Anda di halaman 1dari 9

MODEL KONSEP DAN TEORI

KEPERAWATAN DUVALL
(DEVELOPEMENTAL MODEL)

ANGGOTA KELOMPOK:
PENGERTIAN

Teori keperawatan adalah konseptualitas dari


beberapa aspek keperawatan unuk mencapai tujuan
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan
atau pelaksanaan asuhan keperawatan
(Maleis,2006).
Duvall pada tahun 1986 mengungkapkan bahwa
keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional
serta social setiap anggota keluarga.
KEPERAWATAN

Karakteristik Teori
Teori perkembangan berbicara mengenai perubahan keluarga
dari waktu ke waktu dengan menggunakan tahap siklus
kehidupan keluarga menurut Duvall, yang didasarkan pada
perubahan struktur, fungsi dan peran keluarga, dengan usia si
anak sulung sebagai penanda tahapan transisi. Dengan
demikian, kehadiran anak pertama menandai transisi dari tahap
1 ke tahap 2. Bila anak pertama tumbuh dan berkembang,
keluarga memasuki tahap selanjutnya. Dalam setiap tahap,
keluarga menghadapi tugas perkembangan tertentu. Pada waktu
yang sama, setiap anggota keluarga harus mencapai tugas
perkembangan individual sebagai bagian dari tahap siklus
kehidupan masing-masing keluarga (Wong, 2002).
ASUMSI DASAR
Konsep tentang tahap siklus kehidupan bergantung
pada asumsi bahwa dalam keluarga terdapat saling
ketergantungan yang tinggi antar anggota keluarga,
dan keluarga “dipaksa” untuk kembali setiap kali ada
penambahan atau pengurangan anggota keluarga atau
setiap kali anak sulung mengalami perubahan tahap
perkembangan. Perubahan tersebut umumnya terjadi
dalam peran, penyesuaian terhadap perkawinan,
pengasuhan anak dan disiplin yang selalu berubah
dari satu tahap ke tahap yang lain.
APLIKASI DALAM KELUARGA

1. Tahap perkawinan dan tempat tinggal pribadi: penggabungan keluarga


 Membangun kembali identitas pasangan
 Membina hubungan dengan keluarga besar
 Membuat keputusan mengenai masa menjadi orangtua
2. Tahap keluarga dengan bayi
 Mengintegrasikan bayi kedalam unit keluarga
 Mengakomodasi peran baru menjadi orangtua dan kakek-nenek
 Memelihara ikatan perkawinan
3. Tahap keluarga dengan anak prasekolah
 Mensosialisasikan anak
 Orangtua dan anak menyesuaikan diri terhadap perpisahan
4. Tahap keluarga dengan anak sekolah
 Anak mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
 Orangtua melakukan penyesuaian dengan teman sebaya anak mereka dan pengaruh
sekolah
5. Tahap keluarga dengan remaja
 Remaja terus mengembangkan autonomi
 Orangtua memfokuskan ulang pada masa pertengahan perkawinan dan masalah
karier
 Orangtua menggeser perhatian ke arah generasi yang lebih tua
6. Tahap keluarga sebagai pusat landasan
 Orangtua dan dewasa muda menetapkan identitas mandiri
 Melakukan kesepakatan ulang mengenai hubungan perkawinan
7. Tahap keluarga usia paruh baya
 Melakukan penyesuaian ulang terhadap identitas pasangan hidup disertai
pengembangan minat pribadi
 Membina kembali hubungan yang melibatkan menantu dan cucu
 Menyesuaikan diri dengan ketidakmampuan dan kematian generasi yang lebih tua
8. Tahap keluarga lansia
 Menggeser peran bekerja menjadi masa senggang dan persiapan pensiun atau
pensiun penuh
 Memelihara fungsi pasangan dan fungsi individu sambil beradaptasi dengan proses
penuaan
 Mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dan kehilangan pasangan hidup
dan/atau saudara kandung serta teman sebaya
Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai
tahap perkembangannya

1. Keluarga baru menikah, tugas perkembangan utama:


 Membina hubungan intim yang memuaskan
 Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial

 Mendiskusikan rencana memiliki anak

2. Keluarga dengan anak baru lahir (<30 bulan), tugas perkembangan utama:
 Mempersiapkan menjadi orangtua
 Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan

 Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya

3. Keluarga dengan anak usia prasekolah, tugas perkembangan utama:


 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misal kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman
 Membantu anak untuk bersosialisasi

 Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi
 Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan
sekitar)
 Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya tipe keluarga ini mempunyai tingkat
kerepotan yang tinggi)
 Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

 Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak
4.Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 bulan), tugas perkembangan utama:
 Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan yang
lebih luas (yang tidak/kurang diperoleh dari sekolah atau masyarakat)
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota
keluarga
5. Keluarga dengan anak remaja (13-20), tugas perkembangan utama:
 Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab, mengingat remaja adalah
seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi
 Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
 Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindarkan terjadinya
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
 Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa (anak I meninggalkan rumah),
tugas perkembangan utama:
 Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
 Penataan kembali peran orangtua dan kegiatan di rumah
7.Keluarga usia pertengahan, tugas perkembangan utama:
 Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
 Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan
anak-anaknya dan sebaya
 Meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua, tugas perkembangan utama:
 Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling
menyenangkan pasangannya
 Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi: kehilangan pasangan,
kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga
 Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat
 Melakukan life review masa lalu

Anda mungkin juga menyukai