Anda di halaman 1dari 26

ANALISA DATA

Nama pasien : Ny. B Diagnosa Medis : Post Op Kista Ovarium


Jenis kelamin :Perempuan No.Med Record: 06.98.27
Kamar/Bed : 3/5
No Data Senjang Masalah Paraf
Keperawatan Perawat
1 DS : Nyeri akut
Klien mengatakan “nyeri nyut-nyut di area
luka operasi, dirasakan terus menerus
dengan skala nyeri 6 (sedang)”
DO :
 Menahan nyeri
 Tampak meringis dan menahan nyeri
 Gelisah
 TTV :
TD : 100/60 mmHg
P : 78 x/menit
RR : 20 x/i
T : 36,3C
2 DS : Hambatan
Klien mengatakan “ saya tidak Mobilitas Fisk
diperbolehkan mengangkat kepala 24 jam”
DO :
 Klien bedrest total
 Klien mampu mengangkat tangan namun
kaki belum bisa diangkat
 Aktivitas selama di RS di bantu keluarga
3 DS: - Resiko Infeksi
DO:
 Terdapat luka jahitan bekas operasi kista
ovarium di bagian perut dengan goresan
horizontal +- 20 cm
 Terpasang cateter nomor 16
A. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. Hambatan Mobilitas Fisik
3. Resiko Infeksi

B. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Nyeri akut
2. Hambatan Mobilitas Fisik
3. Resiko Infeksi

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan program pembatasan gerak
3. Resiko infeksi F.R Prosedur Invasif
NURSING PLANING

Nama pasien : Ny. B Diagnosa Medis : Post Op Kista Ovarium


Jenis kelamin :Perempuan No.Med Record : 06.98.27
Kamar/Bed : 3/5
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan (SMART)
1. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Manajemen nyeri
cidera fisik (D.0077) , diharapkan nyeri akut dapat teratasi dengan 1. Monitor TTV
7riteria hasil : 2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
A. Kontrol nyeri (1605) 3. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
1. Klien mampu menggambarkan 7riter ketidaknyamanan
penyebab 4. Kendalikan 7riter lingkungan yang dapat mempengaruhi
2. Klien menggunakan tindakan pengurangan respon pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya suhu
nyeri tanpa analgesic ruangan, pencahayaan, suara bising)
3. Klien menggunakan analgesic yang 5. Posisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
direkomendasikan 6. Ajarkan teknik nonfarmakologi :nafas dalam, relaksasi,
4. Klien melaporkan nyeri yang terkontrol distraksi dan kompres
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
B. Tingkat nyeri (2102)
1. Klien melaporkan nyeri yang ringan
2. Klien tidak gelisah akibat nyerinya
3. Klien tidak meringis akibat nyerinya
4. TTV klien dalam rentang normal

2. Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam 1. Monitoring vital sign
fisik b/d program , diharapkan hambatan mobilitas fisik dapat 2. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi
pembatasan gerak teratasi dengan 8kriteria hasil : sesuai kebutuhn
1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik (5) 3. Bantu klien untk menggunakan tongkat saatberjalan dan cegah
2. Mengerti tujuan dan manfaat mobilitas (5) terhadap cedera
3. Memperagakan penggunanan alat (5) 4. Ajarkan pasien tentang teknik ambulasi
4. Bantu untuk mobilisasi (5) 5. Ajarkan pasien cara merubah posisi
6. Kaji kemampuan pasien dalam ambulasi
7. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs
8. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi
9. Berikan alat bantu jika diperlukan
3. Resiko inefksi F.R Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam 1. Cuci tangan setiap dan sesudah tindakan keperawatan
Prosedur Invasif diharapkan tidak ada tanda-tanda infeksi dengan 2. Gunakan APD
kriteria hasil: 3. Pertahankan lingkungan yang aseptik
1. Mengidentifikasi faktor risiko infeksi (5) 4. Berikan terapi antibiotik
2. Mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala 5. Pertahankan teknik aseptik dalam perawatan luka
infeksi (5) 6. Monitor tanda-tanda , gejala infeksi sistemik dan lokal
3. Mempertahankan lingkungan yang bersih (5) 7. Ajarkan klien dan keluarga tanda-tanda dan gejala infeksi
IMPLEMENTASI

Nama pasien : Ny. B Diagnosa Medis : Post Op Kista Ovarium Shif : Pagi / Sore / Malam
Jenis kelamin :Perempuan No.Med Record : 06.98.27
Kamar/Bed : 3/5 Hari/tanggal : Selasa/06-12-18

No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf


perawat
1 Nyeri akut berhubungan 13.00 1. Memonitor TTV Pukul: 14.15 Wib
dengan agen cedera fisik TD : 100/60 mmHg
P : 78 x/menit S: pasien mengatakan nyeri masih
RR : 20 x/i terasa di area luka operasi nya
T : 36,3C
13.05 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif : O: Pasien tampak menahan nyeri
 Provocative Skala nyeri 5
Klien mengatakan nyeri di perut bagian luka operasi, TD: 110/70 mmHg
dirasakan setelah 30 menit selesai operasi T: 36 c
 Quality P: 79 x/menit
Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan klien RR: 18 x/menit
tampak meringis menahan nyeri
 Region A: Masalah belum teratasi
Lokasi nyeri dirasakan diseluruh bagian perut di area
luka operasi P: Intervensi di lanjutkan
 Severity 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti nyut komprehensif
dengan skala nyeri 6 (sedang). 2. Bantu keluarga dalam mencari
 Time dan menyediakan dukungan
Klien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus 3. Anjurkan istirahat yang cukup
13.10 3. Memposisikan klien dalam posisi senyaman mungkin 4. Ciptakan lingkungan yang
 Membantu klien memberikan posisi tempat tidur nyaman
sesuai keinginan klien yaitu semifowler 5. Ajarkan teknik relaksasi napas
dalam
13.12 4. Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat 6. Kolaborasi pemberian obat
mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, suara bising)
 Jika batuk, disarankan memegang secara perlahan di
area perut untuk menahan getaran di perut agar tidak
terasa begitu nyeri
 Klien dirawat di ruangan ber AC dengan suhu 18C
dan dengan pintu kamar tertutup
13.15 5. Mengajarkan klien teknik nafas dalam untuk mengatasi
nyeri
 Klien kooperatif dalam menerima edukasi
12.45 6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Pemberian cairan infus asering drip ketorolac+tramadol
2. Hambatan mobilitas fisik 13.16 1. Memonitor kemampuan klien dalam pemenuhan ADLs Pukul 14.20 Wib
b/d program pembatasan  Aktivitas klien tampak di bantu keluarga
gerak 13.17 2. Memberi edukasi ke klien untuk tidak mengangkat S: pasien mengatakan tidak boleh
kepala selama 24 jam kedepan angkat kepala sampai besok, pasien
 Klien dan keluarga tampak memperhatikan mengatakan takut bergerak
13.20 3. Mengajarkan teknik ambulasi dini
 Keluarga dan klien Kooperatif bertanya O: Pasien tampak bedrest total
Aktivitas di bantu keluarga

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan

3 Resiko Infeksi 13.30 1. Memonitor tanda-tanda dan gejala infeksi Pukul 14.30 Wib
13.25 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukam
tindakan aseptik S: pasien mngatakan ada luka operasi
13.33 3. Mengajarkan klien dan keluarga tanda-tanda gejala kista nya yang ditutup perban
infeksi
O: terpasang kateter nomor 16,
Terpasang inpus asering

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan
IMPLEMENTASI

Nama pasien : Ny. B Diagnosa Medis : Post Op Kista Ovarium Shif : Pagi / Sore / Malam
Jenis kelamin :Perempuan No.Med Record : 06.98.27
Kamar/Bed : 3/5 Hari/tanggal : Selasa/06-12-18

No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf


perawat
1 Nyeri akut berhubungan 16.00 1. Memonitor TTV Pukul: 21.00 Wib
dengan agen cedera fisik TD : 140/90 mmHg
P : 88 x/menit S: pasien mengatakan nyeri belum
RR : 19 x/i berkurang, masih terasa di area luka
T : 36,C operasi nya
16.05 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif :
 Provocative O: Pasien tampak menahan nyeri
Klien mengatakan nyeri di perut bagian luka operasi, Skala nyeri 5
 Quality TD: 130/90 mmHg
Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan klien T: 36 c
tampak meringis menahan nyeri P: 78 x/menit
 Region RR: 18 x/menit
Lokasi nyeri dirasakan diseluruh bagian perut di area
luka operasi A: Masalah belum teratasi
 Severity
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti nyut P: Intervensi di lanjutkan
dengan skala nyeri 6 (sedang).
 Time
Klien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
16.10 3. Memposisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
 Membantu klien memberikan posisi tempat tidur
sesuai keinginan klien yaitu semifowler

16.12 4. Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat


mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, suara bising)
 Jika batuk, disarankan memegang secara perlahan di
area perut untuk menahan getaran di perut agar tidak
terasa begitu nyeri
 Klien dirawat di ruangan ber AC dengan suhu 18C
dan dengan pintu kamar tertutup
16.15 5. Mengajarkan klien teknik nafas dalam untuk mengatasi
nyeri
 Klien kooperatif dalam menerima edukasi
16.45 6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Asam traneksamat
2. Hambatan mobilitas fisik 16.17 1. Memonitor kemampuan klien dalam pemenuhan ADLs Pukul 20.30 Wib
b/d program pembatasan  Aktivitas klien tampak di bantu keluarga
gerak sepenuhnya S: pasien mengatakan tidak boleh
16.18 2. Memberi edukasi ke klien untuk tidak mengangkat angkat kepala sampai besok, pasien
kepala selama 24 jam kedepan mengatakan takut bergerak, rusing
 Klien dan keluarga tampak memperhatikan karena sulit melakukan aktivitas
16.20 3. Mengajarkan teknik ambulasi dini
 Keluarga dan klien Kooperatif bertanya dan O: Pasien tampak terbaring di tempat
mendengarkan penjelasan tidur, bedrest total, Aktivitas di bantu
keluarga sepenuhnya

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan

3 Resiko Infeksi 16.05 1. Memonitor tanda-tanda dan gejala infeksi Pukul 21. 10 Wib
16.03 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukam
tindakan aseptik S: -
16.25 3. Mengajarkan klien dan keluarga tanda-tanda gejala
infeksi O: terpasang kateter nomor 16,
Terpasang inpus asering

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan
IMPLEMENTASI

Nama pasien : Ny. B Diagnosa Medis : Post Op Kista Ovarium Shif : Pagi / Sore / Malam
Jenis kelamin :Perempuan No.Med Record : 06.98.27
Kamar/Bed : 3/5 Hari/tanggal : Selasa/06-12-18

No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf


perawat
1 Nyeri akut berhubungan 05.00 1. Memonitor TTV Pukul: 06.45 Wib
dengan agen cedera fisik TD : 140/80 mmHg
P : 84 x/menit S: pasien mengatakan nyeri masih
RR : 20 x/i terasa, di area luka operasi nya
T : 36,1C
21.15 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif : O: Pasien tampak menahan nyeri
 Provocative Skala nyeri 5
Klien mengatakan nyeri di perut bagian luka operasi, TD: 140/90 mmHg
 Quality T: 36,5 c
Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan klien P: 72 x/menit
tampak meringis menahan nyeri RR: 18 x/menit
 Region
Lokasi nyeri dirasakan diseluruh bagian perut di area A: Masalah belum teratasi
luka operasi
 Severity P: Intervensi di lanjutkan
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti nyut
dengan skala nyeri 5 (sedang).
 Time
Klien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
21.17 3. Memposisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
 Membantu klien memberikan posisi tempat tidur
sesuai keinginan klien yaitu semifowler

21.20 4. Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat


mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, suara bising)
 Jika batuk, disarankan memegang secara perlahan di
area perut untuk menahan getaran di perut agar tidak
terasa begitu nyeri
 Klien dirawat di ruangan ber AC dengan suhu 20C
dan dengan pintu kamar tertutup
21.22 5. Mengajarkan klien teknik nafas dalam untuk mengatasi
nyeri
 Klien kooperatif dan seksama dalam menerima
edukasi
05.30 6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
ceftriaxone
2. Hambatan mobilitas fisik 05.30 1. Memonitor kemampuan klien dalam pemenuhan ADLs Pukul 20.30 Wib
b/d program pembatasan  Aktivitas klien tampak di bantu keluarga
gerak sepenuhnya S: pasien mengatakan sudah mulai
06.20 2. Mengajarkan teknik ambulasi dini miring kanan, miring kiri
 Pasien mulai miring kanan, miring kiri
O: Pasien tampak masih terbaring di
tempat tidur, Aktivitas di bantu
keluarga sebagian, tampak miring
kanan dan kiri

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan

3 Resiko Infeksi 06.10 1. Memonitor tanda-tanda dan gejala infeksi Pukul 06.45 Wib
06.03 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukam
tindakan aseptik S: -
06.13 3. Mengganti perban/ melakukan tindakan perawatan luka O: terpasang kateter nomor 16,
operasi klien Terpasang inpus asering
Luka tampak baik, tidak ada tanda-
tanda infeksi

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan
IMPLEMENTASI

Nama pasien : Ny. B Diagnosa Medis : Post Op Kista Ovarium Shif : Pagi / Sore / Malam
Jenis kelamin :Perempuan No.Med Record : 06.98.27
Kamar/Bed : 3/5 Hari/tanggal : Rabu/12-12-18

No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf


perawat
1 Nyeri akut berhubungan 13.00 1. Memonitor TTV Pukul: 14.15 Wib
dengan agen cedera fisik TD : 15/90 mmHg
P : 77 x/menit S: pasien mengatakan nyeri masih
RR : 19 x/i terasa di area luka operasi nya
T : 36,1C
13.05 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif : O: Pasien tampak menahan nyeri
 Provocative Skala nyeri 4
Klien mengatakan nyeri di perut bagian luka operasi TD: 130/80 mmHg
 Quality T: 36,4 c
Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan klien P: 77 x/menit
tampak meringis menahan nyeri RR: 19 x/menit
 Region
Lokasi nyeri dirasakan diseluruh bagian perut di area A: Masalah belum teratasi
luka operasi
 Severity P: Intervensi di lanjutkan
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti nyut
dengan skala nyeri 5(sedang).
 Time
Klien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
13.10 3. Memposisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
 Membantu klien memberikan posisi tempat tidur
sesuai keinginan klien yaitu semifowler
13.12 4. Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, suara bising)
13.15 5. Mengajarkan klien teknik nafas dalam untuk mengatasi
nyeri
 Klien kooperatif dalam menerima edukasi
12.45 6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik

2. Hambatan mobilitas fisik 13.16 1. Memonitor kemampuan klien dalam pemenuhan ADLs Pukul 14.20 Wib
b/d program pembatasan  Aktivitas klien tampak di bantu keluarga
gerak 13.21 2. Mengajarkan teknik ambulasi dini dan duduk di tempat S: pasien mengatakan sudah mulai
tidur belajarduduk

O: Pasien tampak duduk di tempat


tidur, Aktivitas di bantu keluarga
sebagian
A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan

3 Resiko Infeksi 13.30 1. Memonitor tanda-tanda dan gejala infeksi Pukul 14.30 Wib
13.25 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukam
tindakan aseptik S: pasien mngatakan ada luka operasi
13.33 3. Mengajarkan klien dan keluarga tanda-tanda gejala kista nya yang ditutup perban
infeksi
O: kateter dan infus di lepas
Terdapat luka operasi yang di tutup
perban

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan
IMPLEMENTASI

Nama pasien : Ny. B Diagnosa Medis : Post Op Kista Ovarium Shif : Pagi / Sore / Malam
Jenis kelamin :Perempuan No.Med Record : 06.98.27
Kamar/Bed : 3/5 Hari/tanggal : Rabu/12-12-18

No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf


perawat
1 Nyeri akut berhubungan 16.00 1. Memonitor TTV Pukul: 21.00 Wib
dengan agen cedera fisik TD : 130/90 mmHg
P : 80 x/menit S: pasien mengatakan nyeri
RR : 20 x/i berkurang sedikit, masih terasa di
T : 36,1C area luka operasi nya
16.05 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif :
 Provocative O: Pasien tampak menahan nyeri
Klien mengatakan nyeri di perut bagian luka operasi, Skala nyeri 3
 Quality TD: 140/90 mmHg
Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan klien T: 36 c
tampak meringis menahan nyeri P: 77 x/menit
 Region RR: 19 x/menit
Lokasi nyeri dirasakan diseluruh bagian perut di area
luka operasi A: Masalah belum teratasi
 Severity
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti nyut P: Intervensi di lanjutkan
dengan skala nyeri 4(sedang).
 Time
Klien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
16.10 3. Memposisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
 Membantu klien memberikan posisi tempat tidur
sesuai keinginan klien yaitu semifowler

16.12 4. Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat


mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, suara bising)
16.15 5. Mengajarkan klien teknik nafas dalam untuk mengatasi
nyeri
 Klien kooperatif dalam menerima edukasi
16.45 6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Asam traneksamat
2. Hambatan mobilitas fisik 16.17 1. Memonitor kemampuan klien dalam pemenuhan ADLs Pukul 20.30 Wib
b/d program pembatasan  Aktivitas klien tampak di bantu keluarga
gerak sepenuhnya S: pasien mengatakan sudah mulai
 Klien menyikat gigi ke toilet berjalan pelan
16.20 2. Mengajarkan teknik ambulasi dini dan berjalan pelan
 Keluarga dan klien Kooperatif bertanya dan O: Pasien tampak berjalan pelan, ke
mendengarkan penjelasan tolilet dan duduk
A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi di lanjutkan

3 Resiko Infeksi 16.05 1. Memonitor tanda-tanda dan gejala infeksi Pukul 21. 10 Wib
16.03 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukam
tindakan aseptik S: -
16.25 3. Mengajarkan klien dan keluarga tanda-tanda gejala
infeksi O: terdapat luka post operasi

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi di lanjutkan
IMPLEMENTASI

Nama pasien : Ny. B Diagnosa Medis : Post Op Kista Ovarium Shif : Pagi / Sore / Malam
Jenis kelamin :Perempuan No.Med Record : 06.98.27
Kamar/Bed : 3/5 Hari/tanggal : Rabu/12-12-18

No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf


perawat
1 Nyeri akut berhubungan 05.00 1. Memonitor TTV Pukul: 06.45 Wib
dengan agen cedera fisik TD : 140/80 mmHg
P : 89 x/menit S: pasien mengatakan nyeri masih
RR : 20 x/i terasa, di area luka operasi nya
T : 36,3C
21.15 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif : O: Pasien tampak menahan nyeri
 Provocative Skala nyeri 3
Klien mengatakan nyeri di perut bagian luka operasi, TD: 140/90 mmHg
 Quality T: 36,4 c
Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan klien P: 71 x/menit
tampak meringis menahan nyeri RR: 20 x/menit
 Region
Lokasi nyeri dirasakan diseluruh bagian perut di area A: Masalah belum teratasi
luka operasi
 Severity P: Intervensi di lanjutkan
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti nyut
dengan skala nyeri 4 (sedang).
 Time
Klien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
21.17 3. Memposisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
 Membantu klien memberikan posisi tempat tidur
sesuai keinginan klien yaitu semifowler

21.20 4. Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat


mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, suara bising)

21.22 5. Mengajarkan klien teknik nafas dalam untuk mengatasi


nyeri
05.30 6. Berkolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
2. Hambatan mobilitas fisik 05.30 1. Memonitor kemampuan klien dalam pemenuhan ADLs Pukul 20.30 Wib
b/d program pembatasan  Aktivitas klien tampak di bantu keluarga sebagian
gerak  Klien mandi ke kamar mandi S: pasien mengatakan sudah mandi
06.20 2. Mengajarkan teknik ambulasi dini kekamar mandi
 Pasien mulai tidak takut lagi melakukan aktivitas
O: Pasien tampak mandi kekmar
mandi, melakukan aktvitas sendirian
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan

3 Resiko Infeksi 06.10 1. Memonitor tanda-tanda dan gejala infeksi Pukul 06.45 Wib
Tidak ada tanda-tanda infeksi
2. Melakukan perawatan luka dan mengganti perban S: -
O: Luka tampak baik, tidak ada
tanda-tanda infeksi

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi di lanjutkan
IMPLEMENTASI

Nama pasien : Ny. B Diagnosa Medis : Post Op Kista Ovarium Shif : Pagi / Sore / Malam
Jenis kelamin :Perempuan No.Med Record : 06.98.27
Kamar/Bed : 3/5 Hari/tanggal : Kamis/13-12-18

No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf


perawat
1 Nyeri akut berhubungan 08.00 1. Memonitor TTV Pukul: 13.00 Wib
dengan agen cedera fisik TD : 140/90 mmHg
P : 79 x/menit S: pasien mengatakan nyeri berkuran
RR : 18 x/i di area luka operasi nya
T : 36,1C
08.010 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif : O: Pasien tampak tenang
 Provocative Skala nyeri 2
Klien mengatakan nyeri di perut bagian luka operasi TD: 140/80 mmHg
 Quality T: 36,4 c
Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan klien P: 70 x/menit
tampak meringis menahan nyeri RR: 18 x/menit
 Region
Lokasi nyeri dirasakan diseluruh bagian perut di area A: Masalah teratasi
luka operasi
 Severity P: Intervensi di hentikan pasien
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti nyut pulang
dengan skala nyeri 2(ringan).
 Time
Klien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus
08.15 3. Memposisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
 Membantu klien memberikan posisi tempat tidur
sesuai keinginan klien yaitu semifowler
08.17 4. Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya suhu ruangan, pencahayaan, suara bising)
08.19 5. Mengajarkan klien teknik nafas dalam untuk mengatasi
nyeri
 Klien kooperatif dalam menerima edukasi
08.20 6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik

2. Hambatan mobilitas fisik 09.12 1. Memonitor kemampuan klien dalam pemenuhan ADLs Pukul 12.20 Wib
b/d program pembatasan  Aktivitas klien tampak di bantu keluarga
gerak 09.15 2. Mengajarkan teknik ambulasi dini dan duduk di tempat S: pasien mengatakan sudah bisa
tidur serta berjalan pelan berjalan

O: Pasien tampak bisa melakukan


aktivitas
A: Masalah teratasi

P: Intervensi di hentikan pasien


pulan

3 Resiko Infeksi 07.30 1. Memonitor tanda-tanda dan gejala infeksi Pukul 12.50 Wib

S: pasien mngatakan ada luka operasi


kista nya yang ditutup perban , tadi
pagi sudah dibersihkan

O: luka tampak bersih

A: Masalah teratasi

P: Intervensi di lanjutkan di rumah


pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai