I. Pengkajian
1. Identitas Pasien
A. Hari/Tanggal : Selasa, 22/11/2022
B. Pukul : 09.40
C. Diagnosa Medis : Gastritis, Anemia Gravis
D. Initial Pasien : Ny. S
E. Usia : 39th 5bln 18hr
F. Jenis Kelamin : Perempuan
G. Tanggal Masuk RS : 22/11/2011
2. Data Fokus :
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan nyeri perut
- Nyeri seperti ditusuk - tusuk
- nyeri dirasakan hilang Timbul
- Skala Nyeri 6
- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan pusing
Data Objektif :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak pucat
- Conjuktiva anemis
- CRT >3 detik
- TD 139/85 mmHg
- Kulit pucat
3. Primary Survey
A. Airway : Clear
B. Breathing : Clear, saturasi 98 dengan O2 2 lpm, Tidak ada tanda - tanda jejas
C. Circulation : Klien tampak pucat, tampak lemas, CRT >3 detik, terpasang infus Ring As loading 300cc
D. Disability : Kesadaran CM, GCS 15 (E4M6V5)
E. Exposure : Tidak ada tanda - tanda fraktur
F. Folley Cathether : Tidak terpasang Folley catheter
G. Gastric Tube : Tidak terpasang NGT
H. Hearth Monitor : TD 139/85 mmHg, HR 145 x/menit, RR 24 x/menit, Suhu 36,4 , SpO2 98
4. Secondary Survey
A. Pemeriksaan/observasi head to toe
1) Kepala : Mesocepal
a. Kulit kepala : Tidak ada lesi, kulit keadaan bersih
b. Mata :
Conjungtiva pucat
Kelopak mata simetris, kiri dan kanan dapat membuka mata secara bersamaan dengan spontan
reflek cahaya 2mm isokor
otot - otot mata tidak ada kelainan
c. Telinga :
Daun telinga simetris antara kiri dan kanan
Tidak terdapat serumen
Pendengran baik
Klien dapat mengikuti arahan perawat
d. Hidung :
Hidung simetris
Tidak terdapat cuping hidung
Tidak ada secret
Tidak terdapat polip/sinus
e. Mulut dan gigi : ada stomatiti, terdapat karang gigi
f. Wajah : Oval
2) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak terdapat massa
3) Dada/ thoraks paru-paru:
a. Inspeksi : Normal, tidak ada kelainan bentuk, pergerakan dada simetris
b. Palpasi : Tidak ada krepitasi atau nyeri tekan, vokal fremitus
c. Perkusi : Sonor pada kedua paru
d. Auskultasi : Vesikuler
4) Jantung :
a. Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tidak terdapat distensi vena jugularis
b. Palpasi : HR 145 x/menit
c. Perkusi : Sinus Rhythm
d. Auskultasi : Galop (-), Murmur (-)
5) Abdomen :
a. Inspeksi : Pergerakan dada simetris
b. Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada lambung dan ulu hati
c. Perkusi : Timpani dan pekak
d. Auskultasi : Peristaltik 15x/menit
6) Pelvis :
a. Inspeksi : Tidak ada tanda - tanda fraktur
b. Palpasi : Tidak ada krepitasi
7) Perineum dan rektum : Tidak ada kelainan
8) Genitalia: Tampak bersih, tidak ada lesi dan tidak terdapat edema
9) Ekstremitas :
a. Status sirkulasi :-
b. Keadaan injury : Tidak ada tanda - tanda fraktur, hematom, atau luka terbuka
10) Neurologis
a. Fungsi sensorik : Reflek babinski normal, Reflek fisiologik normal
b. Fungsi motorik : Kekuatan tangan kanan 5, tangan kiri 5, kaki kanan 5, kiri 5
B. Pemeriksaan tanda vital:
Tekanan Darah : 139/85 mmHg
Nadi : 145 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36,4°C
SpO2 : 98 %
C. Anamnesa (K.O.M.P.A.K dan A.I.U.E.O):
Keluhan : Nyeri perut, nyeri seperti di tusuk - tusuk, nyeri dirasakan hilang timbul, lemas
Obat :-
Makanan : Makan terakhir hanya 5 sendok sebelum ke rumah sakit, Muntah (-)
Penyakit : Riwayat darah tinggi tidak terkontrol
Alergi : Tidak ada alergi
Kejadian : Nyeri dirasakan sudah 2 hari SMRS
Alkohol : Tidak mengkonsumsi alkohol
Insulin : Tidak menggunakan insulin
Uremia : Tidak ada kelainan uremia
Epilepsy : Tidak ada riwayat epilepsy
Overdosis : Tidak ada penggunaan obat - obatan
Pemeriksaan Hasil
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin L 4.7
Hematokrit L 17.1
Eritrosit L 2.17
Leukosit 7.04
Trombosit H 259
Indeks Eritrosit
MCV L 78.8
MCH L 21.7
MCHC L 27.5
DIABETES
Glukosa darah sewaktu 145
ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Implementasi Evaluasi
Hari
Keperawatan
Tanggal
1 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan intervensi - Managemen nyeri -Memberikan posisi semi fowler S:
Selasa keperawatan selama 1 x 24 - Berikan posisi semi fowler DS : Posisi lebih nyaman semi - Posisi lebih nyaman semi fowler
pencedera fisiologis
22/11/2022 jam, maka nyeri akut dapat - Observasi tanda - tanda vital fowler - Pasien mengatakan nyeri
DS : teratasi yang ditandai dengan - kaji skala nyeri DO : Posisi pasien semi fowler berkurang
kriteria hasil : - Edukasi teknik relaksasi napas - Mengkaji skala Nyeri
- Pasien
- TD dalam batas normal dalam DS : pasien mengatakan nyeri O:
mengatakan Nyeri - Nadi dalam batas normal -kolaborasi pemeberian obat analgetik berkurang - Posisi pasien semi fowler
- Skala nyeri berkurang DO : Skala nyeri 6 - Skala nyeri berkurang 3
perut
- Mengedukasi teknik napas - pasien mampu mengikuti perintah
- Pasien mengatakan dalam teknik napas dalam
-memberikan O2 3ltr/mnt - TD 130/90 mmHg, HR 96
nyeri seperti ditusuk -
DS : x/menit, RR 22 x/menit, Suhu 36,4
tusuk DO : Pasien mampu mengikuti - Omeprazole 2gr
perintah teknik napas dalam
- Pasien
A : Nyeri Akut belum teratasi
mengatakan nyeri - Mengobservasi tanda - tanda
vital P:
hilang timbul
DS : - - Intervensi dilanjutkan
- Skala nyeri 6 DO : TD 139/85 mmHg, HR - Therapi dilanjutkan
DO :
Pasien tampak meringis 145 x/menit, RR 24 - Rawat Inap
x/menit, Suhu 36,4
Skala nyeri 6
- Memberikan analgesik
DS : -
DO : - Omeprazole 40mg/iv
- Ranitidin 1ampul/iv
Referensi:
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Cetakan III. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta: PPNI