Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN

KASUS ANGINA PECTORIS DI RUANG HCU

RS TELOGOREJO

Ruang/ kamar : HCU/ bed5 Tanggal pengkajian : 23 Oktober


Masuk : 23 Oktober Waktu pengkajian : pk 11.00

A. PENGKAJIAN
1. IDENTIFIKASI
a. PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Status Perkawinan : kawin
Agama/ Suku : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yg digunakan : Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan : guru
Alamat rumah : Bangetayu
DX. Medik : iskemik heart disease (chest pain)
b. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. S
Alamat : Bangetayu
Hub. Dengan pasien : suami

c. DATA MEDIK
1. Keluhan Utama :
pasien mengatakan dadakiri terasa sakit
2. Riwayat kesehatan sekarang :
Klien datang ke UGD diantar oleh temannya setelah pingsan di sekolahan,
psaien datang ke UGD dengan kondisi sadar, saat diperiksa ditemukan data
bahwa dada terasa nyeri seperti tertimpa beban yg berat terutama di sebelah
kiri, skala5, hilang timbul, berkurang dengan istrirahat, klien sesak napas
terutama saat beraktivitas. Setelah klien dipindah ke ruang HCU, dilakukan
pemeriksaan tanda vital dan didapatkan hasil TD : 109/66 mmHg; nadi : 86
x/mnt; suhu : 36 C; RR : 20x/mnt; SpO2 100%.
3. Riwayat kesehatan yang lalu :
Klien mengatakan klien 1 tahun terakhir ini sudah masuk RS sebanyak 1 kali
dengan diagnosa dokter dispepsia, selain itu klien mengatakan sering pingsan
apabila badan terasa lelah dan kaget terhadap suara/suatu kejadian.
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Klien mengatakan ayahnya memiliki penyakit hipertensi dan jantung.

2. KEADAAN UMUM
a. KEADAAN SAKIT
Klien terpasang infuse di ekstremitas kiri atas, klien setengah duduk di atas tempat
tidur, segala aktivitas dilakukan di atas tempat tidur.

b. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran :
Kualitatif : composmentis
Kuantitatif : skala coma glasglow : jumlah : 15
Respon motorik :6
Respon bicara :5
Respon membuka mata: 4
2. Tekanan darah: 109/66 mmHg
3. MAP : 80.3 mmHg
4. Suhu : 36 0 C (axillar)
5. Pernapasan : frekuensi : 20 x/mnt (saat istirahat)
Irama teratur, pernapasan dada
6. Nadi : 86 x/mnt (nadi radialis)
c. ANTROPOMETRI
1. Lingkar lengan atas : 25 cm
2. Tinggi badan : 155 cm
3. Berat badan : 65 kg
4. IMT : 27 kg/m2
5. Kesimpulan : BB berlebih

d. GENOGRAM
e. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 23 Oktober
Nilai Satuan Normal
Hematologi
Hemoglobin 14.4 g/dL 13.5 – 17.5
Hematokrit 41.7 % 33 - 45
Leukosit 5.1 Ribu/ul 4.5 - 11
Trombosit 260 Ribu/ul 150 - 450
Kimia klinik
Kolesterol 261 (H) Mg/dl < 225
Triglicerid 106 Mg/dl 70-140
Kreatinin 1.0 (H) Mg/dl 0.45-0.75
Ureum 52 (H) Mg/dl < 50
CKMB 64.9 (H) Iu/L < 24
Troponin T - Mg/dl < 0.03

TERAPI

No Nama obat Dosis Cara pemberian


1 Ringer laktat 10tpm intravena
2 ISDN 5 mg 1x1 Oral
3 Aspilet 80 mg 3x1 Oral
4 Plavos 1x1 Oral
5 Opizolam 0.5 mg 2x1 Oral
6 Arixtra 1x1 Intravena

PEMERIKSAAN RONTGEN
Foto thoraks :
- Tulang baik
- Bentuk cor normal
- Pulmo : corakan vaskuler normal, tak tampak kesuraman, kedua sinus
lancip
- Tak tampak kelainan thorak

f. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kepala :
Tidak terdapat lesi, rambut tidak mudah rontok, kulit kepala kering
B. Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
C. Hidung :
Simetris, tidak ada polip hidung, bersih tidak terdapat sisa sekret yang
mengering
D. Telinga :
Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak
ada, reflek suara baik
E. Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa bibir lembab, tonsil tidak membesar, tidak ada
stomatitis, lidah kotor
F. Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, tidak ditemukan distensi vena
jugularis.
G. Paru :
1. Inspeksi : Simetris, tidak tampak retraksi dada
2. Palpasi : vocal fremitus teraba kanan dan kiri seimbang
3. Perkusi : bunyi sonor
4. Auskultasi : bunyi napas vesikuler, tidak terdapat ronkhi, tidak terdapat
wheezing
H. Jantung :
1. Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
2. Palpasi : ictus cordis tidak kuat, HR : 84 x/mnt
3. Perkusi : tidak terdapat pembesaran
4. Auskultasi : bunyi jantung reguler, tidak terdapat trill
I. Abdomen :
1. Inspeksi : simetris, tidak terdapat asites, buncit
2. Auskultasi : peristaltik 2 /mnt
3. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
4. Perkusi : timpani di seluruh kuadran
J. Genetalia :
Bersih, tidak berbau
K. Ekstremitas :
Atas : pada tangan kiri terpasang infus, tidak ada edema, tidak ada lesi
Bawah : tidak terdapat edema pada kedua kaki
L. Kulit :
Turgor kulit elastic, kulit lembab, akral dingin

g. POLA FUNGSIONAL GORDON


1) Pola persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatan
Di rumah :
Klien mengatakan saat ini klien belum mengetahui penyakit yang
dideritanya, hanya tahu bahwa dia sakit sesak napas. Jika sesak napasnya
kambuh, klien tidak minum obat apa-apa hanya menghentikan aktivitasnya
sampai sesak napasnya berkurang.
Di rumah sakit:
Klien belum tahu penyebab klien jatuh sakit, dan upaya apa yang perlu
dilakukan apabila keluhan muncul. Klien hanya tahu bahwa ia sakit sesak
napas, upaya yang dilakukan klien agar klien cepat sembuh yaitu dengan
mengikuti semua terapi yang diberikan selama di RS.

2) Pola nutrisi metabolic


Di rumah :
Pola makan klien teratur, makan dengan 1 porsi besar selalu habis, dengan
frekuensi makan teratur, makanan yang disukai ikan, daging, sayur. Klien
mengatakan tidak mempunyai penyakit alergi. Klien sehari minum ± 6 gelas
sehari, minuman yang disukai kopi, teh dan air putih. Klien tidak
mengkonsumsi alcohol.
Di rumah sakit:
A (antropometri) :BB klien terakhir adalah 65 kg dengan TB 155 cm, dapat
disimpulkan BB klien berlebih.
B (biochemical) : kolesterol total 261 (H) mg/dl
C (clinis) : konjungtiva tidak anemis, turgor kulit elastic
D (diet) : diit lunak 1500 kal

3) Pola eliminasi
Di rumah :
Klien mengatakan BAB rutin 1 kali sehari di pagi hari dengan konsistensi
lembek,
dan jarang mengalami masalah saat BAB. Klien mengatakan BAK ± 4kali
sehari, dengan waran kuning jernih, bau khas, tidak pernah mengalami
gangguan dalam berkemih.
Di rumah sakit:
Sejak masuk rumah sakit klien belum BAB. Klien BAK 1x sejak pagi tadi,
karakterikstik urine, warna kuning jernih, bau khas.

4) Pola aktivitas dan latihan


Di rumah :
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari di tempat ia bekerja, klien mengatakan
pekerjaannya cukup menguras tenaga, karena dari pagi sampai sore klien
mengajar murid-muridnya dikelas 2 SD. Kurang lebih selama 2 bulan terakhir
ini saat melakukan aktivitas yang lumayan berat klien terkadang sesak napas,
dan dada terasa sakit, bila sesak muncul klien berhenti sebentar dan menarik
napas panjang.
Di rumah sakit:
Klien nampak lemah aktivitas di rumah sakit klien hanya berada di atas tempat
tidur, untuk mandi, BAK, makan,minum klien lakukan di atas tempat tidur.
Klien memenuhi kebutuhannya dibantu oleh perawat atau keluarganya.
Apabila klien melakukan aktivitas yang cukup berat misalnya turun dari
tempat tidur klien mengatakan sesak napasnya akan bertambah. Setelah
beraktivitas RR klien menjadi 28x/mnt.

5) Pola istirahat tidur


Di rumah :
Klien mengatakan tidak pernah mengalam kesulitan untuk tidur, namun sering
tidur larut malam, klien mengatakan tidur malam hanya 4-5 jam sehari.
Di rumah sakit:
Klien mengatakan sulit untuk tidur, semalam klien tidak dapat tidur karena
klien kesulitan untuk bernapas, sesak napasnya membuat klien tidak nyaman
untuk beristirahat. Semalam klien tidur ± 4 jam.

6) Pola persepsi dan kognitif


Di rumah:
Klien mengatakan klien tidak ada gangguan dalam kemampuannya mengingat
sesuatu. Klien tidak mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran.
Klien belum paham tentang penyakit yang dideritanya, hanya tau ia sakit
sesak napas, klien juga belum tahu bagaimana cara menanganinya.
Di rumah sakit:
Klien mengatakan sesak napas baik saat beraktivitas maupun tidak
beraktivitas, klien belum tahu cara mengantisipasi sesak napas di dadanya.
Klien nampak gelisah karena tidak dapat mengantisipasi sesak napas yang
dideritanya. Klien mengatakan dada terasa nyeri seperti tertimpa beban yg
berat terutama di sebelah kiri, skala5, hilang timbul, berkurang dengan
istrirahat. Klien nampak sering meringis kesakitan sambil memegangi dada
sebelah kiri

7) Pola persepsi dan konsep diri


Di rumah:
Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang ibu dengan 2orang anak ,perannya
di rumah adalah sebagai ibu rumah tangga, sekarang anak-anaknya masih
balita sehingga klien hraus selalu mengawasi anak anaknya.
Di rumah sakit:
Klien mengatakan merasa merepotkan keluarganya dengan kondisi yang
sekarang ini ia alami.

8) Pola peran dan hubungan dengan sesama


Di rumah :
Klien mengatakan di keluarga dalam mengambil keputusan dilakukan oleh
suaminya, namun terkadang suminya sering mengambil keputusan sendiri
tanpa berkomunikasi dulu, sehingga klien sering mersa tertekan dengan
masalah rumah tangganya. klien juga memiliki banyak teman di sekitar tempat
tinggalnya hampir setiap malam selalu bertemu untuk mengobrol dengan
tetangganya.
Di rumah sakit:
Klien merasa lelah berada di rumah sakit, ia ingin cepat pulang dan merasa
tidak betah karena tidak dapat melakukan apa-apa. Klien dapat berinteraksi
dengan pasien lainnya dalam satu kamar dan juga dengan perawat ruangan
jika membutuhkan bantuan, seperti mengambilkan makan/minum.

9) Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress


Di rumah :
Klien jarang merasa takut dan cemas, apabila ada masalah klien selalu
mencoba untuk mengatasinya sendiri apabila tidak bisa klien selalu minta
tolong saudaranya.
Di rumah sakit:
Klien merasa tidak nyaman berada di rumah sakit, klien selalu mengatakan
ingin cepat pulang, namun klien pasrah dengan keadaan yang ia alami
sekarang karena klien tidak dapat melakukan apa-apa.
10) Pola reproduksi seksualitas
Di rumah :
Klien tidak memiliki gangguan dalam sistem reproduksinya, berdasarkan usia,
klien berusia 36 tahun termasuk dalam kategori dewasa.
Di rumah sakit:
Penyakit yang diderita klien tidak mempengaruhi organ reproduksinya.

11) Pola sistem nilai kepercayaan


Di rumah :
Klien mengatakan bahwa ia rajin berdoa di rumah, biasanya klien berdoa
sendiri di rumah. Selain itu klien rajin ke masjid di saat hari raya agamanya.
Di rumah sakit:
Klien mengatakan ia sehari-hari tetap berdoa dengan berbaring di tempat tidur.
Klien mengatakan penyakit yang dideritanya mengganggu aktivitasnya dalam
beribadah.

ANALISA DATA
Hari/ Data Etiologi Masalah Tanda
tanggal tangan
23 Okt DS : klien mengatakan sesak napas Perubahan Penurunan curah
dan napas terasa berat pada dada kontraktilitas jantung
sebelah kiri sampai ke punggung dan miokardial
tangan kiri
DO :
 nadi: 86x/mnt
 HR : 88 x/mnt (dalam EKG)
 TD : 109/66 mmHg
 Akral dingin
DS : Nyeri Iskemik pada
dada terasa nyeri seperti tertimpa miokard
beban yg berat terutama di sebelah
kiri, skala5, hilang timbul, berkurang
dengan istrirahat
DO :
Klien nampak sering meringis
kesakitan sambil memegangi dada
sebelah kiri
DS : klien mengatakan sesak napas Ketidakseimb Intoleransi
bertambah saat beraktivitas, misalnya angan suplai aktivitas
seperti turun dari tempat tidur oksigen
DO : dengan
 Akral dingin kebutuhan
 Kelemahan
 Klien bed rest
 RR saat istirahat 22x/mnt, setelah
aktivitas 30x/mnt

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
miokardial
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik pada miokard
3. Intoleransi aktivitas behubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen
dengan kebutuhan

INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas


miokardial
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama perawatan curah jantung
adekuat
KH :
- Nadi : 60-100 x/mnt
- HR normal
- TD : 130/90 mmHg
- Akral hangat
Ditandai dengan :
DS : klien mengatakan sesak napas dan napas terasa berat
DO :
 nadi: 86x/mnt
 HR : 88 x/mnt (dalam EKG)
 TD : 108/66 mmHg
 Akral dingin

Intervensi :
1. Auskultasi nadi apical ; kaji frekuensi, iram jantung
2. Catat bunyi jantung
3. Palpasi nadi perifer
4. Pantau TD
Kolaborasi :

1. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal (2-5 liter/mnt)


2. Lanjutkan terapi :
a. Arixtra
b. ISDN
c. Aspilet
3. Lanjutkan diit lunak 1500 kal

2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik pada miokard


Tujuan : setelah dilakukan tidakan keperawatan 1x 24 jam klien tidak merasakan
nyeri
KH :
- Skala nyeri 0-1
- Nadi 60-100x/mnt
Ditandai dengan :
DS :
dada terasa nyeri seperti tertimpa beban yg berat terutama di sebelah kiri, skala5,
hilang timbul, berkurang dengan istrirahat
DO :
Klien nampak sering meringis kesakitan sambil memegangi dada sebelah kiri
Intervensi :
1. Kaji gambaran dan faktor-faktor yang memperburuk nyeri.
2. Letakkan klien pada istirahat total selama episode angina (24-30 jam
pertama) dengan posisi semi fowler.
3. Observasi tanda vital tiap 5 menit setiap serangan angina.
4. Ciptakanlingkunan yang tenang, batasi pengunjung bila perlu.
5. Berikan makanan lembut dan biarkan klien istirahat 1 jam setelah makan.
6. Tinggal dengan klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas.
7. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi.
8. Kolaborasi pengobatan.

3. Intoleransi aktivitas behubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen


dengan kebutuhan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam klien dapat toleran
terhadap aktivitasnya
KH :
- Akral hangat
- Tidak mengalami kelemahan
- RR saat istirahat dan aktivitas : 16-20 x/mnt
Ditandai dengan :
DS : klien mengatakan sesak napas bertambah saat beraktivitas, misalnya seperti
turun dari tempat tidur
DO :
 Akral dingin
 Kelemahan
 Klien bed rest
 RR saat istirahat 24x/mnt, setelah aktivitas 30x/mnt

Intervensi :
1. Periksa tanda-tanda vital
2. Anjurkan klien untuk bed rest
3. Monitor adanya dipsnea, takikardi, disritmia, pucat, berkeringat
4. Evaluasi peningkatan aktivitas
5. Berikan bantuan dalam beraktivitas perawatan diri , selingi dengan periode
istirahat, misalnya anjurkan klien istirahat sebelum makan, dekatkan alat-
alat yang sering digunakan klien
6. Kolaborasi, program rehabilitasi jantung

TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/ Waktu Dx Tindakan Respon Paraf


kep
tanggal
23 Okt 11.00 3 Mengukur frekuensi DS : klien masih sesak
pernapasan saat tidur dan napas dan bertambah
setelah miring kanan dan berat jika bergerak
kiri DO :
RR saat istirahat :
22x/mnt
RR setelah aktvts :
30 x/mnt
11.30 1, 2 Memberikan posisi semi DS : klien mengatakan
fowler masih sesak napas,
napas terasa berat
DO :
Pasien berbaring dg
posisi semi fowler
12.00 1,2,3 Memantau TTV DS : -
DO :
TD 95/59
N: 88 x/mnt
Suhu : 36.5
RR : 20 x/mnt
spO2 100%
12.10 3 Menganjurkan klien untuk DS : klien mengatakan
bed rest akan beristirahat
DO : klien nampak
lemah
12.30 1 Memberikan diit lunak DS : klien mengtkan
1500 kal tdk nafsu makan
DO : mkan habis ½
porsi
12.45 1 Memberikan obat oral DS : -
ISDN 5 mg, Aspilet 80 mg, DO : obat masuk lewat
Plavos 75 mg oral
13.00 1,2,3 Mengukur tanda vital DS : klien mengatakan
napas terasa berat
DO :
TD :107/62 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 88 (ireguler)
RR : 22 x/mnt
Akral dingin

13.30 3 Mengukur frekuensi DS : klien masih sesak


pernapasan saat tidur dan napas dan bertambah
setelah miring kanan dan berat jika bergerak
kiri DO :
RR saat istirahat :
22x/mnt
RR setelah aktvts :
28 x/mnt

13.40 2 Mengobservsai kraakteristik DS :


nyeri dada terasa nyeri
seperti tertimpa beban
yg berat terutama di
sebelah kiri, skala5,
hilang timbul,
berkurang dengan
istrirahat
DO :
Klien nampak sering
meringis kesakitan
sambil memegangi
dada sebelah kiri

24 Okt Pk Memberikan obat oral DS : -


08.00 Opizolam 0.5 mg DO :
Obat masuk lewat oral
09.00 1, 2,3 Memantau TTV DS : -
DO :
TD 113/65 mmHg
N: 90 x/mnt
Suhu : 36.3
RR : 24 x/mnt
SpO2 100%
09.15 3 Menganjurkan klien untuk DS : klien mengatakan
bed rest akan beristirahat
DO : klien nampak
lemah
10.00 1,2,3 Memantau TTV DS : -
DO :
TD 109/63 mmHg
N: 86x/mnt
RR : 24 x/mnt
SpO2 100%
10.30 3 Mengukur frekuensi DS : klien masih sesak
pernapasan saat tidur dan napas dan bertambah
setelah miring kanan dan berat jika bergerak
kiri DO :
RR saat istirahat :
202x/mnt
RR setelah aktvts :
24 x/mnt
12.00 1 Memberikan diit lunak DS : klien mengtkan
1500 kal tdk nafsu makan
DO : mkan habis ½
porsi
12.30 1 Memberikan obat oral DS : -
ISDN 5 mg, Aspilet 80 mg, DO : obat masuk lewat
Plavos 75 mg oral
12.40 2 Mengobservsai kraakteristik DS :
nyeri dada terasa nyeri
seperti tertimpa beban
yg berat terutama di
sebelah kiri, skala3,
hilang timbul,
berkurang dengan
istrirahat
DO :
Klien nampak sering
memegangi dada
sebelah kiri setelah
bergerak

13.00 1,2,3 Mengukur tanda vital DS : klien mengatakan


napas terasa berat
DO :
TD :112/76 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 91 (ireguler)
RR : 22 x/mnt
SpO2 : 100%
Akral dingin

13.30 3 Mengukur frekuensi DS : klien masih sesak


pernapasan saat tidur dan napas dan bertambah
setelah miring kanan dan berat jika bergerak
kiri DO :
RR saat istirahat :
22x/mnt
RR setelah aktvts :
24 x/mnt
25 Okt Pk 1, 2,3 Memantau TTV DS : -
07.10 DO :
TD 87/70 mmHg
N: 98 x/mnt
Suhu : 36.3
RR : 24 x/mnt
SpO2 98 %
07.30 2 Mengobservsai karakteristik DS :
nyeri dada terasa nyeri
seperti tertimpa beban
yg berat terutama di
sebelah kiri, skala3,
hilang timbul,
berkurang dengan
istrirahat
DO :
Klien nampak sering
memegangi dada
sebelah kiri setelah
bergerak

08.00 Memberikan obat oral DS : -


Opizolam 0.5 mg DO :
Obat masuk lewat oral
09.15 3 Menganjurkan klien untuk DS : klien mengatakan
bed rest akan beristirahat
DO : klien nampak
lemah
10.00 1,2,3 Memantau TTV DS : -
DO :
TD 100/70 mmHg
N: 98 x/mnt
RR : 20 x/mnt
SpO2 98 %
10.30 3 Mengukur frekuensi DS : klien masih sesak
pernapasan saat tidur dan napas dan bertambah
setelah miring kanan dan berat jika bergerak
kiri DO :
RR saat istirahat :
20x/mnt
RR setelah aktvts :
22 x/mnt
11.00 1,2,3 Mengukur tanda vital DS : klien mengatakan
napas terasa berat
DO :
TD :87/55 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 86 (ireguler)
RR : 20 x/mnt
SpO2 :98 %
Akral dingin
12.00 1 Memberikan diit lunak DS : klien mengtkan
1500 kal tdk nafsu makan
DO : mkan habis 1
porsi
12.30 1 Memberikan obat oral DS : -
ISDN 5 mg, Aspilet 80 mg, DO : obat masuk lewat
Plavos 75 mg oral
13.00 1,2,3 Mengukur tanda vital DS : klien mengatakan
napas terasa berat
DO :
TD :105/75 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 103x/mnt
(ireguler)
RR : 20 x/mnt
SpO2 : 97 %
Akral dingin
13.30 3 Mengukur frekuensi DS : klien masih sesak
pernapasan saat tidur dan napas dan bertambah
setelah miring kanan dan berat jika bergerak
kiri DO :
RR saat istirahat :
20x/mnt
RR setelah aktvts :
22 x/mnt

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ Waktu dx. Evaluasi keperawatan Paraf


tanggal kep
23 Okt 14.00 1 S : klien mengatakan masih sesak napas dan napas
terasa berat
O:
Posisi pasien semi fowler
TD :107/62 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 88 (ireguler)
RR : 22 x/mnt
Akral dingin
Akral dingin
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

2 S:
dada terasa nyeri seperti tertimpa beban yg berat
terutama di sebelah kiri, skala5, hilang timbul,
berkurang dengan istrirahat
O:
Klien nampak sering meringis kesakitan sambil
memegangi dada sebelah kiri
A :masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi

3 S : klien mengatakan masih sesak napas, dan


bertambah berat jika banyak gerak
O:
Klien nampak lemah
TD :107/62 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 88 (ireguler)
RR saat istirahat : 22x/mnt
RR setelah aktvts :
28 x/mnt
Akral dingin
A :masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

24 Okt 14.00 1 S : klien mengatakan masih sesak napas dan napas


terasa berat
O:
Posisi pasien semi fowler
TD :112/76 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 91 (ireguler)
RR : 22 x/mnt
Akral dingin
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

2 S:
dada terasa nyeri seperti tertimpa beban yg berat
terutama di sebelah kiri, skala 3, hilang timbul,
berkurang dengan istrirahat
O:
Klien nampak memegangi dada sebelah kiri setelah
bergerak
A :masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
3 S : klien mengatakan masih sesak napas, dan
bertambah berat jika banyak gerak
O:
Klien nampak lemah
TD :107/62 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 88 (ireguler)
RR saat istirahat : 22x/mnt
RR setelah aktvts : 24x/mnt
28 x/mnt
Akral dingin
A :masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

25 Okt 14.00 1 S : klien mengatakan masih sesak napas dan napas


terasa berat
O:
Posisi pasien semi fowler
TD :105/75 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 103x/mnt (ireguler)
RR : 20 x/mnt
SpO2 : 97 %
Akral dingin
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

2 S:
dada terasa nyeri seperti tertimpa beban yg berat
terutama di sebelah kiri, skala5, hilang timbul,
berkurang dengan istrirahat
O:
Klien nampak sering memegangi dada sebelah kiri
setelah bergerak
A :masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi

3 S : klien mengatakan masih sesak napas, dan


bertambah berat jika banyak gerak
O:
Klien nampak lemah
TD :105/75 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 103x/mnt (ireguler)
RR : 20 x/mnt
SpO2 : 97 %
Akral dingin
A :masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai