LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Data Klinis
Nama : Tn. E
No Rek Medis : 00.97.74.21
Usia : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Freelance
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jl. Khatib Sulaiman Samping Al-Azhar
Tanggal Masuk : 21 Mei 2017
Tanggal Pengkajian : 23 Mei 2017
Orang yang bisa dihubungi : Ny. S (Istri)
TB/BB : 170 cm / 70 kg
Catatan kedatangan : Kursi roda
Diagnosa Medis : CKD Stage V on HD + Anemia + Hipertensi
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama (Alasan dirawat di rumah sakit
Tn. E (38 tahun) masuk ruangan Bougenville pada tanggal 21 Mei 2017
pukul 12.40 WIb melalui IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan
badan letih sejak 1 hari yang lalu.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn. E (38 tahun) masuk ruangan Bougenville pada tanggal 21 Mei 2017
pukul 12.40 WIb melalui IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang. Sebelumnya
pasien merupakan rujukan dari klinik. Pasien sudah melakukan hemodialisa
rutin dan dijadwalkan tanggal 22 mei 2017. Sehari sebelum masuk RS pasien
mengatakan badannya terasah letih dan sulit untuk beraktivitas. Lalu pasien
melakukan pemeriksaan labor di klinik dekat tempat tinggalnya dan di dapat
Hb pasien 6,5 gr/dl. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 Mei
2017 didapatkan data bahwa pasien mengatakan badan terasa letih, banyak
istirahat, kadang napas sesak jika banyak aberaktivitas. Pasien juga
mengatakan kepala sakit TD 190/100 mmHg, Nadi 86 x/menit, RR: 20
x/menit, suhu: 36,7 0C. pasien mendapatkan diet MB rndah garam II dan
pasien mengatakan diet yang diberikan habis. BAB pasien rutin dengan
konsistensi lunak padat sedangkan BAK rutin dengan frekuensi 3-4 kali
sehari namun dalam jumlah yang sedikit. Terdapat edema di punggung kaki
kanan dan kiri derajat 2. Pasien tampak pucat dan lemah, konjungtiva anemis,
CRT > 3 detik. Pasien juga telah menjalani hemodialisa rutin 2 kali seminggu
(senin dan kamis)
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan diketehui sejak
terdiagnosa CKD 2 tahun yang lalu. Pasien juga mengatakan sudah
mengkonsumsi obat hipertensi secara rutin dirumah yaitu clonidine 1x0,15
mg. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus. Pasien juga
sudah menjalani terapi hemodialisa seara rutin sejak 2 tahun yang lalu.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien maupun penyakit herediter lainnya.
3. Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital TD : 190/100 mmHg P : 20x / menit
N : 86x /menit S : 36,7 oC
Kepala Inspeksi : kepala tampak simetris, wajah tampak pucat, rambut
tampak tidak beruban, rambut tidak mudah rontok, dan tidak
ada tampak ketombe dan kotoran di rambut. Rambut tebal dan
panjang
Palpasi : tidak ada teraba pembengkakan pada kepala dan
wajah
Mata Inspeksi : konjungtiva mata tampak anemis, mata tampak
simestris kiri dan kanan, skelera mata tidak kterik
Palpasi : tidak teraba edema di bagian palpebra mata
Hidung Inspeksi : hidung tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada
tampak sekret di bagian hidung
Palpasi : tidak teraba benjolan /massa di dalam lubang hidung
22
Telinga Inspeksi : telinga tampak simetris kiri dan kanan, tidak tampak
adanya sekret di bagian telinga.
Palpasi : tidak teraba pembengkakan massa/tumor di bagian
telinga
Perkusi : fungsi pendengaran telinga baik
Mulut Inspeksi : mulut tampak simetris, mukosa bibir tampak kering,
lidah tampak kering dan berwarna merah pekat. Tidak tampak
adanya gigi berlubang, tidak tampak adanya caries gigi.
Leher Inspeksi : leher tampak simetris, tidak tampak adanya jejas dan
memar di bagian leher klien
Palpasi : tidk teraba adanya pembesaran kelenjer tiroid dan
kelenjer getah bening
Dada
1. Jantung I : Iktus cordis tidak terlihat
Pal : Denyut jantung : 88x /menit
Per : Kardiomegali
Aus : Irama teratur, Frekuensi 88x /menit
23
4. Pengkajian Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Pasien mengeluh sulit buang air kecil dan sedikit sejak 2 tahun yang lalu,
badan sering terasah letih dan aktivitas menurun. Pasien sebelumnya bekerja
di Bali, lalu memeriksaakan kesehatannya di rumah sakit setempat dan
didiagnosa dengan CKD sehingga pasien akhirnya melakukan hemodialisa di
RS Bali. Karenan kondisi kesehatannya pasien akhirnya memutuskan untuk
pulang ke padang dan menjalani perawatan di padang dan pekerjaannya pun
pindah ke Padang. Sebelum di diagnose DKD pasien mengatakan sering
begadang dikarenakan tuntutan pekerjaan. Selain itu, pasien juga sering
mengkonsumsi minuman energi
b. Pola Nutrisi/metabolisme
Nafsu makan pasien tidak mengalami perubahan secara mencolok selama
perawatan. Namun kadang terkadang mual namun tidak muntah. Diet yang
diberikan rumah sakit habis. Pasien merasa berat badannya bertambah selama
sakit.
c. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan BAB biasa, tidak ada masalah dan rutin 1 x hari. Namun
untuk BAK frekuensi 3-4 kali/hari tapi dalam jumlah yang sedikit. BAK yang
sedikit sejak pasien di diagnose CKD.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Pasien mengantakan tetap beraktivitas seperti biasa namun dengan intensitas
yang tidak sudah dikurangi dikarenakn kebutuhan istirahat yang meningkat.
Selama perawatan di rumah sakit pasien tidak bekerja untuk sementara di
karenakan kondisinya yang mudah lelah sehingga aktivitas menurun
e. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan bahwa pola tidurnya tidak terlalu terganggu, bisa tertidur
dengan baik, dan kualitas tidur juga baik.
f. Pola Kognitif Perseptual
24
Saat pengkajian pasien sadar, dapat berbicara dengan baik dan pendengaran
tidak ada gangguan. Pasien juga tidak merasakan nyeri maupun kesakitan di
tubuhnya.
5. Terapi Farmakologis
Obat- obatan Dosis Rute Keterangan
Asam folat 1 x 5 mg Peroral Vitamin B Kompleks
Bicnat 3 x 500 mg Peroral Antasida
Amlodipine 1 x 10 mg Peroral Antihipetensi
Candesartan 1 x 16 mg Peroral Antihipetensi
Clonidine 3 x 0,15 mg Peroral Antihipetensi
Osteocal 1 x 2 tab Peroral Vitamil dan Mineral
25
(Kesan: Cardiomegali dengan bendungan paru &
Bronchopneumonia)
b. Laboratorium
Hasil Laboratorium tanggal 21 mei 2017
26
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Interpretasi
Hemoglobin 9,2 g/dl 14-18 Rendah
Leukosit 5.250 /mm3 5000 – 10.000 Normal
Trombosit 130000 /mm3 150.000-400.000 Rendah
Hematokrit 27 % 40 – 48 Rendah
7. Analisa Data
27
8. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
1 Perfusi Perifer Tidak Perfusi perifer efektif Perawatan Sirkulasi, tindakan
Efektif Setelah dilakukan intervensi selama Observasi
Definisi: 3 x 24 jam Periksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
Penurunan sirkulasi maka perfusi perifer meningkat, warna, suhu)
darah pada level kapiler dengan kriteria hasil: Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis: diabetes, merokok,
yang dapat mengganggu Denyut nadi perifer hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)
metabolisme tubuh. meningkat Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstremitas
Warna kulit pucat menurun Terapeutik
Berhubungan dengan: Edema perifer menurun Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan
Fisiologi Nyeri ekstremitas menurun perfusi
Penurunan Kelemahan otot menurun Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan
konsentrasi Kram otot menurun perufsi
hemoglobin Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
Nekrosis menurun
Pengisian kapiler membaik Lakukan pencegahan infeksi
Akral membaik Lakukan perawatan kaki dan kuku
Turgor kulit membaik Lakukan hidrasi
Tekanan darah sisktolik Edukasi
membaik Anjurkan berhenti merokok
Tekanan arteri rata-rata Anjurkan berolahraga rutin
membaik Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, anti koagulan, dan
Parastesia menurun penurun kolesterol jika perlu
Anjurkan minum obat pengontrol tekanandarah secara teratur
Anjurkan penggunaan obat penyekat beta
Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat I(mis: melembabkan kulit
kering pada kaki)
Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis: rendah lemak
jenuh, minyak ikan omega 3)
Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis: rasa
sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
Kolabirasi
Kolaorsai daram pemberian produk darah
2. Keletihan Keletihan Edukasi aktivitas/istirahat, Tindakan:
Definisi: Setelah dilakukan intervensi selama Observasi
penurunan kapasitas 3 x 24 jam Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
kerja fisik dan mental maka keletihan menurun, dengan Terapeutik
Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
yang tidak pulih dengan kriteria hasil:
Jadwalkan pemberian pendidikan
istirahat Verbalisasi kepulihan energi
Kesehatan sesuai kesepakatan
meningkat Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Berhubungan dengan: Tenaga meningkat Edukasi
Kondisi fisiologis Kemampuan melakukan Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
(mis. Penyakit kronis, aktivitas rutin meningkat Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau
penyakit terminal, Motivasi meningkat aktivitas lainnya
anemia, malnutrisi, Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
Verbalisasi lelah lesu
kehamilan) Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan, sesak
menurun
napas saat aktivitas)
Program Gangguan konsentrasi menurun Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
perawatan/pengobatan Sakit kepala menurun
jangka panjang Sakit tenggorok menurun
29
Mengi menurun Manajemen energi, Tindakan
Sianosis menurun Observasi
Identifikasikan gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Gelisah menurun
Monitor kelelahan fisik dan emosional
Frekuensi napas menurun
Monitor pola dan jam tidur
Perasaan bersalah menurun Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Selera makan membaik Terapeutik
Pola napas membaik Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (mis.cahaya,
Libido membaik suara, kunjungan)
Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/aktif
Pola istirahat membaik
Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
30
Dibuktikan dengan (d/d) membaik
Hipertensi Kadar kreatinin plasma Terapeutik
Disfungsi ginjal membaik Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94%
Pasang jalur IV, jika perlu
Mual menurun
Pasang kateter urin untuk menilai produksi urine, jika perlu
Muntah menurun Edukasi
Tekanan darah sistolik membaik Jelaskan penyebab/ faktor resiko syok
Kadar elektrolit membaik Jelaskan tanda dan gejala awal syok
Keseimbangan asam basa Anjurkan melapor jika menemukan/ merasakan tanda dan gejala awal syok
membaik Kolaborasi
Kolaborasi pemberian IV jika perlu
Status cairan Kolaborasi pemberian transfusi darah jika perlu
Setelah dilakukan intervensi selama
Manajemen cairan, tindakan
perawatan Observasi
maka status cairan membaik, Monitor berat badan harian
dengan kriteria hasil: Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
Kekuatan nadi meningkat Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. Hematokrit, Na, K, Cl, berat
Turgor kulit meningkat jenis urine, BUN)
Terapeutik
Output urine meningkat
Catat intake output dan hitung balance cairan per 24 jam
Edema anasarka menurun
Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
Edema perifer menurun Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
31
9. Catatan Perkembangan
Nama : Tn. E Hari/Tanggal : Kamis/ 23 Mei 2017
No. MR : 00.97.74.21 Dx. Medis : CKD Stage V on HD
No. Diagnosis Implementasi Evaluasi
1 Perfusi perifer tidak Perawatan Sirkulasi S: - pasien mengatakan badan masih terasa
efektif b.d penurunan - memeriksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, letih
konsentrasi hemoglobin pengisian kapiler, warna, suhu) O: - muka tampak pucat
- mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis: - Konjungtiva masih anemis
diabetes, merokok, hipertensi dan kadar kolesterol - Hb 7,1 gr/dl
tinggi) - Telah masuk PRC 1 unit
- menganjurkan minum obat pengontrol tekanan darah - CRT >3 detik
secara teratur A: masalah perfusi perifer tidak efektif
- Kolaorsai daram pemberian produk darah belum teratasi
P: - lanjutkan intervensi perawatan sirkulasi
- Lanjutkan tranfusi PRC 1 unit
2 Keletihan b.d Kondisi Edukasi Aktivitas dan Istirahat S: - pasien mengatakan badan masih terasa
fisiologis (penyakit - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima letih
kronisi) dan pengobatan informasi O: - kebutuhan istirahat membaik
yang panjang - menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas - TD: 170/90 mmHg
fisik/olahraga secara rutin
- N: 90x/menit
- menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat - RR: 20x/menit
- T: 36,50C
Manajemen Energi - Diet dari rumah sakit habis
- memonitor kelelahan fisik dan emosional - aktivitas mulai meningkat
- memonitor pola dan jam tidur - tenaga meningkat
32
- menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah A: masalah keletihan teratasi sebagian
stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) P: lanjutkan intervensi edukasi aktivitas
- menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap istrahat dan manajemen energi
- menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
3 Risiko perfusi renal Manajenen Cairan S: - pasien mengatakan badan masih terasa
tidak efektif d.d faktor - memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil letih
risiko hipertensi dan - memonitor berat badan harian O: - tampak lesu
- memonitor berat badan sebelum dan sesudah dialysis
disfungsi ginjal - Edema di ekstremitas derajat 1
- memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
- mencatat intake output dan hitung balance cairan per 24 - Ureum: 105 mg/dl
jam - Kreatinin: 11,2 mg/dl
- Kolaborasi pemberian transfusi darah - Sesak tidak ada
- BB: 70kg
- Intake: oral 500cc, transfusi PRC
250cc, air metabolism 350cc
- Output: urin 150cc, IWL 1050cc
- Balance cairan: 1100cc – 1200cc = -
100cc
A: masalah risiko perfusi renal tidak efektif
belum teratasi
P: lanjtkan intervensi manajemen cairan
33
Catatan Perkembangan
Nama : Tn. E Hari/Tanggal : Jumat/ 24 Mei 2017
No. MR : 00.97.74.21 Dx. Medis : CKD Stage V on HD
No. Diagnosis Implementasi Evaluasi
1 Perfusi perifer tidak Perawatan Sirkulasi S: - pasien mengatakan badan masih terasa
efektif b.d penurunan - memeriksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, letih
konsentrasi hemoglobin pengisian kapiler, warna, suhu) O: - muka tampak pucat
- mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis: - Konjungtiva masih anemis
diabetes, merokok, hipertensi dan kadar kolesterol - Hb 7,1 gr/dl
tinggi) - Telah masuk PRC 2 unit
- menganjurkan minum obat pengontrol tekanan darah - CRT <3 detik
secara teratur A: masalah perfusi perifer tidak efektif
- Kolaorsai daram pemberian produk darah belum teratasi
P: - lanjutkan intervensi perawatan sirkulasi
- Lanjutkan tranfusi PRC 1 unit
2 Keletihan b.d Kondisi Edukasi Aktivitas dan Istirahat S: - pasien mengatakan badan masih terasa
fisiologis (penyakit - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima letih
kronisi) dan pengobatan informasi - Pasien mengatakan tidur cukup dan
yang panjang - menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas nyenyak
fisik/olahraga secara rutin
O: - kebutuhan istirahat membaik
- menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat - TD: 175/85 mmHg
- N: 84x/menit
Manajemen Energi - RR: 20x/menit
- memonitor kelelahan fisik dan emosional - T: 36,50C
- memonitor pola dan jam tidur - Diet dari rumah sakit habis
34
- menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah - aktivitas mulai meningkat
stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) A: masalah keletihan teratasi sebagian
- menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap P: lanjutkan intervensi edukasi aktivitas
- menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
istrahat dan manajemen energi
gejala kelelahan tidak berkurang
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
3 Risiko perfusi renal Manajenen Cairan S: - pasien mengatakan badan masih terasa
tidak efektif d.d faktor - memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil letih
risiko hipertensi dan - memonitor berat badan harian O: - tampak lesu
- memonitor berat badan sebelum dan sesudah dialysis
disfungsi ginjal - Edema di ekstremitas derajat 1
- memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
- mencatat intake output dan hitung balance cairan per 24 - Ureum: 103 mg/dl
jam - Kreatinin: 9,4 mg/dl
- Kolaborasi pemberian transfusi darah - Sesak tidak ada
- Post hemadoalisa
- BB: 68kg
- Intake: oral 700cc, transfusi PRC
250cc, air metabolism 350cc
- Output: urin 200cc, IWL 1050cc
- Balance cairan: 1300cc – 1250cc =
50cc
A: masalah risiko perfusi renal tidak efektif
teratasi sebagian
P: lanjtkan intervensi manajemen cairan
35
Catatan Perkembangan
Nama : Tn. E Hari/Tanggal : Sabtu/ 25 Mei 2017
No. MR : 00.97.74.21 Dx. Medis : CKD Stage V on HD
No. Diagnosis Implementasi Evaluasi
1 Perfusi perifer tidak Perawatan Sirkulasi S: - pasien mengatakan badan letih sudah
efektif b.d penurunan - memeriksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, menurun
konsentrasi hemoglobin pengisian kapiler, warna, suhu) O: - muka pucat sudah berkurang
- mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis: - Konjungtiva sub anemis
diabetes, merokok, hipertensi dan kadar kolesterol - Hb 9,2 gr/dl
tinggi) - Telah masuk PRC 3 unit
- menganjurkan minum obat pengontrol tekanan darah - CRT <3 detik
secara teratur A: masalah perfusi perifer tidak efektif
- Kolaorsai daram pemberian produk darah teratasi sebagia
P: - lanjutkan intervensi perawatan sirkulasi
- Monitor hasil lab post transfusi
2 Keletihan b.d Kondisi Edukasi Aktivitas dan Istirahat S: - pasien mengatakan badan letih sudha
fisiologis (penyakit - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima menurun
kronisi) dan pengobatan informasi - Pasien mengatakan tidur cukup dan
yang panjang - menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas nyenyak
fisik/olahraga secara rutin
O: - kebutuhan istirahat membaik
- menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat - TD: 165/85 mmHg
- N: 80x/menit
Manajemen Energi - RR: 18x/menit
- memonitor kelelahan fisik dan emosional - T: 36,70C
- memonitor pola dan jam tidur - Diet dari rumah sakit habis
36
- menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah - aktivitas mulai meningkat
stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) - tenaga meningkat
- menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap - tingkat ketergantungan ringan
- menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
A: masalah keletihan teratasi sebagian
gejala kelelahan tidak berkurang
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan P: lanjutkan intervensi edukasi aktivitas
asupan makanan istrahat dan manajemen energi
37