Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

D DENGAN POST OP ABSES

PERIANAL PADA SISTEM GASTROINTESTINAL DI RUANG KENANGA RSUD

CILACAP

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:

RETNOWATI
2211040034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PURWOKERTO 2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Biodata:
Pasien
Nama : Tn.D
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK

Status Pernikahan: Belum menikah


Alamat : Cipurut 2/8 wanareja cilacap

2. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri post operasi hemoroid
P: luka post operasi
Q: seperti tertusuk tusuk
, R: perianal sampai dengan
skrotum
S: 8
T: terus-menerus
3. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien telah selesai operasi pada tanggal 7-1-2023 pasien mengatakan setelah
operasi abses perianal merasakan nyeri, pasien merintih kesakitan, pasien tampak
cemas, pasien tampak gelisah, pasien mengatakan tidak bisa tidur, pasien tampak
berkeringat dingin, pasien mengeluh nyeri terus menerus, tampak keluar keringat
dingin
P: luka post operasi Q:
seperti terbakar R:
perianal sampai skrotum
S: 8
T: terus-menerus
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit lainnya
c. Riwayat penyakit keluarga:
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menurun dalam keluarganya.
d. Genogram

Keterangan
: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Garis perkawinan

: Pasien : Tinggal serumah

4. Pemeriksaan Bio, Psiko, Sosio,


Spiritual Pemeriksaan biologis
a. Sistem pernafasan
Pasien mengatakan tidak sesak nafas I:
pergerakan dinding dada simetris
Pa: taktil fremutus simetris
Pe: sonor A:
vesikuler
RR: 18x/menit
b. Sistem kardiofaskuler dan hematomegaly
Pasien mengatakn tidak memiliki riwayat penyakit jantung
I: tidak terlihat pembesaran vena jugularis
Pa: tidak ada nyeri tekan
Pe: terdengar pekak
A: regular
TD: 120/80 mmHg
N: 85x/menit
c. Sistem pencernaan
Mukosa bibir lembab, perut datar, bunyi timpani, tidak ada nyeri tekan pada
abdomen, peristaltik usus 9x/menit, pada daerah anus sampai dengan skrotum
terlihat adanya luka post operasi abses perianal
P: luka post operasi
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: perianal sampai dengan skrotum
S: 8
T: terus-menerus
d. Sistem penginderaan
Pasien mengatakan indra penglihatan normal, indra penciuman normal, dan indra
pendengaran normal.
 Indra penglihatan: konjungtiva ananemis, pupil isokor, sclera ikterik,
penglihatan tidak dibantu kacamata
 Indra penciuman: simetris, tidak ada bunyi krepitasi, tidak ada polip
 Indra pengecap: membrane mukosa lembab, lidah bersih, dapat membedakan
rasa makanan.
 Indra pendengaran: simetris, tampak bersih, mampu mendengaar dengan baik
 Indra peraba: pasien dapat merasakan sentuhan, sensasi nyeri
e. Sistem perkemihan
Pasien mengatakan buang air kecil lancar, pasien terpasang kateter berisi urine
300cc, warna urin jernih kekuningan
f. Sistem endokrin
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit gula, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan limfe.
g. Sistem integument
Turgor kulit baik, tidak ada sianosis/anemis, warna kulit sawo matang, tidak ada
luka, tidak ada edema, tidak ada memar, tidak ada benjolan, tidak ada lesi.
h. Sistem persyarafan
Kesadaran composmentis, GCS: 15, pasien mengatakana tidak memiliki penyakit
pada sistem syaraf, misalnya kesemutan dan vertigo.
i. Sistem musculoskeletal
Pergerakan sendi terbatas, kekuatan otot terbatas, tidak ada edema, turgor kulit baik,
tidak ada deformitas, nyeri saat bergerak, tidak ada pembengkakan pada sendi, tidak
ada fraktur.
j. Sistem imunitas
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah atau penyakit imunitas.

Pemeriksaan Psiko, Sosio, Spiritual

a. Hubungan faktor psikologis terhadap penyakit klien


Pasien tampak gelisah, pasien mengatakan menerima keadaannya sekarang, pasien
dapat diajak berkomunikasi dengan baik oleh tenaga kesehatan dan keluarga, pasien
mengetahui tentang penyakitnya dengan menanyakan kepada dokter dan perawat.
b. Hubungan faktor sosial terhadap penyakit klien
Hubungan pasien dengan keluarga dan perawat cukup baik, terbukti dengan klien
selalu kooperatif terhadap perawatan dalam melaksanakan tindakan perawatan.
c. Hubungan faktor spiritual terhadap penyakit klien
Sebelum dan sesudah sakit pasien jarang melaksanakan shalat 5 waktu.
5. Pemeriksaan penunjang
Tgl Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi
9/1/2023 Haemoglobin 10.8 13,5-17,5 Rendah
Lekosit 22,300 4400-11300 Tinggi
Hematokrit 26,9 40-52 Rendah
Eritrosit 3,30 4,5-5,5 Rendah
Trombosit 244,000 150,000- Normal
450,000
MCV 81,5 80-100 Normal
MCH 29,7 26-34 Normal
MCHC 36,4 32-36 Normal
RDW-CV 14,1 11.5-14.5 Normal
Albumin 2,40 3,5-5,0 Rendah

Terapi medis:

1. Ceftriaxcon 2x1
2. Ranitidin
3. Ketorolak 2x1
4. Metronidazole
5. Infus RL 20 tpm
ANALISA DATA

TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


7/1/2023 DS: Agen pencedera fisik Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri pada
luka post op
- P: luka post operasi
- Q: seperti terbakar
- R: lubang anus
- S: 8
- T: terus-menerus
- Pasien mengeluh sulit tidur
DO:
- Pasien tampak meringis
menahan nyeri
- Pasien tampak gelisah
7/1/2023 DS: Efek prosedur invasif Risiko infeksi
- Pasien mengatakan telah
melakukan operasi abses
perianal
- Pasien mengatakan nyeri pada
luka post op
- P: luka post operasi
- Q: seperti tertusuk-tusuk
- R: lubang anus
- S: 8
- T: terus-menerus
DO:
- Terdapat luka post operasi
pada anus
- Leukosit :22.300
- TD: 120/80 mmHg
- N: 85 x/menit
- RR:20x/menit
- S: 37,4oC
- Pasien tampak lemas
7/1/2023 DS : Gangguan
- pasien mengatakaan seluruh mobilitas fisik
aktifitasnya dibantu oleh
keluarganya,
- pasien mengatakan lemas,
- pasien mengatakan anggota
tubuh dri pinggang sampai kaki
sakit saat digerakan
DO :
- Pasien tampak terbaring lemah
- Rentang gerak (ROM) terbatas
- Kekuatan ekstremitas menurun
- Pasien tampak terbring di
tempat tidur

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik


2. Risiko infeksi b.d efek prosedur invasif
3. Gangguan mobilitas fisik b/d
RENCANA TINDAKAN

No Diagnosa Tindakan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Nama/


Keperawatan TTD
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri - Untuk mengetahui Retno
agen pencedera keperawatan selama 3x24 jam Observasi penyebab nyeri
fisik diharapkan: - Identifikasi lokasi, - Untuk membantu
Tingkat nyeri karakteristik, menurunkan rasa
Ekspektasi : menurun durasi,frekuensi, kualitas, nyeri
intensitas nyeri
Kriteria hasil A T
- Identifikasi skala nyeri
Keluhan 1 5 - Monitor efek samping
nyeri penggunaan analgetik
Meringis 1 5 Terapeutik
Kesulitan 1 5 - Berikan terapi non
tidur farmakologis untuk
mengurangi rasa
Ket: nyeri
1: meningkat Edukasi
2: cukup meningkat - Jelaskan strategi
3: sedang meredakan nyeri
4: cukup menurun - Anjurkan memonitor
5: menurun nyeri secara mandiri
- Anjurkan
menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Risiko infeksi b.d Setelah dilakukan asuhan Pencegahan infeksi - Untuk mengetahui Retno
efek prosedur keperawatan selama 3x24 jam Observasi tanda-tanda infeksi
invasif diharapkan: - Monitor tanda dan - Untuk mencegah
Tingkat infeksi gejala infeksi lokal dan luka terkena
Ekspektasi : menurun sistematik infeksi
Terapeutik - Mengurangi faktor
Kriteria hasil A T - Berikan perawatan kulit atau pencetus
Kebersihan badan 2 5 - Pertahankan teknik infeksi
aseptic pada pasien - Menambah
Kemerahan 2 5 berisiko tinggi. pengetahuan pasien
Nyeri 1 5 Edukasi mengenai infeksi
- Jelaskan tanda dan gejala - Agar pasien
Ket: infeksi mengetahui apakah
1: meningkat - Ajarkan cara memeriksa lukanya terjadi
2: cukup meningkat kondisi luka atau luka infeksi atau tidak.
3: sedang operasi
4: cukup menurun
5: menurun
3. Gangguan Setelah dilakukan asuhan Dukungan gmobilisasi Retno
mobilitas fisik keperawatan selama 3x24 jam Observ asi :
diharapkan:
dengan kriteria : - Identifikasi adanya nyeri Untuk mengetahui

Indikator A T atau keluhan fisik lainnya kondisi fisik pasien

Pergerakan 2 4 - Identifikasi toleransi fisik

ekstremitas melakukan pergerakan Untuk mengetahui batas

Kekuatan otot 2 4 - Monitor kondisi umum maksimal pergerakan

Rentang gerak 2 4 setelah melakukan fisik

(ROM) mobilisasi Untuk mengetahui


kondisi saat melakukan
1 = menurun Terapeutik : mobilisasi
2 = cukupmenurun - Fasilitasi melakukan
3 = sedang pergerakan (ROM) Untuk membantu pasien
4 = cukupmeningkat - Libatkan keluarga untuk mobilisasi
5 = meningkat membantu pasien dalam Agar keluarga mampu
meningkatkan pergerakan melakukan mobilisasi
Edukasi : pasien secara mandiri
- Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi Untuk memberikan
- Anjurkan melakukan informasi mobilisasi
mobilisasi dini Untuk mencegah
- Ajarkan mobilisasi kekakuan sendi dan
sederhana yang harus tulang
dilakukan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi Nama


Diagnosa /TTD
1. 7/1/2023 1 - Mengidentifikasi S: Retno
lokasi, - Pasien mengatakan nyeri
karakteristik, pada luka post op
durasi,frekuensi, - P: luka post operasi
kualitas, - Q: seperti terbakar
intensitas nyeri - R: lubang anus
- Mengidentifikasi - S: 8
skala nyeri - T: terus-menerus
- Memonitor efek - Pasien mengeluh sulit tidur
samping O:
penggunaan - Pasien tampak meringis
analgetik menahan nyeri, Pasien
- Memberikan tampak gelisah
terapi non - TD: 120/80 mmHg
farmakologis - N: 85 x/menit
untuk - RR:20 x/menit
mengurangi rasa - S: 37,4oC
nyeri A: Masalah belum teratasi
- Menjelaskan Tingkat nyeri
strategi Ekspektasi : menurun
meredakan nyeri Kriteria hasil A T H
1
Keluhan 1 5 1
Nyeri
Meringis 1 5 1
Kesulitan 1 5 1
Tidur
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor tingkat nyeri
- Kolaborasi pemberian
obat analgetik
- Inj. Peinlos 400mg 3x1
- Mengajarkan teknik
nafas dalam untuk
mengurangi nyeri.
8/1/2023 - Menganjurkan S: Retno
memonitor nyeri - Pasien mengatakan nyeri
secara mandiri pada luka post operasi
- Menganjurkan sudah berkurang
menggunakan - P: luka post operasi
analgetik secara - Q: seperti terbakar
tepat - R: perianal sampai dengan
skrotum
- Mengajarkan
- S: 6
teknik non
- T: terus-menerus
farmakologis
- Pasien mengatakan sudah
untuk
bisa tidur
mengurangi rasa
O:
nyeri
- Pasien tampak lebih
- Berkolaborasi
tenang
pemberian
- TD: 125/80 mmHg
analgetik, jika
- N: 73 x/menit
perlu
- RR: 20 x/menit
- S: 36,3oC
A: Masalah teratasi sebagian
Tingkat nyeri
Ekspektasi : menurun
Kriteria A T H H
Hasil 1 2
Keluhan 1 5 1 3
nyeri
Meringis 1 5 1 4
Kesulitan 1 5 1 5
tidur
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor tingkat nyeri
- Kolaborasi pemberian
obat analgetik
- Inj. Peinlos 400mg 3x1
- Mengajarkan teknik
nafas dalam untuk
mengurangi nyeri.
9/1/2023 - Menganjurkan S: Retno
memonitor nyeri - Pasien mengatakan nyeri
secara mandiri pada luka post operasi
- Menganjurkan sudah berkurang
menggunakan - P: luka post operasi
analgetik secara - Q: seperti terbakar
tepat - R: lubang anus
- Mengajarkan - S: 4
teknik non - T: terus-menerus
farmakologis - Pasien mengatakan sudah
untuk bisa tidur
mengurangi rasa O:
nyeri - Pasien tampak lebih
- Berkolaborasi tenang
pemberian - TD: 119/61 mmHg
analgetik, jika - N: 73 x/menit
perlu - RR: 20 x/menit
- S: 36,3oC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor tingkat nyeri
- Kolaborasi pemberian
obat analgeti
2. 7/1/2023 2 - Memonitor tanda S: Retno
dan gejala infeksi - Pasien mengatakan nyeri
lokal dan pada luka post op
sistematik - P: luka post operasi
- Memberikan - Q: seperti tertusuk tusuk
perawatan kulit - R: perianal sampai dengan
skrotum
- Mempertahankan
- S: 7
teknik aseptic
- T: terus-menerus
pada pasien
O:
berisiko tinggi.
- Terdapat luka post operasi
pada anus sampai dengan
skroitum, luka masih
kemerahan
- TD: 120/80 mmHg
- N: 85 x/menit
- RR:20 x/menit
- S: 37,4oC
A: Masalah belum teratasi
Tingkat infeksi
Ekspektasi : menurun
Kriteria hasil A T H
1
Kebersihan 2 5 2
badan
Kemerahan 2 5 2
Nyeri 1 5 1
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda dan
gejala infeksi
- Memberikan perawatan
Luka
8/1/2023 - Menjelaskan S: Retno
tanda dan gejala - Pasien mengatakan nyeri
infeksi pada luka post operasi
- Mengajarkan cara sudah berkurang
memeriksa - P: luka post operasi
kondisi luka atau - Q: seperti tertusuk-tusuk
luka operasi - R: perianal sampai dengan
skrotum
- S: 6
- T: terus-menerus
O:
- TD: 125/ 80mmHg
- N: 73 x/menit
- RR: 20 x/menit
- S: 36,3oC
- Terdapat luka post operasi
pada anus, luka masih
kemerahan
A: Masalah belum tertasi
Tingkat infeksi
Ekspektasi : menurun
Kriteria A T H H
hasil 1 2
Kebersih 2 5 2 5
an badan
Kemerah 2 5 2 4
an
Nyeri 1 5 1 3
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda dan
gejala infeksi
- Memberikan perawatan
Luka
nbnm
9/1/2023 - Menjelaskan tanda S: Retno
dan gejala infeksi - Pasien mengatakan nyeri
- Mengajarkan cara pada luka post operasi
sudah berkurang
memeriksa kondisi
- P: luka post operasi
luka atau luka operasi
- Q: seperti tertusuk-tusuk
- R: perianal sampai dengan
skrotum
- S: 6
- T: terus-menerus
O:
- TD: 125/ 80mmHg
- N: 73 x/menit
- RR: 20 x/menit
- S: 36,3oC
A : Masalah belum teratasi
Kriteria A T H1 H3
Keberihan 2 5 2 4
badan
kemerahan 2 5 2 5
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda dan
gejala infeksi
- Memberikan perawatan
Luka

3 7/1/2023 3 - Mengidentifikasi S : pasien mengatakan lemas


adanya nyeri atau O : pasien lemas, tirah baring
keluhan fisik Pasien tampak terbaring lemah
lainnya Rentang gerak (ROM) terbatas,
- Mengidentifikasi A : masalah keperawatan
toleransi fisik gangguan mobilitas fisik belum
melakukan teratasi
pergerakan Indikator A S T
- Memonitor kondisi Pergerakan 2 2 4
umum setelah ekstremitas
melakukan Kekuatan otot 2 2 4
mobilisasi Rentang gerak 2 2 4
- Memasilitasi (ROM)
melakukan P : lanjutkan intervensi, ajarkan
pergerakan (ROM) ROM aktifpasif
- Melibatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
- Menganjurkan
melakukan
mobilisasi dini
8/1/2023 - Memonitor kondisi S : pasien mengatakan sakit,
umum setelah sedikit bisa miring kanan dan kiri
melakukan O : pasien lemas, tirah baring,
mobilisasi Pasien tampak terbaring lemah
- Memasilitasi Rentang gerak (ROM) terbatas,
melakukan A : masalah keperawatan
pergerakan (ROM) gangguan mobilitas fisik belum
- Melibatkan keluarga teratasi
untuk membantu Indikator A S T
pasien dalam Pergerakan 2 3 4
meningkatkan ekstremitas
pergerakan Kekuatan otot 2 2 4
- Menjielaskan tujuan Rentang gerak 2 3 4
dan prosedur (ROM)
mobilisasi P : lanjutkan intervensi, ajarkan
Menganjurkan ROM aktif pasif
melakukan
mobilisasi dini
9/1/2023 - Memasilitasi S : pasien mengatakan lemas
melakukan
pergerakan (ROM) sedikit bisa mirig kanan dan kiri
- Melibatkan keluarga O : pasien lemas, tirah baring,
untuk membantu Pasien tampak terbaring lemah
pasien dalam Rentang gerak (ROM) terbatas,
meningkatkan menurun, Kekuatan ekstremitas
pergerakan sedikit meningkat
- Menjielaskan tujuan A : masalah keperawatan
dan prosedur gangguan mobilitas fisik belum
mobilisasi teratasi
Menganjurkan Indikator A S T
melakukan Pergerakan 2 3 4
mobilisasi dini ekstremitas
Kekuatan otot 2 3 4
Rentang gerak 2 3 4
(ROM)
P : lanjutkan intervensi, ajarkan
ROM aktif pasif

Anda mungkin juga menyukai