POST OP CA MAMAE
Disusun Oleh :
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu 24 Oktober 2015 pada jam 10.30
WIB di bangsal Dahlia nomor 5 RSUD PandanArang Boyolali. Sumber data
berasal dari pasien, keluarga pasien dan catatan medis
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status Pernikahan : Kawin
Alamat : Randukuning, Lampar Musuk,
Boyolali
b. Penanggung Jawab (Keluarga)
Nama : Tn.K
Umur :55 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Kawin
Hubungan dengan klien : Suami
c. Catatan Medis
Tgl Masuk RS : 19 Oktober 2015
Diagnose medis : kanker mammae
Dokter bedah :dr. Arifin Sp.B
Jenis pembedahan : Mastektomi
Nama anestesi : Lidokain
Tanggal operasi :22 Oktober 2015
2. Keluhan Utama :
Klien menyatakan nyeri di bagian luka post operasi / luka jahitan
pada mammae apalagi jika di pegang. Rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk.
Dari hasil pengkajian rentan nyeri 1-10 pasien mengatakan gejala skala
nyeri 7. Nyeri sering kali timbul saat beraktifitas atau di gunakan miring
ke kanan
3. Riwayat Penyakit :
e. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan pada mamae kanan terdapat benjolan sebesar
bola bekel yang terasa nyeri jika digerakkan. Awalnya benjolan hanya
kecil karena semakin membesar pasien membawanya ke dr.Imron , dari
dr.Imron diberi obat asam mefenamat 3x1 tablet, dan amoxcilin 3x 1
tablet. Karena tidak sembuh pasien datang ke poli bedah RSUD
PandangArang Boyolali pada tanggal 19 Oktober 2015, setelah di
lakukan pemeriksaan pasien di diagnosa kanker mamae dextra, TTV
pasien saat diperiksa TD 130/80 mmHg, S: 36,4OC, N: 80x/mnt, RR :
18x/mnt. dari poli bedah pasien di sarankan untuk rawat inap, pasien
memilih ruang dahlia.
Pasien menjalani operasi (mastektomi) tanggal 22 Oktober 2015 ±
pukul 10.15 WIB dan dibawa menuju bangsal pukul 11.30. Pasien
mendapatkan Regional Anestesi (RA) pada bagian mamae dextra.
Terdapat luka post operasi tertutup kasa steril berukuran 14 x 5 cm
(banyaknya jahitan belum terkaji, karena luka masih baru).
Pasien mengeluhkan nyeri pada luka operasi, pasien tampak
meringis kesakitan, nyeri bertambah bila saat bergerak atau bergeser,
skala nyeri 7 nyeri seperti di tusuk, pasien tampak keringat dingin, pada
pemeriksaan dada didapatkan data tampak adanya luka operasi, terdapat
drinase, pasien juga mengatakan tidurnya juga terganggu karena
nyerinya. Pasien mendapatkan terapi cefotaxim 3x500mg secaraiv, infus
RL 20tpm, ketorolak 2x 30 mg,
f. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan bahwa ini pertama kalinya pasien dirawat di
rumah sakit dengan penyakit kangker mamae. Sebenarnya sudah sejak 6
bulan yang lalu terdapat benjolan di mamae kanan, pasienmengatakan
hanya diperiksakan ke dokter umum di desa pasien, pasien mengatakan
baru pertam kali ini di rawat di rumah sakit dan belum pernah dioperasi.
Makan / minum ü X X
Toileting X Xü
Berpakaian X X
Mobilitas di TT X X X
Berpindah X X
Ambulasi / ROM X X
5. Pemerikasaan Fisik :
a. Keadaan Umum :
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : TD = 110/70 mmHg
Nadi = 90 x/m
Respirasi : 20x/m
Suhu : 36,8°C
b. Kepala :
Bentuk : mesochepal normal tidak ada keluhan
Kulit : bersih tidak ada lesi
Rambut : bersih
Muka : simetris
Mata : simetris, conjunctiva : merah muda, sclera : tidak anemis
Hidung : normal tidak ada secret
Mulut : normal, gigi : bersih, bibir : mukosa bibir lembab
7. Terapi Medis :
Cairan IV : RL 20 tpm
Obat Parenteral : cefotaxim 2x 500 mg
Ketorolac 2x 30 mg
B. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
1. DS: Nyeri akut Agen pencedera
P: Pasien mengatakan nyeri fisik
pada luka operasi
Q: Rasa nyeri seperti tertusuk
tusuk
R: nyeri pada mamae kanan
S : Skala nyeri 7
T: nyeri akan bertambah jika
untuk bergerak
DO:
·Pasien tampak meringis
kesakitan
·Pasien terlihat berkeringat dingin
·Pada abdomen tampak luka
Operasi.
2. DS: Gangguan pola tidur Hambatan
Pasien mengatakan tidurnya lingkungan
sering terganggu karena nyeri
DO:
- Kantung mata pasien tampak
menebal
-Pasien tampak sering menguap