Anda di halaman 1dari 17

BAB III

LAPORAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. Data Klinis
Nama : Tn. E
No Rek Medis : 00.97.74.21
Usia : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Freelance
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jl. Khatib Sulaiman Samping Al-Azhar
Tanggal Masuk : 21 Mei 2017
Tanggal Pengkajian : 23 Mei 2017
Orang yang bisa dihubungi : Ny. S (Istri)
TB/BB : 170 cm / 70 kg
Catatan kedatangan : Kursi roda
Diagnosa Medis : CKD Stage V on HD + Anemia + Hipertensi

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama (Alasan dirawat di rumah sakit
Tn. E (38 tahun) masuk ruangan Bougenville pada tanggal 21 Mei 2017
pukul 12.40 WIb melalui IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan
badan letih sejak 1 hari yang lalu.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn. E (38 tahun) masuk ruangan Bougenville pada tanggal 21 Mei 2017
pukul 12.40 WIb melalui IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang. Sebelumnya
pasien merupakan rujukan dari klinik. Pasien sudah melakukan hemodialisa
rutin dan dijadwalkan tanggal 22 mei 2017. Sehari sebelum masuk RS pasien
mengatakan badannya terasah letih dan sulit untuk beraktivitas. Lalu pasien
melakukan pemeriksaan labor di klinik dekat tempat tinggalnya dan di dapat
Hb pasien 6,5 gr/dl. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 Mei
2017 didapatkan data bahwa pasien mengatakan badan terasa letih, banyak
istirahat, kadang napas sesak jika banyak aberaktivitas. Pasien juga
mengatakan kepala sakit TD 190/100 mmHg, Nadi 86 x/menit, RR: 20
x/menit, suhu: 36,7 0C. pasien mendapatkan diet MB rndah garam II dan
pasien mengatakan diet yang diberikan habis. BAB pasien rutin dengan
konsistensi lunak padat sedangkan BAK rutin dengan frekuensi 3-4 kali
sehari namun dalam jumlah yang sedikit. Terdapat edema di punggung kaki
kanan dan kiri derajat 2. Pasien tampak pucat dan lemah, konjungtiva anemis,
CRT > 3 detik. Pasien juga telah menjalani hemodialisa rutin 2 kali seminggu
(senin dan kamis)
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan diketehui sejak
terdiagnosa CKD 2 tahun yang lalu. Pasien juga mengatakan sudah
mengkonsumsi obat hipertensi secara rutin dirumah yaitu clonidine 1x0,15
mg. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus. Pasien juga
sudah menjalani terapi hemodialisa seara rutin sejak 2 tahun yang lalu.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien maupun penyakit herediter lainnya.

3. Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital TD : 190/100 mmHg P : 20x / menit
N : 86x /menit S : 36,7 oC
Kepala Inspeksi : kepala tampak simetris, wajah tampak pucat, rambut
tampak tidak beruban, rambut tidak mudah rontok, dan tidak
ada tampak ketombe dan kotoran di rambut. Rambut tebal dan
panjang
Palpasi : tidak ada teraba pembengkakan pada kepala dan
wajah
Mata Inspeksi : konjungtiva mata tampak anemis, mata tampak
simestris kiri dan kanan, skelera mata tidak kterik
Palpasi : tidak teraba edema di bagian palpebra mata
Hidung Inspeksi : hidung tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada
tampak sekret di bagian hidung
Palpasi : tidak teraba benjolan /massa di dalam lubang hidung

22
Telinga Inspeksi : telinga tampak simetris kiri dan kanan, tidak tampak
adanya sekret di bagian telinga.
Palpasi : tidak teraba pembengkakan massa/tumor di bagian
telinga
Perkusi : fungsi pendengaran telinga baik
Mulut Inspeksi : mulut tampak simetris, mukosa bibir tampak kering,
lidah tampak kering dan berwarna merah pekat. Tidak tampak
adanya gigi berlubang, tidak tampak adanya caries gigi.
Leher Inspeksi : leher tampak simetris, tidak tampak adanya jejas dan
memar di bagian leher klien
Palpasi : tidk teraba adanya pembesaran kelenjer tiroid dan
kelenjer getah bening
Dada
1. Jantung I : Iktus cordis tidak terlihat
Pal : Denyut jantung : 88x /menit
Per : Kardiomegali
Aus : Irama teratur, Frekuensi 88x /menit

2. Paru I : Gerakan dinding dada tampak simetris kiri dan kanan


Pal : Fremitus kiri dan kanan simetris, tidak teraba massa
Per : Terdengar bunyi pekak
Aus : Terdengar bunyi vesikular, Whezing (-/-). Ronchi (-)
Abdomen I : Tidak membuncit
Pal : Hepar dan Lien tidak teraba
Per : Terdengar bunyi tympani
Aus : Bising usus (+) normal 10-15x/menit
Ekstremitas
1. Atas I : Tidak tampak adanya jejas / memar dan fraktur dan pada
tangan kiri terpasang cimino
Pal : tidak teraba adanya edema, turgor kulit kembali dalam
waktu 1 detik, tonus otot baik _4 4 4_│ 4 4 4_
2. Bawah I : Tidak tampak adanya luka, jejas / memar, fraktur
Pal : teraba edema pada ekstemitas bawah derajat 1, turgor kulit
kembali dalan waktu 3detik, tonus otot baik, _____________
444│444
Capillary refill time kembali dalam waktu >3 detik
Genetalia Inspeksi :
- Tidak ada kelainan

23
4. Pengkajian Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Pasien mengeluh sulit buang air kecil dan sedikit sejak 2 tahun yang lalu,
badan sering terasah letih dan aktivitas menurun. Pasien sebelumnya bekerja
di Bali, lalu memeriksaakan kesehatannya di rumah sakit setempat dan
didiagnosa dengan CKD sehingga pasien akhirnya melakukan hemodialisa di
RS Bali. Karenan kondisi kesehatannya pasien akhirnya memutuskan untuk
pulang ke padang dan menjalani perawatan di padang dan pekerjaannya pun
pindah ke Padang. Sebelum di diagnose DKD pasien mengatakan sering
begadang dikarenakan tuntutan pekerjaan. Selain itu, pasien juga sering
mengkonsumsi minuman energi
b. Pola Nutrisi/metabolisme
Nafsu makan pasien tidak mengalami perubahan secara mencolok selama
perawatan. Namun kadang terkadang mual namun tidak muntah. Diet yang
diberikan rumah sakit habis. Pasien merasa berat badannya bertambah selama
sakit.
c. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan BAB biasa, tidak ada masalah dan rutin 1 x hari. Namun
untuk BAK frekuensi 3-4 kali/hari tapi dalam jumlah yang sedikit. BAK yang
sedikit sejak pasien di diagnose CKD.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Pasien mengantakan tetap beraktivitas seperti biasa namun dengan intensitas
yang tidak sudah dikurangi dikarenakn kebutuhan istirahat yang meningkat.
Selama perawatan di rumah sakit pasien tidak bekerja untuk sementara di
karenakan kondisinya yang mudah lelah sehingga aktivitas menurun
e. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan bahwa pola tidurnya tidak terlalu terganggu, bisa tertidur
dengan baik, dan kualitas tidur juga baik.
f. Pola Kognitif Perseptual

24
Saat pengkajian pasien sadar, dapat berbicara dengan baik dan pendengaran
tidak ada gangguan. Pasien juga tidak merasakan nyeri maupun kesakitan di
tubuhnya.

g. Pola Persepsi Konsep Diri


Pasien mengaku masih bisa melakukan pekerjaannya seperti orang sehat,
pasien yakin dia bisa sembuh dengan melakukan pengobatan dan perawatan
secara rutin berkelanjutan.
h. Pola Peran Hubungan
Pasien adalah seorang kepala keluarga sekaligus seorang ayah dari 1 orang
putrinya. Selama perawatan di rumah sakit pasien ditemani oleh istrinya dan
terkadang ada keluarga yang menjengukny sesekali. Hubungan pasien
dengan keluarganya baik.
i. Pola Seksualitas
Pasien mengatakan mengalami gangguan yang berarti.
j. Pola Koping dan Toleransi Stres
Pasien mengaku kadang memang memikirkan kondisinya, apakah dia masih
bisa sembuh atau tidak, namun tetap berusaha kuat dengan adanya dukungan
keluarga untuk menjalani pengobatan dan perawatan.
k. Pola Nilai dan Keyakinan
Pasien adalah seorang muslim.

5. Terapi Farmakologis
Obat- obatan Dosis Rute Keterangan
Asam folat 1 x 5 mg Peroral Vitamin B Kompleks
Bicnat 3 x 500 mg Peroral Antasida
Amlodipine 1 x 10 mg Peroral Antihipetensi
Candesartan 1 x 16 mg Peroral Antihipetensi
Clonidine 3 x 0,15 mg Peroral Antihipetensi
Osteocal 1 x 2 tab Peroral Vitamil dan Mineral

6. Hasil Pemeriksaan penunjang


a. Diagnostik : Rontgen Thorax PA

25
(Kesan: Cardiomegali dengan bendungan paru &
Bronchopneumonia)

b. Laboratorium
Hasil Laboratorium tanggal 21 mei 2017

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Interpretasi


Hemoglobin 6,5 g/dl 14-18 Rendah
Leukosit 6.440 /mm3 5000 – 10.000 Normal
Trombosit 180000 /mm3 150.000-400.000 Normal
Hematokrit 19 % 40 – 48 Rendah
Ureum 105 Mg/dl 10 – 50 Tinggi
Kreatinin 11,2 Mg/dl 0,8 – 1,3 Tinggi
Kalsium 8,4 Mg/dl 8,1 – 10,4 Normal
Natrium 130 Mmol/L 136 – 145 Rendah
Kalium 3,7 Mmol/L 3,5 – 5,1 Normal
Klorida serum 107 Mmol/L 97 – 111 Normal
Gula darah 97 Mg/dl <200 Normal
sewaktu

Hasil Laboratorium tanggal 23 mei 2017

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Interpretasi


Hemoglobin 7,1 g/dl 14-18 Rendah
Leukosit 4,450 /mm3 5000 – 10.000 Rendah
Trombosit 146000 /mm3 150.000-400.000 Rendah
Hematokrit 21 % 40 – 48 Rendah

Hasil Laboratorium tanggal 24 mei 2017

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Interpretasi


Hemoglobin 7,8 g/dl 14-18 Rendah
Leukosit 4510 /mm3 5000 – 10.000 Rendah
Trombosit 134000 /mm3 150.000-400.000 Rendah
Hematokrit 23 % 40 – 48 Rendah
Ureum 103 Mg/dl 10 – 50 Tinggi
Kreatinin 9,4 Mg/dl 0,8 – 1,3 Tinggi

Hasil Laboratorium tanggal 25 mei 2017

26
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Interpretasi
Hemoglobin 9,2 g/dl 14-18 Rendah
Leukosit 5.250 /mm3 5000 – 10.000 Normal
Trombosit 130000 /mm3 150.000-400.000 Rendah
Hematokrit 27 % 40 – 48 Rendah

7. Analisa Data

No Data Fokus Diagnosa Keperawatan


1. DS: Perfusi Perifer Tidak
- Pasien mengatakan badan terasa Efektif b.d penurunan
mudah letih konsentrasi hemoglobin
DO:
- Muka tampak pucat
- Konjungtiva anemis
- CRT >3 detik
- Turgor kulit menurun
- Kadar Hb 6,5 gr/dl
- Edema pada ektremitas
2 DS: Keletihan b.d kondisi
- Pasien mengatakan mudah lelah fisiologi (penyakit kronisi)
- Merasa kurang bertenaga dan pengobatan jangka
DO: panjang
- Tidak mampu mempertahankan
aktivitas rutin
- Pasien tampak lesu
- Kebutuhan istirahat meningkat
3 Faktor Risiko Risiko Perfusi Renal tidak
- Hipertensi Efektif d.d hipertensi,
- Disfungsi ginjal disfungsi ginjal

27
8. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
1 Perfusi Perifer Tidak Perfusi perifer efektif Perawatan Sirkulasi, tindakan
Efektif Setelah dilakukan intervensi selama Observasi
Definisi: 3 x 24 jam  Periksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
Penurunan sirkulasi maka perfusi perifer meningkat, warna, suhu)
darah pada level kapiler dengan kriteria hasil:  Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis: diabetes, merokok,
yang dapat mengganggu  Denyut nadi perifer hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)
metabolisme tubuh. meningkat  Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstremitas
 Warna kulit pucat menurun Terapeutik
Berhubungan dengan:  Edema perifer menurun  Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan
Fisiologi  Nyeri ekstremitas menurun perfusi
 Penurunan  Kelemahan otot menurun  Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan
konsentrasi  Kram otot menurun perufsi
hemoglobin  Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
 Nekrosis menurun
 Pengisian kapiler membaik  Lakukan pencegahan infeksi
 Akral membaik  Lakukan perawatan kaki dan kuku
 Turgor kulit membaik  Lakukan hidrasi
 Tekanan darah sisktolik Edukasi
membaik  Anjurkan berhenti merokok
 Tekanan arteri rata-rata  Anjurkan berolahraga rutin
membaik  Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, anti koagulan, dan
 Parastesia menurun penurun kolesterol jika perlu
 Anjurkan minum obat pengontrol tekanandarah secara teratur
 Anjurkan penggunaan obat penyekat beta
 Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat I(mis: melembabkan kulit
kering pada kaki)
 Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
 Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis: rendah lemak
jenuh, minyak ikan omega 3)
 Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis: rasa
sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
Kolabirasi
 Kolaorsai daram pemberian produk darah
2. Keletihan Keletihan Edukasi aktivitas/istirahat, Tindakan:
Definisi: Setelah dilakukan intervensi selama Observasi
penurunan kapasitas 3 x 24 jam  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
kerja fisik dan mental maka keletihan menurun, dengan Terapeutik
 Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
yang tidak pulih dengan kriteria hasil:
 Jadwalkan pemberian pendidikan
istirahat  Verbalisasi kepulihan energi
 Kesehatan sesuai kesepakatan
meningkat  Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Berhubungan dengan:  Tenaga meningkat Edukasi
 Kondisi fisiologis  Kemampuan melakukan  Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
(mis. Penyakit kronis, aktivitas rutin meningkat  Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau
penyakit terminal,  Motivasi meningkat aktivitas lainnya
anemia, malnutrisi,  Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
 Verbalisasi lelah lesu
kehamilan)  Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan, sesak
menurun
napas saat aktivitas)
 Program  Gangguan konsentrasi menurun  Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
perawatan/pengobatan  Sakit kepala menurun
jangka panjang  Sakit tenggorok menurun

29
 Mengi menurun Manajemen energi, Tindakan
 Sianosis menurun Observasi
 Identifikasikan gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
 Gelisah menurun
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Frekuensi napas menurun
 Monitor pola dan jam tidur
 Perasaan bersalah menurun  Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
 Selera makan membaik Terapeutik
 Pola napas membaik  Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (mis.cahaya,
 Libido membaik suara, kunjungan)
 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/aktif
 Pola istirahat membaik
 Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
 Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

3. Resiko Perfusi Renal Perfusi Renal Pencegahan syok, tindakan


Tidak Efektif Setelah dilakukan intervensi selama Observasi
Definisi: perawatan  Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi
Beresiko mengalami maka perfusi renal meningkat, nafas, TD, MAP)
 Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
penurunan sirkulasi dengan kriteria hasil:
 Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
darah ke ginjal.  Jumlah urine meningkat
 Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
 Kadar urea nitrogen darah

30
Dibuktikan dengan (d/d) membaik
 Hipertensi  Kadar kreatinin plasma Terapeutik
 Disfungsi ginjal membaik  Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94%
 Pasang jalur IV, jika perlu
 Mual menurun
 Pasang kateter urin untuk menilai produksi urine, jika perlu
 Muntah menurun Edukasi
 Tekanan darah sistolik membaik  Jelaskan penyebab/ faktor resiko syok
 Kadar elektrolit membaik  Jelaskan tanda dan gejala awal syok
 Keseimbangan asam basa  Anjurkan melapor jika menemukan/ merasakan tanda dan gejala awal syok
membaik Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian IV jika perlu
Status cairan  Kolaborasi pemberian transfusi darah jika perlu
Setelah dilakukan intervensi selama
Manajemen cairan, tindakan
perawatan Observasi
maka status cairan membaik,  Monitor berat badan harian
dengan kriteria hasil:  Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
 Kekuatan nadi meningkat  Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. Hematokrit, Na, K, Cl, berat
 Turgor kulit meningkat jenis urine, BUN)
Terapeutik
 Output urine meningkat
 Catat intake output dan hitung balance cairan per 24 jam
 Edema anasarka menurun
 Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
 Edema perifer menurun  Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu

31
9. Catatan Perkembangan
Nama : Tn. E Hari/Tanggal : Kamis/ 23 Mei 2017
No. MR : 00.97.74.21 Dx. Medis : CKD Stage V on HD
No. Diagnosis Implementasi Evaluasi
1 Perfusi perifer tidak Perawatan Sirkulasi S: - pasien mengatakan badan masih terasa
efektif b.d penurunan - memeriksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, letih
konsentrasi hemoglobin pengisian kapiler, warna, suhu) O: - muka tampak pucat
- mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis: - Konjungtiva masih anemis
diabetes, merokok, hipertensi dan kadar kolesterol - Hb 7,1 gr/dl
tinggi) - Telah masuk PRC 1 unit
- menganjurkan minum obat pengontrol tekanan darah - CRT >3 detik
secara teratur A: masalah perfusi perifer tidak efektif
- Kolaorsai daram pemberian produk darah belum teratasi
P: - lanjutkan intervensi perawatan sirkulasi
- Lanjutkan tranfusi PRC 1 unit
2 Keletihan b.d Kondisi Edukasi Aktivitas dan Istirahat S: - pasien mengatakan badan masih terasa
fisiologis (penyakit - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima letih
kronisi) dan pengobatan informasi O: - kebutuhan istirahat membaik
yang panjang - menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas - TD: 170/90 mmHg
fisik/olahraga secara rutin
- N: 90x/menit
- menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat - RR: 20x/menit
- T: 36,50C
Manajemen Energi - Diet dari rumah sakit habis
- memonitor kelelahan fisik dan emosional - aktivitas mulai meningkat
- memonitor pola dan jam tidur - tenaga meningkat

32
- menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah A: masalah keletihan teratasi sebagian
stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) P: lanjutkan intervensi edukasi aktivitas
- menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap istrahat dan manajemen energi
- menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan

3 Risiko perfusi renal Manajenen Cairan S: - pasien mengatakan badan masih terasa
tidak efektif d.d faktor - memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil letih
risiko hipertensi dan - memonitor berat badan harian O: - tampak lesu
- memonitor berat badan sebelum dan sesudah dialysis
disfungsi ginjal - Edema di ekstremitas derajat 1
- memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
- mencatat intake output dan hitung balance cairan per 24 - Ureum: 105 mg/dl
jam - Kreatinin: 11,2 mg/dl
- Kolaborasi pemberian transfusi darah - Sesak tidak ada
- BB: 70kg
- Intake: oral 500cc, transfusi PRC
250cc, air metabolism 350cc
- Output: urin 150cc, IWL 1050cc
- Balance cairan: 1100cc – 1200cc = -
100cc
A: masalah risiko perfusi renal tidak efektif
belum teratasi
P: lanjtkan intervensi manajemen cairan

33
Catatan Perkembangan
Nama : Tn. E Hari/Tanggal : Jumat/ 24 Mei 2017
No. MR : 00.97.74.21 Dx. Medis : CKD Stage V on HD
No. Diagnosis Implementasi Evaluasi
1 Perfusi perifer tidak Perawatan Sirkulasi S: - pasien mengatakan badan masih terasa
efektif b.d penurunan - memeriksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, letih
konsentrasi hemoglobin pengisian kapiler, warna, suhu) O: - muka tampak pucat
- mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis: - Konjungtiva masih anemis
diabetes, merokok, hipertensi dan kadar kolesterol - Hb 7,1 gr/dl
tinggi) - Telah masuk PRC 2 unit
- menganjurkan minum obat pengontrol tekanan darah - CRT <3 detik
secara teratur A: masalah perfusi perifer tidak efektif
- Kolaorsai daram pemberian produk darah belum teratasi
P: - lanjutkan intervensi perawatan sirkulasi
- Lanjutkan tranfusi PRC 1 unit
2 Keletihan b.d Kondisi Edukasi Aktivitas dan Istirahat S: - pasien mengatakan badan masih terasa
fisiologis (penyakit - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima letih
kronisi) dan pengobatan informasi - Pasien mengatakan tidur cukup dan
yang panjang - menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas nyenyak
fisik/olahraga secara rutin
O: - kebutuhan istirahat membaik
- menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat - TD: 175/85 mmHg
- N: 84x/menit
Manajemen Energi - RR: 20x/menit
- memonitor kelelahan fisik dan emosional - T: 36,50C
- memonitor pola dan jam tidur - Diet dari rumah sakit habis

34
- menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah - aktivitas mulai meningkat
stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) A: masalah keletihan teratasi sebagian
- menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap P: lanjutkan intervensi edukasi aktivitas
- menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
istrahat dan manajemen energi
gejala kelelahan tidak berkurang
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan

3 Risiko perfusi renal Manajenen Cairan S: - pasien mengatakan badan masih terasa
tidak efektif d.d faktor - memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil letih
risiko hipertensi dan - memonitor berat badan harian O: - tampak lesu
- memonitor berat badan sebelum dan sesudah dialysis
disfungsi ginjal - Edema di ekstremitas derajat 1
- memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
- mencatat intake output dan hitung balance cairan per 24 - Ureum: 103 mg/dl
jam - Kreatinin: 9,4 mg/dl
- Kolaborasi pemberian transfusi darah - Sesak tidak ada
- Post hemadoalisa
- BB: 68kg
- Intake: oral 700cc, transfusi PRC
250cc, air metabolism 350cc
- Output: urin 200cc, IWL 1050cc
- Balance cairan: 1300cc – 1250cc =
50cc
A: masalah risiko perfusi renal tidak efektif
teratasi sebagian
P: lanjtkan intervensi manajemen cairan

35
Catatan Perkembangan
Nama : Tn. E Hari/Tanggal : Sabtu/ 25 Mei 2017
No. MR : 00.97.74.21 Dx. Medis : CKD Stage V on HD
No. Diagnosis Implementasi Evaluasi
1 Perfusi perifer tidak Perawatan Sirkulasi S: - pasien mengatakan badan letih sudah
efektif b.d penurunan - memeriksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, menurun
konsentrasi hemoglobin pengisian kapiler, warna, suhu) O: - muka pucat sudah berkurang
- mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis: - Konjungtiva sub anemis
diabetes, merokok, hipertensi dan kadar kolesterol - Hb 9,2 gr/dl
tinggi) - Telah masuk PRC 3 unit
- menganjurkan minum obat pengontrol tekanan darah - CRT <3 detik
secara teratur A: masalah perfusi perifer tidak efektif
- Kolaorsai daram pemberian produk darah teratasi sebagia
P: - lanjutkan intervensi perawatan sirkulasi
- Monitor hasil lab post transfusi
2 Keletihan b.d Kondisi Edukasi Aktivitas dan Istirahat S: - pasien mengatakan badan letih sudha
fisiologis (penyakit - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima menurun
kronisi) dan pengobatan informasi - Pasien mengatakan tidur cukup dan
yang panjang - menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas nyenyak
fisik/olahraga secara rutin
O: - kebutuhan istirahat membaik
- menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat - TD: 165/85 mmHg
- N: 80x/menit
Manajemen Energi - RR: 18x/menit
- memonitor kelelahan fisik dan emosional - T: 36,70C
- memonitor pola dan jam tidur - Diet dari rumah sakit habis

36
- menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah - aktivitas mulai meningkat
stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) - tenaga meningkat
- menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap - tingkat ketergantungan ringan
- menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
A: masalah keletihan teratasi sebagian
gejala kelelahan tidak berkurang
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan P: lanjutkan intervensi edukasi aktivitas
asupan makanan istrahat dan manajemen energi

3. Risiko perfusi renal Manajenen Cairan S: - pasien mengatakan badan sudah


tidak efektif d.d faktor - memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil menurun
risiko hipertensi dan - memonitor berat badan harian O: - Edema di ekstremitas sudah hilang
- memonitor berat badan sebelum dan sesudah dialysis
disfungsi ginjal - Ureum: 103 mg/dl
- memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
- mencatat intake output dan hitung balance cairan per 24 - Kreatinin: 9,4 mg/dl
jam - Sesak tidak ada
- Kolaborasi pemberian transfusi darah - BB: 68kg
- Intake: oral 700cc, transfusi PRC
240cc, air metabolism 350cc
- Output: urin 150cc, IWL 1050cc
- Balance cairan: 1290cc – 1200cc =
40cc
A: masalah risiko perfusi renal tidak efektif
teratasi sebagian
P: lanjtkan intervensi manajemen cairan

37

Anda mungkin juga menyukai