Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn.

R
DENGAN POST LAPAROTOMY

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Tugas Praktik


Keperawatan Kritis Pada Program Studi DIII Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Klaten

Oleh :
SULISTYA PRATAMA
NIM : 1702121

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN 2020
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

Nama Pengkaji : Sulistya Pratama


Tanggal Pengkajian : 23 Juni 2020
Ruang Pengkajian : ICU RSUD Surakarta
Jam : 10.00 WIB

A. BIODATA PASIEN
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan :-
Pekerjaaan :-
Usia : 50 tahun
Status Pernikahan : Menikah
No RM : 247xxx
Diagnosa Medis : Post Laparotomy
Tanggal Masuk RS : 21 Juni 2020
Alamat : Surakarta

B. BIODATA PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. PT
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : Anak
Alamat : Surakarta

C. PENGKAJIAN PRIMER
Airways (jalan nafas)
Sumbatan:
( ) Benda asing
( ) Broncospasme
( ) Darah ( ) Sputum
(√) Lendir
Bunyi nafas:
(√) Ronchi ( ) Creakless
( ) Wheezing
( ) …………………………..
Breathing (pernafasan)
Sesak dengan:
( ) Aktivitas
( ) Tanpa aktivitas
( ) Menggunakan otot tambahan
Frekuensi: 24 x/mnt
Irama:
(√) Teratur ( ) Tidak
Kedalaman:
(√) Dalam ( ) Dangkal
Reflek batuk:
( ) Ada (√) Tidak
Batuk:
( ) Produktif ( ) Non Produktif
Sputum: ( ) Ada ( ) Tidak

Circulation (Sirkulasi)
Sirkulasi perifer:
Nadi: 90 x/mnt
Irama: (√) Teratur ( ) Tidak
Denyut: ( ) Lemah (√) Kuat
( ) Tdk Kuat
TD: 130/80 mmHg
Ekstremitas:
(√) Hangat ( ) Dingin
Warna kulit:
( ) Cyanosis ( ) Pucat
( ) Kemerahan
Nyeri dada:
( ) Ada (√) Tidak
Karakterisrik nyeri dada:
( ) Menetap ( ) Menyebar
( ) Seperti ditusuk-tusuk
( ) Seperti ditimpa benda berat
Capillary refill:
(√) < 3 detik ( ) > 3 detik
Edema:
( ) Ya (√) Tidak
Disability
( ) Alert/perhatian
( ) Voice respons/respon terhadap suara
(√) Pain respons/respon terhadap nyeri
( ) Unrespons/tidak berespons
( ) Reaksi pupil
kesadaran somnolen, KU lemah, GCS: 8

Eksposure/Environment/Event
1. Pemeriksaan seluruh bagian tubuh terhadap adanya jejas dan
perdarahan : Terdapat luka post operasi laparatomi, terbalut dengan
kassa, terpasang drain (+) produk 200 cc warna kemerahan.
2. Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan : EKG, USG,
laboratorium, analisa gas darah.
3. Event/penyebab kejadian : Illeus obstruksi

D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan utama (bila nyeri = OPQRST)
O : Terdapat luka post operasi laparotomy,pasien kadang tampak
meringis menahan nyeri , GCS:8
P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : tidak terkaji
R : abdomen pada luka post op laparotomy
S : skala 7
T : tidak terkaji
2. Alergi terhadap obat, makanan tertentu.
- Tidak memiliki alergi obat atau makanan tertentu.
3. Medikasi/Pengobatan terakhir
- Tidak memiliki riwayat pengobatan serius.
4. Last meal (makan terakhir)
- Puasa
5. Event of injury/penyebab injury
- Illeus obstruksi
6. Pengalaman pembedahan
- Post laparotomy H+0
7. Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat nyeri abdomen yang kroniks. Illeus obstruksi.
8. Riwayat penyakit dahulu.
- Tidak ada
Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala: bentuk simetris, rambut tampak bersih, tidak ada kelainan pada
kulit kepala.
Sensori :
 Mata : konjungtiva tidak anemis, mata kanan dan kiri simetris, tidak ada
sekret dimata, penglihatan masih jelas.
 Telinga : bersih, simetris, tidak ada luka di telinga.
 Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
 Mulut : bibir kering, tidak ada luka, tidak ada luka sariawan.
b. Leher : tidak ada luka, tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar
typoid, tidak ada kelainan
c. Dada
I : Pengembangan dada simetris, tidak menggunaan otot bantu napas,
tidak tampak pulpasi ictus sordis
P : Tidak ada massa, ictus cordis teraba
P : suara perkusi paru sonor dan jantung redup
A : Suara paru ronchi dan jantung lup-dup
d. Abdomen : IAPP
I : terdapat luka post operasi laparatomi, terbalut dengan kassa, terpasang
drain (+) produk 200 cc warna kemerahan.
A : bising usus 21x/mnt
P : terdapat nyeri tekan disekitar luka post operasi
P : Suara tympani
e. Ekstremitas/muskuloskeletal
Ekstremitas lengkap tidak ada kelemahan, deformitas (-), kontraktur (-),
edema (-), nyeri (-), krepitasi (-)
f. Kulit/Integumen
Turgor Kulit : baik,elastis
Mukosa kulit : kulit kering
Kelainan kulit: tidak ada kelainan kulit

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi
- USG : Massa pada illeus
Pemeriksaan darah/urin/feses
- Laboratorium: Hb: 9 mg5, Leukosit: 22,1 x 1000
- Analisa Gas Darah: pH: 7,55, PCO2: 32, HCO3: 18,6, SaO2: 87%,
BE:3,8
Pemeriksaan lain-lain
- EKG: Sinus Rytm

F. TERAPI MEDIS
Terapi: NaCl: 500 ml/hari, Cefriaxon 2 x 1g, Cataflam 2 x1

G. ANALISA DATA
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1 DO : suara nafas ronchi, terdapat Penumpukan Ketidak efektifan
sekret. sekret pada bersihan jalan napas
DS : - saluran
pernafasan
2 DO : Agen cedera Nyeri akut
O : Terdapat luka post operasi fisik : Insisi
laparotomy, pasien kadang pembedahan
tampak meringis menahan nyeri
, GCS:8
P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : tidak terkaji
R : abdomen pada luka post op
laparotomy
S : skala 7
T : tidak terkaji
DS : -
3 DO : terdapat luka post operasi Luka post Resiko infeksi
laparatomi, terbalut dengan kassa, operasi
terpasang drain (+) produk 200 cc laparotomy
warna kemerahan.
DS : -

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITASNYA


1. Ketidak efektifan jalan nafas b.d. Penumpukan sekret pada saluran
pernafasan
2. Nyeri akut b.d. Agen cedera fisik
3. Resiko infeksi b.d. Luka post operasi laparotomy
I. RENCANA KEPERAWATAN
NO TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONALITAS
DX HASIL
1 Setelah - Respirasi dalam - lakukan suction atau - Memberikan jalan
dilakukan batas normal penghisapan sekret. nafas efektif dan
asuhan - Tidak terdapat - berikan oksigenasi memudahkan aliran
keperawatan sekret sebelum dilakukan O2
selama 1x24 - Suara nafas penghisapan sekret - Mencegah terjadinya
jam ronchi tidak sesak nafas.
diharapkan ada
bersihan jalan
efektif
2 Setelah - Klien dapat - Kaji karakteristik - Berguna untuk
dilakukan mengontrol nyeri mengetahui
asuhan nyeri - Berikan posisi karakteristik nyeri
keperawatan - Status nyaman sesuai - Memberikan perasaan
selama 1x24 kenyamanan kebutuhan yang nyaman
jam meningkat - Lakukan teknik - Memberikan perasaan
diharapkan distraksi relaksasi jika yang nyaman dan
nyeri akut memungkinkan mengurangi rasa nyeri
berkurang - Kolaborasi pemberian - Mengurangi/
obat analgetik menghilangkan rasa
 Cataflam 2 x 1 nyeri secara
farmakologi
3 Setelah - klien tidak - Monitor tanda dan - Untuk mengetahui jika
dilakukan menunjukkan gejala infeksi sistemik ada tanda infeksi
asuhan tanda-tanda dan lokal - Untuk menjaga luka
keperawatan infeksi. - Lakukan medikasi tetap bersih dari
selama 1x24 - Suhu tubuh luka kuman dan nanah
jam normal - Kolaborasi pemberian - Untuk mencegah
diharapkan terapi antibiotik infeksi secara
tidak ada tanda • Cefriaxon 2 x 1g farmakologi
infeksi
J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/ JAM NO IMPLEMENTASI RESPON TTD
TGL DX
23 Juni 10.30 1 - memberikan oksigenasi DO:
2020 WIB sebelum dilakukan Sekret pada saluran
penghisapan sekret pernafasan sudah di suction
- melakukan suction atau ,Suara nafas vesikuler.
penghisapan sekret. DS: -
23 Juni 10.40 2 - Mengkaji karakteristik DO:
2020 WIB nyeri - O : Terdapat luka post
- memberikan posisi operasi laparotomy,
nyaman sesuai kebutuhan pasien kadang tampak
- mengkolaborasikan meringis menahan
pemberian obat analgetik
nyeri , GCS:8
 Cataflam 2 x 1
P : nyeri bertambah
saat bergerak
Q : tidak terkaji
R : abdomen pada luka
post op laparotomy
S : skala 7
T : tidak terkaji
- Diberikan cataflam
2x1

DS: -
23 Juni 10.50 3 - Monitor tanda dan gejala DO:
2020 WIB infeksi sistemik dan lokal - Tidak ada tanda-tanda
- Kolaborasi pemberian infeksi
terapi antibiotik - Diberikan ceftriazon
 Ceftriaxon 2 x 1g 2x1g

DS: -
K. EVALUASI
NO HARI/ JAM EVALUASI TTD
DX TGL
1 23 13.30 S:-
Juni WIB O : sekret (-), suara nafas vesikuler
2020 A : ketidak efektifan bersihan jalan napas teratasi
P : hentikan intervensi
2 23 13.35 S:
Juni WIB O : O : Terdapat luka post operasi laparotomy,
2020 pasien kadang tampak meringis menahan
nyeri , GCS:8
P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : tidak terkaji
R : abdomen pada luka post op laparotomy
S : skala 7
T : tidak terkaji
-Diberikan cataflam 2x1
A : nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Kaji karakteristik nyeri
- Berikan posisi nyaman sesuai kebutuhan
- Lakukan teknik distraksi relaksasi jika
memungkinkan
- Kolaborasi pemberian obat analgetik
 Cataflam 2 x 1
3 23 13.40 S:
Juni WIB O : - Tidak ada tanda-tanda infeksi
2020 - Diberikan ceftriazon 2x1g
A : resiko infeksi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
- Lakukan medikasi luka
- Kolaborasi pemberian terapi antibiotik
 Cefriaxon 2 x 1g

Anda mungkin juga menyukai