Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

POST OP CA MAMAE

Disusun Oleh :

MEGA OKSYA BELLA


NPM: 2026010049.P

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI KANKER MAMMAE PADA
NY.S DI BANGSAL DAHLIA NOMOR 5 RSUD PANDANGARANG
BOYOLALI

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu 24 Oktober 2015 pada jam 10.30
WIB di bangsal Dahlia nomor 5 RSUD PandanArang Boyolali. Sumber data
berasal dari pasien, keluarga pasien dan catatan medis
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status Pernikahan : Kawin
Alamat : Randukuning, Lampar Musuk,
Boyolali
b. Penanggung Jawab (Keluarga)
Nama : Tn.K
Umur :55 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Kawin
Hubungan dengan klien : Suami
c. Catatan Medis
Tgl Masuk RS : 19 Oktober 2015
Diagnose medis : kanker mammae
Dokter bedah :dr. Arifin Sp.B
Jenis pembedahan : Mastektomi
Nama anestesi : Lidokain
Tanggal operasi :22 Oktober 2015
2. Keluhan Utama :
Klien menyatakan nyeri di bagian luka post operasi / luka jahitan
pada mammae apalagi jika di pegang. Rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk.
Dari hasil pengkajian rentan nyeri 1-10 pasien mengatakan gejala skala
nyeri 7. Nyeri sering kali timbul saat beraktifitas atau di gunakan miring
ke kanan

3. Riwayat Penyakit :
e. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan pada mamae kanan terdapat benjolan sebesar
bola bekel yang terasa nyeri jika digerakkan. Awalnya benjolan hanya
kecil karena semakin membesar pasien membawanya ke dr.Imron , dari
dr.Imron diberi obat asam mefenamat 3x1 tablet, dan amoxcilin 3x 1
tablet. Karena tidak sembuh pasien datang ke poli bedah RSUD
PandangArang Boyolali pada tanggal 19 Oktober 2015, setelah di
lakukan pemeriksaan pasien di diagnosa kanker mamae dextra, TTV
pasien saat diperiksa TD 130/80 mmHg, S: 36,4OC, N: 80x/mnt, RR :
18x/mnt. dari poli bedah pasien di sarankan untuk rawat inap, pasien
memilih ruang dahlia.
Pasien menjalani operasi (mastektomi) tanggal 22 Oktober 2015 ±
pukul 10.15 WIB dan dibawa menuju bangsal pukul 11.30. Pasien
mendapatkan Regional Anestesi (RA) pada bagian mamae dextra.
Terdapat luka post operasi tertutup kasa steril berukuran 14 x 5 cm
(banyaknya jahitan belum terkaji, karena luka masih baru).
Pasien mengeluhkan nyeri pada luka operasi, pasien tampak
meringis kesakitan, nyeri bertambah bila saat bergerak atau bergeser,
skala nyeri 7 nyeri seperti di tusuk, pasien tampak keringat dingin, pada
pemeriksaan dada didapatkan data tampak adanya luka operasi, terdapat
drinase, pasien juga mengatakan tidurnya juga terganggu karena
nyerinya. Pasien mendapatkan terapi cefotaxim 3x500mg secaraiv, infus
RL 20tpm, ketorolak 2x 30 mg,
f. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan bahwa ini pertama kalinya pasien dirawat di
rumah sakit dengan penyakit kangker mamae. Sebenarnya sudah sejak 6
bulan yang lalu terdapat benjolan di mamae kanan, pasienmengatakan
hanya diperiksakan ke dokter umum di desa pasien, pasien mengatakan
baru pertam kali ini di rawat di rumah sakit dan belum pernah dioperasi.

g. Riwayat Penyakit Keluarga :


Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit seperti pasien. Dan dalam keluarga pasien tidak ada
yangmenderita penyakit menurun seperti diabetes melitus, hipertensi,
pasien juga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menular, seperti HIV/AIDS dan TBC.

4. Pengkajian Pola Fungsional


a. Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehat
Sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa kesehatan sangat
penting
Selama sakit : pasien takut bila penyakitnya bertambah parah
b. Pola nutrisi – metabolik
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu
nasi, ikan sayur dan kadang dengan buah, minum 8 gelas air
Selama sakit : pasien makan 3x sehari dengan menu nasi, ikan , sayur
dan buah, minum 5 gelas air
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : pasien BAK 4x sehari dengan warna kuning dan
bau yang khas, BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek.
Selama sakit : pasien BAK 4x sehari dengan warna kuning dan bau yang
khas, BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning dan bau
yang khas.
d. Pola aktivitas - Latihan
Sebelum sakit Selama sakit
Kemampuan
perawatan diri 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Makan / minum ü X X
Toileting X Xü
Berpakaian X X
Mobilitas di TT X X X
Berpindah X X
Ambulasi / ROM X X

e. Pola tidur dan istirahat


Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur 7-8 jam sehari ,dari jam
21.00-05.00
Selama sakit : pasien mengatakan tidur 3-4 jam sehari dari jam
23.00-03.00 sering terbangun di malam
hari karena nyerinya.

5. Pemerikasaan Fisik :
a. Keadaan Umum :
 Kesadaran : Composmentis
 Vital Sign : TD = 110/70 mmHg
Nadi = 90 x/m
Respirasi : 20x/m
Suhu : 36,8°C
b. Kepala :
 Bentuk : mesochepal normal tidak ada keluhan
 Kulit : bersih tidak ada lesi
 Rambut : bersih
 Muka : simetris
 Mata : simetris, conjunctiva : merah muda, sclera : tidak anemis
 Hidung : normal tidak ada secret
 Mulut : normal, gigi : bersih, bibir : mukosa bibir lembab

c. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe,

d. Tenggorokan : tidak ada nyeri telan

e. Dada : bentuk normoches, terdapat luka post operasi di mamae kanan,


terdapat luka post operasi tertutup kasa steril berukuran 14x5 cm, tidak
ada tanda tanda pembengkakan. Kassa terlihat bersih tidak ada cairan
yang merembes
1. Paru
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Sonor kanan kiri
- Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
2. Jantung
- Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
- Palpasi : tidak teraba ictus cordis
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : reguler tidak ada suara tambahan

f. Abdomen : bentuk normal tidak ada asites


- Inspeksi : normal
- Auskultasi : peristaltik usus 12 x/menit
- Perkusi : thimpany
- Palpasi : tidak nyeri tekan
g. Genetalia :
- Wanita: bersih
h. Rektum : tidak ada hemoroid
i. Ekstremitas :
- Atas : Terpasang infuse di tangan kiri
- Bawah :Tidak ada kelainan
6. Pemeriksaan Penunjang
Tgl Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
26/4/13 WBC 12.0 4.8 – 10.8
RBC 4.41 3.7 – 6.5
HGB 12 12 – 17
HCT 37.3 47 – 75
MCV 84.6 80 – 99
MCH 27.2 27 – 31
MCHC 32.2 33.37
PLT 267 150 – 450
RDW 40.0 35 – 47
PDW 9.2 9 – 13
MPV 7.9 7.2 – 11.1
P-LCR 12.0 15 – 25

7. Terapi Medis :
Cairan IV : RL 20 tpm
Obat Parenteral : cefotaxim 2x 500 mg
Ketorolac 2x 30 mg
B. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
1. DS: Nyeri akut Agen pencedera
P: Pasien mengatakan nyeri fisik
pada luka operasi
Q: Rasa nyeri seperti tertusuk
tusuk
R: nyeri pada mamae kanan
S : Skala nyeri 7
T: nyeri akan bertambah jika
untuk bergerak

DO:
·Pasien tampak meringis
kesakitan
·Pasien terlihat berkeringat dingin
·Pada abdomen tampak luka
Operasi.
2. DS: Gangguan pola tidur Hambatan
Pasien mengatakan tidurnya lingkungan
sering terganggu karena nyeri
DO:
- Kantung mata pasien tampak
menebal
-Pasien tampak sering menguap

3 DS : pasien mengatakan pada luka Resiko infeksi Ketidakadekuata


jahitananya terasa gatal n pertahan tubuh
DO: primer
· terdapat luka post op pada mamae
dextra
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik
2. Gangguan pola tidur b.d Hambatan lingkungan
3. Resiko infeksi b.d Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
DATA PENDUKUNG DIAGNOSIS LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN

Data Pendukung pasien Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi


dengan masalah : Ca Mamae
DS: 0077 Nyeri akut L.08066 Setelah dilakukan intervensi I.08238 Manajemen nyeri
P: Pasien mengatakan nyeri Berhubungan keperawatan selama 3x24 jam Observasi
pada luka operasi dengan agen tingkat nyeri menurun - Identifikasi lokasi, karakteristik,
Q: Rasa nyeri seperti pencedera fisik Dengan kriteria hasil : kualitas, intensitas nyeri
tertusuk tusuk dibuktikan Tingkat nyeri - Identifikasi skala nyeri
R: nyeri pada mamae kanan dengan Pasien 1. Keluhan nyeri menurun - Identifikasi respon nyeri non ver
S : Skala nyeri 7 mengatakan nyeri 2. Meringis menurun - Identifikasi faktor yang memper
T: nyeri akan bertambah pada luka operasi, 3. Sikap protektif menurun memperingan nyeri
jika untuk bergerak Nyeri terasa 4. Pola nafas membaik - Identifikasi pengaruh nyeri terha
seperti tertusuk- 5. Tekanan darah membaik - Monitor keberhasilan terapi kom
DO: tusuk, Nyeri pada sudah diberikan
·Pasien tampak meringis Mamae kanan - Monitor efek samping pengguna
kesakitan dengan skala
·Pasien terlihat berkeringat nyeri 7, dan Nyeri Terapeutik
dingin bertambah jika - Berikan teknin non farmakologi
·Pada abdomen tampak luka untuk bergerak. rasa nyeri
operasi - Control lingkungan yang memp
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumbe
pemilihan strategi meredakan ny
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan
- Jelaskan strategi meredakan nye
- Anjurkan memonitor nyeri secar
- Anjurkan men ggunakan teknik
untuk mengurangi rasa nyeri
DATA PENDUKUNG DIAGNOSIS LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN

Data Pendukung pasien


Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
dengan masalah : Gangguan
Pola Tidur
DS: D.0055 Gangguan Pola L.05045 Setelah dilakukan intervensi I.051174 Observasi
Pasien mengatakan tidurnya Tidur keperawatan selama 3x24 - Identifikasi pola aktivitas dan t
sering terganggu karena berhubungan jam. Diharapkan Pola tidur - Identifikasi faktor pengganggu
nyeri dengan Hambatan membaik - Identifikasi makanan dan minu
DO: Lingkungan Dengan kriteria hasil : mengganggu tidur
-Kantung mata pasien - Keluhan sulit tidur - Identifikasi obat tidur yang me
tampak menebal menurun Terapeutik
-Pasien tampak sering - Keluhan sering terjaga - Modifikasi lingkungan
menguap menurun - Batasi waktu tidur siang, jika p
- Keluhan tidak puas - Fasilitasi mengilangkan stres se
tidur menurun - Tetapkan jadwal tidur rutin
- Keluhan pola tidur - Lakukan prosedur untuk menin
berubah menurun
- Keluhan istirahat tidak kenyamanan
cukup menurun Edukasi
- Jelaskan pentingknya tidur cuk
- Anjurkan menempati kebiasaan
DATA PENDUKUNG DIAGNOSIS LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN

Data Pendukung pasien


Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
dengan masalah : Resiko
Infeksi
D.0142 Resiko infeksi L.14137 Setelah dilakukan intervensi I.14539 Observasi
berhubungan keperawatan selama 3x24 - Monitor tanda dan gejala infeks
dengan jam. Diharapkan Tingkat Terapeutik
Ketidakadekuatan Infeksi menurun - Batasi jumlah pengunjung
pertahan tubuh Dengan kriteria hasil : - Berikan perawatan kulit pada ar
primer - Demam menurun - Cuci tangan sebelum dan sesud
- Kemerahan Menurun pasien dan lingkungan pasien
- Nyeri Menurun - Pertahankan teknik aseptic pada
- Bengkak Menurun tinggi
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeks
- Ajarkan etika batuk
- Ajarkan cara memeriksa luka at
- Anjurkan meningkatkan asupan
- Anjurkan meningkatkan asupan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian imunisas
E. IMPLEMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi


1 Nyeri akut Observasi S:
Berhubungan 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi kualitas, intensitas nyeri 1. Ny b mengatakan nyerinya sud
dengan agen R/ lokasi nyeri di gigi geraham belakang sebelah kiri, terjadi setiap waktu, 2. Ny b mengatakan nyerinya ska
pencedera 2. Mengidentifikasi skala nyeri 3. Ny b mengatakan bisa mengon
fisik R/ Skala nyeri 2 secara mandiri
dibuktikan 3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal 4. Ny b Mengatakan mau mengg
dengan R/ meringis menurun terapi komplementer terapi mu
Pasien 4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri meredakan nyeri
mengatakan R/ nyeri menurun ketika pasien tidur 5. Ny b mengatakan nyeri menur
nyeri pada 5. Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 6. Ny b mengatakan tidak ada efe
luka operasi, R/ memonitor keberhasilan terapi murotal/ teknik distraksi pemberikan obat analgetik asa
Nyeri terasa 6. Memonitor efek samping penggunaan analgetik 7. Ny b Mengatakan merasa nyam
seperti R/ tidak ada efek samping pemberian anal getik (asam efenamat) tidur diruangan
tertusuk- 7. Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 8. Ny b mengatakan mengetahui
tusuk, Nyeri R/ melanjutkan pemberian terapi murotal sebagai pereda nyeri periode dan cara meredakan ny
pada Mamae 8. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 9. Ny b mengatakan bisa mengon
kanan R/ pencahayaan, kebisingan dan suhu ruangan diatur sesuai kenyamanan pasien, secara mandiri
dengan skala pasien merasa nyaman dengan kondisi ruangan 10. Ny b Mengatakan mau mengg
nyeri 7, dan 9. Memfasilitasi istirahat dan tidur obat obatan tradisional maupu
Nyeri 10. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan tradisional untuk mengurangi r
bertambah nyeri
jika untuk Edukasi O:
bergerak. 11. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 1. Keluhan nyeri menurun
R/ pasien paham dengan penyebab nyeri, periode dan pemcu nyeri setelah 2. Meringis menurun
dijelaskan perawat 3. Sikap protektif menurun
12. Jelaskan strategi meredakan nyeri 4. Pola nafas membaik
R/ pasien paham cara / stretegi meredakan nyeri yang diajarkan perawat 5. Tekanan darah membaik
13. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
A : tingkat nyeri pada Ny B menu
14. Menganjurkan menggunakan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
R/ pasien aktif menerapkan teknik non farmakologis terapi murotal untuk
menurunkan rasa nyeri P : intervensi dihentikan
Kolaboratif
15. Memberikan analgetik
R/ pemberian asam efenamat 3x1
No Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
2. Gangguan Observasi S:
Pola Tidur - MeIdentifikasi pola aktivitas dan tidur Pasien mengatakan sudah bisa tidu
berhubungan - MeIdentifikasi faktor pengganggu tidur hari
dengan - MeIdentifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur
Hambatan - MeIdentifikasi obat tidur yang mengganggu O:
Lingkungan Terapeutik · Pasien masih terlihat mengantu
- Memodifikasi lingkungan · Kantung mata pasien terlihat m
- Membatasi waktu tidur siang, jika perlu
- Memfasilitasi mengilangkan stres sebelum tidur A:
- Menetapkan jadwal tidur rutin Masalah gangguan pola tidur terat
- Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan P:
Edukasi Lanjutkan intervensi
- Menjelaskan pentingknya tidur cukup selama sakit 1. Tentukan kebiasaan tidur Tent
- Menganjurkan menempati kebiasaan waktu tidur kebiasaan tidur pasien biasany
perubahan yang terjadi pada ti
2. Berikan tempat tidur yang nya
No Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
3. Resiko infeksi Observasi S:
berhubungan - Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik Pasien mengataka pada luka tera
dengan Terapeutik O:
Ketidakadekuatan - Batasi jumlah pengunjung Terdapat luka Post op pada mam
pertahan tubuh - Berikan perawatan kulit pada area edema A:
primer - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan Masalah teratasi sebagian
pasien P:
- Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi Lanjutkan intervensi
Edukasi 1. Awasi Tanda-tanda vital
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi 2. BErikan antibiotic sesuai indik
- Ajarkan etika batuk
- Ajarkan cara memeriksa luka atau luka operasi
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai