeerti tingkat kolesterol tinggi,obesitas,dan tekanan darah tinggi.keluarga berencana bagi dewasa muda tetap
penting.masalah-masalah menopause dikalangan wanita umum terjadi.efek-efek yang dikaitkan dengan kebiasaan
minum,meroko,yang lama dan praktek diet semakin lebih jelas.
masalah psikologis:
- stress akibat fisik yang tidak sehat
karena merasa badan masih muda dan kuat,banyak orang jadi tidak memerhatikan kesehatannya.masalah psikologis
dipengaruhi oleh kesehatan,dewasa awal sudah tahu kesehatan itu penting tapi tidak peduli(begadang tetap
dilakukan,tak olahraga,diet,makan gula berlebih).dengan mengubah pola hidup itu cara mengatasinya.karena dengan ini
akhirnya kita bida berpikir lebih tenang,tidak gampang cemas.
- depresi karena kehidupan seksual
banyak factor yang berkontribusi dalam terjadinya depresi dan salah satunya adalah kehidupan seksual.masuk usia
dewasa orang akan mulai mengeksplorasi hal-hal seksual dan dinamika didalamnya yang teratasi dengan baik bisa buat
seseorang jadi depresi.masalah seksual juga mempengaruhi psikologis karena pada saat dewasa awal orang sudah tahu
untuk mengetahui dirinya seperti apa,kecenderungannya.
- tidak percaya diri karena masalah pekerjaan
10
seseorang yang sudah dewasa diharapkan untuk bekerja dan menjadi mandiri.namun tak semua orang bisa bekerjja atau
kalaupun bekerja,pekerjaan yang dijalankan tidak sesuai dengan ekspektasinya.maka kepercayaan diri jadi sedikit demi
sedikit menurun.banyak orang yang tidak bekerja diusia ini,sangat bisa stress dan membuat orang jadi memiliki harga
diri yang rendah.cara mengatasinya bisa bekerja sambil kuliah,support dari keluarga lain.
1.2 Tujuan
- tujuan umum
mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak usia dewasa yang mengalami masalah
11
- tujuan khusus
BAB 2
TINJAUAN TEORI
12
2.1 Laporan asuhan keperawatan keluarga pada anak usia dewasa
2.1.1 Pengkajian
Ketika mengkaji dewasa awal dan tengah,perawat harus mempertimbangkan perbandingan tugas perkembangan mereka dan
juga membedakan tahap serta konsekuensi perkembangan baik psikologi dan biologis.
1.Perkembangan psikologis
Dewasa muda telah melengkapi pertumbuhan fisiknya pada usia 20 tahun.pengeculian pada hal ini adalah wanita hamil dan
menyusui.perubahan fisik,kognotif dan psikososial serta masalah kesehatan pada wanita hamil dan keluarga usia subur sangat
luas.Dewasa awal biasanya lebih aktif,mengalami penyakit berat tidak sesering kelompok usia lebih tua.cenderung mengakibatkan
gejala fisik dan sering menunda dalam mencari perawatan kesehatan. karakteristik dewasa muda mulai berubah mendekati usai
baya.temuan pengkajian umumnya dalam batas normal kecuali klien mempunyai penyakit.namum demikian klien pada tahap
perkembangan ini dapat mengambil manfaat dari pengkajian gaya hidup pribadi.pengkajian gaya hidup dan membantu perawat dank
lien mengidentifikasi kebiasaan yang meningkatkan resiko penyakit jantung,maligna,paru,ginjal atau penyakit kronik. Sari,Ika
Puspita(2016)
Pengkajian gaya hidup pribadi dewasa awal meliputi pengkajian kepuasan hidup secara umum,yaitu:
2. Perkembangan kognitif
13
Kebiasaan berpikir rasional meningkat secara tetap pada masa dewasa awal dan tengah.pengalaman pendidikan formal dan
informal,pengalaman hidup secara umum dan kesempatan pekerjaan secara dramatis meningkatkan konsep individu,pemecahan
masalah dan keterampilan motorik.Mengidentifikasi area pekerjaan yang diinginkan adalah tugas utama dewasa awal.ketika seseorang
mengetahui persiapan pendidikannyakeahlian,bakat dan karakteristik kepribadian.pilihan pekerjaan menjadi lebih mudah dan biasanya
mereka akan lebih luas dengan pilihannya.akan tetapi,banyak dewasa awal kekurangan sumber dan system pendukung untuk
memfasilitasi pendidikan lebih lanjud atau pengembangan keahlian yang diperlukan untuk berbagai posisi pekrjaan.akibatnya
beberapa dewasa awal mempunyai pilihan pekerjaan yang terbatas.( Sari,Ika Puspita.2016)
3. Perkembangan Psikososial
Kesehatan emosional dewasa awal berhubungan dengan kemampuan individu mengarahkan dan memecahkan tugas pribadi
dan social.dewasa awal kadang terjebak antara keinginan untuk memperpanjang masa remaja yang tidak ada tanggung jawab dan
memikul tanggung jawab dewasa.namun pola tertentu atau kecenderungan relative dapat diperkirakan.antara usia 23-28 tahun orang
dewasa memperbaiki presepsi diri dan kemampuan berhubungan.dari usia 29-34 tahun orang dewasa mengarahkan kelebihan energy
terhadap pencapaian dan penguasaan dunia sekitarnya.usia 35-43 tahun adalah waktu ujian yang besar dari tujuan hidup dan
hubungan.perubahan telah dibuat dalam kehidupan pribadi,social dan pekerjaan.seringkali stress dalam ujian ini mengakibatkan”krisi
usia baya”ketika pasangan dalam pernikahan,gaya hidup dan pekerjaan dapat berubah selama masa dewasa awal seseorang biasanya
lebih perhatian pada pengejaran pekerjaan dan social.selama periode ini individu mencoba untuk membuktikan status social
ekonominya.mobilitas yang lebih tinggi didapat melalui pilihan karier.akan tetapi adanya kecenderungan saat ini terhadap pengecilan
perusahaan menyebabkan posisi yang tinggi lebih sedikit.kemudian banyak dewasa awal menghindari peningkatkan stress karena
persaingan yang lebih besar ditempat kerja untuk mencapai dan mempertahankan status kelas-menengah.konseling karier dan
kepribadian dapat membantu individu mengidentifikasi pilihan karier menentukan tujuan yang realistic.
4. Stress pekerjaan
14
Stress pekerjaan dapat terjadi setia hari atau dari waktu kewaktu.kebanyakan dewasa awal dapat mengatasi krisis dari hari
kehari.stress situasi pekerjaan situasional dapat terjadi ketika atasan baru menmasuki tempat pekerjaan,tengget waktu hampir
dekat,atau seorang pekerjaan diberi tanggung jawab baru atau besar.kecenderungan terbaru pada dunia bisnis saat ini dan factor risiko
stress pekerjaan menurun yang memicu peningkatan tanggung jawab pegawai dengan posisinya lebih sedikit dalam struktur
perusahaan.stress pekerjaan juga terjadi jika seseorang tidak puas pada pekerjaan atau tanggung jawabnya.karena setiap individu
menerima pekerjaan yang berbeda maka tiap stressor bervariasi pada setiap klien.pengkajian perwat pada dewasa awal harus meliputi
deskripsi pekerjaan yang biasa dilakukan dan pekerjaan saat ini jika berbeda.pengkajian pekerjaan juga meliputi kondisi dan jam
kerja,durasi pekerjaan,perubahan pada kebiasaan tidur atau makan dan tanda peningkatan iritabilitas dan kegugupan.
5.Stress Keluarga
Setiap keluarga mempunyai be rbagai peranan dan pekerjaan yang dapat diprediksi untuk anggota keluarganya.peran ini
memungkinkan keluarga berfungsi dan menjadi bagian efektif dalam masyarakat.salah satu peran penting adalah kepala keluarga.bagi
kebanyakan keluarga salah satu orang tua adalah pemimpin keluarga atau kedua orang tua berperan coleader.
1. Masalah potensial
a. gangguan proses keluarga
b. gangguan penampilan
c. gangguan proses berpikir
d. gangguan pemeliharaan kesehataan
e. gangguan penyalahgunaan zat
15
f. gangguan pola seksual
g. konflik peran keluarga
h. konflik pengambilan keputusan
i. ketidakefektifan koping keluarga
j. hambatan interaksi social
k. ketidakberdayaan
l. deficit pengetahuan
m. deficit perawatan diri
n. perubahan kebutuhan nutrisi
2. Masalah resiko
a. risiko perubahan peran orang tua
b. risiko penularan infeksi
c. resiko kesepian
d. risiko cedera
3. Masalah potensial
a. potensial berkembangnya koping keluarga
b. potensial pemeliharaan kesehatan
2.1.3 Intervensi
1) Ketidakefektifan koping keluarga berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber psikologi untuk beradaptasi terhadap proses
meninggalkan rumah.
ANALISA DATA
16
Data mayor:
- Pengungkapan ketidakmampuan untuk mengatasi atau menerima bantuan
- Penggunaan mekanisme koping yang tidak sesuai
- Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan
Data minor:
- Rasa khawatir,ansietas
- Melaporkan tentang kesulitan dengan stress kehidupan
- Ketidakefektifan partisipasi social
- Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar
- Perubahan pola komunikasi yang biasa
Intervensi
17
Apa yang menjadi masalah
Siapa yang bertanggung jawab masalah tersebut
Apa keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan
2) Gangguan proses keluarga berhubungan dengan pertambahan anggota keluarga
ANALISA DATA
Data mayor:
Tidak berkomunikasi secara terbuka dan efektif diantara anggota keluarga
Data minor:
- Tidak dapat memenuhi kebutuhan fisik,emosi,dan spiritual semua anggota keluarga
- Tidak dapat mengekspresikan atau menerima perasaan secara terbuka
Intervensi:
18
Melaporkan atau memperlihatkan gaya hidup yang tidak sehat(misalnya penggunaan obat-obatan,makan dalam jumlah
yang berlebihan,diet tinggi lemak)
Data Minor:
Melaporkan atau memperlihatkan:
System pernapasan(sering terinfeksi,batuk kronis,dispneu saat aktivitas)
Rongga mulut(sering sariawan,ompong pada usia dini)
System pencernaan dan nutrisi(obesitas,anoreksia,kakeksia,anemia kronis)
System musculoskeletal(otot sering tegang,sakit punggung,nyeri leher)
Konstitusional(keletihan kronis,malaise,apatis)
Neurosensori(sakit kepala,adanya kerutan pada wajah)
Psikoemosional(emosi rapuh,gangguan perilaku,sering merasa sangat kacau)
Intervensi:
19
Penatalaksanaan stress
Bimbingan gaya hidup(seks aman,keluarga berencana,ketrampilan menjafi orang tua,perencana keuangan)
b. Ajarkan pentingnya pencegahan sekunder
c. Tentukan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi kondisi penyakit
d. Kaji apakah sumber daya yang dibutuhkan dirumah tersedia(pemberi asuhan,keuangan,peralatan)
4. Konflik pengambilan keputusan berhubungan dengan pertentangan dalam system pendukung
ANALISA DATA
Data mayor:
Mengungkapkan ketidakpastian tentang pilihan-pilihan dan konsekuensi alternative tindakan yang diinginkan
Kebimbangan tentang alternative pilihan
Menunda pengambilan keputusan
Data minor:
Intervensi:
a. Jalin hubungan saling percaya dan berarti yang meningkatkan saling pengertian dan perhatian
b. Fasilitasi proses pengambilan keputusan yang logis
Bantu individu mengenali apa masalahnya dan dengan jelas mengidentifikasi keputusan yang harus dibuat
20
Gali apa yang akan timbul bila tidak membuat keputusan
Bantu mengidentifikasi kemungkinan hasil berbagai alternative
Bantu individu untuk menghadapi ketakutan
Benahi kesalahan informasi
Bantu dalam mengevaluasi alternative berdasarkan pada ancaman potensi atau actual terhadap nla-nilai atau
keyakinan
Beri dorongan pada orang terdekat untuk terlibat dalam keseluruhan proses pengambilan keputusan
Bengan aktif yakinkan bahwa keputusan sepenuhnya ditangan dan menjadi haknya untuk melakukan itu
libatkan seluruh anggota keluarga dalam proses pengambilan keputusan
5. Risiko kesepian berhubungan dengan pelepasan anak(anak telah menikah dan pergi dari rumah)
ANALISA DATA
Data Mayor:
Pengungkapan rasa kesepian karena telah melepaskan anak yang menikah
Ingin mencari suasana yang lebih ramai
Data minor:
Gelisah,cemas
Sedih
Sering merenung
Intervensi:
21
b. Beri dorongan individu untuk membicarakan perasaan kesepian
c. Tingkatkan interaksi social
Kerahkan system pendukung tetangga dan keluarga individu
Rujuk pada penyuluhan keterampilan social
Tawarkan umpan balik tentang bagaimana individu menampilkan diri pada orang lain
BAB 3
KASUS
22
3.1 Hasil kasus studi
FORMAT
Agama dan Suku : Kristen Protestan Alat Transportasi Yang :Motor dan mobil
Digunakan
23
1. Data Anggota Keluarga
RR:
20x/m
S: 36,80C
24
RR:
20x/m
S: 36,90C
RR:
20x/m
S: 36,60C
RR:
20x/m
S: 370C
An Swast
5 Y.P L Rote 25 S1 TB:165
ak a TD:120/70
25
BB:56 N:98X/me
nit
RR:20X/
Menit
S:36,9 0 C
TD:120/80
6 C.P L An Rote 23 SMA Karya TB:162
N:96X/Me
ak wan
BB:50 nit
RR:20X/m
enit
S:37 0 C
Lanjutan
26
Kesehatan Saat Penyakit/ Masalah
Ini Allergi Kesehatan
Individu
2 M.A baik. - - -
3 R.P baik. - - -
4 D.P baik. - - -
5 Y.P Baik - - -
6 C.P Baik - - -
Genogram:
27
1. Tipe keluarga : Keluarga inti. Tipe Keluaga Tn. S.P adalah memiliki tipe keluarga inti karena keluarga Tn.H yaitu yang terdiri
dari suami, istri yang sudah tua dengan anak pertama yang sudah menikah dan anak kedua masih tinggal bersama orangtua.
2. Status sosial ekonomi keluarga:Tn.S.P bekerja sebagai pensiunan PNS dengan penghasilan. Penghasilan keluarga mencukupi
untuk membiayai seluruh anggota keluarga.
Sumber pendapatan keluarga sejumlah Rp. 4.000.000,00
3. Aktivitas rekreasi keluarga :Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi bersama dirumah,
rekreasi di luar rumah 3 bulan sekali.
I. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :Tahap perkembangan keluarga Tn. S.P merupakan Anak pertamanya berusia 31
tahun. Jadi keluarga berada pada tahap kekuarga usia dewasa awal dengan tugas perkembangan, mempertahankan hubungan
yang serasi danmemuaskan dengan anak-anak dan sebaya, meningkatkan keakraban pasangan, mempertahankan kesehatan
individu dan pasangan
28
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :Tahap perkembangan keluarga S.P merupakan Tidak adatahap
perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti : Tn. S.P sebagai kepala keluarga mempunyai hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, rutin kontrol
ke puskesmas 1 bulan sekali untuk cek lab dan mengambil obat rutin, tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan
maupun kebutuhan dasar lainnya mempunyai penyakit hipertensi pada saat pengkajian :
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Tn. S.P menderita hipertensi tapi keluarganya tidak pernah mengalami Hipertensi
sebelumnya
29
Jelaskan: Jumlah jendela 9, 2 di ruang tamu, 2 di ruang tengah, 2 di kamar utama, 2 di kamar ke 2 dan 1 pada kamar 3.
30
1
2 3
4 5
6
L = 8m X 5m
= 48 m2
7
Keterangan:
Teras Rumah Kamar
1. Ruang tamu Ruang TV Dapur KM/WC1
KM/WC 2 2.
3.
4.
dapur
5.
6.
7.
8.
31
2. Karateristik tetangga dan komunitasnya
Jelaskan: Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang membangun rumah dikerjakan saling gotong royong.
Jelaskan: Tn.S.P tinggal menetap paradiso, jln Km.6, keluarga Ny. T tidak memiliki kebiasaan berpindah tempat tinggal, pada pagi
hari jam 07.00 Wita sampai malam hari
Jelaskan: Kebiasaan Tn. S.P dilingkungan sekitarnya, yaitu Tn. S.P selalu berkumpul dan berkomunikasi dengan tetangga pada
waktu siang hari, dan setiap dengan tetangganya selalu melakukan kumpulan arisan, kebiasaan lain dari masyarakat di lingkungan
sekitar rumah selalu melaksanakan kerja bakti.
Formal : Tn. S.P sebagai kepala keluarga, Ny. M.A sebagai istri.
32
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap
sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau petugas kesehatan yang terdekat.
Keluarga memiliki pola komunikasi terbuka dan komunikasi dibangun dengan baik sehingga membentuk keakuran dalam keluarga.
Saling mendukung : Dalam keluarga, setiap anggota keluarga terlebih orang tua memiliki peran untuk saling menasihati/ memberi
masukan untuk mempengaruhi perilaku anggota keluarga yang sakit.
Jelaskan: -
Jelaskan:-
Jelaskan: -
33
5. Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri: ya
Jelaskan: namun kegiatan mencuci tangan hanya dilakukan jika tangan kotor
Jelaskan: Keluarga selalu membuang sampah di tempat sampah yang digunakan dirumah kemudian sampah tersebut dibakar di sekitar
lingkungan rumah
Jelaskan: keluarga selalu membersihkan rumah setiap pagi dan sore sehingga rumah selalu tampak bersih
Jelaskan: setiap hari keluarga makan 3 kali sehari dengan menu makan pagi : nasi, telur, dan sayur makan siang:
nasi+ikan/daging+tempe/tahu+sayur, makan malam nasi+ikan+tempe/tahu+sayur. keluarga mengonsumsi sayur setiap hari namun
buah kurang lebih 4 kali dalam seminggu
34
Jelaskan: Jentik selalu dibersihkan jika sudah terlihat banyak
Jelaskan: -
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Jelaskan:
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang dan pangan setiap anggota keluarga.Setiap anggota keluarga memiliki Kartu
BPJS untuk pengobatan di fasilitas kesehatan.
2. Fungsi sosialisasi
Jelaskan: Setiap anggota keluarga belajar untuk tertib bangun tidur, mengerjakan tugas yang telah ditentukan dalam pembagian
tugas keluarga saat bekerja mengurus rumah
3. Fungsi pendidikan
35
Jelaskan: Keluarga menjadi pendukung utama dalam memberikan semangat untuk pendidikan
4. Fungsi rekreasi
Jelaskan: rekreasi akhir pekan keluarga selalu duduk berkumpul bersama dan bersantai dengan keluarga
5. Fungsi religious
Jelaskan: Seluruh anggota Keluarga beragama Kristen protestan. Keluarga selalu menjalankan kewajiban agamanya dengan baik
dan selalu mengikuti kegiatan gereja.
6. Fungsi reproduksi
Jelaskan:Jumlah anak kandung 4.
7. Fungsi afeksi
Jelaskan:Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa ke puskesmas atau petugas kesehatan.
36
Jelaskan ;keluarga mengatakan tidak mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi masalah yang dialami Tn. S.P
5. Bagaimana presepsi keluarga terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga yang sakit: ya
Jelaskan: Keluarga menganggap masalah kesehatan sebagai hal yang harus dihadapi dengan positif dan optimis agar
anggota keluarga yang sakit dapat segera menemui kesembuhan
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
1. Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota keluarga yang sakit bila tidak diobati: ya
Jelaskan: Keluarga mengatakan tahu akan akibat jika keluarga terserang penyakit dan tidak diobati dengan segera
2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga: ya
Jelaskan: Masalah kesehatan turut dirasakan oleh keluarga. Jika seseorang sakit dalam keluarga maka seluruh keluarga
akan menjadi stress dan akan berperan dalam mencari pengobatan.
3. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah kesehatan yang dialami: tidak
Jelaskan: keluarga tidak pernah menyerah dengan kondisi kesehatan keluarga bila salah satu terserang penyakit
4. Apakah keluarga merasa takut terhadap akibat dari masalah kesehatan yang dialami anggota keluarga : ya
Jelaskan: Keluarga mengatakan merasa takut jika suatu saat terserang penyakit yang berbahaya secara tiba-tiba
5. Apakah keluarga mempunyai sikap yang tidak mendukung (negative) terhadap upaya kesehatan yang dapat dilakukan
pada anggota keluarga: tidak
Jelaskan: keluarga selalu mendukung setiap pengobatan yang dijalani
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
1. Apakah keluarga mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit : ya
Jelaskan: Keluarga mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka akan di bawa ke faskes terdekat dan meminum obat
yang diresepkan oleh dokter.
2. Apakah keluarga mengetahui peralatan, cara dan fasilitas untuk merawat anggota keluarga yang sakit: tidak
37
Jelaskan: keluarga tidak mengetahui peralatan, cara dan fasilitas untuk merawat anggota keluarga
d. Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
1. Apakah keluarga mengetahui tentang sumber yang dimiliki oleh keluarga sekitar rumah: Ya
Jelaskan: keluarga mengatakan selalu meminum obat tradisional yang dihasilkan oleh alam/lingkungan
2. Apakah keluarga mampu melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan: ya
Jelaskan:Keluarga mengatakan lingkungan yang bersih dan terjaga serta rapi dapat menjaga kesehatan anggota
keluarga dan membuat suasana hati lebih tenang dan senang
3. Apakah keluarga mempunyai kebersamaan untuk meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang menunjang
kesehatan keluarga
Jelaskan: Keluarga mengatakan semua tugas dilakukan ibu dan anak yang laijn membantu
4. Apakah keluarga tahu cara pencegahan penyakit dan akibat lanjut dari masalah kesehatan yang berhubungan dengan
lingkungan rumah?: Ya
Jelaskan: keluarga mengatakan tahu bagaimana cara pencegahan penyakit dengan selalu melakukan aktivitas untuk
mengurangi stres
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
1. Apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau: ya
Jelaskan: Keluarga mengetahui keberadaan faskes terdekat yakni puskesmas sikumana
2. Apakah keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh dari fasiliktas kesehatan : ya
Jelaskan: Keluarga mengatakan hanya mengetahui fasilitas kesehatan sebagai tempat pengobatan.
3. Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan tentang fasilitas kesehatan dan petugas kesehatan
yang melayani:tidak
38
Jelaskan: Keluarga mengatakan pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit selama pengobatan baik-baik saja
hanya untuk antri mendaftar lama
4. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan: ya
Jelaskan: Keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan dengan mudah
Stresor jangka panjang : Tn. S.P mengidap penyakit hipertensi semenjak tahun 2017 dan ia ingin penyakitnya ini sembuh
total.
39
Keluarga mengharapkan keluarganya selalu sehat, tetap saling melengkapi dan saling mencintai 1 sama lain. Keluarga juga
mengharapkan anak-anaknya bisa baik dilingkungan kerjanya masing-masing.
40
Kesimpulan:
Kupang, 10 mei,2020
(.....Maria Bilasi,Marman )
41
Nama Individu yang sakit : Tn. S.P
42
Tanda Dehidrasi: Krepirasi
berkurang/ bibir
kering *
Pusing
Kesemutan
Berkeringat Rasa
Haus
Pengisian kapiler 3
detik
um* patologis ……
Kekuatan otot .... Tuli Kejang :
Distensi Abdomen ….............….. sifat …….. lama ..……
Teraba Masa
(kanan / kiri)* Kulit
abdomen .........
RPS Bawah Jaringan parut
Stomatitis
:bebas/terbatas/
Warna ................... Jaringan parut Memar Laserasi
44
Riwayat obat kelemahan/kelumpuhan Ulserasi Pus ………
pencahar .........
(kanan / kiri)* Bulae/lepuh Perdarahan bawah
Maag Krustae
Berdiri : Mandiri/
Konsistensi ..........
Bantu Luka bakar Kulit ...... Derajat ......
Diet Khusus:
Perubahan warna…….
Tidak/Ya*................ sebagian/tergantung*
Decubitus: grade … Lokasi ………..….
Kebiasaan makan- Berjalan : Mandiri/
Bantu Tidur dan Istirahat
minum : baik
.......................... …………………………………………..
………………
Alat bantu : Tidak
Mental:marah Komunikasi dan Kebersihan Diri Perawatan Diri
Cemas Denial Budaya Sehari-hari
Gigi-Mulut:bersih
Marah
Interaksi dengan Mandi : Mandiri
Mata kotor Kulit
Takut Putus asa
45
Depresi Keluarga : kotor :bersih
DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT (jika ada pada pasien)
46
Hasil Pemeriksaan Fisik
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
Nadi : 78 x/m Suhu : 36,8 C
Respirasi : 20 x/m
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 158 cm
Kepala : simetris, berambut bersih berwarna putih, muka tidak pucat
Mata : konjungtivitis merah muda, sklera putih
Hidung : lubang hidung normal simetris, pernafasan vesikuler.
Mulut : bibir tidak kering, tidak ada stomatitis
Telinga : pendengaran masih normal tidak ada keluar cairan dari telinga
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
47
Dada : simetris, tidak ada tarikan intercostae vokal feminus dada kanan dan kiri sama, terdengar suara sonor pada semua
lapanag paru, suara jantung pekak, suara nafas vesikuler
Perut : simetris, tidak tampak adanya benjolan, terdengar suara tympani, tidak ada nyeri tekan.
Extremitas : tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.
Eliminasi : BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 5-6 kali sehari
a. Analisa Data
48
-keluarga mengatakan tidak mengetahui
peralatan, cara dan fasilitas untuk merawat
anggota keluarga yang sakit
b. Diagnosis Keperawatan
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah
anggota keluarga dengan hipertensi.
c. Diagnosis Keperawatan
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah
anggota keluarga dengan hipertensi.
49
d. Prioritas Masalah
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah
anggota keluarga dengan hipertensi.
DIAGNO
SA
NOC NIC
KEPERA
WATAN
50
sehat keluarga keperawatan, keluarga mampu 5606 b) pengajaran : kelompok
- Keluarga mengatakan mengenal masalah kesehatan :
kurang paham tentang cara 1602 5604 c) pengajaran : proses penyakit
merawat pasien. 1. Pengetahuan : proses
- keluarga mengatakan tidak 1808 penyakit 5510 d) pengajaran :pengobatan yang
mengetahui peralatan, cara 2. Pengetahuan: pengobatan diresepkan
dan fasilitas untuk merawat 1814 3. Pengetahuan : prosedur
anggota keluarga yang sakit pengobatan
- keluarga mengatakan takut 1803 4. Pengetahuan: Manajemen 5616
jika suatu saat Tn. S.P hipertensi
terserang penyakit yang lebih 1804 5. Pengetahuan : pencegehan
serius hipertensi
51
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Hari/tanggal/jjam Implementasi Evaluasi Ttd
Ketidakefektifan 10 may 2020 1. Menjelaskan kepada S : Tn.S.P dan keluarga
manajemen kesehatan keluarga apa itu mengatakan paham
dalam kesehatan penyakit hipertensi, dengan informasi yang
tanda dan gejalanya, apa diberikan.
saja penyebabnya, dan O : keluarga kooperatif
bagaimana penanganan saat diberikan informasi
terhadap penyakit menerima dan siap
hipertensi dan melakukan perubahan
normalnya tekanan perilaku terhadap.
darah sesuai batasan usia A : masalah teratasi
52
dan aktivitas yang dapat P : Intervensi dihentikan
memperburuk kondisi
Tn. S.P
2. Menjelaskan keluarga
bagaimana dampak
lingkungan dan kondisi
rumah yang nyamam
dan jauh dari kebisingan
sehingga meningkatkan
pikiran yang sehat dan
jauh dari stress .
3. Menjelaskan bahaya
dari penyakit hipertensi
4. Menjelaskan kepada
keluarga makanan yang
dapat dikonsumsi untuk
memperbaiki tekanan
darah Tn. S.P yang
rendah garam. seperti
sayuran hijau (sayur
bayam dan brokoli),
makanan yang
53
mengandung banyak air
(buah-buahan) dan
konsumsi banyak air,
dan konsumsi makanan
atau minuman berkafein
seperti kopi namun
dalam batasan yang
normal
DAFTAR PUSTAKA
54