Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MATERNITAS

PADA NY. I DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK (KET) DI RUANG NIFAS


RS PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU

Oleh:
Tri Dita Noviana
J230195140

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XXII


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXII
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Nama Mahasiswa : Tri Dita Noviana


NIM : J230195140
Tempat Praktik : Ruang Nifas RS PKU Muhammadiyah Delanggu
Tanggal Pengkajian : 25 Desember 2019

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama Pasien : Ny. I
Usia : 23 tahun
Agama : Islam
Alamat : Trasan
Diagnosa Medis : KET Post op laparatomy
2. Keluhan utama :
Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut luka post op laparatomi, lemas, susah
bergerak
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ny.I datang ke RS PKU Delanggu pada tanggal 23 Desember 2019 dengan keluhan
perut kram dan flek sejak hari kamis. Saat ini Ny. I sedang dirawat diruang Nifas. Ny
I mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 5 +5 minggu, saat melakukan
pemeriksan USG hasil USG menyatakan bahwa Ny. I hamil di luar kandungan dan
dianjurkan untuk melakukan operasi. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24
Desember Ny. I mengatakan sudah melakukan operasi. Ny. I mengatakan merasa
nyeri pada bagian bawah perut karena terdapat luka post operasi, nyeri terasa seperti
tersayat benda tajam, skala nyeri 5, nyeri terasa hilang timbul nyeri terasa saat
bergerak dan paling lama 5 menit, klien mengatakan sulit bergerak, semua aktivitas
saat ini dibantu oleh keluarga, klien bedrest terpasang infus RL ditangan kiri dan
terpasang selang kateter, TD : 100/70 mmHg N : 90 kali/menit RR : 20 kali/menit S :
36,2°C.
4. Tanda dan Gejala
Data subyektif
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut luka post operasi laparatomy
- P: Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut karenaluka post operasi laparatomy
- Q: pasien mengatakan nyeri seperti tersayat pisau
- R: pasien mengatakan nyeri dibagian perut
- S: nyeri dengan skala 5
- T: nyeri dirasakan hilang timbul paling lama 5 menit
Data Obyektif
- Pasien bedrest ditempat tidur
- Pasien tampak menahan nyeri
- Terpasang infus RL 20 tpm
- Pasien tampak lemah
- TD : 100/70 mmHg
- N : 90 kali/menit
- RR : 20 kali/menit
- S : 36,2°C
- TB : 150 Cm
- BB: 48 Kg
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Cukup
b. Kesadaran : composmentis
c. Kepala : Bentuk simetris, distribusi rambut merata, warna rambut hitam
d. Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, tidak ada sklera ikterik
e. Telinga : Bentuk telinga simetris,bersih
f. Hidung : Bentuk hidung simetris
g. Bibir dan mulut : Tidak terdapat sianosis, tidak terdapat sariawan
h. Abdomen : ada bekas operasi, auskultasi peristaltik usus 10 kali/menit
i. Genitourinaria : Pada saat dikaji klien terpasang selang kateter, warna urin kuning
pekat, bau khas urin.
j. Ekstremitas atas : jari-jari lengkap, tidak ada kelainan bentuk, bersih, terpasang
infus RL 20 tpm
k. Ekstremitas bawah : jari-jari lengkap, tidak ada kelainan bentuk, bersih
6. Pengobatan
a. Injeksi ketorolac 1 ampul 3x1 (IV)
b. Cefadroxil 1 tab 2x1 (oral)
7. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 24 Desember 2019

Pemeriksaan Hasil Rujukan Interpretasi


HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.3 12.0-16.0 g/dl Normal
Lekosit 18.4 4.0-12.0 uL Tinggi
Trombosit 261.0 150.0-400.0 uL Normal
Eritrosit 3.64 4.00-5.00 uL Rendah
Hematokrit 28.9 37.0-43.0 Rendah
HITUNG JENIS
Basofil 0 0-3 Normal
Eosinofil 0 0-3 Normal
Neutrofil 94 42-75 Tinggi
Limfosif 5.5 20.5-51.1 Rendah
Monosit 1 2-9 Rendah
MCV,MCH,MCHC
MCV 79.4 78.6-102.2 Normal
MCH 28.3 25.2-34.7 Normal
MCHC 35.6 31.3-35.4 Tinggi
GOL.DARAH/ RHESUS
FAKTOR
Golongan darah O
Rhesus faktor +
SERO-IMUNOLOGI
Anti HIV Non reaktif
HbsAg Non reaktif
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Agens cedera fisik Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri pada ( post operasi
bagian perut luka post operasi laparatomy)
laparatomy
- P: Pasien mengatakan nyeri pada
bagian perut karenaluka post
operasi laparatomy
- Q: pasien mengatakan nyeri seperti
tersayat pisau
- R: pasien mengatakan nyeri
dibagian perut
- S: nyeri dengan skala 5
- T: nyeri dirasakan hilang timbul
paling lama 5 menit
DO :
- Pasien terlihat lemah
- Pasien tampak menahan nyeri
- TD : 100/70 mmHg
- N : 90 kali/menit
- RR : 20 kali/menit
- S : 36,2°C

DS : Prosedur infasif Resiko infeksi


- Pasien mengatakan gatal pada
sekitar luka jahitan
- Pasien mengatakan merasa tidak
nyaman
DO:
- Pasien nampak gelisah
- Luka nampak kemerahan
- Leukosit 18.4 Ul
- Terpasang infus RL 20 tpm

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa
Tujuan dan
Keperawata Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
n
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Monitor vital sign 1. Adanya perubahan
berhubungan tindakan 2. Lakukan pengkajian nyeri secara vital sign
dengan agens keperawatan selama komprehensif merupakan Indikasi
cedera fisik 1x8 jam diharapkan, 3. Ajarkan pasien teknik distraksi nyeri yang hebat
(post operasi nyeri pada pasien (relaksasi) 2. Menguatkan
laparatomy) dapat berkurang 4. Kolaborasi pemberian analgetik indikasi
dengan kriteria sesuai indikasi ketidaknyamanan
hasil: 3. Mengalihkan
- Klien dapat perhatian pasien
mengungkap dari nyeri yang
kan dirasakan
berkurangny 4. Mengurangi nyeri
a nyeri. secara farmakologis
- Klien
tampak
rileks.
- Dapat
melaporkan
nyeri secara
komprehensi
f (PQRST)
- Tanda-tanda
vital dalam
batas
normal.

Resiko Setelah dilakukan 1. Monitor tanda- tanda vital 1. Mengetahui tanda-


Infeksi tindakan 2. Monitor tanda-tanda infeksi tanda vital pasien
berhubungan keperawatan selama
3. Lakukan perawatan luka 2. Mengetahui adanya
dengan 1x8 jam diharapkan,
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah infeksi
prosedur masalah resiko
infasif infeksi pada pasien tindakan 3. Mencegah
dapat teratasi 5. Edukasi pasien untuk selalu mencuci terjadinya infeksi
dengan kriteria tangan 4. Mencegah
hasil: 6. Kolaborasi pemberian antibiotik terjadinya infeksi
- Tidak ada 5. Menjaga agar
tanda-tanda lingkungan sekitar
infeksi pasien bersih dan
- Leuosit terbebas dari infeksi
dalam batas 6. Mengurangi adanya
normal tanda infeksi secara
- Luka farmakologis
membaik

D. IMPLEMENTASI

Hari/ No Respon Tanda


Jam Dx Implementasi
Tanggal Tangan
Rabu, 25 S:
Desember - Pasien mengatakan
2019 bersedia untuk di
1,2
lakukan TTV
14.30 Memonitor vital sign O: Tri Dita
- TD : 100/70 mmHg
- N : 90 kali/menit
- RR : 20 kali/menit
- S : 36,2°C
S:
1 - Pasien mengatakan
nyeri pada bagian perut
bawah bagian luka post
operasi lapartomy
- P: pasien mengatakan
nyeri pada bagian perut
bawah karena adanya
luka post operasi
lapartomy
- Q: pasien mengatakan
nyeri seperti tersayat
Melakukan pengkajian benda tajam
15.00 Tri Dita
nyeri - R: pasien mengatakan
nyeri dibagian perut
bawah
- S: nyeri dengan skala 5
- T: nyeri dirasakan
hilang timbul paling
lama 5 menit
O:
- Pasien bedrest ditempat
tidur
- Terpasang infus RL 20
tpm
- Pasien tampak lemah
15.30 Mengajarkan teknik nafas S : Tri Dita
- Pasien mengatakan
dapat melakukan
1
relaksasi nafas dalam
secara mendiri

dalam
O:
- Pasien kooperatif
- Ekspresi pasien sedikit
rileks setelah
melakukan relaksasi
S:
- Pasien mengatkan nyeri
Memantau tanda dan pada daerah luka
16.15 gejala infeksi O: Tri Dita
2
- Tidak ada rembesan
pada luka

S :-
1,2 Mengkolaborasikan O:
18.00 Tri Dita
pemberian obat - Cefadroxil 1 tab 2x1
(oral)
E. EVALUASI

Hari/ No. Tanda


Jam Evaluasi
Tanggal Dx Tangan
Rabu, 25 20.00 1 S: Tri Dita
Desember - Pasien mengatakan masih merasakan nyeri tetapi
2019 sudah berkurang
- P: pasien mengatakan nyeri pada bagian perut
bawah karena luka post op laparatomy
- Q: pasien mengatakan nyeri seperti tersayat
- R: pasien mengatakan nyeri dibagian perut
bawah
- S: nyeri dengan skala 4
- T: nyeri dirasakan hilang timbul terasa paling
lama 5 menit

O:
- TD : 110/70 mmHg
- N : 80 kali/menit
- RR : 20 kali/menit
- S : 36,6°C

A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi (1,2,3,4 )


Rabu, 25 20.00 2 S: Tri Dita
Desember - Pasien mengatakan luka post operasi lapartomy
2019 sudah dibersihkan
- Pasien mengatakan tetap menjaga kebersihan
tubuhnya
O:
- Luka mulai menutup, tidak ada pus, tidak ada
rembesan, tidak ada tanda tanda infeksi

A : Masalah resiko infeksi teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi ( 2,3,6 )

Anda mungkin juga menyukai